Elena membuka matanya dan melihat ruangan yang sangat asing
",Aku ada dimana?" ucap Elena dalam hati
Elena merasakan kalau mulutnya saat ini sedang tertutup oleh lakban dengan kedua tangan dan kaki yang terikat
Elena melihat ada empat orang yang sedang duduk di sofa yang ada di sana
"Mmpphh...."
Riko mendengar suara Elena yang telah sadar dan ia langsung menghampirinya
"Siapa kamu?! Kenapa kamu menculikku?"
"Perkenalkan namaku Riko yang akan menemanimu malam ini dan satu lagi kamu dapat salam dari Maya.."
Elena langsung membelalakkan matanya dan jantungnya seakan berhenti berdetak. Ia sama sekali tidak menyangka jika adik tiri dari suaminya yang ada dibalik penculikannya
"Hallo cantik, bagaimana tidurmu? Nyenyak?" Tanya Riko dengan membelai rambut Elena
"Mmpphh.. Mmmpphh!"
Riko langsung membuka pakaiannya dan ia langsung naik ke atas tempat tidur
"Riko boleh kita bergabung?" Tanya ketiga teman Riko yang saat ini sudah di dalam kamar
"Kalian semua Gila!! TOLONG!! TOLONG!!"
Riko langsung melayangkan pukulannya ke arah wajah Elena dan seketika Elena langsung merasakan kepalanya sangat sekali
Bugh
Bugh
Bugh
Riko melayangkan pukulannya berkali-kali sampai wajah Elena lebam
"Riko hentikan!! Apa kamu ingin membunuhnya?!"
Rilo tertawa dan melihat Elena yang sudah tidak sadarkan diri. Ia langsung melepaskan celananya dan bersiap-siap memperkaos Elena
Teman-teman Rico melepas pakaian yang dikenakan oleh Elena
"Dia sedang hamil"
"Aku tidak perduli yang terpenting sekarang kita bersenang-senang" jawab Rico
Rico mencium bibir Elena yang tidak sadarkan diri dan ia langsung ingin memasukkan senjatanya ke mahkota Elena
BRAKKKKK!!
"Angkat tangan kalian!!!" ucap salah satu polisi yang sudah mengepung tempat itu
Guruh langsung masuk dan ia langsung terkejut melihat istrinya yang sudah babak belur
Guruh langsung menghajar Riko yang menjadi pelaku utama
BUGH
BUGH
BUGH
Aldi langsung meminta Guruh untuk menghentikan dan segera membawa Elena ke rumah sakit
"Bertahanlah sayang" ucap Guruh yang langsung membopong tubuh istrinya
Guruh segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit dan sesampainya di sana Guruh langsung membawa ke ruang UGD
"Tuan, bagaimana keadaan Nyonya Elena?" Tanya Aldi yang baru saja datang bersama Ibu Tutik dan Farida
Guruh menggelengkan kepalanya karena saat ini dokter belum juga keluar dari ruang UGD
Tak berselang lama dokter keluar dan memanggil Guruh untuk masuk ke dalam ruang UGD
"Bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Guruh
"Maafkan saya karena tidak bisa menyelamatkan anak anda"
Tubuh Guruh langsung lemas dan ia menyandarkan tubuhnya di samping tempat tidur
Dokter memberitahukan kalau mereka tidak hanya memukul wajah Elena tetapi juga menendang perutnya
Ibu Tutik langsung menyelonong masuk ke dalam ruang UGD
"Siapa yang tega melakukan itu semuanya? Apa salah Elena?" Tangisan Ibu Tutik langsung pecah ketika melihat kondisi Elena yang seperti itu
Setelah menjelaskan kepada Guruh, dokter keluar dari ruang UGD
"Kak..." Panggil Farida saat melihat Elena yang baru saja membuka matanya
Guruh langsung menoleh dan mendekati istrinya yang seperti orang kebingungan
"Sayang, maafkan aku yang datang terlambat" ucap Guruh yang langsung memeluk tubuh istrinya
"LEPASKAN AKU!! TOLONG LEPASKAN AKU!! TOLONG AKU!!" Teriak Elena yang histeris
Guruh langsung memanggil dokter, untuk segera masuk kedalam
Dokter langsung masuk dan memberikan Elena obat penenang. Dan dalam hitungan detik, Elena kembali tertidur
"Untuk sementara hanya Tuan saja yang boleh masuk ke ruangan ini" ucap Dokter
Ibu Tutik langsung keluar karena tidak tega melihat Elena menjadi seperti ini
"Ibu jangan menangis, ini semua salah Farida yang memaksa ikut ke pasar"
"Jangan menyalakan diri sendiri, ini semua sudah takdir " ucap Aldi yang tidak ingin melihat Farida menyalahkan dirinya sendiri
Aldi mengajak Ibu Tutik dan Farida menuju ke kantin sedangkan Guruh berada di dalam ruang UGD
"Sayang, apakah kamu tidak mengenalku? Mas minta maaf" ucap Guruh
Jam menunjukkan pukul sebelas malam dan Elena merasakan tubuhnya sangat sakit semua
Elena merasakan perutnya yang tidak seperti biasanya
"Anakku dimana? Ya Tuhan apa yang terjadi pada anakku?"
Suara Elena membangunkan Guruh yang baru saja memejamkan matanya
"Sayang...."
"Dimana anakku? Kenapa perutku jadi kecil? Dimana dia Mas? Mas Guruh, cepat katakan?!!"
Guruh langsung memeluk tubuh istrinya dan ia meminta agar Elena untuk tenang
"Anak kita sudah meninggal sayang, maafkan Mas. Harusnya Mas tidak meninggalkanmu"
Elena langsung mematung setelah mendengar perkataan dari suaminya
"Anakku, kenapa harus anakku yang jadi korban kejahatan Maya? Apa salahku Mas? Cepat katakan Apa salahku?"
"Maya? Apa maksud kamu?"
Elena menceritakan semua apa yang dikatakan oleh Riko
Mendengar perkataan istrinya, Guruh langsung mengepalkan kedua tangannya
"Aku ingin pulang, antarkan aku pulang Mas" ucap Elena yang langsung melepas selang infusnya
"Sayang, kamu masih harus disini!"
Elena tidak memperdulikan perkataan suaminya sehingga Guruh harus memanggil dokter untuk segera memberikan suntikan penenang kepada istrinya
Guruh tidak mau jika nanti terjadi sesuatu kepada istrinya yang baru saja mengalami peristiwa mengerikan
Dokter memberitahukan kalau Elena akan dipindahkan ke ruang khusus
"Istri saya tidak gila! Beri dia ruangan yang semestinya!"
"Tapi Tuan?"
Melihat Guruh yang sedang emosi akhirnya dokter memindahkan Elena ke ruang VVIP
Guruh mengambil ponselnya dan meminta Aldi untuk segera datang ke rumah sakit
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments