Aku menunduk saat mereka berjalan melewatiku, tapi kemudian kurasakan mas Doni menghentikan langkahnya..
“kembalilah.. Kita akan bicara sepulang kerja nanti..” dan Mas Doni benar-benar melewatiku..
***
Aku masih terdiam menunggu Mas Doni mengatakan sesuatu padaku. Namun setelah hampir lima belas menit kami berada disini, tak sepatah katapun keluar darimulutnya..
“Mas..”
Dia lantas menatapku..
“Apa yang akan kau bicarakan? Apa aku benar-benar dipecat?”
“Kau memang tak seharusnya
seceroboh itu, Yuna!”
“Maafkan aku.. Aku merusak apa yang sudah kau rencanakan..”
“bukan seperti itu.. Kau hanya perlu membuat dirimu dekat dengan Azka”
Oh dear..
Bagaimana caranya mendekati bajingan itu?
“Tunggu saja.. Aku yang akan mengaturnya..”
Setelah selesai berbicara dengan Mas Doni, kami berjalan keluar untuk kemudian mengunjungi kak Yuri.
Aku sedikit merasa tak enak hati pada mas Doni setelah dua kali kecerobohan yang kulakukan.
Mulai saat ini aku akan berusaha menekan kemarahanku dan kebencianku pada Tuan muda itu, Seperti apa yang dilakukan Mas Doni terhadapnya.
Siapa yang tahu jika ternyata Mas Doni, orang terdekat Tuan muda itu adalah musuh yang sedang merencanakan sesuatu dibelakangnya dan akan menghancurkannya.
Ck! Kurasa Aku tak suka menyebutnya sebagai Tuan muda seperti yang sering dilakukan Husna.
Pria itu lebih pantas disebut Bajingan setelah dia melukai perasaan kakak ku.
Tapi Aku senang dalam keadaan seperti sekarang ini, kak Yuri masih tetap dicintai pria seperti Mas Doni.
Meski aku juga harusmerasakan sakit diwaktu yang sama.
Aku memujanya dalam hati, setiap kali aku melihatnya. Tapi tak sekalipun Dia memandangku sebagaimana dia memandang kak Yuri dengan penuh cinta dikedua matanya.
Tuhan..
Aku tak seharusnya merasakan hal semacam ini dalam hatiku.
Aku akan mengubur.. Aku bisa mengubur perasaanku dan melupakannya.
“Masuklah Yuna..”
Mas Doni menghentikan langkahnya didepan pintu kamar kak Yuri.
“Mas tak ikut masuk?”
dia menggeleng..
“Sementara kau didalam aku akan
menunggu, dan mungkin aku akan
menemui dokter yang biasa
memantau keadaan Yuri. Jika sudah selesai kau bisa menghubungiku”
Aku tersenyum dan mengangguk
sebelum akhirnya kubuka pintu
dihadanku. Aku tahu mas Doni masih berdiri disana.
Ia memang jarang sekali masuk dan bertemu dengan kak Yuri. itu dilakukannya semata untuk menjaga kak Yuri.
Kak Yuri selalu terlihat ketakutan pada setiap pria yang berada disekitarnya. Pada pekerja disana juga termasuk pada mas Doni.
Dia bisa menjerit, histeris dan menangis tiap kali mas Doni mencoba mendekatinya.
Ia seakan tak ingin disentuh..
Aku begitu sedih tiap kali kak Yuri
menekuk kedua kakinya, membenamkan wajahnya dan menangis.
Ia selalu menyembunyikan diri dari setiap pria, seakan dirinya tak layak untuk mereka.
Ini karna bajingan itu. Apa yang telah dilakukannya hingga menjadikan patah hati kakak ku mencapai batas yang tak bisa dia atasi, dan membuatnya seperti sekarang ini.
Menganggap dirinya tak pantas, tak
layak untuk dicintai, dimiliki oleh seorang pria.
“kakak..”
Berusaha menarik senyum dari bibirku, Aku ingin menunjukkan padanya bahwa aku baik-baik saja dan bisa menjaga diriku diluar sana.
Yang selanjutnya kulakukan adalah menghabiskan waktuku untuk berbicara dan menceritakan apapun padanya kecuali tentang bajingan itu.
Aku tak ingin melihat kak Yuri menangis lagi seperti sebelumnya.
Aku menghabiskan sekitar dua jam bersamanya, hingga kusadari kak Yuri tertidur.
Mungkin dia merasa bosan dengan mendengarkan aku yang terus berbicara.
Merapikan helaian rambut yang menutupi wajahnya, aku mencium pipinya sebelum keluar meninggalkannya.
“Tidurlah dengan nyenyak kakak.. Cepatlah sembuh. Aku menyayangimu..”
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Irma Fahri
kyakx doni yg jahat dhe
2020-04-10
0
Widya Natalia
yuri diperkosa doni
2020-01-03
1
Lala Diana
sepertinya demikian,tp mengkambing hitam kan Azka
2020-01-02
3