ARC 1.10 PERTEMUAN: PUTRI BUANA ILAM-ILAM

Bersamaan dengan air yang tercurah dari langit seperti dituang, Ki Ageng Galunggung menidurkan seluruh warga desa supaya tidak ada yang ketakutan karena menyaksikan peristiwa tak lazim ini.

Kidung Tilar mengerti kenapa ayahnya memanggil hujan. Untuk apa lagi kalau tidak untuk mencegah api dari cambuk membahayakan sekitar. Dengan begitu berarti ayahnya sudah memutuskan untuk memaksanya pulang dengan cara apa pun, termasuk bertarung.

Belum sempat Kidung Tilar memikirkan solusi dari situasi yang tidak mengguntungkan, Ki Ageng Galunggung tiba-tiba sudah menjelma menjadi pria gagah perkasa dengan cambuk bercahaya lembut kebiruan tergenggam di tangan kanan.

Nyai Ageng Lereng pun telah menjadi perempuan cantik nan anggun dalam balutan ageman kebesaran seorang maharani. Untaian kuncup bunga melati dan kantil menjuntai sampai ke mata kaki, menghiasi rambutnya yang sangat panjang.

"Tidak!" Kidung Tilar menjerit histeris, tetapi kemudian meratap, "Jangan paksa Tilar pulang, Ramanda. Tilar harus kembali pada Prabu Danur."

[Ramanda: ayah]

"Kita hanya akan bicara setelah kembali ke Buana Ilam-ilam."

Alih-alih menakutakan, nada tegas dalam suara Ki Ageng Galunggung justru menguarkan aura bijak yang membuat wibawanya meningkat. Masalah keluarga sudah selayaknya hanya dibahas oleh anggota keluarga, begitulah pikirnya.

"Patuhlah, Cah Ayu. Jangan memaksa ramandamu bertindak kasar."

"Tidak! Tilar tidak mau pulang!" Secepat kilat, gagang cambuk itu melenting ke udara, kemudian tanpa bisa dicegah melilit tubuh Bumirang. Pemuda itu tidak bereaksi terhadapnya, tetapi dengan perlahan melepaskan Kamandaka, lalu kain pengikat rambutnya pun kembali normal.

"Jangan kurang ajar, Tilar!"

"Cah Ayu, jangan lakukan itu!"

Ki Ageng Galunggung dan Nyai Ageng Lereng serempak berseru memperingatkan. Ki Ageng Galunggung bahkan sudah hendak mengayun cemetinya, tetapi urung saat bertemu tatap dengan Bumirang yang saat bersamaan juga menggeleng samar.

Bumirang tidak mengerti kenapa mereka menaruh hormat yang sangat tinggi terhadap dirinya, tetapi dia tidak ambil peduli. Yang dia pikirkan saat ini adalah, tujuannya untuk melepaskan Kamandaka dari jerat Kidung Tilar telah tercapai. Pemuda malang itu sekarang aman hanya saja pasti tidak nyaman karena berbarig di atas tanah becek dan diguyur air dari atas. Namun, sepertinya dia pasrah karena tidak berusaha bangun meski dalam keadaan sadar. Matanya sesekali terbuka dan berkedip-kedip cepat, lalu kembali terpejam dan hanya bulunya saja yang bergerak-gerak.

"Apa maumu?" Bumirang tetap tenang, berbicara santai, sepertinya sama sekali tidak merasakan tekanan pada tubuhnya.

"Ramanda tidak pernah tunduk pada siapa pun, termasuk pada Prabu Danur. Aku tidak tau setinggi apa derajatmu, hai Kisanak Penggembara Rakyat Jelata. Sampai-sampai beliau rela menundukkan kepala di hadapanmu." Kidung Tilar berbicara dengan nada merendahkan dan hanya Bumirang yang bisa mendengarnya.

Bumirang mendengkus sarkas, lalu berkata, "Kalau jadi kamu, aku tidak akan berani bertindak kurang ajar pada orang yang sudah mampu membuat ramandaku dengan suka rela menundukkan kepalanya."

"Aku tidak bermaksud kurang ajar." Suara Kidung Tilar terdengar lebih lembut bahkan terkesan memelas. "Aku hanya tidak ingin pulang dan dalam wujud ini aku butuh asupan energi dari makhluk lain. Aku tau kamu adalah tempat yang cocok untukku."

"Tapi aku tidak bisa berbagi denganmu," tegas Bumirang. "Bukan karena tidak mau, tapi karena aku memikirkan keselamatanmu."

"Omong kosong." Nada bicara Kidung Tilar kembali kasar dan bernada cemoohan disertai dengkusan sarkas. Bumirang bisa merasakan kesabaran cambuk jelmaan itu tidak lebih tebal dari kulit bawang. "Kalau begitu biar aku coba," tambahnya sambil tertawa mengejek.

Dasar keras kepala dan selalu merasa bahwa makhluk lain lebih rendah darinya. Bahkan, walaupun pada kenyataan ayahnya sendiri sangat menghormati Bumiriang, Kidung Tilar tidak peduli dan tetap mencoba merasuki pemuda tersebut. Dalam bentuk gumpalan cahaya, cambuk tersebut menembus ubun-ubun Bumirang. Saking cepatnya, bahkan Ki Ageng Galunggung dan istrinya tidak sempat bersuara untuk mencegah.

Akan tetapi, segera setelahnya tiba-tiba cahaya Kidung Tilar terlontar ke luar disertai lolongan panjang kesakitan. Cambuk yang dipegang Ki Ageng Galunggung bergerak tanpa diperintah, menyambar tubuh Kidung Tilar yang telah berubah wujud menjadi sosok gadis tanpa busana. Cambuk bercahaya kebiruan terus menggulung hingga tubuh Kidung Tilar, saudara kembarnya, terbungkus seperti kepompong.

"Lepaskan aku! Jangan kurang ajar, Kahuripan!" Kidung Tilar meraung marah, tetapi tidak mampu memberontak sedikit pun dalam lilitan Cemeti Kidung Kahuripan.

"Yunda sudah keterlaluan. Yunda harus dihukum." Suara Cemeti Kidung Kahuripan sangat lembut dan meneduhkan jiwa meski esensi ucapannya adalah ancaman. Dalam sekejap suara Kidung Tilar dibungkam dan hujan pun serta-merta berhenti.

"Bawa putri kalian kembali ke Buana Ilam-ilam. Jangan sampai dia bergabung dengan para pembuat onar," ujar Bumirang yang dalam sekejap telah kembali ke wujud aslinya---pemuda pengembara berpakaian lusuh, rambut panjang dikucir ekor kuda, dan berikat kepala putih. Suaranya biasa saja ketika berbicara, tetapi tersirat kearifan yang berkarisma dalam nadanya.

Ki Ageng Galunggung menangkap Cemeti Kidung Kahuripan beserta Kidung Tilar menggunakan tangan kanan. Begitu menyentuh permukaan kulit, kedua putri kembarnya itu seketika lenyap, seperti meresap ke dalam tubuhnya.

"Terima kasih sudah menemukan Kidung Tilar kami, Bumirang Kekasih Jagat." Nyai Ageng Lereng sedikit membungkuk untuk menyatakan ketulusan.

Ki Ageng Galunggung menunduk sembari menyerahkan Cemeti Kidung Kahuripan yang telah kembali ke bentuk cambuk hitam biasa, sambil berkata, "Kidung Kahuripan akan mengabdikan diri kepada Bumirang Kekasih Jagat. Mohon diterima."

"Tapi dia putri Buana Ilam-ilam, Ki Ageng." Bumirang menatap teduh pria di hadapannya. Tidak berniat langsung menolak ataupun menerima karena dia memiliki sebuah prinsip dan pemahaman sendiri di dalam hatinya. Prinsip dan pemahaman yang dia peroleh dari proses pembelajaran panjang tentang ilmu kehidupan dan siklus sebab-akibat maupun timbal-balik.

"Kahuripan bersedia, Raden. Kahuripan akan mengabdikan diri dan patuh pada Raden."

Mmm. Bumirang sekarang menatap cemeti yang ada di tangan Ki Ageng Galunggung. Kepekaan nalurinya bisa mengendus suatu maksud, tetapi dengan sebuah pertimbangan akhirnya dia berkata, "Terima kasih sudah bersedia menjadi teman seperjalanaku, Kidung Kahuripan."

Senyum seketika itu juga menghiasi wajah Ki Ageng Galunggung dan Nyai Ageng Lereng. Cemeti Kidung Kahuripan pun dengan antusias melompat dari tangan ayahnya, lalu mengambang di hadapan Bumirang.

"Kidung Kahuripan bersumpah akan setia mengabdikan diri pada Raden Bumirang!" Suaranya sedikit bergetar dan melengking. Antusiasme berlebihan seolah mendorong paksa suaranya ke tenggorokan.

Senyum teduh menghiasi wajah Bumirang yang selalu tampak ramah, seolah dia juga merasakan antusiasme yang sama dengan Cemeti Kidung Kahuripan. Namun ketika berbicara, bisa dirasakan bahwa dia hanya berkompromi dan tetap ingin menjaga batas.

Terpopuler

Comments

Dragon🐉 gate🐉

Dragon🐉 gate🐉

Kidung = nyanyian / petuah
Tilar = Kematian
Kahuripan = kehidupan
Mereka kembar tp bertolak belakang .. apakah begitu Thor ?

2024-08-29

1

rajes salam lubis

rajes salam lubis

mantap

2024-08-08

0

Rinchanhime

Rinchanhime

asyikkk, jalan bareng pemuda ganteng.

2024-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 ARC 1.1 PERTEMUAN: AWAL
2 ARC 1.2 PERTEMUAN: BUMIRANG TURUN GUNUNG
3 ARC 1.3 PERTEMUAN: SEPASANG HARIMAU PUTIH
4 ARC 1.4 PERTEMUAN: MIMPI BURUK RAJA
5 ARC 1.5 PERTEMUAN: RAJA DURJANA
6 ARC 1.6 PERTEMUAN: KAMANDAKA
7 ARC 1.7 PERTEMUAN: GETAH POHON AJAIB
8 ARC 1.8 PERTEMUAN KAMANDAKA DALAM BAHAYA
9 ARC 1.9 KIDUNG TILAR
10 ARC 1.10 PERTEMUAN: PUTRI BUANA ILAM-ILAM
11 ARC 1.11 PERTEMUAN: KE MASA LALU
12 ARC 1.12 PERTEMUAN: SINGGAH DI HUTAN JATI
13 ARC 1.13 PERTEMUAN: PENGLIHATAN
14 ARC 1.14 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 1
15 ARC 1.15 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 2
16 ARC 1.16 PERTEMUAN: MELAWAN DIRI SENDIRI
17 ARC 1.17 PERTEMUAN: DESA NGALUN DALU
18 ARC 1.18 PERTEMUAN: BERBENTURAN
19 ARC 1.19 PERTEMUAN: SILUMAN ULAR
20 ARC 1.20 PERTEMUAN: BUMIRANG DITAWAN
21 ARC 1.21 PERTEMUAN: SAHEN PANGERTOS TERBUKA
22 ARC 1.22 PERTEMUAN: KAHURIPAN 1
23 ARC 1.23 PERTEMUAN: KIDUNG KAHURIPAN 2
24 ARC 1.24 PERTEMUAN: DUEL
25 ARC 1.25 PERTEMUAN: TERLIHAT MUDAH TETAPI SEBENARNYA TIDAK
26 ARC 1.26 PERTEMUAN SRIKANTI
27 ARC 1.27 PERTEMUAN: JIWA KAMANDAKA TERBANGUN
28 ARC 1.28 PERTEMUAN: PURNAMA DI TENGAH DALU
29 ARC 1.29 PERTEMUAN: PERJALANAN YANG MENYENANGKAN
30 ARC 1.30 PORTEMUAN: SRIKANTI JADI PERMAISURI
31 ARC 1.31 PERTEMUAN: SELIR-SELIR BUANGAN
32 ARC 1.32 PERTEMUAN: RITUAL SIRAMAN
33 ARC 1.33 PERTEMUAN: TALI ROGO
34 ARC 1.34 PERTEMUAN: RESTU BENGGALA
35 ARC 1.35 PERTEMUAN: BUMIRANG VS RAJAH PATI
36 ARC 1.36 PERTEMUAN: PENJAGA SEMENTARA SAHEN PANGERTOS
37 ARC 1.37 PERTEMUAN: KAMANDAKA VS BASKARA PATINYA BUMIRANG
38 ARC 1.38 PERTEMUAN: INGATAN BUMIRANG
39 ARC 1.39 PERTEMUAN: SAHABAT LAMA
40 ARC 2.1 BURONAN: HATI YANG SULIT DITAKLUKKAN
41 MELANJUTKAN PERJALANAN
42 KELABANG RAKSASA
43 PETUNJUK
44 MASUK SARANG KELABANG
45 BUMIRANG MENGAMUK
46 AKHIR RIWAYAT SILUMAN KELABANG
47 TANTANGAN UNTUK BUMIRANG
48 DIPERDAYA
49 TERPERANGKAP
50 JIWANYA TERGUNCANG
51 KEMBALI
52 KAMANDAKA BERTEMU NYAI SEKAR
53 FRIKSI
54 PAMAN PANJI
55 KISAH MEREKA
56 KI SIMBANG
57 DARPANA ELOK
58 MAYAT-MAYAT GANAS
59 RADEN WIRA
60 RUANG BAWAH TANAH
61 CEMETI KIDUNG SWARGI
62 AKHIR PETUALANGANNYA
63 AKHIR DARI PARA DURJANA
64 MELATIH KAMANDAKA
65 KISAH SI PENGETUK PINTU
66 GADIS MIRIP KIDUNG KAHURIPAN
67 LIONTIN KAMANDAKA DAN MANDINI
68 PERSAHABATAN MEREKA
69 KISAH PILU NYAI RATIH
70 RAHASIA SINGGIH
71 PENUH KEPURA-PURAAN
72 KI JATI
73 BERTUKAR
74 TERNYATA
75 KAMANDAKA HILANG
76 NYARIS DIUSIR
77 NYAI TIRTA
78 KERAS HATI
79 ORANG-ORANG BRAHMA NETRA BUANA
80 DIA DATANG
81 DIA?
82 TERBEBAS
83 SORA BUANA
84 JURUS YANG SAMA
85 ANGIN VS HARIMAU
86 DUA KAKEK BERULAH
87 TAKDIR GANDA TELAH TERURAI
88 KAMANDAKA YANG SEHARUSNYA
89 DEWA PENYEMBUH
90 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG I
91 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG II
92 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG III
93 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IV
94 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG V
95 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VI
96 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VII
97 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VIII
98 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IX
99 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG X
100 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG XI
101 ARC III. DAMAR ALIT YANG SESUNGGUHNYA
102 BERKISAH, KOMPAK, KURA-KURA
103 UTUSAN KAHYANGAN AMBAYANG
104 OYOT NGULO VS OYOT NGULO
105 NAGA SELENDANG
106 DUA SEGEL BERHASIL TERBUKA
107 AKHIRNYA BERSAMA
108 KABUT HITAM DESA NGASEM
109 HAL-HAL YANG TIDAK TERPIKIRKAN
110 KAMANDAKA LEPAS KENDALI LAGI
111 KONDISI KAMANDAKA MEMBURUK
112 KERANG AJAIB DAN JURUS TAPAK DEWA
113 RESTU BENGGALA TERPERANGKAP
114 KAMANDAKA BERULAH
115 SUASANA TENANG SEBELUM BADAI
116 MALAM YANG GELISAH
117 MENYEBERANG
118 AMBISI BALAS DENDAM
119 KATA KUNCI
120 MELAWAN RASA TAKUT
121 ALAM BAWAH SADAR BUMIRANG
122 COBAAN DI PADANG KERING KERONTANG
123 KALAJENGKING RAKSASA
124 KAKEK
125 TULUS DAN PERCAYA
126 KEPERCAYAAN
127 TIPU DAYA
128 ILUSI RESTU BENGGALA
129 KEBANGKITAN
130 PILIHAN
131 KAWAH API
Episodes

Updated 131 Episodes

1
ARC 1.1 PERTEMUAN: AWAL
2
ARC 1.2 PERTEMUAN: BUMIRANG TURUN GUNUNG
3
ARC 1.3 PERTEMUAN: SEPASANG HARIMAU PUTIH
4
ARC 1.4 PERTEMUAN: MIMPI BURUK RAJA
5
ARC 1.5 PERTEMUAN: RAJA DURJANA
6
ARC 1.6 PERTEMUAN: KAMANDAKA
7
ARC 1.7 PERTEMUAN: GETAH POHON AJAIB
8
ARC 1.8 PERTEMUAN KAMANDAKA DALAM BAHAYA
9
ARC 1.9 KIDUNG TILAR
10
ARC 1.10 PERTEMUAN: PUTRI BUANA ILAM-ILAM
11
ARC 1.11 PERTEMUAN: KE MASA LALU
12
ARC 1.12 PERTEMUAN: SINGGAH DI HUTAN JATI
13
ARC 1.13 PERTEMUAN: PENGLIHATAN
14
ARC 1.14 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 1
15
ARC 1.15 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 2
16
ARC 1.16 PERTEMUAN: MELAWAN DIRI SENDIRI
17
ARC 1.17 PERTEMUAN: DESA NGALUN DALU
18
ARC 1.18 PERTEMUAN: BERBENTURAN
19
ARC 1.19 PERTEMUAN: SILUMAN ULAR
20
ARC 1.20 PERTEMUAN: BUMIRANG DITAWAN
21
ARC 1.21 PERTEMUAN: SAHEN PANGERTOS TERBUKA
22
ARC 1.22 PERTEMUAN: KAHURIPAN 1
23
ARC 1.23 PERTEMUAN: KIDUNG KAHURIPAN 2
24
ARC 1.24 PERTEMUAN: DUEL
25
ARC 1.25 PERTEMUAN: TERLIHAT MUDAH TETAPI SEBENARNYA TIDAK
26
ARC 1.26 PERTEMUAN SRIKANTI
27
ARC 1.27 PERTEMUAN: JIWA KAMANDAKA TERBANGUN
28
ARC 1.28 PERTEMUAN: PURNAMA DI TENGAH DALU
29
ARC 1.29 PERTEMUAN: PERJALANAN YANG MENYENANGKAN
30
ARC 1.30 PORTEMUAN: SRIKANTI JADI PERMAISURI
31
ARC 1.31 PERTEMUAN: SELIR-SELIR BUANGAN
32
ARC 1.32 PERTEMUAN: RITUAL SIRAMAN
33
ARC 1.33 PERTEMUAN: TALI ROGO
34
ARC 1.34 PERTEMUAN: RESTU BENGGALA
35
ARC 1.35 PERTEMUAN: BUMIRANG VS RAJAH PATI
36
ARC 1.36 PERTEMUAN: PENJAGA SEMENTARA SAHEN PANGERTOS
37
ARC 1.37 PERTEMUAN: KAMANDAKA VS BASKARA PATINYA BUMIRANG
38
ARC 1.38 PERTEMUAN: INGATAN BUMIRANG
39
ARC 1.39 PERTEMUAN: SAHABAT LAMA
40
ARC 2.1 BURONAN: HATI YANG SULIT DITAKLUKKAN
41
MELANJUTKAN PERJALANAN
42
KELABANG RAKSASA
43
PETUNJUK
44
MASUK SARANG KELABANG
45
BUMIRANG MENGAMUK
46
AKHIR RIWAYAT SILUMAN KELABANG
47
TANTANGAN UNTUK BUMIRANG
48
DIPERDAYA
49
TERPERANGKAP
50
JIWANYA TERGUNCANG
51
KEMBALI
52
KAMANDAKA BERTEMU NYAI SEKAR
53
FRIKSI
54
PAMAN PANJI
55
KISAH MEREKA
56
KI SIMBANG
57
DARPANA ELOK
58
MAYAT-MAYAT GANAS
59
RADEN WIRA
60
RUANG BAWAH TANAH
61
CEMETI KIDUNG SWARGI
62
AKHIR PETUALANGANNYA
63
AKHIR DARI PARA DURJANA
64
MELATIH KAMANDAKA
65
KISAH SI PENGETUK PINTU
66
GADIS MIRIP KIDUNG KAHURIPAN
67
LIONTIN KAMANDAKA DAN MANDINI
68
PERSAHABATAN MEREKA
69
KISAH PILU NYAI RATIH
70
RAHASIA SINGGIH
71
PENUH KEPURA-PURAAN
72
KI JATI
73
BERTUKAR
74
TERNYATA
75
KAMANDAKA HILANG
76
NYARIS DIUSIR
77
NYAI TIRTA
78
KERAS HATI
79
ORANG-ORANG BRAHMA NETRA BUANA
80
DIA DATANG
81
DIA?
82
TERBEBAS
83
SORA BUANA
84
JURUS YANG SAMA
85
ANGIN VS HARIMAU
86
DUA KAKEK BERULAH
87
TAKDIR GANDA TELAH TERURAI
88
KAMANDAKA YANG SEHARUSNYA
89
DEWA PENYEMBUH
90
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG I
91
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG II
92
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG III
93
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IV
94
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG V
95
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VI
96
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VII
97
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VIII
98
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IX
99
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG X
100
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG XI
101
ARC III. DAMAR ALIT YANG SESUNGGUHNYA
102
BERKISAH, KOMPAK, KURA-KURA
103
UTUSAN KAHYANGAN AMBAYANG
104
OYOT NGULO VS OYOT NGULO
105
NAGA SELENDANG
106
DUA SEGEL BERHASIL TERBUKA
107
AKHIRNYA BERSAMA
108
KABUT HITAM DESA NGASEM
109
HAL-HAL YANG TIDAK TERPIKIRKAN
110
KAMANDAKA LEPAS KENDALI LAGI
111
KONDISI KAMANDAKA MEMBURUK
112
KERANG AJAIB DAN JURUS TAPAK DEWA
113
RESTU BENGGALA TERPERANGKAP
114
KAMANDAKA BERULAH
115
SUASANA TENANG SEBELUM BADAI
116
MALAM YANG GELISAH
117
MENYEBERANG
118
AMBISI BALAS DENDAM
119
KATA KUNCI
120
MELAWAN RASA TAKUT
121
ALAM BAWAH SADAR BUMIRANG
122
COBAAN DI PADANG KERING KERONTANG
123
KALAJENGKING RAKSASA
124
KAKEK
125
TULUS DAN PERCAYA
126
KEPERCAYAAN
127
TIPU DAYA
128
ILUSI RESTU BENGGALA
129
KEBANGKITAN
130
PILIHAN
131
KAWAH API

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!