Guruh mengehentikan mobilnya di depan rumah pintu dimana Ibu Tutik dan Farida sudah menunggunya
"Bagaimana? Apakah kamu berhasil menemukan Elena?" Tanya Ibu Tutik
Guruh menggelengkan kepalanya dan Ibu Tutik yang mendengarnya langsung jatuh pingsan
"Astaghfirullah, Ibu!"
Guruh langsung membopong tubuh Ibu Tutik kedalam kamar
"Tolong jaga Ibu Tutik, Mas akan mencari Mbakmu lagi" ucap Guruh
Guruh kembali masuk ke mobil dan segera ia melajukan mobilnya
Guruh mengambil ponselnya dan segera ia menghubungi Aldi
"Apakah kamu sudah menemukan rumah mereka?" Tanya Yudha yang menanyakan keberadaan Mama Miranda dan Maya
Aldi memberitahukan alamat rumah mereka dan segera Guruh berangkat ke sana
Di dalam ruang tamu, Mama Miranda dan Maya tertawa terbahak-bahak mengetahui kalau Riko telah berhasil menculik Elena
"Setelah ini kita akan kembali lagi ke rumah mewah itu dan secepatnya aku akan meminta Guruh untuk menikah dengan Clarisa" ucap Mama Miranda
"Iya Ma, Maya setuju dengan Mama yang menikahkan Mas Guruh dengan Clarisa"
BRAKKK!!
Mereka berdua langsung terkejut ketika Guruh mendobrak pintu rumah mereka
"M-mas Guruh..."
Guruh langsung menghampiri dan mencekik leher Maya
"Cepat katakan dimana Elena berada!!'
Guruh mencekik lehernya Maya dengan sangat kuat sehingga Maya kesulitan bernafas
"Guruh! Lepaskan adikmu!" pinta Mama yang memukul-mukul tangan Guruh
"DIAM!!" bentak Guruh dan seketika Mama langsung kembali duduk
Baru kali ini Mama Miranda melihat kemarahan Guruh yang seperti itu
"M-mas a-aku tidak bisa bernafas.."
"Katakan dimana Elena?"
Maya menggelengkan kepalanya dan ia memohon agar Guruh melepaskan tangannya
Guruh melepaskan tangannya dan segera ia memanggil polisi untuk menangkap Maya
"Masukkan dia ke penjara" ucap Guruh
Mama Miranda memohon kepada Guruh untuk melepaskan Maya
"Maaf, Guruh tidak bisa melepaskan Maya karena dia sudah membunuh anakku dan sekarang istriku menghilang"
Guruh keluar dari rumah dan segera ia menuju Aldi yang sepertinya telah mengetahui keberadaan Elena
Di tempat lain dimana Mahendra sedang menemani Elena yang baru saja ia membantu Elena untuk membersihkan tubuhnya
"Apakah airnya segar?" Tanya Mahendra
Elena menganggukkan kepalanya dan ia bertanya kembali tentang keberadaan anaknya
"Sebentar lagi anak kita akan pulang sayang" jawab Mahendra
Raga mengetuk pintu dan memanggil Mahendra agar keluar sebentar
"Ada apa?" Tanya Mahendra yang tidak melihat Raga membawa bayi
"Tidak bisa Tuan, yang boleh mengadopsi bayi hanya pasangan suami istri" Jawab Raga
Mahendra mengacak-acak rambutnya dan bingung harus mengatakan apa kepada Elena
Elena menghampiri Mahendra dan Raga yang sedang mengobrol
"Dimana anak kita?" Tanya Elena
Mahendra langsung mengajak Elena masuk ke kamar dan ia mengatakan kalau anak mereka masih dalam perjalanan
Elena menggelengkan kepalanya dan meminta agar Mahendra segera menjemputnya kemari
"Apakah kamu mau aku ajak ke New York untuk menemui anak kita" Tanya Mahendra
Elena langsung menganggukkan kepalanya dan segera Mahendra meminta Raga untuk menyiapkan semuanya
"Tuan Mahendra, kalau suami wanita ini mencarinya bagaimana?" Tanya Raga yang tidak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh Bos nya
"Beritahu saja kalau istrinya sudah meninggal dunia" Jawab Mahendra
Mahendra langsung membopong tubuh Elena dan membawanya masuk ke dalam mobil
Mahendra menggenggam tangan Elena dengan erat dan sesekali ia mencium tangan Elena
"Kamu cantik sekali sayang" ucap Mahendra
Raga yang mendengarkan perkataan Mahendra hanya bisa menggelengkan kepalanya
Beberapa menit kemudian Guruh dan Aldi telah sampai di depan rumah Mahendra
"Apakah kamu yakin ini rumah seseorang yang menabraknya
"Iya saya yakin karena dari plat nomor mobil yang menabrak Elena ada disini" Jawab Aldi yang sangat yakin karena sudah memeriksanya di kantor polisi
Aldi dan Guruh melihat rumah yang ditutup dan tidak ada penghuninya
"Kita tunggu sampai mereka datang" ucap Guruh yang tidak tahu kalau saat ini istrinya sedang berada di Bandara
Herlambang dan Elena saat ini sedang berada di dalam pesawat
"Mas, aku sudah rindu dengan anak kita" ucap Elena
"Iya sayang, mas juga rindu dengan anak kita" Ujar Herlambang yang meyakinkan Elena kalau di New york ada anak mereka
Herlambang meminta sahabatnya yang bernama Caroline untuk mengurus anak yang akan diadopsi oleh Herlambang
Herlambang meminta Elena untuk tidur karena pesawat akan menempuh perjalanan selama 16 jam
Herlambang berencana sesampainya di sana dalam beberapa hari kedepan akan menikahi Elena
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments