ARC 1.12 PERTEMUAN: SINGGAH DI HUTAN JATI

Setelah urusan di Desa Janur tuntas, Bumirang pun melanjutkan perjalanan menuju Gunung Ndapan. Bulan masih berada di fase pudar kala dia beranjak, tetapi sekarang ketika kakinya menapak di tepi sebuah hutan yang dikuasai oleh pohon jati, bulan telah memasuki pertengahan fase mati. Begitu matahari undur diri, pekat pun tanpa segan mendekap buana.

Seperti ditelan gulita, sosok Bumirang perlahan lenyap di dalam Ilam-ilam rapat pepohonan hutan. Penghlihatan Bumirang tidak pernah bermasalah terhadap cahaya maupun pekat. Jadi, langkahnya pun pasti dan santai menyusuri jalan setapak, tidak hirau meski berpuluh-puluh pasang mata gaib menatapnya dan para gaib itu pun sepertinya tidak berniat mengusik pemuda tersebut.

"Bumirang! Oeee, Bumirang, aku lapar!" suara laki-laki berteriak ini terdengar sayup-sayup, entah berasal dari mana. Terkesan dekat, tetapi juga terasa jauh.

"Kita cari tempat nyaman untuk duduk dulu." Bumirang berbicara sambil terus melangkah dan tatapan pun tetap fokus ke jalan yang akan dilintasi, sama sekali tidak ada gelagat bahwa dia sedang berbicara dengan seseorang.

"Jangan lama-lama. Cacing-cacing di perutku sudah berkelahi ini." Suaranya melemah dan memelas, seolah benar-benar sedang kelaparan. Padahal, hari ini dia sudah makan sangat banyak, termasuk jatah Bumirang. Karena Bumirang sedang berpuasa jadi tidak masalah.

Terkekeh geli dengan tingkah berlebihan Kamandaka bila menyangkut makanan, Bumirang pun berujar lembut, "Tidurlah dulu, nanti aku bangunkan."

"Aku tidak mau tidur di sini. Perempuan itu brisik sekali." Kamandaka bersungut-sungut. Yang dia maksud adalah Cemeti Kidung Kahuripan. "Teriak-teriak terus, apa tidak capek ...."

"Bersabarlah sebentar lagi." Bumirang membujuk, nada suaranya lembut penuh pengertian, seperti sedang berbicara pada anak kecil yang tengah merajuk.

Usianya belum genap dua dekade, tetapi pembawaannya dewasa dan bijak. Karena latihan keras yang dijalani sejak kecil, penampilan fisiknya pun tidak hanya bongsor, tetapi juga berotot dan gagah. Semua orang mengira dia sudah ada di fase usia dua dekade lebih.

"Huhf. Awas saja kalau bertemu ...." Kamandaka bersungut-sungut lagi. Tubuh mungilnya bersandar pada dinding cupu, wajahnya cemberut dan mata mendelik tajam---seolah orang yang telah membuat kesal ada di depannya.

"Tidak. Kamu tidak akan bertemu dengannya."

"Itu bagus---ah tidak. Lebih bagus bertemu biar aku bisa bilang langsung kalau suaranya sangat menggangu. Bumirang, aku tidak mau lagi menjadi kecil dan dimasukkan ke dalam cupu ini. Aku janji akan patuh. Jadi jangan kurung aku lagi. "

Bumirang tidak menanggapi ocehan Kamandaka yang sering bertolak belakang dengan tindakannya. Pemuda malang kurang waras itu adakalanya bersikap normal selayak orang sehat lahir batin. Namun, ada saatnya juga di mana dia bertingkah sesuka hati dan merugikan orang lain.

Seperti yang pernah terjadi belum lama ini di desa kecil yang mereka singgahi. Ketika Bumirang sedang bertransaksi dengan salah seorang warga di teras depan, Kamandaka diam-diam menyelinap ke halaman belakang.

Melihat ada banyak ayam sedang mematuk makanan di dalam kandang kambing, dia pun langsung memburunya. Berlarian ke sana-kemari membuat kehebohan karena ayam dan kambing yang ketakutan berkotek dan mengembik. Saat Bumirang dan pemilik rumah tiba di halaman belakang, Kamandaka sudah berhasil menangkap dua ekor ayam betina, dan memeluknya erat-erat.

Melihat Bumirang, wajah Kamandaka berseri-seri dan langsung berlari menghampiri. "Aku berhasil menangkapnya. Kita punya banyak makanan." Dia berujar kegirangan sambil mengangkat kedua ekor ayam untuk ditunjukkan pada Bumirang.

Melihat wajah ceria Kamandaka, Bumirang tidak tega menolak ataupun mengatakan bahwa mereka tidak membutuhkan ayam-ayam itu. Akhirnya dia mengalah, lalu menukar kedua ekor ayam itu dengan tanaman obat yang sudah dikeringkan dan sedikit getah pohon tanpa daun.

Bumirang pun meminta tolong kepada si pemilik untuk memotong sekaligus memanggang ayam-ayam tersebut. Ketika ayam sudah matang, orang baik hati itu pun menambahi bekal mereka dengan sebungkus nasi tiwul, talas dan ubi kukus, serta dua bubu* air minum.

[Wadah air minum yang terbuat dari satu atau dua ruas batang bambu sebesar lengan orang dewasa]

Akan tetapi, alasan Bumirang memasukkannya ke dalam cupu bukan karena Kamandaka suka berlulah, melainkan karena ingin pemuda itu bisa beristirahat serta memiliki kualitas tidur yang baik. Selama bersama, Bumirang perhatikan Kamandaka hampir tidak pernah tidur. Di malam hari, tidur hanya sebentar dan selebihnya dia asyik berbicara dan tertawa-tawa sendiri.

Kondisi kejiwaan Kamandaka tidak baik dan sekarang juga tidak punya siapa-siapa untuk bergantung. Bumirang tidak tega menolak ketika Kamandaka terus mengikutinya. Pemuda itu pun akhirnya menjadi teman seperjalanan Bumirang yang cukup merepotkan.

Lagi pula, Bumirang mempunyai satu alasan lain kenapa bersedia menjaga Kamandaka. Dia yakin bahwa antara dirinya dan Kamandaka sesungguhnya memiliki ikatan karmaphala dari karma para orang tua. Pertemuan mereka sudah ditakdirkan dan Bumirang percaya bahwa membuat Kamandaka selalu ada di sisinya adalah pilihan terbaik.

Semua keyakinan itu lahir setelah Bumirang mendapat penglihatan lain. Penglihatan yang dia peroleh ketika menyentuh mayat Sengon dan ayahnya Kamandaka. Kedua orang ini dan Patmi adalah, orang-orang tidak punya hati nurani yang tega mencelakai sesama demi harta dan kedudukan. Mereka mengurung Dewi Nilam dan Raden Panji di dalam pondok, lalu membakarnya.

Entah bagaimana cara mereka keluar, yang jelas Bumirang tahu bahwa Dewi Nilam dan Raden Panji berhasil lolos dari lalapan api. Walaupun tujuan ketiga orang jahat itu tidak tercapai, tetapi niat yang sudah dilakukan tetap dihitung karmaphalanya. Mereka telah mendapat balasan, mati terbakar, sedangkan Kamandaka yang tidak tahu apa-apa tetap selamat. Meski begitu, bukan berarti Kamandaka terbebas sepenuhnya dari karmaphala atas perbuatan jahat kedua orang tuanya.

Dari penglihatan itu Bumirang pun mulai mengerti kenapa Eyang Pamekas tidak pernah menceritakan siapa jati dirinya. Setiap kali Bumirang bertanya tentang orang tuanya, eyang selalu hanya mengatakan bahwa suatu saat nanti Bumirang akan mendapatkan sendiri jawabannya. Yang perlu dia lakukan sekarang adalah menjalani tirakat selagi mengembara, juga melakukan banyak kebajikan untuk merayu Sang Hyang Acintya supaya berkenan menghapus karmaphala bawaan lahir.

Nama Bumirang Tunggak Jagad pemberian Eyang Pamekas bukanlah sekadar nama. Memikirkan artinya secara harafiah saja Bumirang sudah merasa beban seluruh buana ini ada di pundaknya. Kalau penalarannya tidak melenceng, lantas kenapa hal itu menjadi tanggung jawabnya? Bumirang sangat ingin mengetahui jawabannya, tetapi di saat yang sama juga merasa enggan tahu. Namun, apa yang sudah terjadi dan apa yang akan terjadi, bukan kuasanya untuk mengatur.

"Raden! Raden Bumirang! Aku---" suara teriakan yang tiba-tiba terdengar itu, secepat datangnya secepat itu pula perginya, menghilang seperti disapu angin.

"Berisik! Awas kamu ya!" Kamandaka yang sedang gelisah karena lapar pun langsung marah-marah. "Bumirang, kamu dengar itu, kan?"

"Abaikan saja." Bumirang membalas acuh tak acuh, lalu berhenti di bawah sebatang pohon jati sangat besar yang di antara akarnya terdapat batu lempeng. Dia pikir itu tempat yang pas untuk duduk bersemadi, sedangkan ruang di antara akar-akar yang menyembul bisa digunakan Kamandaka untuk berbaring.

Sejenak dia mengedar pandangan untuk memastikan bahwa tempat itu benar-benar aman dan kedatangannya pun tidak menggangu makhluk lain. Namun kenyataannya, ada pun makhluk lain di situ, mereka segera pergi begitu melihat Bumirang datang.

"Silahkan, Raden. Selamat beristirahat." Makhluk kerdil berambut gimbal berwarna hijau lumut bergegas pergi setelah berbicara. Bersamanya ada beberapa makhluk sejenis.

"Terima kasih." Sambil berucap, Bumirang tetap mengangguk sopan meski makhluk-makhluk itu tidak memperhatikan.

Bumirang menatap terpaku ke arah mereka pergi. Seulas senyum tersungging di sudut bibir kanannya. Dia sudah mulai mendapatkan titik terang, kenapa para makhluk gaib Buana Ilam-ilam menaruh hormat padanya. Bahkan Ki Ageng Galunggung dan Nyai Ageng Lereng pun.

Terpopuler

Comments

Dragon🐉 gate🐉

Dragon🐉 gate🐉

wiih.. ternyata mereka adlh iblis berkedok manusia,

2024-08-29

1

Rinchanhime

Rinchanhime

Bumirang perhatian sekali

2024-05-14

1

Moon

Moon

Biadab😤😤😤

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 ARC 1.1 PERTEMUAN: AWAL
2 ARC 1.2 PERTEMUAN: BUMIRANG TURUN GUNUNG
3 ARC 1.3 PERTEMUAN: SEPASANG HARIMAU PUTIH
4 ARC 1.4 PERTEMUAN: MIMPI BURUK RAJA
5 ARC 1.5 PERTEMUAN: RAJA DURJANA
6 ARC 1.6 PERTEMUAN: KAMANDAKA
7 ARC 1.7 PERTEMUAN: GETAH POHON AJAIB
8 ARC 1.8 PERTEMUAN KAMANDAKA DALAM BAHAYA
9 ARC 1.9 KIDUNG TILAR
10 ARC 1.10 PERTEMUAN: PUTRI BUANA ILAM-ILAM
11 ARC 1.11 PERTEMUAN: KE MASA LALU
12 ARC 1.12 PERTEMUAN: SINGGAH DI HUTAN JATI
13 ARC 1.13 PERTEMUAN: PENGLIHATAN
14 ARC 1.14 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 1
15 ARC 1.15 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 2
16 ARC 1.16 PERTEMUAN: MELAWAN DIRI SENDIRI
17 ARC 1.17 PERTEMUAN: DESA NGALUN DALU
18 ARC 1.18 PERTEMUAN: BERBENTURAN
19 ARC 1.19 PERTEMUAN: SILUMAN ULAR
20 ARC 1.20 PERTEMUAN: BUMIRANG DITAWAN
21 ARC 1.21 PERTEMUAN: SAHEN PANGERTOS TERBUKA
22 ARC 1.22 PERTEMUAN: KAHURIPAN 1
23 ARC 1.23 PERTEMUAN: KIDUNG KAHURIPAN 2
24 ARC 1.24 PERTEMUAN: DUEL
25 ARC 1.25 PERTEMUAN: TERLIHAT MUDAH TETAPI SEBENARNYA TIDAK
26 ARC 1.26 PERTEMUAN SRIKANTI
27 ARC 1.27 PERTEMUAN: JIWA KAMANDAKA TERBANGUN
28 ARC 1.28 PERTEMUAN: PURNAMA DI TENGAH DALU
29 ARC 1.29 PERTEMUAN: PERJALANAN YANG MENYENANGKAN
30 ARC 1.30 PORTEMUAN: SRIKANTI JADI PERMAISURI
31 ARC 1.31 PERTEMUAN: SELIR-SELIR BUANGAN
32 ARC 1.32 PERTEMUAN: RITUAL SIRAMAN
33 ARC 1.33 PERTEMUAN: TALI ROGO
34 ARC 1.34 PERTEMUAN: RESTU BENGGALA
35 ARC 1.35 PERTEMUAN: BUMIRANG VS RAJAH PATI
36 ARC 1.36 PERTEMUAN: PENJAGA SEMENTARA SAHEN PANGERTOS
37 ARC 1.37 PERTEMUAN: KAMANDAKA VS BASKARA PATINYA BUMIRANG
38 ARC 1.38 PERTEMUAN: INGATAN BUMIRANG
39 ARC 1.39 PERTEMUAN: SAHABAT LAMA
40 ARC 2.1 BURONAN: HATI YANG SULIT DITAKLUKKAN
41 MELANJUTKAN PERJALANAN
42 KELABANG RAKSASA
43 PETUNJUK
44 MASUK SARANG KELABANG
45 BUMIRANG MENGAMUK
46 AKHIR RIWAYAT SILUMAN KELABANG
47 TANTANGAN UNTUK BUMIRANG
48 DIPERDAYA
49 TERPERANGKAP
50 JIWANYA TERGUNCANG
51 KEMBALI
52 KAMANDAKA BERTEMU NYAI SEKAR
53 FRIKSI
54 PAMAN PANJI
55 KISAH MEREKA
56 KI SIMBANG
57 DARPANA ELOK
58 MAYAT-MAYAT GANAS
59 RADEN WIRA
60 RUANG BAWAH TANAH
61 CEMETI KIDUNG SWARGI
62 AKHIR PETUALANGANNYA
63 AKHIR DARI PARA DURJANA
64 MELATIH KAMANDAKA
65 KISAH SI PENGETUK PINTU
66 GADIS MIRIP KIDUNG KAHURIPAN
67 LIONTIN KAMANDAKA DAN MANDINI
68 PERSAHABATAN MEREKA
69 KISAH PILU NYAI RATIH
70 RAHASIA SINGGIH
71 PENUH KEPURA-PURAAN
72 KI JATI
73 BERTUKAR
74 TERNYATA
75 KAMANDAKA HILANG
76 NYARIS DIUSIR
77 NYAI TIRTA
78 KERAS HATI
79 ORANG-ORANG BRAHMA NETRA BUANA
80 DIA DATANG
81 DIA?
82 TERBEBAS
83 SORA BUANA
84 JURUS YANG SAMA
85 ANGIN VS HARIMAU
86 DUA KAKEK BERULAH
87 TAKDIR GANDA TELAH TERURAI
88 KAMANDAKA YANG SEHARUSNYA
89 DEWA PENYEMBUH
90 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG I
91 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG II
92 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG III
93 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IV
94 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG V
95 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VI
96 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VII
97 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VIII
98 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IX
99 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG X
100 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG XI
101 ARC III. DAMAR ALIT YANG SESUNGGUHNYA
102 BERKISAH, KOMPAK, KURA-KURA
103 UTUSAN KAHYANGAN AMBAYANG
104 OYOT NGULO VS OYOT NGULO
105 NAGA SELENDANG
106 DUA SEGEL BERHASIL TERBUKA
107 AKHIRNYA BERSAMA
108 KABUT HITAM DESA NGASEM
109 HAL-HAL YANG TIDAK TERPIKIRKAN
110 KAMANDAKA LEPAS KENDALI LAGI
111 KONDISI KAMANDAKA MEMBURUK
112 KERANG AJAIB DAN JURUS TAPAK DEWA
113 RESTU BENGGALA TERPERANGKAP
114 KAMANDAKA BERULAH
115 SUASANA TENANG SEBELUM BADAI
116 MALAM YANG GELISAH
117 MENYEBERANG
118 AMBISI BALAS DENDAM
119 KATA KUNCI
120 MELAWAN RASA TAKUT
121 ALAM BAWAH SADAR BUMIRANG
122 COBAAN DI PADANG KERING KERONTANG
123 KALAJENGKING RAKSASA
124 KAKEK
125 TULUS DAN PERCAYA
126 KEPERCAYAAN
127 TIPU DAYA
128 ILUSI RESTU BENGGALA
129 KEBANGKITAN
130 PILIHAN
131 KAWAH API
Episodes

Updated 131 Episodes

1
ARC 1.1 PERTEMUAN: AWAL
2
ARC 1.2 PERTEMUAN: BUMIRANG TURUN GUNUNG
3
ARC 1.3 PERTEMUAN: SEPASANG HARIMAU PUTIH
4
ARC 1.4 PERTEMUAN: MIMPI BURUK RAJA
5
ARC 1.5 PERTEMUAN: RAJA DURJANA
6
ARC 1.6 PERTEMUAN: KAMANDAKA
7
ARC 1.7 PERTEMUAN: GETAH POHON AJAIB
8
ARC 1.8 PERTEMUAN KAMANDAKA DALAM BAHAYA
9
ARC 1.9 KIDUNG TILAR
10
ARC 1.10 PERTEMUAN: PUTRI BUANA ILAM-ILAM
11
ARC 1.11 PERTEMUAN: KE MASA LALU
12
ARC 1.12 PERTEMUAN: SINGGAH DI HUTAN JATI
13
ARC 1.13 PERTEMUAN: PENGLIHATAN
14
ARC 1.14 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 1
15
ARC 1.15 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 2
16
ARC 1.16 PERTEMUAN: MELAWAN DIRI SENDIRI
17
ARC 1.17 PERTEMUAN: DESA NGALUN DALU
18
ARC 1.18 PERTEMUAN: BERBENTURAN
19
ARC 1.19 PERTEMUAN: SILUMAN ULAR
20
ARC 1.20 PERTEMUAN: BUMIRANG DITAWAN
21
ARC 1.21 PERTEMUAN: SAHEN PANGERTOS TERBUKA
22
ARC 1.22 PERTEMUAN: KAHURIPAN 1
23
ARC 1.23 PERTEMUAN: KIDUNG KAHURIPAN 2
24
ARC 1.24 PERTEMUAN: DUEL
25
ARC 1.25 PERTEMUAN: TERLIHAT MUDAH TETAPI SEBENARNYA TIDAK
26
ARC 1.26 PERTEMUAN SRIKANTI
27
ARC 1.27 PERTEMUAN: JIWA KAMANDAKA TERBANGUN
28
ARC 1.28 PERTEMUAN: PURNAMA DI TENGAH DALU
29
ARC 1.29 PERTEMUAN: PERJALANAN YANG MENYENANGKAN
30
ARC 1.30 PORTEMUAN: SRIKANTI JADI PERMAISURI
31
ARC 1.31 PERTEMUAN: SELIR-SELIR BUANGAN
32
ARC 1.32 PERTEMUAN: RITUAL SIRAMAN
33
ARC 1.33 PERTEMUAN: TALI ROGO
34
ARC 1.34 PERTEMUAN: RESTU BENGGALA
35
ARC 1.35 PERTEMUAN: BUMIRANG VS RAJAH PATI
36
ARC 1.36 PERTEMUAN: PENJAGA SEMENTARA SAHEN PANGERTOS
37
ARC 1.37 PERTEMUAN: KAMANDAKA VS BASKARA PATINYA BUMIRANG
38
ARC 1.38 PERTEMUAN: INGATAN BUMIRANG
39
ARC 1.39 PERTEMUAN: SAHABAT LAMA
40
ARC 2.1 BURONAN: HATI YANG SULIT DITAKLUKKAN
41
MELANJUTKAN PERJALANAN
42
KELABANG RAKSASA
43
PETUNJUK
44
MASUK SARANG KELABANG
45
BUMIRANG MENGAMUK
46
AKHIR RIWAYAT SILUMAN KELABANG
47
TANTANGAN UNTUK BUMIRANG
48
DIPERDAYA
49
TERPERANGKAP
50
JIWANYA TERGUNCANG
51
KEMBALI
52
KAMANDAKA BERTEMU NYAI SEKAR
53
FRIKSI
54
PAMAN PANJI
55
KISAH MEREKA
56
KI SIMBANG
57
DARPANA ELOK
58
MAYAT-MAYAT GANAS
59
RADEN WIRA
60
RUANG BAWAH TANAH
61
CEMETI KIDUNG SWARGI
62
AKHIR PETUALANGANNYA
63
AKHIR DARI PARA DURJANA
64
MELATIH KAMANDAKA
65
KISAH SI PENGETUK PINTU
66
GADIS MIRIP KIDUNG KAHURIPAN
67
LIONTIN KAMANDAKA DAN MANDINI
68
PERSAHABATAN MEREKA
69
KISAH PILU NYAI RATIH
70
RAHASIA SINGGIH
71
PENUH KEPURA-PURAAN
72
KI JATI
73
BERTUKAR
74
TERNYATA
75
KAMANDAKA HILANG
76
NYARIS DIUSIR
77
NYAI TIRTA
78
KERAS HATI
79
ORANG-ORANG BRAHMA NETRA BUANA
80
DIA DATANG
81
DIA?
82
TERBEBAS
83
SORA BUANA
84
JURUS YANG SAMA
85
ANGIN VS HARIMAU
86
DUA KAKEK BERULAH
87
TAKDIR GANDA TELAH TERURAI
88
KAMANDAKA YANG SEHARUSNYA
89
DEWA PENYEMBUH
90
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG I
91
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG II
92
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG III
93
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IV
94
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG V
95
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VI
96
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VII
97
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VIII
98
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IX
99
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG X
100
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG XI
101
ARC III. DAMAR ALIT YANG SESUNGGUHNYA
102
BERKISAH, KOMPAK, KURA-KURA
103
UTUSAN KAHYANGAN AMBAYANG
104
OYOT NGULO VS OYOT NGULO
105
NAGA SELENDANG
106
DUA SEGEL BERHASIL TERBUKA
107
AKHIRNYA BERSAMA
108
KABUT HITAM DESA NGASEM
109
HAL-HAL YANG TIDAK TERPIKIRKAN
110
KAMANDAKA LEPAS KENDALI LAGI
111
KONDISI KAMANDAKA MEMBURUK
112
KERANG AJAIB DAN JURUS TAPAK DEWA
113
RESTU BENGGALA TERPERANGKAP
114
KAMANDAKA BERULAH
115
SUASANA TENANG SEBELUM BADAI
116
MALAM YANG GELISAH
117
MENYEBERANG
118
AMBISI BALAS DENDAM
119
KATA KUNCI
120
MELAWAN RASA TAKUT
121
ALAM BAWAH SADAR BUMIRANG
122
COBAAN DI PADANG KERING KERONTANG
123
KALAJENGKING RAKSASA
124
KAKEK
125
TULUS DAN PERCAYA
126
KEPERCAYAAN
127
TIPU DAYA
128
ILUSI RESTU BENGGALA
129
KEBANGKITAN
130
PILIHAN
131
KAWAH API

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!