ARC 1.6 PERTEMUAN: KAMANDAKA

Pemuda arogan itu mengerling Bumirang yang tampak acuh tak acuh dan amarahnya pun semakin berkobar. "Hei, jelata tidak tau diri!" serunya.

Secepat bayangan berkelebat tangannya meraih sesuatu dari atas meja, kemudian sebuah mug bambu tiba-tiba sudah mengudara, meluncur tepat ke arah kepala Bumirang.

Terlihat dalam keadaan tidak waspada, tanpa diduga Bumirang tiba-tiba mencondongkan tubuh ke depan tepat ketika benturan seharusnya terjadi, sambil berkata, "Nyai, aku sudah selesai."

Gerakannya alami, benar-benar seperti kebetulan bergerak di saat yang tepat sehingga tanpa sengaja terhindar dari bahaya. Mug bambu itu pun akhirnya menghantam dinding kayu.

Brak

"Ampun, Gusti, ampun, ampuuun!" Bumirang terlonjak sambil berteriak-teriak panik ketakutan, lalu buru-buru menelungkup di atas meja sembari mengapit kepala menggunakan kedua tangan.

Seorang pria tergopoh-gopoh muncul dari arah dalam kedai, dengan suara gemetar karena panik berkata, "Aden-aden semua tenang. Mohon jangan buat keribut---"

Saat melihat pemuda arogan itu mata si pria pemilik kedai langsung membeliak maksimal dan kata-katanya terputus. Wajah pucat pasi melukiskan kengerian dan matanya seolah berkata seharusnya aku tetap di dalam.

"Minggir!" Pemuda arogan itu hanya mengayunkan tangan ke arah pemilik kedai, tanpa menyentuh, tetapi tubuh pria paruh baya tersebut tiba-tiba terlempar kembali ke dalam, lalu menabrak dinding.

"Kakang!" Suara jerit perempuan pun menyusul setelah bunyi menggebrak cukup kencang.

Karena pemuda arogan itu mendatangi Bumirang, bapak-bapak yang ketakutan pun tidak menyia-nyiakan peluang untuk kabur. Namun, ada salah satu yang masuk untuk menolong si pemilik kedai, lalu kabur bersama lewat pintu belakang.

Merasakan ada seseorang berdiri di sampingnya, Bumirang pun perlahan mengangkat kepala dan menoleh. Anehnya, tatapan pemuda berambut kucir ekor kuda ini kosong. Terpaku pada satu titik, tetapi tidak fokus. Kedua tangannya yang gemetaran perlahan terangkat, lalu meraba-raba udara.

"A-apa yang terjadi, Ki? Su-suara apa tadi?"

Pemuda arogan itu mundur saat tangan Bumirang hampir menyentuhnya. Wajah berkulit bersih yang semula terlihat kaku dan garang seketika melunak. Satu embusan napas kasar pun terlontar.

Ternyata buta. Sial, aku pikir bakal dapat lawan adu tanding yang lumayan .... Dia merutuk dalam hati sambil mengelus kasar tengkuk.

Melihat penampilannya, siapa pun pasti menyangka Bumirang adalah seorang pendekar. Ikat kepala---baju tanpa lengan mempertontonkan bagian tubuh yang berotot dan tampak tangguh---apalagi saat ini baju warna putih tulang yang hanya diikat dengan sabuk kain juga secara alami terbuka di bagian depan, dada bidang dan perut berpetak-petak itu bisa didapatkan hanya dengan latihan secara berkala dalam jangka waktu lama.

Jadi, tidak salah pemuda arogan itu berpikir Bumirang adalah lawan yang tangguh. Apalagi tadi---sebelum dikira buta---sikap Bumirang yang acuh tak acuh seolah menegaskan keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi.

Brak

"Den Bagus Kamandaka, syukurlah akhirnya ketemu juga, Den." Seorang pria berbadan tambun masuk tergesa-gesa, nyaris saja tersungkur karena kaki tersangkut kusen pintu, tetapi tidak mengaduh sama sekali. Wajahnya justru tampak lega setelah berhadapan dengan pemuda arogan itu. Sembari memegang lengan majikannya, dia berbicara seperti orang meratap, "Sabar, Den, sabar. Tenang, jangan seperti ini. Aden tidak kasihan sama Ndoro Putri Patmi? Ibunda, Aden."

Emosi di wajah Kamandaka berangsur-angsur memudar, setelahnya pemuda itu terlihat seperti orang yang sama sekali berbeda. Wajahnya layu seperti linglung dan tidak ada binar kehidupan di mata yang tadi menyala-nyala penuh arogansi dan amarah.

"Tapi aku harus menjemput Srikanti, Ngon." Suaranya lirih dan sedikit merengek. Bumirang pun langsung berpikir, persis seperti tuan muda keturunan darah biru yang dimanjakan.

"Iya, Den." Sengon mengelus lembut kedua lengan Kamandaka. Cara bicaranya pun sangat halus dan teduh. "Nanti kita jemput sama-sama. Harus ada persiapan karena perjalanan ke ibukota itu jauh, Den."

Kamandaka mengangguk, tetapi tidak lantas patuh begitu saja saat hendak diajak keluar. Dia bergeming sambil menatap Sengon lekat-lekat dan berkata, "Kamu tidak bohong, kan? Kalau pulang aku tidak akan dipasung lagi, kan?"

Pasung .... Bumirang tersentak, tetapi tetap berpura-pura buta dan tenang. Diam-diam dia membuka mata batin, tetapi ada kabut tebal menghalangi pandangannya. Aneh.

"Tidak akan, Sengon jamin pokoknya. Mari, pulang Den ...." Setelah dibujuk dengan segala janji manis, akhirnya Kamandaka pun patuh. Sebelum pergi, Sengon menatap Bumirang dan berkata sambil menunduk singkat, "Mohon maafkan Den Kamandaka---"

Kamandaka menarik lengan Sengon, lalu dengan kepala menunduk seperti anak kecil yang merasa bersalah setelah ketahuan berbuat nakal, dia berujar lirih, "Sengon, dia tidak bisa melihat."

Mata Sengon sedikit melebar sejenak, kemudian menyipit, memperhatikan Bumirang yang hanya duduk diam dengan tatapan tidak fokus terpaku pada satu arah. Dari penampilannya, Sengon bisa menebak bahwa pemuda itu pastilah pengembara. Terlihat lusuh karena baju sepertinya sudah usang, dan buntalan kain merupakan ciri khas orang yang tengah melakukan perjalanan.

Terlepas dari ageman* yang memberi kesan lusuh, Sengon mengakui dan mengagumi paras Bumirang yang rupawan. Rahang menonjol tegas, tulang hidung tinggi, lurus dan ada belahan samar di pucuknya. Bentuk hidung yang cukup langka memiliki peran besar memperindah parasnya.

[Pakaian]

Bahkan mata Bumirang pun mendapat nilai bagus di benak Sengon. Mata cokelat muda tampak bersinar, cemerlang seperti matahari terbit yang memancarkan harapan, teduh dan menenangkan seperti cahaya senja. Sayangnya, mata itu tidak bisa menikmati indahnya mayapada. Pria tambun itu secara naluriah turut bersedih untuk ketidakberuntungan tersebut.

Sengon yang tengah intens memandangi Bumirang sedikit menjengitkan bahu saat Kamandaka menariknya sambil merengek, "Ayo cepat, jangan biarkan Srikanti menunggu lama."

"Iya, iya, Den, iya. Mari pulang." Sengon melangkah terhuyung karena Kamandaka menariknya, tetapi masih enggan mengalihkan pandangan dari Bumirang. Namun ketika kaki lagi-lagi terantuk kusen pintu, mau tidak mau dia lebih memperhatikan jalannya.

Setelah mereka tidak tampak lagi, Bumirang berbisik di udara, "Leko, pardi saib masbat." [Datanglah, aku butuh bantuan]

Seekor kumbang hitam muncul dari ketiadaan dan mengambang di depan wajah Bumirang, tepat segaris lurus dengan mata.

"Mae tuh tengyat pardi lakuna?" [Apa yang harus aku lakukan]

Bumirang sudah hendak mengatakan maksudnya, tetapi tiba-tiba tertegun dan bola matanya bergulir samar melirik sekitar. Barusan dia merasakan ada sesuatu mengalir di udara dan beresonansi dengan jiwanya. Lagi-lagi hatinya merasa tidak nyaman.

Dia perlahan membuka telapak tangan kanan dan kumbang hitam itu pun segera terbang menghampiri, lalu mendarat di sana.

"Ikuti mereka." Bumirang berbicara menggunakan telepati. "Ikuti, kumpulkan informasi sebanyak yang kamu bisa dapatkan, lalu datang lagi padaku sebelum fajar untuk menceritakan semua yang sudah kamu ketahui."

Terpopuler

Comments

Dragon🐉 gate🐉

Dragon🐉 gate🐉

knp gw jd ngebayangin baju Bumirang ini kyk Wiro sableng ya /Facepalm//Doubt/

2024-08-28

2

rajes salam lubis

rajes salam lubis

lanjutkan

2024-08-08

0

Azwar Sahgani

Azwar Sahgani

ok.lanjut

2024-08-02

1

lihat semua
Episodes
1 ARC 1.1 PERTEMUAN: AWAL
2 ARC 1.2 PERTEMUAN: BUMIRANG TURUN GUNUNG
3 ARC 1.3 PERTEMUAN: SEPASANG HARIMAU PUTIH
4 ARC 1.4 PERTEMUAN: MIMPI BURUK RAJA
5 ARC 1.5 PERTEMUAN: RAJA DURJANA
6 ARC 1.6 PERTEMUAN: KAMANDAKA
7 ARC 1.7 PERTEMUAN: GETAH POHON AJAIB
8 ARC 1.8 PERTEMUAN KAMANDAKA DALAM BAHAYA
9 ARC 1.9 KIDUNG TILAR
10 ARC 1.10 PERTEMUAN: PUTRI BUANA ILAM-ILAM
11 ARC 1.11 PERTEMUAN: KE MASA LALU
12 ARC 1.12 PERTEMUAN: SINGGAH DI HUTAN JATI
13 ARC 1.13 PERTEMUAN: PENGLIHATAN
14 ARC 1.14 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 1
15 ARC 1.15 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 2
16 ARC 1.16 PERTEMUAN: MELAWAN DIRI SENDIRI
17 ARC 1.17 PERTEMUAN: DESA NGALUN DALU
18 ARC 1.18 PERTEMUAN: BERBENTURAN
19 ARC 1.19 PERTEMUAN: SILUMAN ULAR
20 ARC 1.20 PERTEMUAN: BUMIRANG DITAWAN
21 ARC 1.21 PERTEMUAN: SAHEN PANGERTOS TERBUKA
22 ARC 1.22 PERTEMUAN: KAHURIPAN 1
23 ARC 1.23 PERTEMUAN: KIDUNG KAHURIPAN 2
24 ARC 1.24 PERTEMUAN: DUEL
25 ARC 1.25 PERTEMUAN: TERLIHAT MUDAH TETAPI SEBENARNYA TIDAK
26 ARC 1.26 PERTEMUAN SRIKANTI
27 ARC 1.27 PERTEMUAN: JIWA KAMANDAKA TERBANGUN
28 ARC 1.28 PERTEMUAN: PURNAMA DI TENGAH DALU
29 ARC 1.29 PERTEMUAN: PERJALANAN YANG MENYENANGKAN
30 ARC 1.30 PORTEMUAN: SRIKANTI JADI PERMAISURI
31 ARC 1.31 PERTEMUAN: SELIR-SELIR BUANGAN
32 ARC 1.32 PERTEMUAN: RITUAL SIRAMAN
33 ARC 1.33 PERTEMUAN: TALI ROGO
34 ARC 1.34 PERTEMUAN: RESTU BENGGALA
35 ARC 1.35 PERTEMUAN: BUMIRANG VS RAJAH PATI
36 ARC 1.36 PERTEMUAN: PENJAGA SEMENTARA SAHEN PANGERTOS
37 ARC 1.37 PERTEMUAN: KAMANDAKA VS BASKARA PATINYA BUMIRANG
38 ARC 1.38 PERTEMUAN: INGATAN BUMIRANG
39 ARC 1.39 PERTEMUAN: SAHABAT LAMA
40 ARC 2.1 BURONAN: HATI YANG SULIT DITAKLUKKAN
41 MELANJUTKAN PERJALANAN
42 KELABANG RAKSASA
43 PETUNJUK
44 MASUK SARANG KELABANG
45 BUMIRANG MENGAMUK
46 AKHIR RIWAYAT SILUMAN KELABANG
47 TANTANGAN UNTUK BUMIRANG
48 DIPERDAYA
49 TERPERANGKAP
50 JIWANYA TERGUNCANG
51 KEMBALI
52 KAMANDAKA BERTEMU NYAI SEKAR
53 FRIKSI
54 PAMAN PANJI
55 KISAH MEREKA
56 KI SIMBANG
57 DARPANA ELOK
58 MAYAT-MAYAT GANAS
59 RADEN WIRA
60 RUANG BAWAH TANAH
61 CEMETI KIDUNG SWARGI
62 AKHIR PETUALANGANNYA
63 AKHIR DARI PARA DURJANA
64 MELATIH KAMANDAKA
65 KISAH SI PENGETUK PINTU
66 GADIS MIRIP KIDUNG KAHURIPAN
67 LIONTIN KAMANDAKA DAN MANDINI
68 PERSAHABATAN MEREKA
69 KISAH PILU NYAI RATIH
70 RAHASIA SINGGIH
71 PENUH KEPURA-PURAAN
72 KI JATI
73 BERTUKAR
74 TERNYATA
75 KAMANDAKA HILANG
76 NYARIS DIUSIR
77 NYAI TIRTA
78 KERAS HATI
79 ORANG-ORANG BRAHMA NETRA BUANA
80 DIA DATANG
81 DIA?
82 TERBEBAS
83 SORA BUANA
84 JURUS YANG SAMA
85 ANGIN VS HARIMAU
86 DUA KAKEK BERULAH
87 TAKDIR GANDA TELAH TERURAI
88 KAMANDAKA YANG SEHARUSNYA
89 DEWA PENYEMBUH
90 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG I
91 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG II
92 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG III
93 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IV
94 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG V
95 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VI
96 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VII
97 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VIII
98 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IX
99 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG X
100 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG XI
101 ARC III. DAMAR ALIT YANG SESUNGGUHNYA
102 BERKISAH, KOMPAK, KURA-KURA
103 UTUSAN KAHYANGAN AMBAYANG
104 OYOT NGULO VS OYOT NGULO
105 NAGA SELENDANG
106 DUA SEGEL BERHASIL TERBUKA
107 AKHIRNYA BERSAMA
108 KABUT HITAM DESA NGASEM
109 HAL-HAL YANG TIDAK TERPIKIRKAN
110 KAMANDAKA LEPAS KENDALI LAGI
111 KONDISI KAMANDAKA MEMBURUK
112 KERANG AJAIB DAN JURUS TAPAK DEWA
113 RESTU BENGGALA TERPERANGKAP
114 KAMANDAKA BERULAH
115 SUASANA TENANG SEBELUM BADAI
116 MALAM YANG GELISAH
117 MENYEBERANG
118 AMBISI BALAS DENDAM
119 KATA KUNCI
120 MELAWAN RASA TAKUT
121 ALAM BAWAH SADAR BUMIRANG
122 COBAAN DI PADANG KERING KERONTANG
123 KALAJENGKING RAKSASA
124 KAKEK
125 TULUS DAN PERCAYA
126 KEPERCAYAAN
127 TIPU DAYA
128 ILUSI RESTU BENGGALA
129 KEBANGKITAN
130 PILIHAN
131 KAWAH API
Episodes

Updated 131 Episodes

1
ARC 1.1 PERTEMUAN: AWAL
2
ARC 1.2 PERTEMUAN: BUMIRANG TURUN GUNUNG
3
ARC 1.3 PERTEMUAN: SEPASANG HARIMAU PUTIH
4
ARC 1.4 PERTEMUAN: MIMPI BURUK RAJA
5
ARC 1.5 PERTEMUAN: RAJA DURJANA
6
ARC 1.6 PERTEMUAN: KAMANDAKA
7
ARC 1.7 PERTEMUAN: GETAH POHON AJAIB
8
ARC 1.8 PERTEMUAN KAMANDAKA DALAM BAHAYA
9
ARC 1.9 KIDUNG TILAR
10
ARC 1.10 PERTEMUAN: PUTRI BUANA ILAM-ILAM
11
ARC 1.11 PERTEMUAN: KE MASA LALU
12
ARC 1.12 PERTEMUAN: SINGGAH DI HUTAN JATI
13
ARC 1.13 PERTEMUAN: PENGLIHATAN
14
ARC 1.14 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 1
15
ARC 1.15 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 2
16
ARC 1.16 PERTEMUAN: MELAWAN DIRI SENDIRI
17
ARC 1.17 PERTEMUAN: DESA NGALUN DALU
18
ARC 1.18 PERTEMUAN: BERBENTURAN
19
ARC 1.19 PERTEMUAN: SILUMAN ULAR
20
ARC 1.20 PERTEMUAN: BUMIRANG DITAWAN
21
ARC 1.21 PERTEMUAN: SAHEN PANGERTOS TERBUKA
22
ARC 1.22 PERTEMUAN: KAHURIPAN 1
23
ARC 1.23 PERTEMUAN: KIDUNG KAHURIPAN 2
24
ARC 1.24 PERTEMUAN: DUEL
25
ARC 1.25 PERTEMUAN: TERLIHAT MUDAH TETAPI SEBENARNYA TIDAK
26
ARC 1.26 PERTEMUAN SRIKANTI
27
ARC 1.27 PERTEMUAN: JIWA KAMANDAKA TERBANGUN
28
ARC 1.28 PERTEMUAN: PURNAMA DI TENGAH DALU
29
ARC 1.29 PERTEMUAN: PERJALANAN YANG MENYENANGKAN
30
ARC 1.30 PORTEMUAN: SRIKANTI JADI PERMAISURI
31
ARC 1.31 PERTEMUAN: SELIR-SELIR BUANGAN
32
ARC 1.32 PERTEMUAN: RITUAL SIRAMAN
33
ARC 1.33 PERTEMUAN: TALI ROGO
34
ARC 1.34 PERTEMUAN: RESTU BENGGALA
35
ARC 1.35 PERTEMUAN: BUMIRANG VS RAJAH PATI
36
ARC 1.36 PERTEMUAN: PENJAGA SEMENTARA SAHEN PANGERTOS
37
ARC 1.37 PERTEMUAN: KAMANDAKA VS BASKARA PATINYA BUMIRANG
38
ARC 1.38 PERTEMUAN: INGATAN BUMIRANG
39
ARC 1.39 PERTEMUAN: SAHABAT LAMA
40
ARC 2.1 BURONAN: HATI YANG SULIT DITAKLUKKAN
41
MELANJUTKAN PERJALANAN
42
KELABANG RAKSASA
43
PETUNJUK
44
MASUK SARANG KELABANG
45
BUMIRANG MENGAMUK
46
AKHIR RIWAYAT SILUMAN KELABANG
47
TANTANGAN UNTUK BUMIRANG
48
DIPERDAYA
49
TERPERANGKAP
50
JIWANYA TERGUNCANG
51
KEMBALI
52
KAMANDAKA BERTEMU NYAI SEKAR
53
FRIKSI
54
PAMAN PANJI
55
KISAH MEREKA
56
KI SIMBANG
57
DARPANA ELOK
58
MAYAT-MAYAT GANAS
59
RADEN WIRA
60
RUANG BAWAH TANAH
61
CEMETI KIDUNG SWARGI
62
AKHIR PETUALANGANNYA
63
AKHIR DARI PARA DURJANA
64
MELATIH KAMANDAKA
65
KISAH SI PENGETUK PINTU
66
GADIS MIRIP KIDUNG KAHURIPAN
67
LIONTIN KAMANDAKA DAN MANDINI
68
PERSAHABATAN MEREKA
69
KISAH PILU NYAI RATIH
70
RAHASIA SINGGIH
71
PENUH KEPURA-PURAAN
72
KI JATI
73
BERTUKAR
74
TERNYATA
75
KAMANDAKA HILANG
76
NYARIS DIUSIR
77
NYAI TIRTA
78
KERAS HATI
79
ORANG-ORANG BRAHMA NETRA BUANA
80
DIA DATANG
81
DIA?
82
TERBEBAS
83
SORA BUANA
84
JURUS YANG SAMA
85
ANGIN VS HARIMAU
86
DUA KAKEK BERULAH
87
TAKDIR GANDA TELAH TERURAI
88
KAMANDAKA YANG SEHARUSNYA
89
DEWA PENYEMBUH
90
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG I
91
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG II
92
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG III
93
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IV
94
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG V
95
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VI
96
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VII
97
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VIII
98
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IX
99
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG X
100
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG XI
101
ARC III. DAMAR ALIT YANG SESUNGGUHNYA
102
BERKISAH, KOMPAK, KURA-KURA
103
UTUSAN KAHYANGAN AMBAYANG
104
OYOT NGULO VS OYOT NGULO
105
NAGA SELENDANG
106
DUA SEGEL BERHASIL TERBUKA
107
AKHIRNYA BERSAMA
108
KABUT HITAM DESA NGASEM
109
HAL-HAL YANG TIDAK TERPIKIRKAN
110
KAMANDAKA LEPAS KENDALI LAGI
111
KONDISI KAMANDAKA MEMBURUK
112
KERANG AJAIB DAN JURUS TAPAK DEWA
113
RESTU BENGGALA TERPERANGKAP
114
KAMANDAKA BERULAH
115
SUASANA TENANG SEBELUM BADAI
116
MALAM YANG GELISAH
117
MENYEBERANG
118
AMBISI BALAS DENDAM
119
KATA KUNCI
120
MELAWAN RASA TAKUT
121
ALAM BAWAH SADAR BUMIRANG
122
COBAAN DI PADANG KERING KERONTANG
123
KALAJENGKING RAKSASA
124
KAKEK
125
TULUS DAN PERCAYA
126
KEPERCAYAAN
127
TIPU DAYA
128
ILUSI RESTU BENGGALA
129
KEBANGKITAN
130
PILIHAN
131
KAWAH API

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!