*** Author pov
Situasi saat ini benar-benar tidak menguntungkan bagi Oliv, dia terjebak ditangah-tangah orang yang tidak ia kanal, dan itu membuatnya pusing. Saat dua orang itu semakin mendekat, ia sudah waspada jika mereka menyerang tiba-tiba.
Tapi kemudian ia bingung sendiri karena orang-orang itu hanya melewatinya, dan langsung menangkap orang yang mencoba menyerangnya tadi.
" Hai, apa yang kalian lakukan?!! Siapa kalian?!! Cepat lepaskan aku!!. " teriak orang yang ditangkap itu sambil memberontak dengan keras.
" Diamlah dan turuti kami saja!. " bentak salah satu dari dua orang yang baru datang itu pula.
" Ehh??. "
Oliv benar-benar bingung dengan apa yang terjadi disana sekarang, dia juga tidak mengenal orang-orang yang membantunya itu.
" Anda tidak apa-apa, Nona?? " tanya salah satu dari mereka kepada Oliv.
" Ah, tdk apa-apa. Terima kasih. " Oliv pun dengan kikuk karena kebingungan nya itu.
" Kalau begitu kami pergi dulu. "
Namun kemudian mereka pergi dari sana bersama dengan semua rekannya dan juga orang tidak dikenal itu begitu saja.
Kini tinggal Oliv sendiri yang ada disana, dia masih bengong tidak mengerti akan situasi yang baru saja terjadi. Ketika tiba-tiba seseorang menarik tangannya dari belakang, membuatnya berbalik dengan terkejut dan melihatnya.
" Apa yang kau lakukan?? Aku menyuruhmu pergi bukan ketempat yang sepi?? " ucap orang itu dengan kening berkerut terlihat kesal.
Sementara Oliv semakin terkejut ketika melihat siapa orang itu, " Eh?? Sh.. Shine?? Jadi pesan itu darimu, bagaimana... kau bisa tahu??. " dan ia juga bingung dengan itu.
Sementara Shine memalingkan wajahnya dan menjawab, " Hanya kebetulan lewat, tadinya aku ingin menanyakan tentang pelajaran kepada mu tapi malah melihat hal yang mencurigakan. "
Iya, Shine lah orang yang memperingati Oliv tentang orang itu, tapi sebenarnya dia bukan hanya kebetulan lewat. Ada yang tahu kenapa dia bisa ada disana?? Hanya Shine yang bisa memastikan nya sendiri, atau justru dia sendiri juga tidak tahu kenapa?
" Lalu tadi.. Apa mereka orang-orang mu?? " tanya Oliv pula yang dijawab dengan anggukan kepala dari Shine.
" Kalau begitu Terima kasih banyak, ya. Aku terselamatkan. " Oliv senyum leber karena merasa sangat bersyukur bisa selamat.
Disisi lain, Shine kembali membuang wajahnya dan menutupi nya dgn sebelah tangan saat melihat itu, entah kenapa dia jadi malu sendiri ketika melihat senyuman itu. Dan kemudian dia mendengar suara ponsel seseorang.
Dan Oliv pun langsung mengkonfiemasinya, " Ah, ponselku berbunyi. Tunggu sebentar. "
Kemudian ia mengangkat telpon itu, dengan Oliv yang masih memperhatikan nya.
" Halo?? " ucapnya kepada orang yang menelponnya sekarang.
" Oliv, kau ada dimana?? Kakak sudah dirumah tapi kau tidak ada?? " jawab orang disebrang telpon itu pula.
Iya, dia kakaknya. Oliv sedikit terkejut dengan itu...
" Kakak, sudah pulang. Kupikir kakak tidak jadi pulang, karena itu aku pergi menuju rumah Mia. Lagipula kakak tidak mengabariku lagi. " ucap Oliv pula sambil menggerutu.
" Maafkan, kakak. Tadi ponsel kakak mati, karena itu kakak tidak bisa menghubungimu. Kakak juga tidak akan lama, karena ada pertemuan dengan seseorang terlebih dahulu. Tapi kau pergi tanpa makan terlebih dahulu, kan?? "
Ekspresi Oliv pun berubah menjadi sedikit tegang, sepertinya dia harus siap-siap untuk menerima ceramah panjang dari kakaknya esok hari.
" Iya... " jawabnya dengan pasrah, jika dia berbohong dia malah akan dapat masalah yang lebih banyak.
" Bukankah kakak sudah bilang kau tidak boleh telat makan!."
" Tapi tadi itu benar-benar bahaya, kak. " Oliv mencoba untuk membuat dalih agar kakaknya lebih tenang.
Ia harus berusaha membuat kakaknya tidak mengungkit itu lagi, dengan cara apapun dia harus melakukan nya. Kemudian ia melirik Shine sebentar. Shine yang di lirik malah menaikan salah satu alisnya bingung.
Tapi Oliv hanya tersenyum sambil menunjukan gigi-gigi putihnya, seperti anak kecil. Dan jawaban atau.... pertanyaan dari Henry pun datang kembali.
" Apa?? Bahaya apa maksudmu?? "
" Ada seseorang yang datang mau membunuh ku, kalau tidak ada temanku yang memberitahu ku soal itu, aku tidak tahu bagaimana nantinya. "
Oliv sebenarnya tidak mau mengatakan hal itu kepada kakaknya, takut kekhawatiran nya akan bertambah dan dia akan semakin protective kepada nya. Tapi apa boleh buat, demi terbebas dari ceramah panjang yang membosankannya, dia akan lakukan apapun.
" Apa?!! Siapa orang itu, berani sekali dia!! Lalu sekarang kau ada dimana??. " tanya Henry pula dengan sangat khawatir sekaligus marah.
" Emm.... aku akan menemui Mia. " jawab Oliv sesuai fakta.
" Sendirian?!! "
" Tidak dengan temanku. "
" Laki-laki atau perempuan??."
Oh, bagus. Harusnya dia bilang kalau dia sudah dirumah Mia saja, jadi kakaknya tidak akan tiba-tiba berubah menjadi wartawan seperti ini. Apa yang harus dia lakukan, jika dia bilang kalau temanya itu laki-laki dia pasti akan kembali disembur dengan pidato yang lebih panjang, tapi jika bilang temannya perempuan dia takut menyinggung Shine.
Kali ini dia juga harus memilih, jadi terpaksa harus bilang kepada kakaknya...
" Dia.... Seorang laki-laki. "
" Apa?!! Kalian punya hubungan apa, hah?!! "
Teriakan itu sangat keras bahkan Shine seperti merasa kalau orang yang berteriak itu ada di depannya secara langsung, Oliv pun jadi harus menjauhkan ponsel nya dari telinga karena tidak mau mendengar teriakan itu dari dekat.
" Kami hanya teman, dia hanya mengantarku. " ucap Oliv setelah Henry selesai berteriak.
" Oliv, apa kau sadar kau keluar dengan laki-laki malam hari. Bagaimana jika dia berbuat jahat kepadamu?? "
" Dia tidak berbuat jahat, justru dia yang menolong ku. " Oliv memutar matanya malas, kakaknya selalu saja seperti ini jika menyangkut soal laki-laki yang mendekatinya.
" Iya, tapi...."
" Ah, kakak batrai ku hampir habis, sudah dulu ya. Bye, bye. " Oliv segera memotong ucapan Henry.
" Eh, tunggu--... "
Tutttt...
Oliv juga mematikan telpon ya karena tidak mau mendengar celoteh panjang kakaknya, dia benar-benar selalu membuatnya terpojok jika sudah bertanya macam-macam seperti itu. Oliv hanya bisa menghembuskan nafas lelah, mengapa dia punya kakak super protective, tapi dia juga senang punya kakak yang perhatian.
" Apa dia kakakmu?? Sepertinya dia benar-benar mengkhawatirkan mu. " ucap Shine terdengar memecah kesunyian.
Dan itu langsung menarik perhatian Oliv, ia pun tersenyum dan menjawab. " Mm.... Iya, memang begitu. Dia benar-benar terlalu mudah khawatir, tapi aku juga senang dia perduli kepadaku. "
" Itu bagus. Aku juga punya adik perempuan, tukang buat onar."
" Apa..??"
Shine tidak menjawabnya, tapi Oliv yakin dia barusaja bercerita tentang adiknya kepadanya. Meski begitu dia bingung harus menjawab seperti apa, apakah dia harus bertanya lebih lanjut? Tapi Oliv merasa kalau Shine tidak akan menjawabnya meski bertanya.
Karena terus bergulat dengan pikirannya sendiri, dia pun keduluan pertanyaan dari Shine. " Sekarang kau mau kemana?? "
" Tentu saja kerumah Mia, jika tidak kakak pasti akan khawatir karena aku tidak bersama dengan Mia. " jawab Oliv dengan santai.
Shine nampak berpikir sebentar, dan entah kenapa melihat itu membuat Oliv menjadi bingung. Tiba-tiba Shine menarik tangannya dan membawanya ke tempat mobilnya terparkir.
" Ikut aku. " ucap Shine singkat.
" Ehh, kemana?? Apa kau akan mengantar ku kerumah Mia?? " Oliv memiringkan kepalanya penasaran dengan itu.
" Tidak, siapa juga yang mau kerumah Ketua Dewan rese itu. "
" Ehhh, lalu kau akan membawa ku kemana?? "
" Sudah diam, jika kau tidak mau tanpa dia akan ku suruh orang menjemput nya juga, sekaligus teman mu yang satunya lagi. "
Oliv semakin bingung dengan situasi yang terjadi kepadanya saat ini, kenapa dia harus bersama dengan orang yang tidak mau dibantah ini, dan lagi mereka mau kemana. Semua pertanyaan itu berputar-putar di dalam Kepala nya.
Hingga tak lama kemudian mereka sampai disebuah Club malam, dan Shine menyuruh Oliv keluar dari mobilnya.
" Kenapa kita kesini?? " tanya Oliv sedikit gelisah dengan itu, jika kakaknya tahu dia akan dikurung dikamarnya selama seminggu.
" Aku ada pekerjaan. " Tapi Shine tidak terlihat peduli dengan itu dan menjawab dengan singkat.
" Kau kan bisa tidak membawaku. "
Oliv hanya bisa menggerutu kerena dibawa tanpa persetujuan, dan lagi.. Kenapa ketempat seperti ini. Ia berpikir kalau berada dalam mobil nya adalah hal yang baik..
Dan Shine paham dengan pikirannya hanya dengan melihat raut wajah Oliv, " Kau baru saja diincar, apa kau mau dicelakai lagi?? "
" Tentu tidak. " Oliv langsung menjawab dengan wajah super serius.
" Kalau begitu ikut dengan ku adalah jalan teraman. "
" Karena kau seorang Mafia??"
Mendengar itu membuat Shine langsung menatapnya tidak percaya, ia pikir Oliv hanya tahu jika dia adalah anak dari pengusaha ternama saja. Sepertinya Oliv tidak sepolos yang ia tahu.
" Bagaimana kau bisa tahu?? " tanya Shine.
" Dulu sangat mudah untuk ku mendapat informasi, tapi sayang sekarang tidak lagi. " jawab Oliv sambil menggelengkan kepalanya singkat.
Shine menatapnya sejenak, ekspresi nya setenang biasanya ia terlihat. Namun ketika melihat lebih dalam, entah kenapa ada sekelibat bayangan dalam kepala Shine tentang seorang anak kecil.
Shine pun menghela nafas sejenak, kemudian kembali berkata. " Sudahlah, ayo masuk. Dan kau harus ingat untuk tidak menceritakan nya kepada siapapun, meski ada beberapa orang yang tahu kalau orang tuaku Mafia pun mereka tidak tahu kalau aku juga ikut terlibat. "
" Tentu, tapi aku juga ingin kau melakukan sesuatu. " sahut Oliv sambil terus menatap Shine yang ada didepannya dengan serius, begitu pula dengan Shine. Oliv pun mengangkat jari telunjuknya dan menaruhnya didepan bibir nya, kemudian berkata. "Jangan selidiki tentang diriku. "
Shine menyipitkan matanya ketika mendengar itu, bagaimana dia bisa tahu kalau Shine mencoba mencari tahu tentang dirinya, itulah yang Shine pikirkan. Oliv juga melihat raut terkejut itu, sudah pasti apa yang ia katakan itu benar.
Dan ia pun berkata, " Aku tahu kau menyelidiki latar belakang ku, dan aku tidak menginginkan itu. Kau bisa terlibat hal yang berbahaya nantinya, jadi sebaiknya kau hentikan. Lagipula aku yakin kau sudah tahu sebagian dari siapa diriku. "
" Tidak bisa kupastikan. " ucap Shine kemudian berjalan masuk kedalam Club itu, diikuti Oliv dibelakangnya.
" Kalau begitu jangan sampai kau terlibat saja, ya. Aku tidak mau orang lain terluka lagi, apalagi jika itu temanku. "
Tapi mendengar ucapan itu membuat Shine semakin penasaran dengan siapa Oliv yang sebenarnya, padahal dia tidak pernah tertarik kepada perempuan manapun selama ini. Tapi kenapa dia sangat ingin tahu tentang Oliv.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 237 Episodes
Comments
Oi Min
Aq jga pinisirin ma Olive
2021-03-08
0
Violla
juga
2020-08-10
0
@ShinShinta31 (IG)
Hallo author. Aku like sampai sini yak. Ditunggu feedback-nya di novel terbaru aku LIFE AFTER MARRIED. Sukses selalu ya thor
2020-08-05
1