ARC 1.11 PERTEMUAN: KE MASA LALU

"Tapi maaf. Aku tidak bisa memberikan tempat yang cukup layak untuk menyimpanmu. Hanya ada buntalan kain ini ...." Bumirang sedikit mengangkat bahu kiri untuk menunjukkan benda yang tersandang di situ.

Merespons hal itu, Ki Ageng Galunggung menatap tenang hanya dengan senyum tipis di sudut bibir kanan, sedangkan Nyai Ageng Lereng wajahnya tampak lebih kaku seperti sedang menahan kekecewaan.

"Tapi Raden, Kahuripan tidak terbiasa---"

"Tidak apa." Ki Ageng Galunggung menyela Kidung Kahuripan dengan tenang. "Diijinkan untuk mengabdi saja sudah kehormatan besar. Apalah arti sebuah tempat jika sang junjungan pun tidak pernah mempermasalahkan di mana dia akan mengistirahatkan raga di muka buana ini."

Bumirang bisa merasakan riak harga diri yang terluka di nada sarkas dalam ucapan Ki Ageng Galunggung, juga di tatapannya yang sedikit menyipit. Pemuda itu tersenyum teduh dan berkata, "Bagi seorang pengembara, alam adalah rumahnya. Tidak ada satu pun hal istimewa yang bisa dijadikan jaminan bahwa Kidung Kahuripan akan nyaman bersamaku---"

"Cah Bagus bisa menyembunyikan Kidung Kahuripan di dalam denyut nadi." Nyai Ageng Lereng akhirnya ikut bersuara sambil tersenyum lembut. "Di sana akan jauh lebih hangat dan nyaman, juga aman untuk seorang gadis. Yah, walaupun Kidung Kahuripan tidak berwujud begitu. Lagi pula tidak akan makan banyak tempat, bukan?"

"Hal yang sama akan berlaku pada Kidung Kahuripan jika dia memasuki tubuhku, Nyai Ageng. Bukannya aku tidak ingin ...."

"Oh!" Kidung Kahuripan berseru syok, sampai-sampai badannya bergetar. "Kalau begitu, tidak apa-apa. Aku tinggal di dalam buntalan itu saja." Dalam sekejap, cambuk itu telah lenyap dan tidak lama kemudian terdengar suaranya dari dalam buntalan yang disandang Bumirang---melolong cukup panjang dan lama baru kemudian diam.

Bumirang adalah satu-satunya orang yang bisa mendengar suara Kidung Kahuripan. Hanya tersenyum, senyum yang tidak akan pernah bisa dipahami maksudnya oleh Ki Ageng Galunggung dan Nyai Ageng Lereng.

"Anak itu sangat bersemangat dan sedikit ceroboh. Mohon dimengerti," ujar Ki Ageng Galunggung sambil terkekeh pelan.

"Titip Kidung Kahuripan, Cah Bagus." Nyai Ageng Lereng menambahkan.

Bumirang mengangguk pelan dan sangat sopan. "Terima kasih sudah mempercayakan Kidung Kahuripan kepadaku."

Setelah berbasa-basi, kedua penguasa Buana Ilam-ilam itu pun berpamitan dan kabut tebal pun seketika itu juga datang, lalu mengurung dan membawa mereka pergi. Sepeninggal keduanya, Bumirang mengalihkan pandangan ke arah di mana tadi Kamandaka berbaring, tetapi ternyata pemuda itu sudah tidak ada di sana.

Segera setelahnya dia menemukan Kamandaka tengah berjongkok di antara puing-puing bangunan yang sudah ambruk dan hangus. Bahkan setelah disiram air hujan, asap tipis masih mengepul dari balok-balok kayu yang telah menjadi arang.

Berbeda dari Bumirang yang tetap kering, pakaian dan rambut Kamandaka basah kuyup. Bumirang bisa melihat tubuh pemuda itu menggigil, lalu perlahan menghampirinya.

"Kamu sedang apa?" Sembari bertanya Bumirang menepuk pundak Kamandaka. Seketika itu juga pakaian dan rambut ikal Kamandaka mengering secara ajaib.

"Itu." Kamandaka menunjuk pada sebuah gundukan hitam---hitam karena telah hangus terbakar. Sudah meleleh pun, tetapi masih bisa dikenali bahwa itu sebelumnya pasti adalah manusia. "Apa itu? Baunya harum seperti daging bakar." Nada bicaranya seperti bocah polos yang belum mengerti apa-apa. Matanya yang berbinar terus terpaku pada benda tersebut, mulutnya mendesis saat air liur hampir menetes di sudut bibir. "Aku lapar." Baru saat inilah dia mengangkat wajah untuk menatap Bumirang yang juga tengah menurunkan pandangan untuk menatapnya.

"Itu bukan untuk dimakan." Bumirang memasukkan tangan kanan ke dalam buntalan, mencari-cari sebentar, kemudian setelah ditarik ke luar ada bungkusan daun pisang di genggamannya. Itu adalah makanan pemberian pemilik warung yang belum sempat dia nikmati.

Dia menyerahkannya kepada Kamandaka. "Ambilah. Cari tempat yang nyaman untuk duduk dan makan."

Wajah Kamandaka berseri-seri. Dia mengambil bungkusan daun pisang itu sedikit kasar saking senangnya, lalu menatap Bumirang dengan mata yang seolah juga tersenyum bahagia. "Terima kasih, Wong Bagus." Setelah itu, dia tertawa cekikikan sambil ngeloyor pergi dan bungkusan daun pisang itu dipeluk erat-erat seolah takut direbut orang lain.

Menatap prihatin Kamandaka, Bumirang merasa sangat kasihan pada pemuda malang itu. Entah karma buruk apa yang telah dilakukan kedua orang tua atau leluhurnya sehingga phala yang begitu nista harus dia tanggung.

Bumirang tidak bermaksud ingin melihat seluk-beluk hidup Kamandaka, tetapi segalanya terpampang jelas tanpa diminta saat dia menggunakan ikat rambutnya untuk melindungi pemuda itu.

Gagal menikah karena calon istrinya dibawa paksa ke istana untuk dijadikan salah satu gundik pemuas nafsu sang raja. Marah, tetapi tidak mampu berbuat apa-apa karena lemah membuatnya kehilangan kewarasan. Sempat dipasung karena sering mengamuk, lalu sempat tidak sadarkan diri sampai berhari-hari.

Setelah itu entah bagaimana, Bumirang tidak mendapat penglihatan asal usulnya, tiba-tiba Kidung Tilar sudah merasuki Kamandaka. Pemuda itu bangun dan mulai hidup dengan jiwa Kidung Tilar. Sekarang dia sebatang kara, bahkan Sengon pengasuh setianya juga telah direnggut maut.

Melihat Kamandaka duduk di atas tumpukan kayu sambil makan sangat lahap, hati Bumirang terenyuh. Sepertinya ada takdir yang harus kamu genapi, Kamandaka.

Bumirang lalu berpaling, kembali menatap gundukan mayat yang sudah tidak berbentuk raga manusia lagi. Entah mayat siapa, ayah atau ibunya Kamandaka, atau mungkin malah Sengon. Perlahan dia berjongkok, lalu menyentuh permukaan hangus menggunakan jari telunjuk, dan saat itu juga Bumirang merasa tubuhnya seperti dialiri energi yang sangat besar, sampai-sampai jiwanya seperti terhempas jauh dari raga.

Meluncur cepat di dalam lubang seperti lubang pipa, di antara benang-benang cahaya warna-warni yang terlihat hanya seperti bayangan berkelebat, kemudian mendarat ringan dalam posisi telentang di atas lantai tanah lembab.

Di mana ini. Bumirang menatap langit-langit ruangan dan merasakan sesuatu yang familier, tetapi di saat yang sama juga merasa sangat asing.

"Patmi, kamu mau ke mana?"

Suara perempuan. Siapa? Kenapa rasanya tidak asing? Patmi? Nama itu sepertinya pernah aku dengar.

Bumirang buru-buru bangkit dari baring, lalu perlahan berdiri. Tepat di depan, tidak jauh darinya, seorang perempuan yang tengah mengandung duduk di atas pembaringan, sedikit menyandar pada dada bidang seorang pria tampan yang duduk di belakangnya. Mereka terlihat seperti para keturunan bangsawan, berbeda dengan perempuan satu lagi yang tengah berdiri dan tangannya dipegangi oleh si perempuan mengandung yang sepertinya enggan ditinggal.

"Gusti Putri Nilam dan Raden Panji beristirahat saja di sini. Tempat ini aman. Hamba harus keluar untuk mengelabui para pengejar."

Dewi Nilam dan Raden Panji?

Terpopuler

Comments

Nusa thotz

Nusa thotz

siiiip thor...semangat lah!!!

2024-10-24

0

4wied

4wied

baru kali ini gw baca novel, bahasa tertata baik dan halus. ketegasan dalam kata sangat Arif dan bijaksana. menandakan sang author adalah seorang sastrawan jempolan.
salut buat author....

2024-09-11

0

Dragon🐉 gate🐉

Dragon🐉 gate🐉

apakah Patmi ibu dr Kamandaka adlh Dayang dr Bundanya Bumirang ?

2024-08-29

1

lihat semua
Episodes
1 ARC 1.1 PERTEMUAN: AWAL
2 ARC 1.2 PERTEMUAN: BUMIRANG TURUN GUNUNG
3 ARC 1.3 PERTEMUAN: SEPASANG HARIMAU PUTIH
4 ARC 1.4 PERTEMUAN: MIMPI BURUK RAJA
5 ARC 1.5 PERTEMUAN: RAJA DURJANA
6 ARC 1.6 PERTEMUAN: KAMANDAKA
7 ARC 1.7 PERTEMUAN: GETAH POHON AJAIB
8 ARC 1.8 PERTEMUAN KAMANDAKA DALAM BAHAYA
9 ARC 1.9 KIDUNG TILAR
10 ARC 1.10 PERTEMUAN: PUTRI BUANA ILAM-ILAM
11 ARC 1.11 PERTEMUAN: KE MASA LALU
12 ARC 1.12 PERTEMUAN: SINGGAH DI HUTAN JATI
13 ARC 1.13 PERTEMUAN: PENGLIHATAN
14 ARC 1.14 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 1
15 ARC 1.15 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 2
16 ARC 1.16 PERTEMUAN: MELAWAN DIRI SENDIRI
17 ARC 1.17 PERTEMUAN: DESA NGALUN DALU
18 ARC 1.18 PERTEMUAN: BERBENTURAN
19 ARC 1.19 PERTEMUAN: SILUMAN ULAR
20 ARC 1.20 PERTEMUAN: BUMIRANG DITAWAN
21 ARC 1.21 PERTEMUAN: SAHEN PANGERTOS TERBUKA
22 ARC 1.22 PERTEMUAN: KAHURIPAN 1
23 ARC 1.23 PERTEMUAN: KIDUNG KAHURIPAN 2
24 ARC 1.24 PERTEMUAN: DUEL
25 ARC 1.25 PERTEMUAN: TERLIHAT MUDAH TETAPI SEBENARNYA TIDAK
26 ARC 1.26 PERTEMUAN SRIKANTI
27 ARC 1.27 PERTEMUAN: JIWA KAMANDAKA TERBANGUN
28 ARC 1.28 PERTEMUAN: PURNAMA DI TENGAH DALU
29 ARC 1.29 PERTEMUAN: PERJALANAN YANG MENYENANGKAN
30 ARC 1.30 PORTEMUAN: SRIKANTI JADI PERMAISURI
31 ARC 1.31 PERTEMUAN: SELIR-SELIR BUANGAN
32 ARC 1.32 PERTEMUAN: RITUAL SIRAMAN
33 ARC 1.33 PERTEMUAN: TALI ROGO
34 ARC 1.34 PERTEMUAN: RESTU BENGGALA
35 ARC 1.35 PERTEMUAN: BUMIRANG VS RAJAH PATI
36 ARC 1.36 PERTEMUAN: PENJAGA SEMENTARA SAHEN PANGERTOS
37 ARC 1.37 PERTEMUAN: KAMANDAKA VS BASKARA PATINYA BUMIRANG
38 ARC 1.38 PERTEMUAN: INGATAN BUMIRANG
39 ARC 1.39 PERTEMUAN: SAHABAT LAMA
40 ARC 2.1 BURONAN: HATI YANG SULIT DITAKLUKKAN
41 MELANJUTKAN PERJALANAN
42 KELABANG RAKSASA
43 PETUNJUK
44 MASUK SARANG KELABANG
45 BUMIRANG MENGAMUK
46 AKHIR RIWAYAT SILUMAN KELABANG
47 TANTANGAN UNTUK BUMIRANG
48 DIPERDAYA
49 TERPERANGKAP
50 JIWANYA TERGUNCANG
51 KEMBALI
52 KAMANDAKA BERTEMU NYAI SEKAR
53 FRIKSI
54 PAMAN PANJI
55 KISAH MEREKA
56 KI SIMBANG
57 DARPANA ELOK
58 MAYAT-MAYAT GANAS
59 RADEN WIRA
60 RUANG BAWAH TANAH
61 CEMETI KIDUNG SWARGI
62 AKHIR PETUALANGANNYA
63 AKHIR DARI PARA DURJANA
64 MELATIH KAMANDAKA
65 KISAH SI PENGETUK PINTU
66 GADIS MIRIP KIDUNG KAHURIPAN
67 LIONTIN KAMANDAKA DAN MANDINI
68 PERSAHABATAN MEREKA
69 KISAH PILU NYAI RATIH
70 RAHASIA SINGGIH
71 PENUH KEPURA-PURAAN
72 KI JATI
73 BERTUKAR
74 TERNYATA
75 KAMANDAKA HILANG
76 NYARIS DIUSIR
77 NYAI TIRTA
78 KERAS HATI
79 ORANG-ORANG BRAHMA NETRA BUANA
80 DIA DATANG
81 DIA?
82 TERBEBAS
83 SORA BUANA
84 JURUS YANG SAMA
85 ANGIN VS HARIMAU
86 DUA KAKEK BERULAH
87 TAKDIR GANDA TELAH TERURAI
88 KAMANDAKA YANG SEHARUSNYA
89 DEWA PENYEMBUH
90 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG I
91 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG II
92 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG III
93 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IV
94 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG V
95 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VI
96 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VII
97 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VIII
98 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IX
99 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG X
100 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG XI
101 ARC III. DAMAR ALIT YANG SESUNGGUHNYA
102 BERKISAH, KOMPAK, KURA-KURA
103 UTUSAN KAHYANGAN AMBAYANG
104 OYOT NGULO VS OYOT NGULO
105 NAGA SELENDANG
106 DUA SEGEL BERHASIL TERBUKA
107 AKHIRNYA BERSAMA
108 KABUT HITAM DESA NGASEM
109 HAL-HAL YANG TIDAK TERPIKIRKAN
110 KAMANDAKA LEPAS KENDALI LAGI
111 KONDISI KAMANDAKA MEMBURUK
112 KERANG AJAIB DAN JURUS TAPAK DEWA
113 RESTU BENGGALA TERPERANGKAP
114 KAMANDAKA BERULAH
115 SUASANA TENANG SEBELUM BADAI
116 MALAM YANG GELISAH
117 MENYEBERANG
118 AMBISI BALAS DENDAM
119 KATA KUNCI
120 MELAWAN RASA TAKUT
121 ALAM BAWAH SADAR BUMIRANG
122 COBAAN DI PADANG KERING KERONTANG
123 KALAJENGKING RAKSASA
124 KAKEK
125 TULUS DAN PERCAYA
126 KEPERCAYAAN
127 TIPU DAYA
128 ILUSI RESTU BENGGALA
129 KEBANGKITAN
130 PILIHAN
131 KAWAH API
Episodes

Updated 131 Episodes

1
ARC 1.1 PERTEMUAN: AWAL
2
ARC 1.2 PERTEMUAN: BUMIRANG TURUN GUNUNG
3
ARC 1.3 PERTEMUAN: SEPASANG HARIMAU PUTIH
4
ARC 1.4 PERTEMUAN: MIMPI BURUK RAJA
5
ARC 1.5 PERTEMUAN: RAJA DURJANA
6
ARC 1.6 PERTEMUAN: KAMANDAKA
7
ARC 1.7 PERTEMUAN: GETAH POHON AJAIB
8
ARC 1.8 PERTEMUAN KAMANDAKA DALAM BAHAYA
9
ARC 1.9 KIDUNG TILAR
10
ARC 1.10 PERTEMUAN: PUTRI BUANA ILAM-ILAM
11
ARC 1.11 PERTEMUAN: KE MASA LALU
12
ARC 1.12 PERTEMUAN: SINGGAH DI HUTAN JATI
13
ARC 1.13 PERTEMUAN: PENGLIHATAN
14
ARC 1.14 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 1
15
ARC 1.15 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 2
16
ARC 1.16 PERTEMUAN: MELAWAN DIRI SENDIRI
17
ARC 1.17 PERTEMUAN: DESA NGALUN DALU
18
ARC 1.18 PERTEMUAN: BERBENTURAN
19
ARC 1.19 PERTEMUAN: SILUMAN ULAR
20
ARC 1.20 PERTEMUAN: BUMIRANG DITAWAN
21
ARC 1.21 PERTEMUAN: SAHEN PANGERTOS TERBUKA
22
ARC 1.22 PERTEMUAN: KAHURIPAN 1
23
ARC 1.23 PERTEMUAN: KIDUNG KAHURIPAN 2
24
ARC 1.24 PERTEMUAN: DUEL
25
ARC 1.25 PERTEMUAN: TERLIHAT MUDAH TETAPI SEBENARNYA TIDAK
26
ARC 1.26 PERTEMUAN SRIKANTI
27
ARC 1.27 PERTEMUAN: JIWA KAMANDAKA TERBANGUN
28
ARC 1.28 PERTEMUAN: PURNAMA DI TENGAH DALU
29
ARC 1.29 PERTEMUAN: PERJALANAN YANG MENYENANGKAN
30
ARC 1.30 PORTEMUAN: SRIKANTI JADI PERMAISURI
31
ARC 1.31 PERTEMUAN: SELIR-SELIR BUANGAN
32
ARC 1.32 PERTEMUAN: RITUAL SIRAMAN
33
ARC 1.33 PERTEMUAN: TALI ROGO
34
ARC 1.34 PERTEMUAN: RESTU BENGGALA
35
ARC 1.35 PERTEMUAN: BUMIRANG VS RAJAH PATI
36
ARC 1.36 PERTEMUAN: PENJAGA SEMENTARA SAHEN PANGERTOS
37
ARC 1.37 PERTEMUAN: KAMANDAKA VS BASKARA PATINYA BUMIRANG
38
ARC 1.38 PERTEMUAN: INGATAN BUMIRANG
39
ARC 1.39 PERTEMUAN: SAHABAT LAMA
40
ARC 2.1 BURONAN: HATI YANG SULIT DITAKLUKKAN
41
MELANJUTKAN PERJALANAN
42
KELABANG RAKSASA
43
PETUNJUK
44
MASUK SARANG KELABANG
45
BUMIRANG MENGAMUK
46
AKHIR RIWAYAT SILUMAN KELABANG
47
TANTANGAN UNTUK BUMIRANG
48
DIPERDAYA
49
TERPERANGKAP
50
JIWANYA TERGUNCANG
51
KEMBALI
52
KAMANDAKA BERTEMU NYAI SEKAR
53
FRIKSI
54
PAMAN PANJI
55
KISAH MEREKA
56
KI SIMBANG
57
DARPANA ELOK
58
MAYAT-MAYAT GANAS
59
RADEN WIRA
60
RUANG BAWAH TANAH
61
CEMETI KIDUNG SWARGI
62
AKHIR PETUALANGANNYA
63
AKHIR DARI PARA DURJANA
64
MELATIH KAMANDAKA
65
KISAH SI PENGETUK PINTU
66
GADIS MIRIP KIDUNG KAHURIPAN
67
LIONTIN KAMANDAKA DAN MANDINI
68
PERSAHABATAN MEREKA
69
KISAH PILU NYAI RATIH
70
RAHASIA SINGGIH
71
PENUH KEPURA-PURAAN
72
KI JATI
73
BERTUKAR
74
TERNYATA
75
KAMANDAKA HILANG
76
NYARIS DIUSIR
77
NYAI TIRTA
78
KERAS HATI
79
ORANG-ORANG BRAHMA NETRA BUANA
80
DIA DATANG
81
DIA?
82
TERBEBAS
83
SORA BUANA
84
JURUS YANG SAMA
85
ANGIN VS HARIMAU
86
DUA KAKEK BERULAH
87
TAKDIR GANDA TELAH TERURAI
88
KAMANDAKA YANG SEHARUSNYA
89
DEWA PENYEMBUH
90
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG I
91
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG II
92
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG III
93
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IV
94
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG V
95
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VI
96
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VII
97
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VIII
98
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IX
99
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG X
100
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG XI
101
ARC III. DAMAR ALIT YANG SESUNGGUHNYA
102
BERKISAH, KOMPAK, KURA-KURA
103
UTUSAN KAHYANGAN AMBAYANG
104
OYOT NGULO VS OYOT NGULO
105
NAGA SELENDANG
106
DUA SEGEL BERHASIL TERBUKA
107
AKHIRNYA BERSAMA
108
KABUT HITAM DESA NGASEM
109
HAL-HAL YANG TIDAK TERPIKIRKAN
110
KAMANDAKA LEPAS KENDALI LAGI
111
KONDISI KAMANDAKA MEMBURUK
112
KERANG AJAIB DAN JURUS TAPAK DEWA
113
RESTU BENGGALA TERPERANGKAP
114
KAMANDAKA BERULAH
115
SUASANA TENANG SEBELUM BADAI
116
MALAM YANG GELISAH
117
MENYEBERANG
118
AMBISI BALAS DENDAM
119
KATA KUNCI
120
MELAWAN RASA TAKUT
121
ALAM BAWAH SADAR BUMIRANG
122
COBAAN DI PADANG KERING KERONTANG
123
KALAJENGKING RAKSASA
124
KAKEK
125
TULUS DAN PERCAYA
126
KEPERCAYAAN
127
TIPU DAYA
128
ILUSI RESTU BENGGALA
129
KEBANGKITAN
130
PILIHAN
131
KAWAH API

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!