Episode 9

Azka POV

Dia gadis resepsionis itu, yang

ternyata adalah adik Yuri.

Meski aku bisa melihat gurat

kekerabatan diwajah mereka yang

terlihat mirip, yang memberi arti

keduanya memiliki ikatan keluarga,

tapi bila dilihat dari tatapan matanya

kepadaku, Aku menilai bahwa dia

seakan mempunyai aliran genetik

yang berbeda dengan yang dimiliki

Yuri.

Dari pandangan pertama aku

melihatnya dia selalu memberiku

tatapan berkilat kemarahan yang

tersorot dari kedua matanya, entah

karna apa?

Atau dia memang memberikan tatapan seperti itu pada setiap orang yang dilihatnya sebagai bentuk

perlindungan, proteksi pada dirinya

sendiri.

Tapi hal itu jelas berbeda dengan apa

yang dimiliki Yuri. Dia selalu

memberiku tatapan berbinar dari

kedua matanya, yang baru kuketahui

pada malam itu bahwa semua itu

karna dia mencintaiku.

“Saya tidak apa-apa.. Maafkan saya

Pak, Saya tidak berhati-hati..”

Aku mengerjap ketika gadis itu tiba-

tiba berbicara dan membuyarkan apa

yang ada dikepalaku.

Dia mencoba berdiri namun terhuyung hingga aku harus meraih lengannya untuk mencegahnya agar tak kembali terjatuh.

“Hati-hati nona..”

Ia menggigit bibir bawahnya, meringis tanpa memandang kearahku..

“maaf Pak..”

Yang kurasakan dia agak kasar ketika

menyingkirkan tanganku dari

pergelangan tangannya.

“Obati dulu luka dilututmu sebelum

bekerja. Dan kau terlambat hari ini..”

Aku sedikit mendengar gumaman tak

jelas dari bibir gadis itu yang

bergerak-gerak.

“Akan ada sangsi jika Kau terus

terlambat seperti ini..”

Dia mendongak menatapku.

Masih dengan kilatan dimatanya..

“Saya mengerti.. Maaf..”

Aku meninggalkannya yang sedang

menunduk meminta maaf, untuk

kemudian melangkah masuk kedalam gedung.

Aku melihat Ada Doni disana..

Berdiri dipinggir, diantara karyawan

lainnya. DanDan sudah berapa lama dia berdiri disana?

Apa dia juga mengawasiku dan gadis

itu tadi, Adik Yuri..?

“Selamat pagi Pak..”

Dia menyapaku formal, dan aku

mengangguk untuk menanggapi.

“Siapkan beberapa dokumen yang

kuperlukan. Aku menunggumu

diruanganku..”

“Baik Pak.. Saya akan

menyiapkannya”

sepuluh menit setelah Aku duduk

dikursi meja kerjaku, Doni

mengetuk pintu dan aku

mempersilahkannya masuk.

“Ini yang Kau perlukan..”

Dia meletakkan dua map biru diatas

meja kerjaku.

Aku masih tak memperhatikannya

karna sedang membaca satu file yang

masuk kedalam email perusahaan,

untuk kemudian membalasnya jika itu dirasa perlu.

Sejak tak ada Yuri, praktis aku

mengerjakan semuanya sendirian.

Tak ada yang bisa diandalkan untuk

mengerjakan pekerjaan ku sebaik apa yang Yuri kerjakan.

Mengingat Yuri..

Aku teringat keberadaannya dirumah

sakit jiwa itu. Dan Doni yang menyembunyikan kenyataan itu dariku.

Tapi aku tak akan menanyakan hal itu padanya.

Dia menyembunyikan hal itu dariku,

maka aku yakin dia juga tak

menginginkan aku untuk tahu

kenyataan itu.

Tapi aku butuh alasan mengapa dia

melakukan hal itu.

Maka dari pada menanyakan padanya,

Aku akan lebih suka mencari tahu hal

itu sendiri dengan bantuan seseorang yang telah ahli dalam penyelidikan tentunya.

“Aku akan memeriksanya.. Kau boleh

keluar”

Saat ini aku merasa sedikit muak

melihatnya.

Meski Aku sudah lama mengenalnya.

Meski kami bahkan tumbuh bersama.

Aku tak banyak tahu tentang

pribadinya.

Dia sangat tertutup untuk yang satu

itu.

Kecuali tentang dirinya yang tidak

mempunyai Ayah.

Dan ibu nya, Bibi Rahma yang

bekerja untuk keluargaku. Hingga

kemudian Papa membiayai semua

kebutuhan mereka termasuk

membiayai sekolahnya yang Papa

pindahkan ke sekolah yang sama

denganku, tak ada lagi yang kuketahui tentang Doni diluar itu.

Hingga sampai saat ini dia bekerja denganku, Doni tetaplah tertutup bahkan kadang aku merasa dia seperti menghindariku.

“Baiklah.. Jika kau mencariku, Aku

tidak ada dikantor siang nanti. Aku

memiliki janji dengan seseorang

diluar..”

“untuk urusan perusahaan?”

“Ya.. Tentu saja. Dia klien yang

kupegang. Aku akan melapor padamu nanti jika aku sudah mendapatkannya”

“Baik, pergilah..”

Aku membiarkannya keluar dari

ruanganku.

***

Pada jam makan siang, Aku benar-

benar tak menemukan Doni

diruangannya. Tadinya aku berpikir

mungkin Dia belum pergi, jadi aku

berniat mengajaknya untuk makan

siang denganku terlebih dulu diluar.

Aku mengurungkan niatanku dan

kembali keruanganku.

Menelpon bagian resepsionis

dibawah, Aku mengatakan pada

mereka untuk memesankan makanan untukku.

Aku menyebutkan menunya yang

kuinginkan sebelum menutup telpon.

Namun hingga hampir tiga puluh menit kemudian Aku dibuat kesal, mereka tak juga mengantarkan makananku.

Aku kelaparan karna tak sempat

sarapan dipagi tadi.

“Apa Kau sedang berniat membuatku

mati kelaparan!”

Aku meneriakkan itu pada seorang

resepsionis yang menjawab telponku..

“Yuna sedang mengantarnya keatas

Pak.. Mohon tunggu sebentar..”

Aku langsung menutup telponnya.

Yuna..

Gadis itu?

Benar saja tak sampai dua menit, ada

ketukan dipintu ruanganku.

“Pesanan anda Pak..”

“Masuklah.. Dan tutup pintunya..”

Author POV

Ketika kemudian Yuna

melangkahkan kakinya masuk dengan

membawa serta umpatan di dalam

hatinya, Ia membiarkan pintu

dibelakangnya terbuka dan

mengabaikan bagaimana Azka yang

memutar mata melihatnya.

Ia justru memasang wajah se-biasa

mungkin dan berusaha agar tetap

mengesankan rasa hormatnya pada

Azka.

Meski nampaknya gagal..

“Pesanan anda Pak.. Maaf

membuat anda menunggu lama..”

Meletakkan sebuah nampan yang

dibawanya keatas meja, Yuna

membungkuk untuk kemudian ingin

secepatnya melarikan diri dari

hadapan Azka ketika melihat tatapan

pria itu yang tak lepas darinya.

Oh..

Tentu saja karna hanya dirinya yang

berada diruangan itu.

Dan bagaimana jika dia berbuat

macam-macam.

Apa yang bisa dilakukannya?

Azka hampir terkikik geli melihat

kilatan dimata gadis itu berubah

menjadi tatapan ngeri kearahnya.

Dasar gadis bodoh..

“Semoga anda menikmatinya..”

Yuna membalikkan tubuhnya dan

selangkah kakinya menjauh, Ia dengan

terpaksa menghentikannya ketika

mendengar pertanyaan dari Azka..

“bagaimana dengan lututmu?”

Azka sudah memperhatikannya sejak

pertama Yuna melangkah dan

melihat bagaimana gadis itu berjalan

sedikit terpincang karna luka pada

lutut nya.

“Saya baik-baik saja Pak..”

Tanpa menoleh lagi, Yuna melangkah

keluar dan Azka hanya bisa

menghembuskan napas melihatnya.

Ia tak mungkin menghentikannya.

Tadinya Ia berniat untuk menanyakan

tentang Yuri pada gadis itu. Tapi

nampaknya Yuna tak cukup bisa

untuk diajak berbicara saat itu.

***

Keluar dari dalam lift, Yuna

melangkah dengan menghentakkan

kakinya kembali ke meja resepsionis

dengan Husna yang melihatnya

dengan dahi berkerut.

“Apa yang terjadi? Dia memarahimu?”

Yuna hanya mendengus kearahnya..

“Hei.. Katakan apa yang terjadi? Tuan

muda itu kembali menelpon dan

berteriak kelaparan tadi..”

Husna mencecarnya..

“Tidak ada yang terjadi. Aku hanya

mengantarkan makanannya dan

segera keluar dari ruangannya.

Berada disana membuatku ngeri

hingga bulu kudukku berdiri..”

Husna memutar mata

mendengarnya..

“Kau pikir dia hantu hingga

ruangannya ber-aura mistis. Dan yakin

tidak memandangnya?”

“Tidak.. Untuk apa aku

memandangnya. Bisa saja dia seorang

vampir yang akan menghisap

darahku..”

Yuna memasang ekspresi ngeri

diwajahnya yang justru membuat

Husna tergelak dalam tawa..

“Astaga, kau terlalu banyak menonton

film. Oh ya.. Tadi juga ada telpon dari

seorang pria yang mencarimu”

“siapa?”

Husna mengangkat kedua bahunya.

“Tidak tahu.. Dia tidak menyebutkan

nama. Aku mengatakan kau tidak ada

dan dia langsung menutup telpon..”

Yuna langsung berpikiran jika

Doni lah yang tadi menelponnya.

Tapi kenapa?

Dan ada apa?

Tadi Yuna melihatnya keluar kantor

tapi dia tak mengatakan apapun

padanya..

“Kau punya kekasih ya?”

Yuna hanya menggeleng sebagai

jawaban dan kemudian mengambil

ponsel dari dalam tas nya.

Ia memilih mengirimkan pesan pada

Doni..

“Kau tahu jam makan siang sudah

berakhir nona. Itu berarti waktu

istirahat telah selesai. Dan dilarang

memainkan ponsel selama jam

kerja..”

Oh dear…

Yuna langsung menyembunyikan

ponselnya kedalam tas dan menatap

kearah Azka yang sudah berada

dihadapan meja resepsionis nya.

Mengapa pria itu bisa tiba-tiba

muncul kehadapannya?

Dia benar seorang vampir?

Yuna merasa merinding pada kulitnya..

Dan mengapa

Ia bisa selalu terlihat bermasalah

didepan pria itu?

Sial..

“Maaf Pak.. Tapi saya tidak

sedang memainkan ponsel, saya

hanya menggunakannya untuk

mengirim pesan penting..”

“Tapi selama berada dikantor ku,

pekerjaan adalah hal yang paling

penting diatas segalanya..”

Yuna mengepalkan sebelah

tangannya, benar-benar merasa kesal

dengan apa yang baru Azka katakan

padanya.

Namun Ia terpaksa mengutuki dirinya

sendiri karna masih harus menahan

diri untuk tidak memaki kehadapan

pria itu.

“Saya mengerti..”

“Aku akan mencatat itu. Dan Kau pun harus mencatat, jika Aku bukanlah seorang vampir nona..”

Azka bisa melihat gadis itu

ternganga mendengarnya, dan Ia

mengabaikannya untuk beralih pada Husna.

“Aku ada pertemuan diluar.. Katakan

seperti itu jika ada yang mencariku”

Husna hanya mengangguk, tak bisa

mengeluarkan suaranya.

Pada saat Azka telah melangkah

menjauh dari meja resepsionis

dengan beberapa orang

dibelakangnya, Ia langsung bernapas

dengan berlebihan.

Ia sudah menahan napasnya sejak

tadi.

“Sial Yuna, dia mendengar

pembicaraan kita..”

“Ya, benar-benar sial..”

***

to be continued

Terpopuler

Comments

AlyaNa RinDa

AlyaNa RinDa

hahaha.. lucu

2019-12-31

1

Davi

Davi

lanjut...😋

2019-12-02

4

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127 (END)
128 Pengumuman...!!!
129 AFS SEASON 2 BAB 1
130 AFS SEASON 2 BAB 2
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127 (END)
128
Pengumuman...!!!
129
AFS SEASON 2 BAB 1
130
AFS SEASON 2 BAB 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!