Setelah selesai sarapan, Guruh berpamitan kepada Elena untuk bekerja dulu
"Mas, ini bekalnya. Aku nggak mau Mas makan sembarangan" ucap Elena yang telah membuat bekal untuk suaminya
Guruh memberitahukan kepada Elena kalau ia bekerja sebagai supir di perusahaan milik Aldi
"Mas berangkat dulu, doakan semoga nanti ada rezeki"
Elena menganggukkan kepalanya dan melambaikan tangannya saat melihat suaminya telah berangkat kerja
Hampir seluruh ruangan Elena sapu dan pel sehingga membuat rumah menjadi bersih dan rapi
Elena yang kelelahan memutuskan untuk tidur di ruang tamu dimana semalam ia juga tidur di sini
Jam menunjukkan pukul lima sore
Guruh telah pulang kerja dan sesampainya di rumah ia melihat rumahnya telah bersih
"Astaghfirullah, bagaimana dia bisa tidur seperti ini" ucap Guruh yang langsung membopong tubuh istrinya
Melihat istrinya yang tertidur pulas, Guruh memasak nasi dan membuat susu coklat untuk istrinya yang kelelahan
Setelah suaminya berangkat kerja, Elena melanjutkan membersihkan rumah yang masih sangat kotor
Elena merasa kasihan dengan suaminya yang sebelum menikah bisa tinggal di tempat terpencil seperti ini
Setelah selesai membuat susu coklat, Guruh membangunkan Elena karena beberapa menit lagi akan adzan Maghrib
"El, ayo bangun"
Elena membuka matanya dan melihat suaminya berada di hadapannya sambil tersenyum
Elena langsung bangkit dan tidak sengaja kepalanya menatap kening Guruh
DUGH!
"Aduh..."
Elena dan Guruh sama-sama memegang bagian yang sakit
"Sakit..."
Guruh melihat luka yang ada di kepala Elena dan segera ia mengambil minyak tawon
"Lain kali, jangan langsung bangun" ucap Guruh
Elena melihat bibir milik suaminya yang sedang mengoleskan minyak ke kepalanya
Sesekali ia menelan salivanya dan membuat jantungnya berdetak kencang
"Kamu sedang melihat apa?" Tanya Guruh yang ternyata dari tadi memperhatikan Elena yang tidak berkedip sama sekali
Lamunan Elena langsung buyar dan ia bangkit dari tempat tidur
"A-ayo kita sholat isya, eh Maghrib terlebih dahulu" Elena menjadi salah tingkah ketika suaminya dari tadi memandanginya
Setelah Elena keluar kamar mandi, sekarang gantian Guruh yang masuk untuk mandi dan mengambil air wudhu
Elena telah menyiapkan sajadah dan sarung untuk digunakan suaminya
10 menit kemudian
Guruh telah keluar dari kamar mandi dan segera memakai baju koko beserta sarung yang sudah disiapkan oleh Elena
Mereka berdua langsung melaksanakan sholat maghrib dan setelah itu tak lupa mereka memanjatkan doa kepada Allah u
"Mas, apakah aku boleh bertanya?" Tanya Elena yang masih duduk di atas sajadah
Guruh membalikkan tubuhnya dan memandang wajah Elena
"Iya El, ada apa?"
Elena sepertinya ragu-ragu untuk bertanya kepada Guruh tetapi Elena penasaran
"Apakah Mas Guruh tidak pernah ke hotel yang ada di jalan U?"
Guruh mulai mengerti arah pertanyaan Elena yang bertanya tentang waktu malam itu
"El, Mas tidak pernah ke hotel. Setelah Mas mengantarkan Tuan Aldi, Mas langsung pulang" jawab Guruh yang membohongi Elena
"Berarti aku salah orang Mas" ucap Elena
Guruh merasa tidak enak hati karena membohongi Elena. Tetapi demi rencana Aldi yang ingin melihat Elena tulus atau tidak, akhirnya Guruh juga mulai bersandiwara di hadapan istrinya
Elena melepaskan mukenanya dan menyiapkan makan malam untuk suaminya
"Maafkan aku yang tidak masak karena ketiduran" Ucap Elena
Guruh tidak mempersalahkannya dan ia mengajak Elena untuk makan dengan makanan yang telah di beli Guruh sewaktu perjalanan pulang
Elena membelalakkan matanya saat melihat apa yang dibeli oleh suaminya
"Mas, bukankah ini mahal? Besok lagi tidak usah beli, biar aku yang masak"
"Mas dikasih oleh Tuan Aldi" ucap Guruh yang tidak ingin membuat Elena sedih
Elena bisa bernafas lega setelah mendengar penjelasan dari suaminya
Mereka berdua pun langsung menikmati makan malam
Baru kali ini Elena bisa merasakan makanan yang cukup mahal
"Apakah kamu menyukainya?" Tanya Guruh
"Iya Mas, aku sangat menyukainya"
Setelah selesai makan, Elena membersihkan dan membuang sampah bekas mereka berdua makan
"El, tidurlah dikamar. Biar Mas yang tidur di luar"
Elena menggelengkan kepalanya dan meminta Guruh yang tidur di kamarnya
Elena sudah terbiasa tidur beralasan tikar dan tas yang ia gunakan sebagai bantal
Elena merebahkan tubuhnya dan secepat kilat Guruh langsung membopong tubuh istrinya
"Kita berdua tidur di kamar"
Elena menunduk malu karena Guruh mengajaknya untuk tidur di kamar yang sama
"Ayo lekas tidur" ucap Guruh yang langsung memejamkan matanya
Elena merasakan jantungnya berdetak tidak karuan sehingga ia malah tidak bisa tidur
Jam menunjukkan pukul 12 malam mata Elena masih enggan terpejam
Elena bangkit dari tempat tidur dan mencoba untuk tidur di luar
Saat akan bangkit, tiba-tiba Guruh memegang tangan Elena
"Kamu mau kemana?"
Elena langsung terkejut ketika mendengar suara serak-serak basah dari suaminya
"A-aku tidur di luar saja"
"Tidurlah di sini saja" ucap Guruh yang langsung meminta istrinya untuk kembali naik ke atas tempat tidur
Setelah itu Guruh malah memeluk tubuh istrinya dan membuat jantung Elena semakin tidak karuan
"M-mas jangan memelukku, aku..."
Guruh membalikkan tubuh istrinya dan langsung mencium bibirnya
Ingin rasanya Elena menghilang saat ini juga karena malu
"Apakah Mas boleh minta?"
"Minta apa?" Jawab Elena spontan
Guruh bingung harus menjelaskan bagaimana kepada istrinya kalau saat ini dirinya sedang ingin olahraga
"Mas Guruh mau minta apa?"
Kemudian Guruh mendekatkan wajahnya ke arah telinga Elena
Elena langsung menutup wajahnya setelah mendengar permintaan suaminya
"Apakah kamu mau?" Tanya Guruh dengan wajah memelas
Elena tidak berani menolak ajakan suaminya dan akhirnya ia menganggukkan kepalanya
Setelah mendapatkan persetujuan dari isterinya, Guruh langsung mengunci pintu kamarnya
Dan Guruh langsung mencium bibir istrinya dengan lembut
Mereka pun langsung melakukan ritual olahraga bersama dimalam dimana bulan bersinar terang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments