Nama : Mia Audecina
Umur : 18 tahun.
Sifat : Tegas, pemarah, pedulian.
Ket : Teman tokoh wanita utama kita, ketua dari Dewan Perwakilan Mahasiswa.
*** Author pov
Akhirnya Shine sampai di sekolah barunya. Namun baru juga dia menginjakkan kali disana, dia sudah benar-benar dibuat merasa risih dengan tatapan dan teriakan semua perempuan yang berkumpul di sekitar nya. Mereka mengelilingi nya dan juga para sepupunya di parkiran seolah melihat seorang selebriti, padahal baru hari pertama sudah seperti ini, apalagi seterusnya pikirnya.
" Hai bro, kenapa tidak berkunjung saat sampai?? " tanya seorang pria yang tidak lain adalah salah satu dari sepupunya itu.
Dia adalah Aristide Navis Leonardo, anak dari Justic dan Rina. Sifatnya itu... Benar-benar mirip dengan ayahnya.
Sementara Shine hanya menghela nafas lelah dengan wajah datarnya, " Malas ah. "
Dan itu langsung ditimpali oleh Achilla," Iyah, itu adalah Shine kita. "
" Iya, begitulah. " sahut saudara kembarnya pula, Arcane.
" Ngomong-ngomong, kerumunan ini mau diapakan?? " tanya Aris ditengah mereka kemudian.
" Terserah. " dan dijawab Alvin singkat, anak dari Zaroon dan Astrid.
Sedangkan Kevin, anak dari Ryuzen dan Katania diam saja, pendiam seperti ayahnya.
Lalu mereka dikejutkan dengan suara seseorang yang datang dari belakang kerumunan para mahasiswi yang ada disana.
" Apa yang sedang kalian semua lakukan?!! " teriak gadis berambut ungu muda, Mia Audecina.
Para mahasiswi itu pun segera memberi jalan dan melihat siapa yang berteriak seperti itu diantara mereka. Mia, muncul dari belakang para mahasiswi itu dengan tampak tegas seolah tidak bisa dibantah. Dia adalah ketua dari Dewan Perwakilan Mahasiswa, atau bisa dibilang dia adalah orang yang mengurus berjalannya kampus itu.
Mia dikenal galak dan juga tegas, dia tidak pernah mau dibantah siapapun. Terbukti dengan keberhasilan dan juga semua pencapaian kampus, itu semua berkat usahanya selama ini dan akan tetap seperti itu.
Bukan berarti dia belajar dgn tenang-tenang saja, terkadang ada juga para murid yang tidak suka kepada nya mengatakan hal-hal buruk, tetapi Mia sama sekali tidak pernah memikirkan nya, selain itu ia juga bertugas menjaga kedisiplinan semua Mahasiswa disana.
" Hemm... Dia tidak seperti para mahasiswi yang berisik itu. " batin Kevin sambil meliriknya.
Mia pun berjalan melewati orang-orang yang berkumpul disana dengan wajah serius, ia bahkan tidak mempedulikan bisik-bisik dari para mahasiswi yang ada di sana, mau pun para mahasiswa yang berteriak kepadanya.
" Hei, lihat dia. Si ketua dewan yang sok itu. "
" Kau benar dia benar-benar angkuh. "
" Dasar tidak tahu malu. "
" Hei, Mia. Tolong Terima cintaku."
" Mia, kau keren sekali. "
Begitulah sekiranya teriakkan-teriakan dari mereka...
" Berisik!! Kalian semua diam!!." Namun Mia membalas mereka dengan tatapan yang tajam.
Mendengar itu membuat semua orang tidak bicara sedikit pun, hening yang ada hanya suara dedaunan pohon yang tertiup angin. Mia pun beralih kepada kumpulan Shine yang dari tadi diam dan memperhatikan.
" Kalian anak baru?? " tanya Mia langsung keintinya.
" Benar. " jawab Achilla sambil tersenyum santai.
" Lalu... Kenapa kalian diam saja disini, kenapa tidak langsung pergi ke ruang kepsek. Asal kalian tahu karena mereka semua mengerumuni kalian, membuat parkiran ini penuh dan sulit dilalui. "
" Iya, salah mereka malah berkerumun seperti ini. " ucap Aris terdengar acuh tak acuh.
Mia pun menjadi kesal karena mendengar nya. " Kalian... " geramnya yang kemudian dipotong sebelum diselesaikan.
" Iya, iya sudahlah. Kenapa kau marah-marah begitu?? "
Pandangan semua orang pun langsung terarah kepada asal suara itu, lebih spesifiknya seorang gadis yang ada di belakang Mia. Saat itu suasana kembali ribut oleh teriakan para laki-laki disana.
" Ah.... Oliv, aku mencintaimu!!. "
" Oliv, kau cantik sekali!! "
Itulah teriakan para pria kepadanya. Iya, namanya Oliviera zia Florence.
" Hai!! apa kalian semua baik-baik saja?? " ucap nya sambil melambaikan tangannya dan tersenyum hangat. Sangat berbeda dengan Mia yang tegas dan berkesan angkuh.
Senyuman nya berhasil membuat mereka semua semakin terpana dengan kecantikan Oliv, dia mahasiswi yang sangat ramah dan periang. Disukai oleh semua orang, baik mahasiswa maupun mahasiswi yang ada.
Dan sepertinya bukan hanya mereka semua yang terpukau, tapi begitu juga dengan Shine dan yang lainnya. Oliv pun berjalan mendekati Mia yang sedang menatapnya.
" Oliv, apa yang kau lakukan disini?? Bukankah kau bilang mau ke perpustakaan?? " tanya Mia, yang mana sikapnya langsung berubah 180° ketika bertemu dengan Oliv.
" Astaga, kau ini. Bagaimana aku bisa membaca dengan tenang jika kalian semua berteriak seperti itu. " gerutu Oliv sambil mengerucutkan bibir nya terlihat kesal.
" Ah, soal itu...maaf. "
" Hehe.... Lagipula, aku juga ingin melihat mu bergulat, tapi malah melihatmu beradu mulut. Menyebalkan. "
" Ehh... Jadi sebenarnya kau datang kesini untuk menenangkan ku atau mengajak ku bergulat, hah!! "
Mia menjadi kesal lagi karena Oliv bicara seperti itu, Oliv sendiri memperlihatkan ekspresi bingung tapi kemudian tertawa. Tawa yang indah seperti gemerincing lonceng terdengar dari gadis itu.
" Hahaha.... Ya ampun, kau lucu sekali saat marah. "
" Kau kenapa sih?? "
" Aku datang kesini untuk menghentikan mu, dari membuat orang lain merasa takut. "
" Haah!! . "
Mia nampak tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan Oliv, sedangkan para mahasiswa mengangguk dan menunggu apa yang dimaksud oleh nya.
" Apa kau pikir aku manakuti mereka?? " tanya Mia tidak terima dengan tuduhan itu.
" Benar, setidaknya tersenyum lah sedikit. Atau kakak ini akan membuatmu tertawa tidak berhenti. " sahut Oliv dengan ekspresi nakal.
" Tidak akan. " tolak Mia pula sambil melipat kedua tangannya dan membuang wajahnya kearah lain.
" Oh, begitu. Kau tidak mau mendengarkan ku, kalau begitu.... "
Oliv langsung beralih kebelakang Mia, membuatnya bingung sesaat dengan apa yang akan dia lakukan. Namun pertanyaan itu langsung hilang, ketika..... Oliv mulai menggelitik pinggang Mia dan membuatnya tertawa karena tidak tahan.
" Hahahaha... Hentikan.. hahaha, Oliv dasar kau hahahaha... "
" Hehe.. Kau berani meragukan kakak ini, maka ini lah akibatnya. "
Beberapa saat kemudian, Oliv pun berhenti menggelitik Mia yang sudah lelah karena tertawa. Wajah Mia memerah karena malu, dia tertawa sangat kencang ditengah-tengah kerumunan itu, tidak mungkin ada yang tidak melihatnya.
Sementara Oliv masih menatapnya dengan santai dan kemudian berkata, " Nah, sekarang kau bisa kembali ke kelas. Sebentar lagi bel berbunyi, loh. "
" Kau jahat sekali kpdku, huh. " Mia pun pergi meninggalkan Oliv sambil menghentakkan kalinya kesal.
Oliv hanya menghela nafas dan kemudian kembali bicara kepada semua orang yang ada disana, " Semuanya tolong bubar, ya. Soalnya sebentar lagi masuk. "
" Baik. " jawab mereka serempak.
Semua orang pun akhirnya bubar dengan teratur sesuai keinginan Oliv, dan mereka tidak memprotes sama sekali, sangat berbeda dengan saat Mia yang melakukan nya. Saat semua orang bubar Oliv pun berjalan mendekati Shine dan yang lainnya.
" Iyah, dia benar-benar sangat mudah marah. Aku selaku temannya memohon maaf kepada kalian. " Oliv sedikit membungkukan tubuhnya kepada mereka dan tersenyum dengan manis.
" Tidak masalah. " jawab Shine kemudian, dia memperhatikan Oliv dengan seksama.
" Nah, mari perkenalkan lagi. Karena aku sudah tahu nama kalian, jadi kali ini aku saja yang memperkenalkan diri ya. " ucapnya, Oliv pun menaruh tangannya didadanya dan mulai memperkenalkan dirinya. " Namaku Oliviera zia Florence, kalian bisa memanggil ku Oliv. " lanjutnya.
" Kalau begitu, salam kenal Oliv. " sahut Alvin yang langsung mengulurkan tangan sebagai penghormatan, tentu saja itu disambut dengan baik oleh Oliv.
" Jadi, apa kau sudah punya pacar?? " tanya Aris pula dengan tiba-tiba.
" Ehh.... "
Oliv terkejut dan tidak menjawabnya karena terlalu bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu, dan ia juga terkejut ketika Arcane yang langsung memukul Aristide karena itu.
BUK.....
" Ugh... Apa yang kau lakukan Arca?? " tanyanya yang kemudian menoleh kearah Arcane dengan ekspresi kesal.
Sementara Arcane memasang ekspresi gelap diwajahnya dan berkata, " Kau benar-benar sangat tidak tahu malu. "
" Aku kan hanya bertanya. "
" Kau seharusnya tidak bertanya saat kau baru saja bertemu. "
Akhirnya pertengkaran kecil pun terjadi diantara mereka berdua, yang lainnya menatap mereka dengan wajah datar, sudah terbiasa. Sementara Oliv menatap mereka dengan pandangan yang sangat tertarik karena keakraban mereka.
Tanpa sadar, ia pun kembali tertawa karena hal itu. " Hahahah.... Kalian benar-benar akrab, ya. "
" Iyah, soalnya kami sudah bersama sejak kecil. Dan kami semua jadi saudara sepupu. " ucap Kevin datar.
" Iyah, dan maaf karena pertanyaan konyol saudara kami ini. " lanjut Achilla pula masih meliriknya, karena tingkah konyol yang dilakukan Aristide tadi.
Tapi Oliv sama sekali tidak mempermasalah- kan hal itu, " Ouh, begitu. Tidak apa-apa, dan untuk jawaban pertanyaan itu. Aku tidak punya. " ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya.
" Benarkah, kalau begitu apa kau mau menjadi pacar ku?? " ucap Aris yang langsung bersemangat mendengar itu.
Oliv terlihat memikirkan itu sejenak, kemudian... " Mmm... Sayang sekali, kau bukan tipeku. " dia menjawab seperti itu.
Kali ini mereka semua tertawa karena baru saja ada seseorang yang menolak Aristide, apalagi mengingat dia sudah tahu siapa mereka. Aristide hanya menunjukkan wajah lesu karena penolakan itu. Sampai Oliv pun mengalihkan percakapan itu...
" Baiklah, cukup bicara nya. Mari ikut aku keruangan kepsek. "
Tanpa banyak bertanya lagi, mereka pun langsung mengikuti Oliv ke tempat yang ia maksud. Selama perjalanan pun Oliv menjelaskan detail sekolah tanpa terlewat sedikit pun, seperti pemandu yang benar-benar sudah ahli.
Selama perjalanan itu juga, mereka melihat kalau Oliv adalah sosok yang ramah kepada semua orang, tanpa memandang siapapun orang itu, benar-benar membuat mereka kagum.
Hampir setiap orang yang berpapasan dengan mereka pasti akan menyapa Oliv lebih dulu, dan Oliv pun juga balas menyapa mereka dengan sopan. Dia murid yang menyenangkan.
Shine juga terus memperhatikan setiap gerak gerik nya, dia terlihat sangat tertarik kepadanya. Setidaknya untuk sekarang, dia belum menunjukkan tanda-tanda seperti orang yang hanya mengincar harta atau popularitas.
Disisi lain... dia merasa kalau dia pernah bertemu dengannya. Perasaan familiar yang aneh.
Nama : Oliviera zia Florence.
Umur : 18 tahun.
Sifat : baik, ramah, periang.
Ket : Mahasiswi idola sekampus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 237 Episodes
Comments
naurannisah
bukannya mia itu dewan perwakilan mahasiswa ya? mahasiswa kan harusnya di kampus bukan di sekolah. di kampus kan tidak ada kepsek yg ada dekan atau dosen.
2021-05-11
0
Oi Min
Semoga Olive bukan anak dari salah satu musuh Damian Nana
2021-03-08
1
Violla
lagi
2020-08-10
1