Guruh dan Elena membawa Farida ke rumah sakit dan sesampainya di sana Guruh sangat terkejut melihat banyak bekas luka siksaan yang ada di tubuh Farida
Dokter memberitahukan kalau kondisi Farida sangat mengenaskan
"Mas, siapa yang melakukan ini?" Tanya Elena
Guruh menganggukkan kepalanya dan meminta Elena untuk menunggunya di sini
Guruh ingin kembali ke rumah karena ada sesuatu yang harus di selesaikan
"Hati-hati Mas dan lekas kemari"
Guruh langsung keluar dan melajukan mobilnya menuju rumahnya
BRAKKKKK!!
Suara pintu yang ditendang paksa oleh Guruh dan membuat Mama Miranda dan Maya ketakutan
Baru kali ini mereka melihat Guruh marah seperti kemasukan setan
"DUDUK!!" Bentar Guruh
Mama Miranda dan Maya langsung duduk sambil menundukkan kepalanya
"Apa yang kalian lakukan kepada adikku Farida?"
Mama Miranda dan Maya saling pandang dan mereka mengatakan kalau Farida sering sakit-sakitan
"Dianya aja yang lemah dan tak bertenaga" ucap Maya
Mendengar perkataan Maya, Guruh langsung bangkit dari duduknya
"Apa yang kamu katakan barusan?"
Guruh langsung menjambak rambut adik tirinya yang kurang ajar
"S-sakit Mas!"
"Guruh lepaskan adikmu! Apakah kamu tidak kasihan kepada Maya?"
Guruh tersenyum sini kepada Mama Miranda dan Maya
"Kasihan? Apa kalian kasihan kepada Farida?"
Mama Miranda dan Maya tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Guruh
Guruh membuka rekaman cctv yang telah ia sembunyikan di beberapa tempat
"Kalian bukan manusia, dimana pikiran kalian? Dan mulai sekarang kalian angkat kaki dari rumah ini!!" Ucap Guruh dengan nada tinggi
Mama Miranda langsung bersujud dan meminta maaf kepada Guruh
Mama Miranda memohon agar Guruh tidak mengusirnya dari rumah
"Mama minta maaf, tolong jangan usir kami" Ucap Mama Miranda dengan air mata yang palsu
Guruh tetap pada pendiriannya dan ia mengambil semua pakaian Mama Miranda dan Maya. Dan Guruh buang ke luar
"Baik Mama akan keluar dari rumah ini tapi berikan Mama warisan dari Papa kamu!!"
Guruh akhirnya bisa melihat sifat asli Mama tirinya yang hanya cinta dengan harta peninggalan Alm Papa Hartanto
Guruh memberikan selembar cek dan meminta Mama untuk meninggalkan rumah ini
"Jangan pernah sekali-kali Mama dan Maya menginjakkan kaki di sini!"
Guruh langsung mengunci pintu rumahnya dan kembali' ke rumah sakit
"Maafkan Mas yang terlalu lama meninggalkanmu" ucap Guruh yang menyesal karena jarang sekali pulang ke rumah
Sesampainya di rumah sakit, Guruh melihat Elena yang tertidur di samping tempat tidur Farida
Guruh mengambil jaket untuk menutupi tubuh Elena agar tidak kedinginan
"K-kak Guruh..." panggil Farida dengan suara lirih
"Maafkan kakak yang tidak pernah pulang" ucap Guruh sambil memandang wajah adiknya
Mendengar suara suaminya, Elena langsung terbangun
"Kapan Mas datang?" Tanya Elena
"Baru saja, Mas tidak tega membangunkan kamu" Jawab Guruh sambil mencium kening istrinya
Kemudian Guruh duduk dan menceritakan semuanya kepada Elena dan Farida
"Astaghfirullah, kenapa ada orang sekejam itu?" Elena tidak menyangka sama sekali dengan apa yang diperbuat oleh Mama Miranda dan Maya sang adik
Elena meminta agar untuk sementara Farida tinggal di rumah Panti
"Apakah kamu mau tinggal di sana?" Tanya Elena
Farida menganggukkan kepalanya dan Guruh berjanji akan mencarikan pekerjaan yang layak untuk adik kandungnya
Kemudian Guruh mengambil ponselnya dan meminta Aldi untuk kemari sambil membawa makanan yang diinginkan oleh istrinya
"Kak Elena cantik sekali" ucap Farida
"Kakak gendut nggak cantik"
Guruh langsung memeluk tubuh istrinya yang sangat menggemaskan
"Kamu cantik dan sangat comel sayang"
Farida sangat bahagia ketika melihat Kakaknya menikah dengan Elena
"Untung saja bukan Clarissa yang menjadi istri kak Guruh" ucap Farida dalam hati
Di tempat lain dimana Clarissa saat ini sedang berada di sebuah klub malam
"ARGGHH! Harusnya aku yang menikah dengan Guruh bukan wanita gendut itu!!" Teriak Clarissa yang sedang mabuk
Disaat Clarissa sedang menikmati minumannya, tiba-tiba ada seseorang lelaki yang menghampirinya
"Clarissa! Jangan seperti ini!" ucap Ibra yang suka dengan Clarissa sejak dulu
"Mas Guruh..." Clarisa melihat wajah Guruh yang ada di hadapannya
Clarisa yang sedang mabuk langsung memeluk dan mencium bibir Ibra
Ibra langsung membopong tubuh Clarisa dan membawanya ke sebuah hotel
Sesampainya di hotel
Ibra langsung melanjutkan ciumannya yang sempat terhenti
"Mas Guruh aku sangat mencintaimu"
"Aku juga sayang" Jawab Ibra
Ibra membopong tubuh Clarisa dan menaruhnya di atas tempat tidur
Setelah itu mereka berdua melakukan ritual olahraga bersama
Clarissa masih belum sadar kalau itu bukan Guruh melainkan Ibra
"Mas Guruh kamu sangat tampan sekali"
"Terima kasih sayang"
Mendengar perkataan Clarisa, Ibra melakukan ritual olahraga bersama sampai pukul tiga pagi dan setelah itu Ibra langsung meninggalkan Clarisa sendirian di hotel
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments