Hari ini berlalu dengan cukup baik.
Setelah menyelesaikan jam kerjaku
hari ini, Aku memutuskan untuk
mengunjungi kak Yuri. Dua hari tak
melihatnya dan aku sangat
merindukannya.
Namun ketika aku hampir mencapai
sebuah kamar yang ditempati kak Yuri, aku bisa melihat seseorang
berbalik keluar dari dalamnya.
Oh, pria itu?
Bukankah dia bajingan itu?
Ya Tuhan..
Apa yang dia lakukan disini?
Apa dia menyakiti kak Yuri lagi?
Tidak..
Aku takkan membiarkannya..
“Hei..Tunggu!”
Ketika aku kemudian melangkah
dengan cepat atau mungkin bisa
menyebutnya dengan berlari untuk
mencapai pria itu, aku menyentuh
pundaknya yang kemudian
membuatnya menoleh, Membalikkan
tubuhnya menatap dengan heran
padaku.
“ada apa nona?”
Oh dear..
Bukan dia orangnya.
Dia bukan pria bajingan itu.
Aku salah mengenali seseorang..
Sepertinya setelah ini aku harus
belajar dari Husna tentang
bagaimana caranya bisa mengenali
pria bajingan itu hanya dari
punggungnya.
Hanya untuk mengenali, bukan
mengagumi seperti apa yang
dilakukan Husna padanya.
Bagiku tak ada sesuatu hal pun yang
bisa dikagumi darinya..
“euh, maaf.. Aku mengira anda
seseorang yang kukenal..”
menggigit bibir bawahku, aku lantas
tersenyum canggung dan sedikit
membungkukkan badan sebagai
permintaan maaf.
“baiklah, tidak apa-apa..”
“emm, tapi apa yang anda lakukan? Itu
kamar kakak ku..”
“apa?”
Aku menunjuk pada kamar yang
Ditempati kak Yuri yang tadi kulihat
pria ini keluar dari dalamnya.
“Oh, saya hanya salah kamar..
Permisi nona, saya harus pergi..”
Aku mengerutkan dahi ketika pria itu
kemudian melangkah terburu dari
hadapanku dan merogoh ponsel dari
dalam saku celananya untuk
selanjutnya menempelkan pada
telinganya.
Astaga..
Kenapa aku justru memperhatikan
orang itu?
Aku seharusnya langsung menemui kak Yuri. Aku sangat merindukannya..
Bergerak menuju ke hadapan pintu
kamarnya, aku mengetuk sekali dan
kemudian masuk kedalamnya.
“Asslamualikum Kakak..”
Hatiku selalu teriris ketika
melihatnya.
Sapaan ku tak pernah dianggap.
Apa yang kukatakan dan kuceritakan
tak pernah sedikitpun direspon
olehnya.
Ini menyedihkan..
Ketika Kak Yuri seakan tak
mengenaliku sebagai adiknya.
Kak Yuri terguncang, depresi karna
patah hati.
Memuakkan bagiku, disaat hal itu
bahkan tak masuk akal untuk bisa
kuterima.
Kakak ku yang pintar seharusnya tak
akan jatuh terpuruk hanya karna
seorang pria.
Terlebih pria bajingan seperti Azka.
“kakak sudah makan?”
menutup pintu dibelakangku, aku
mendekat kesisi nya yang sedang
duduk dengan tatapan kosong,
dipinggiran ranjang tidurnya.
“Aku membawakan makanan
untukmu”
meletakkan bungkusan yang kubawa
keatas meja, Aku lantas berdiri
dihadapannya dan meraih tangannya.
Menggenggamnya erat, merasakan
betapa dinginnya tangan kakak ku..
“ingatkan aku untuk membawakan
sarung tangan untukmu.. Tanganmu
benar-benar dingin kak, biarkan Aku
menghangatkanmu..”
Yang kulakukan kemudian adalah
menggosok-gosokkan tanganku
ketangannya, berusaha untuk bisa
menghangatkannya.
Meski tak ada respon darinya, aku
tahu oenni tak keberatan dengan apa
yang kulakukan. Hingga kemudian aku
mengambil sisir dari dalam tas ku
untuk merapikan rambutnya..
“kak, hari ini akhirnya aku
melihatnya..Bajingan itu, akhirnya
aku tahu seperti apa wajahnya..”
Tiba-tiba saja kakak meraih
pergelangan tanganku..
“kakak..”
bibirnya bergetar seakan ingin
mengatakan sesuatu.
“Jangan mengkhawatirkanku.. Aku
tidak akan bertindak ceroboh,
mas Doni dan aku akan
membalas perbuatannya padamu
dengan lebih menyakitkan”
Kak Yuri semakin mencengkeram kuat
pergelangan tanganku.
“Aku akan baik-baik saja kak..”
“Tidak.. Jangan..Tidak..!”
“kak.. Ada mas Doni, dia akan
menjagaku”
“Tidak.. Tidak..!”
Kak Yuri melepaskan tangannku saat
kemudian dia menutup telinganya
dengan kedua tangan dan
menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
Airmatanya kemudian mengalir
deras..
“Ada apa kak? Katakanlah padaku..
Kakak harus mengatakannya padaku,
agar aku tahu apa yang harus
kulakukan..”
Kuraih tubuhnya dan memeluknya
erat. Kurasakan tubuhnya bergetar
dalam pelukanku.
Ya Tuhan..
Apa yang saat ini sedang dirasakan kak Yuri pastilah tak jauh-jauh dari
rasa sakit. Rasa sakit yang disebabkan pria itu.
Brengsek..
Dia harus membayar untuk semua
kesakitan itu.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Nurul Widayat
kayaknya salah pham deh
2020-05-01
3
AlyaNa RinDa
penasarann
2019-12-31
1