Di kamar Oliv, para gadis sedang berkumpul disana. Karena mereka semua tidak mau kamar yang terpisah, akhirnya Oliv memindahkan kasus dari kamar tamu dibantu oleh mereka, dan menggelar nya di kamarnya sendiri.
Waktu menunjukkan pukul 10 malam, mereka masih belum tidur dan sedang menikmati film horor yang sengaja dibawa Amelia. Sambil menyediakan makanan ringan di sana, dan lampu yang dimatikan mereka serasa ada di bioskop pribadi.
" Ihhh, kok hantunya gak seram, ya. " ucap Raisa ketika menonton film itu.
Oliv pun berpikir dan menyentuh dagunya, " Hmm... Mungkin hantunya kehabisan waktu untuk dandan. " jawabnya kemudian.
Yang mana itu langsung disambut oleh gelak tawa dari Mia, " Hahaha...Oliv, kau ada-ada saja. Mana ada hantu dandan dulu. "
" Eit.. Tapi artis yang berperan menjadi hantu harus dandan dulu, kan? "
" Benar juga. " Achilla berpikir itu masuk akal, lagi-lagi hantu difilm itu juga diperankan oleh artis.
Mereka menghabiskan waktu bersama dengan sangat menyenangkan, bahkan mereka sampai tidak ingat sudah jam berapa sekarang.
" Ah, minuman nya habis. " ucap Amelia tiba-tiba.
" Kalau begitu pergi ambil. " sahut Mia dengan mata yang masih fokus ke layar.
" Aku takut. "
Amelia mengatakan nya sambil memeluk lengan Achilla yang ada di samping nya, benar-benar aneh, padahal dia yang ingin menonton film horor, tapi malah dia sendiri yang ketakutan.
" Kalau begitu biar aku yang pergi ambil. " ucap Kalisa sambil berdiri.
" Kalau begitu maaf merepotkan ya, Kalisa. " ucap Oliv kepadanya.
" Tidak apa-apa. " Kalisa merasakan waktu yang menyenangkan bersama mereka, jadi dia tidak masalah harus melakukan ini.
Kalisa pun segera keluar dari sana, keadaan diluar tidak cukup gelap karena ada beberapa lampu yang dinyalakan. Hanya saja lampu di dapur dimatikan, terlihat seperti suasana horor seperti dalam film. Tidak akan mengherankan juga jika sesuatu tiba-tiba muncul disaat seperti itu.
Tapi Kalisa sudah terbiasa dengan kegelapan jadi itu tidak terlalu terganggunya meskipun tidak menyalakan lampu, ia juga sudah menghapal letak barang-barang yang ada di sana. Karena itu dia tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi.
Kalisa berjalan kearah kulkas dan segara membuka nya. Ada cukup banyak minuman didalamnya, karena Achilla, Mia dan Amelia masing-masing membawa banyak. Ia pun mengambil beberapa minuman botol, dia menaruhnya terlebih dahulu di meja makan selagi dia mencari cara untuk membawanya.
" Hmm... Mungkin ini bisa kugunakan. " gumamnya sambil memegang sebuah nampan.
Kalisa tidak terlalu memperhatikan, tapi ketika dia akan membawa minuman-minuman itu keatas, tiba-tiba saja ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Membuat pegangannya pada nampan itu terlepas dan jatuh.
" Apa?? " ucap Kalisa yang terkejut.
" Oliv, aku menginginkan mu. Akan ku jadikan kau milikku. " ucap orang yang salah orang itu.
Kalisa merinding mendengar ucapan itu, rasanya dia sedikit jijik mendengar nya. Dia pun meraih tangan orang itu, dan menariknya.
" Rasakan ini dasar baji*gan!! " ucap Kalisa.
Dia langsung membanting orang itu dengan sangat keras ke lantai, ia kemudian mengunci pergerakan orang itu agar tidak bisa memberontak lagi.
" Katakan siapa kau?! Untuk apa kau datang ke sini?! " tanya Kalisa agak berteriak dengan kesal.
Pria itu tidak segera menjawab nya, dia hanya meringis karena merasakan sakit pada tangan yang dikunci Kalisa dan tubuhnya yang jatuh menghentam lantai. Saat tak lama kemudian lampu di tempat itu menyala, dan para gadis yang lainnya pun ada di sana.
" Kalisa, ada apa?? " tanya Oliv, dia orang yang menyalakan lampu.
Mereka langsung datang saat mendengar suara nampan jatuh, dan ketika diluar mereka juga mendengar sesuatu dibanting termasuk suara Kalisa.
" Aku menangkap pencuri. " jawab Kalisa dengan cepat.
Tapi bagi Amelia dia bukanlah pencuri, " Ehh, tunggu. Bukankah itu.... " ucap nya menggantung.
" Reihan?!!. " ucap Mia, Achilla dan Oliv terkejut bersamaan.
Sementara Raisa dan Kalisa langsung menatap mereka dengan bingung, " Siapa?? "
Beberapa saat kemudian, Reihan sudah diikat dikursi oleh Mia dan Achilla dan mulutnya pun ditutup oleh selotip agar tidak berisik, sedangkan Oliv memberitahu siapa Reihan yang sebenarnya. Plus Amelia yang menceritakan kejadian tadi siang kepada Raisa dan Kalisa yang belum tahu.
" Ouh, ternyata seperti itu. " ucap Raisa setelah mendengar ceritanya dan mengangguk-angguk mengerti.
" Ngomong-ngomong, kau masuk dari mana dasar bre*gsek!! " tanya Mia kepada Reihan kemudian.
" Sepertinya dari sini. " ucap Amelia yang langsung membuat semua mata tertuju kepadanya.
Dia menunjuk sebuah jendela yang sebelumnya terkunci kini sudah terbuka, dia mungkin nekat dan mencungkil jendela itu agar bisa masuk ke dalam, semua orang pun mengangguk paham. Akhirnya masuk akal juga dari mana dia datang.
Tapi Kalisa tetap kesal dengan itu, ia pun menatap Reihan tajam dan menendang kursi dimana Reihan diikat membuat nya hampir jatuh.
Kamudian Kalisa pun berkata, " Tapi... Beraninya kau ingin berbuat mesum ke kepada kakak ip... Maksudku teman kakakku. Sepertinya kau sudah bosan hidup, ya. " ucap nya dengan ekspresi wajah menyeramkan, sambil menunjukkan kepalan tangannya yang siap untuk memukul kapan saja.
" Pftt... Kakak ipar katanya. " batin Achilla, sambil menahan tawa dia berpikir kalau Oliv akan selangkah lebih maju untuk jadi salah satu saudaranya.
Sedangkan Raisa membatin bingung, " Kupikir kak Shine homo. " dia mengira kalau Shine tertarik pada sesama jenis karena tidak pernah melihat nya berkencan dengan perempuan.
Tapi... ternyata adik dan kakak sama saja, ya. Meski antara sikap, Kalisa masih lebih baik dari pada Shine yang pendiam, dan Shine yang masih lebih baik pendiam nya dari pada Kevin yang sangat keterlaluan pendiam nya.
" Iya, iya. Tidak perlu memukulnya, aku punya ide yang lebih baik. " Amelia pun menengahi dan memberikan usulan kepada mereka.
" Apa?? " tanya yang lainnya pula penasaran.
" Hehehe.... " Sementara Amelia mulai tertawa jahat..
Setelah semua persiapan nya selesai, tidak terlalu jauh dari rumah Oliv. Hanya melewati beberapa komplek saja, tepatnya dia sebuah tiang. Mereka mengikat Reihan disana hanya dan mengenakan celana pendek selutut yang ia pakai. Tentu saja mereka yang membuka semua pakaian Reihan, dan Kalisa membereskan CCTV yang mungkin merekam aksi gila mereka itu.
Setelah selesai, mereka pun langsung meninggalkan nya disana tanpa apapun.
* Dirumah Oliv kemudian...
Para gadis sudah kembali ke kamar mereka, dan bersiap untuk tidur. Tapi sebelum itu mereka membicarakan hal lucu itu terlebih dahulu.
" Hahahahaha.... Aku sungguh kagum dengan idemu, Amel. " ucap Achilla yang masih tidak percaya dia melakukan hal konyol seperti ini bersama dengan teman-temannya.
Sementara Amelia merasa bangga karena itu, " Benarkan. " sahutnya.
" Tapi... apa itu tidak sedikit keterlaluan?? " tanya Oliv sedikit khawatir.
Dan Mia pun langsung menyahutinya, " Jangan khawatir, itu tidak keterlaluan. Dia jauh lebih keterlaluan padamu. "
Pada akhirnya Oliv hanya mengiyakan saja apa yang mereka ucapkan, karena kalau boleh jujur. Dia juga sangat puas karena bisa melakukan hal seperti itu.
" Haha... Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya dia saat banyak orang yang lewat. " ucap Raisa sambil membayangkannya.
" Pasti tontonan yg sangat seru. Aku harus suruh kak Shine melihat itu. " sahut Kalisa yang sibuk mengotak-atik ponselnya.
" Mungkin sebaiknya kita memeriksa media sosial untuk memastikan nya nanti. " usul lain Amelia.
" Setuju. " ucap mereka kecuali Oliv dan Mia yang hanya menggelengkan kepala mereka dengan kelakuan yang lainnya.
Karena mereka berdua tidak se-Kekanak-kanakan itu, sampai harus melihat kehancuran orang itu.
" Ya sudah, ayo kita tidur. Sudah terlalu larut malam. " ucap Oliv menengahi.
" Baiklah. " semuanya pun menjawab dengan serempak.
Mereka semua pun berbaring di tempat tidur mereka, yang paling pertama langsung tidur adalah Amelia. Disusul Raisa dan Kalisa, lalu Achilla. Sedangkan Oliv masih belum bisa tidur dan hanya memandangi langit-langit.
" Masih tidak bisa tidur??. " tanya Mia yang ada disampingnya dan juga masih membuka kedua matanya.
" Mm.. Tidak, aku hanya sedang memikirkan kejadian tadi. " ucap Oliv.
Dia pun merubah posisinya jadi menghadap kearah Mia, begitupun juga Mia yang menghadap kearahnya.
" Apa itu mengganggumu?? " tanya Mia lagi.
Oliv pun menggelengkan kepalanya, " Tidak, justru itu sangat menyenangkan. Aku tidak pernah bermain sebebas ini sebelumnya. " jawab Oliv, ia pun tersenyum dengan sedikit murung. " Dan aku takut... Jika, suatu hari ini nanti kita dipisahkan bagaimana?? " lanjutnya.
Wajah Oliv langsung berubah jadi sedih setelah mengatakan itu, dia sudah sangat bahagia karena dikelilingi orang-orang yang dia sayangi dan menyayanginya. Jika dia tiba-tiba harus berpisah, itu akan sangat menyedihkan.
Melihat itu, Mia mengerti. Ia pun kemudian meraih tangan Oliv dan menggenggamnya erat. " Jangan khawatir kan hal itu, aku pasti akan menemui cara... Agar kita terus bisa bersama selamanya. Kau, aku, Amelia, dan yang lainnya juga. " ucap nya dengan pasti.
Mendengar itu, suasana hati Oliv pun kembali berubah. Dia sangat bersyukur dengan itu, " Terima kasih, Mia. Janji ya, kau tidak boleh meninggalkanku seperti itu. " ucapnya.
" Tentu, aku berjanji. " sahut Mia dengan sangat yakin.
Satu lagi janji yang ada diantara mereka, hal itu adalah yang sangat membahagiakan bagi keduanya. Saat mereka bersama dengan tidak ada yang bisa memisahkan mereka, tapi apa benar masa depan akan tetap seperti itu. Mereka akan berusaha untuk membuat janji itu menjadi kenyataan.
Pada akhirnya, mereka berdua pun terlelap bersama, masih sambil berpegangan tangan. Mereka ikut menyusul yang lainnya ke alam mimpi mereka masing-masing, hari itu jadi hari yang sangat menyenangkan bagi mereka. Hubungan mereka juga jadi semakin dekat karena hal itu.
****
Sedangkan ditempat lainnya, Reihan menggigil karena merasa kedinginan setelah ditinggalkan di sendirian tempat itu tanpa sehelai pakaian pun, hanya celana pendek yang menutupi bagian bawahnya. Belum lagi rasa malunya jika nantinya ada seseorang yang melihat nya seperti itu.
" Aku mengaku salah, aku tidak akan melakukan nya lagi. Kumohon ampuni aku... tolong aku. " gumaman-gumaman nya terdengar.
Dia baru saja menyesali perbuatannya, padahal siang tadi dia habis di peringati oleh monster es kutub. Tapi dia tidak mendengarkan nya, dan pada akhirnya dia jadi bertamu lagi dengan adiknya yang labih sadis lagi, ditambah teman-teman Oliv yang tidak berperasaan, dan meninggalkan nya di pinggir jalan tanpa pakaian.
Harusnya dia menuruti Shine jika tahu akan seperti ini pada akhirnya, benar-benar menyedihkan sekali nasibmu.
--------------------------------------------
Nama : Kalisa Tasiana Egnis Crawless.
Umur : 17 tahun
Sifat : 11/12 sama Shine, hanya saja dia labih ceria jika sama orang yg akrab dgnnya/disukainya.
Ket : Adik Shine.
Nama : Raisa Macaira Abhivandya.
Umur : 17 tahun.
Sifat : Ceria, sedikit jahil, baik.
Ket : Anak dari Cavita dan Jeffry
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 237 Episodes
Comments