*** Oliviera pov
Seharian disekolah benar-benar menyenangkan, tapi saat bel pulang berbunyi aku pun harus segera pulang kerumah. Aku memutuskan untuk menaiki taxi agar lebih cepat dari pada menunggu bus yang masih lama datang. Aku hanya tinggal berdua dengan kakak ku, kedua orang tua kami sudah meninggal sekitar setengah tahun yang lalu. Dan hanya kakak ku yang ada saat ini, namanya Henry Keegan Florence, usianya sekitar 23 tahun ini.
Kakakku bisa dibilang orang yang cukup overprotective terhadap ku, meski begitu dia tetap membebaskan ku untuk melakukan apapun yang aku sukai. Aku juga beruntung punya teman seperti Mia dan juga Amelia, karena mereka sangat perhatian kepadaku.
Kakakku memiliki perusahaan bernama Florence Group, itu adalah perusahaan yang ia dirikan sendiri sejak 4 tahun yang lalu. Atau mungkin tepatnya saat ia meninggalkan kami... bukan dalam artian yang buruk, tapi saat itu terjadi perselisihan kecil dalam keluarga kami soal penerus jadi kakak memutuskan untuk menyerahkan posisi yang seharusnya jadi miliknya dan pergi mendirikan perusahaan nya sendiri.
Saat ini, perusahaan nya ada di peringkat ke 4 paling berpengaruh, setelah Crawless Sky Compeny, Diamond Compeny dan DA Corps. Hebat ya, kakakku bisa bersanding dengan dua keluarga besar itu. Iyah, alasan sebenarnya dia berusaha untuk bisa sebanding dengan mereka, karena kematian orang tua kami.
Orang tua kami meninggal karena pembunuhan, karena itu kakakku mencoba untuk membalas pembunuh itu. Dan alasan dia sangat overprotective kepadaku, juga karena orang itu mengincarku untuk warisan yang ditinggalkan orang tua kami. Dia tidak mau adik satu-satunya yang tersisa diambil darinya juga.
Sebenarnya aku pernah memohon untuk membantu pekerjaan nya saja, tapi dia tidak mengijinkan nya. Dia malah menyuruhku fokus kepada pendidikan ku, padahal kan aku ingin membantunya. Karena pernah sekali, saat dia mengerjakan perkerjaan nya, entah tentang perusahaan atau tentang belas dendam nya atau mungkin kedua nya, dia sama sekali tidak tidur.
Aku sangat khawatir dengan kesehatan nya, meski dia orang yang sangat kuat pun, dia pasti akan lelah jika memaksakan dirinya sendiri, kan. Dan rasanya.... aku seperti sebuah beben bagi kakak ku. Meski aku berlatih bela diri pun itu tidak membantu sama sekali.
Dia yang selalu menyambutku dengan senyuman hangatnya itu, tapi aku tahu didalamnya dia pasti sangat terbebani.
" Nona, kita sudah sampai. " ucap sang supir taxi membuyarkan lamunan ku.
" Ah, iya. "
Karena terlalu asik melamun aku sampai lupa sedang ada di dalam taxi untuk pulang, aku pun segera turun dan membayar taksi itu, kemudian aku masuk ke rumahku.
Rumah ini lebih kecil dari rumah lamaku, tapi ini lebih baik. Setidaknya aku tidak akan kelelahan karena membersihkan nya, kan. Aku tidak mau ada orang lain dirumah ini selain kakak, aku tidak mempercayai orang begitu saja meski aku bersikap baik kepada mereka.
Kubuka pintu rumah itu dan masuk, sepertinya kakak belum pulang, apa dia akan makan dirumah atau tidak, ya??
Aku pun memutuskan untuk menghubungi nya, sekedar bertanya apa dia akan pulang malam atau makan dirumah saja. Kadang-kadang aku lupa bertanya saat kakak tidak pulang sampai besok pagi, jadi aku menunggunya diruang TV semalaman. Dan saat paginya, kakak membangunkan ku yang tertidur disana.
Saat telpon itu tersambung, kudengar suara seorang pria dari sebrang sana.
" Halo, ada apa Oliv?? "
Tanya orang itu, iya dia kakakku.
" Kakak, merindukan mu. " jawab ku dengan kesan manja.
Ku dengar dia terkekeh disebrang saja, sepertinya aku yang bersikap terlalu manja kepadanya terlalu aneh. Seperti Amelia kepada ku.
" Kau sangat aneh, bukankah kita barusaja bertamu pagi tadi. "
Sudah kuduga kakak pikir aku aneh, itu bukan respon yang aku inginkan. Setidaknya berpura-pura lah kalau kau menyukainya.
" Aku hanya berusaha seperti Amelia, bukankah kau selalu bilang 'Berusaha lah jadi seperti Amelia'. "
Aku mencoba menirukan suara kakak, iya agar dia ingat pernah mengatakan itu.
" Hahaha.... Iya, maksudku kerja keras nya, bukan sikap manja nya. Kau ini bagaimana, sih. "
" Hehe.... Tapi kakak suka, kan?? "
" Iya, iya. Dan kenapa kau menelpon ku, apa ada sesuatu yang kau inginkan?? "
" Mm.... Apa kakak akan pulang, atau makan malam dirumah?? Kalau iya, aku akan memasak-kan makanan kesukaan, kakak. "
Aku cukup terampil memasak, biasanya sih aku hanya memperhatikan orang-orang yang berkerja dirumahku saat memasak. Tapi sekarang aku yang harus melakukan nya, lagipula tidak ada yang akan memasak jika bukan aku.
" Hemm.... Baiklah, akan kakak usahakan. Semoga tidak ada yang perlu kakak selesai lagi. "
" Oke, kalau kakak tidak bisa datang kabari aku, ya. "
" Tentu, kakak tutup dulu, ya. "
Tuttttt.....
Panggilan ini pun berakhir begitu saja, jujur aku merasa kurang puas dengan jawaban kakak, dia akhir-akhir ini selalu tidak ada dirumah. Meski aku tahu kalau kakak melakukan nya untuk ku, tapi aku juga kesepian dirumah sendirian.
Aku menggelengkan kepalaku, mencoba mengusir pikiran negatif tentang kakakku. Aku pun bergegas pergi melakukan sesuatu, hanya mengerjakan keseharian ku setelah pulang sekolah, dan saat waktu makan malam tiba semua makanan sudah kusiapkan.
Tapi kakak tidak kunjung pulang, aku penasaran apa dia akan benar-benar pulang atau tidak. Ia juga tidak mengabariku, aku jadi tidak nafsu makan malam ini.
Halo.. Setidaknya berikan aku pesan atau apapun, aku sendirian disini, rumah juga sepi. Bagaimana jika tiba-tiba ada hantu yang muncul didepanku.
Aku kesal karena kakak tidak kunjung terlihat batang hidungnya, apakah sesulit itu situasi mu sampai kau tidak mengingat adikmu ini, benar-benar jahat sekali.
Ting....
" Hemm..... ?? "
Tiba-tiba saja aku mendapat sebuah pesan dari nomor yang tidak ku kenal...
Dia siapa ya??
Perasaan aku sama sekali tidak. menyimpan nomor orang lain, deh. Karena penasaran aku pun memutuskan untuk membuka pesan yang terkirim kepadaku itu, setelah kubaca isinya benar-benar aneh, aku sama sekali tidak mengerti.
** /isi pesan/
" Segera keluar dari rumahmu, kau sedang diincar!. "
Apa maksudnya?? Diincar apa?? Memangnya aku ini apa?? Benar-benar tidak bisa dipercaya.
Saat itu aku hendak membalasnya, tapi dia lebih dulu mengirimkan pesan lain.
** /isi pesan/
" Sekarang!! Keluar atau kau akan mati!! . "
Aku tersentak kaget melihat isi pesan itu. Ini membuat benar-benar bingung, tapi entah kenapa aku juga merasa kalau ada seseorang yang sedang mengawasi ku. Kuedarkan pandangan ku kesegala arah, tapi tidak ada siapapun disini.
Entah kenapa aku merasa terancam, bulu kuduk ku berdiri dan jantungku mulai berdebar kencang, untuk berjaga-jaga aku pun menuruti pesan dari orang tidak dikenal itu.
Untung aku mengenakan pakaian yang biasa kupakai di luar rumah karena akan pergi kerumah Mia, jadi aku tidak perlu menggantinya lagi. Aku hanya membawa beberapa uang untuk jaga-jaga dan juga... ponselku.
Aku pun berjalan keluar dari rumah dan mengunci pintunya.
Aku terus berjalan menyusuri jalan menuju rumah Mia, mungkin aku akan merasa aman disana. Kucoba menenangkan diriku, seolah tidak terjadi apa-apa, tapi perasaan terancam itu masih belum juga hilang.
Aku memutuskan untuk memotong jalan melalui gang yang cukup sepi, dan saat itu satu pesan lagi masuk kedalam ponselku.
Ting....
** /isi pesan/
" Bodoh!! Kenapa kau malah kesana?!! Sekarang lari!! "
" Apa?? "
Aku bertanya-tanya apa maksud orang ini, tapi aku malah mendengar suara seseorang yang tertawa di belakang ku.
" Kekekeke...... "
Aku pun sontak melihat kebelakang karena terkejut, kulihat seorang pria yang tertawa sambil menatapku dengan aneh.
" Si..Siapa kau?? " tanyaku dengan suara sedikit bergetar ketakutan.
" Hehe.. Tidak perlu tahu siapa aku, kau adiknya si br*****k itu, ya. Kalau begitu kubunuh saja kau. " ucap pria aneh itu.
Aku tersentak ketika pria itu tiba-tiba mengeluarkan sebuah pisau dari balik pakaiannya, aku hendak berbalik untuk berlari tapi pria itu langsung mencekal tanganku.
Jadi aku pun terpaksa menangkap tangannya itu dan membanting nya dengan keras.
Kupikir itu akan memberikan ku waktu untuk pergi dari sana, tapi saat aku akan pergi. Dari arah lainnya muncul dua orang lain yang tidak ku kenal. Satu saja aku sangat terkejut apalagi sekarang, bisa-bisa aku benar-benar mati. Bahkan pria yang ku banting pun juga mulai bangkit lagi.
Arghhhh!!... Sebenarnya ada apa ini?!!.
Nama : Henry Keegan Florence.
Umur : 23 tahun.
Sifat : Baik, penyayang, overprotective sama Oliviera.
Ket : Kakak dari pemeran utama kita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 237 Episodes
Comments
LaddyZhiieaa
yg jd pemeran utama di sini si olive donk , bukan shine ,,,,,
tapii,,, gpp bagusss critax 🥰🥰🥰🥰
2021-05-06
0
Oi Min
Semoga bukan Damian Nana ato The King yg mmbunuh orang tua Olive
2021-03-08
0
Violla
like
2020-08-10
2