Guruh masih setia menunggu istrinya yang masih belum sadarkan diri
Guruh merasa bersalah kepada Elena karena telah membohonginya
Beberapa jam kemudian
Elena membuka matanya dan melihat tangannya yang sedang terpasang oleh selang infus
"A-aku ada dimana?" Elena mencoba bangkit dari tempat tidur tetapi tangannya tertahan oleh tangan Guruh
Elena menatap wajah suaminya yang sedang tertidur pulas
"Aku harus pergi dari sini" ucap Elena yang langsung bangkit dari tempat tidur
Guruh langsung menggenggam tangan Elena agar tidak pergi meninggalkannya
"Aku minta maaf karena sudah membohongimu. Maafkan aku Elena" ucap Guruh sambil duduk bersimpuh dihadapan Istrinya
"Aku sudah memaafkanmu tetapi maaf aku tidak bisa melanjutkan pernikahan kita" Jawab Elena
Jawaban yang diberikan oleh Elena membuat hati Guruh sangat sakit sekali
"Jangan tinggalkan aku demi anak kita" ucap Guruh saat Elena akan keluar dari ruangan
Elena langsung berdiri mematung ketika mendengar perkataan suaminya dan ia membalikan tubuhnya
"Anak kita?" Tanya Elena dengan mata berkaca-kaca
Guruh langsung berjalan menghampiri istrinya yang sedang berdiri mematung
"Kamu sedang mengandung anakku, tolong jangan pisahkan aku dengan anak kita"
Elena memandang wajah suaminya yang menangis di hadapannya
"Kenapa Mas membohongiku? Apa salahku? Apakah aku serendah itu Mas?" Elena mencerca beberapa pertanyaan kepada suaminya
Guruh menceritakan kalau semuanya ide Aldi yang mencarikan dirinya seorang istri yang tulus
Guruh juga mengakui kalau dirinya seharusnya tidak menuruti perkataan Aldi, tapi nasi sudah menjadi bubur dan sekarang dirinya hanya bisa pasrah dengan keadaan ini
"Kalau kamu tidak mau bersamaku lagi tidak apa-apa, tolong jaga anakku" ucap Guruh
PLAKKKKK!
Suara tamparan yang diberikan oleh Elena kepada suaminya
"Setelah melakukan itu kepadaku, apakah Mas tidak mau menahanku pergi?" Tanya Elena yang sedikit jengkel dengan suaminya
Guruh masih belum tahu apa yang dikatakan oleh istrinya dan ia hanya diam mematung
"K-kamu bicara apa tadi?"
"Terserah Mas Guruh saja lah, malas aku" jawab Elena dengan wajah cemberut
Guruh langsung menarik pinggang istrinya dan mencium bibir istrinya
"Jangan tinggalkan aku..."
Elena mengaggukkan kepalanya dan meminta Guruh untuk tidak membohonginya lagi
"Jadi lelaki yang di hotel itu beneran Mas kan?" Tanya Elena yang mencoba memastikan lagi
"Iya sayang itu aku dan sejak itu aku mulai mencintaimu" jawab Guruh
Disaat mereka berdua sedang mengobrol tiba-tiba dokter masuk dan memarahi Elena karena melepas selang infus
Dokter langsung memanggil perawat agar memasang kembali selang infus di pergelangan tangan Elena
Guruh menahan tawanya saat dokter itu memarahi istrinya
"Sebenarnya Mas Guruh ini siapa? Apakah aku boleh mengenal lebih dekat dengan suamiku?" Tanya Elena
Guruh menganggukkan kepalanya dan mulai menceritakan tentang siapa dirinya sebenarnya
Mendengar cerita dari suaminya tentang siapa Guruh sebenarnya, wajah elena langsung berubah menjadi datar
Dia tidak percaya kalau lelaki yang ada dihadapannya adalah seorang CEO muda yang hebat
Melihat wajah istrinya yang berubah membuat Guruh menjadi khawatir
"Sayang, kamu kenapa?"
"Apakah Mas tidak salah memilih menikah denganku yang hanya wanita biasa dan tinggal di panti asuhan"
Elena tidak ingin jika ke depannya nanti Guruh akan kecewa
Guruh mengatakan kalau dirinya tidak salah memilih dan ia juga yakin kalau Elena adalah wanita yang tepat untuk dirinya
"Apakah aku bermimpi?" Tanya Elena yang sedikit kebingungan dengan semua yang terjadi pada dirinya
Guruh mencium bibir istrinya dan memberitahukan kalau ini bukan mimpi
Aldi yang baru saja datang melihat mereka berdua saling berciuman langsung membalikkan badannya
"Alhamdulillah, akhirnya mereka berdua sudah baikan" gumam Aldi
Di tempat lain dimana Mama Miranda sangat marah kepada Guruh Karen tidak pernah pulang ke rumahnya
Salah satu adik Guruh yang bernama Maya juga marah dengan kakak tirinya yang tidak pernah pulang
"Mama harus tegas kepada Mas Guruh, masa uang saku ku dipotong seenaknya" ucap Maya
"Kok kamu, Mama saja juga diberi cuma sedikit"
"Mungkin Mas Guruh sedang ada masalah keuangan " Jawab Farida adik kandung Guruh
Mama Miranda langsung menjambak rambut Farida agar diam dan tidak ikut bicara
Mama Miranda dan Maya hanya ingin menguasai harta yang dimiliki oleh Guruh yang merupakan ahli waris dari Alm Papa Hartanto yang merupakan suami ke lima Mama Miranda
Dari pertama kali mengenal Papa Hartanto, Mama Miranda hanya ingin kekayaannya saja
Mama Miranda menjebak Papa Hartanto agar tidur bersamanya dan setelah itu ia mengatakan kepada Papa Hartanto kalau dirinya sedang hamil
Akhirnya Papa Hartanto mau menikah dengan Mama Miranda
Setelah Papa Hartanto meninggal, sifat asli Mama Miranda keluar
Mama Miranda selalu menyiksa Farida yang merupakan adik kandung Guruh
Guruh masih tidak mengetahui jika adiknya selalu di siksa oleh Mama Miranda dan Maya adik tirinya
"Mama tolong lepaskan, sakit Ma" pinta Farida
Kemudian Mama Miranda mengurung Farida di dalam gudang
Farida hanya bisa berdoa agar kakaknya pulang secepatnya dan membawanya pergi bersamanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments