ARC 1.7 PERTEMUAN: GETAH POHON AJAIB

Di dunia kumbang pelacak gaib, perintah detail sangat diperlukan karena mereka tipe makhluk pekerja yang tidak mau susah-susah menggali suatu informasi yang tidak dibutuhkan atau tidak diperintahkan. Yang paling signifikan adalah cara mereka menafsirkan sebuah perintah sangat berbeda dengan makhluk lain, dan secara alami memberi kesan bodoh.

Seandainya Bumirang hanya meminta si kumbang hitam untuk mengikuti dan lupa menentukan waktu untuk kembali, maka kumbang itu benar-benar hanya akan mengikuti. Terus mengikuti ke mana pun target pergi, dan bisa jadi tidak akan pernah kembali lagi padanya.

"Dengan senang hati." Kumbang hitam itu berujar riang, sepertinya benar-benar senang karena tenaganya dibutuhkan.

"Berhati-hatilah."

"Jurnak (pasti) ...."

Tepat setelah kumbang hitam itu menghilang dari telapak tangan Bumirang, suami-istri pemilik kedai datang dengan tergopoh-gopoh dari arah dalam.

"Anak muda, kamu tidak apa-apa, kan?" Si suami bertanya sangat cemas, padahal justru keadaannya sendiri yang butuh dicemaskan. Dahinya memar dan dari gestur tangan kanan yang selalu memegang lengan kiri, sepertinya bagian itu bermasalah. Dilempar kasar sejauh itu dan membentur dinding, justru sangat mengherankan kalau dia baik-baik saja.

"Tidak usah khawatir, aku tidak apa-apa, Ki. Soalnya tadi aku berpura-pura buta." Setelah itu, Bumirang terkekeh malu-malu sembari menggaruk pipi yang tidak gatal.

"Syukurlah, syukur. Syukurlah, Anak muda. Nyai tidak tau harus bagaimana jika kamu sampai kenapa-napa." Saking cemasnya, si istri pemilik kedai nyerocos sambil mengelus dada berkali-kali. Bumirang bisa merasakan ketulusan yang sangat dalam dari ucapan dan tindakannya. Perempuan itu lalu menambahkan, "Aden Kamandaka dulu tidak seperti itu. Tapi sejak sembuh dari sakit, tiba-tiba saja berubah seperti memiliki dua kepribadian. Kadang baik, kadang jahat dan sangat suka mengamuk."

"Sudah, Nyi. Itu bukan urusan kita, sebaiknya jangan bicara lagi. Kalau sampai Raden Liyep dengar bisa gawat urusannya nanti." Pria pemilik kedai wajahnya tampak semakin nelangsa saat mengatakan ini.

"Ya, ya, ya, itu benar. Jangan bicara, jangan bicara. Kita memang tidak seharusnya bicara." Cara bicara perempuan itu seperti orang yang mudah tertekan juga gampang panik, merepet cepat dengan gestur takut ada yang mendengar

Bumirang hanya tersenyum tipis melihat tingkah suami istri pemilik kedai itu. Dia sama sekali tidak berharap akan mendapatkan informasi apa pun dari mereka. Dan sekarang sudah waktunya untuk melanjutkan perjalanan.

"Oh iya, Nyai, Aki, aku hanya punya ini untuk menukar singkong kukus yang sangat lezat itu." Bumirang menyerahkan sebuah tabung kayu yang ukurannya tidak lebih besar dari jari jempol tangan, tutupnya terbuat dari seikat jerami yang dipadatkan dan dipangkas sangat rapi.

"Apa ini, anak muda?" Si perempuan menerima, lalu menatapnya dengan sorot mata penasaran.

"Ini adalah getah pohon tanpa daun atau yang biasa disebut pohon gundul."

"Apa?!" Keduanya berseru bersamaan dan sama-sama menatap Bumirang dengan mata melebar maksimal. Dalam hati pun mereka sama-sama mengira Bumirang pasti hanya bercanda.

Bumirang mengerti apa yang mereka pikirkan dan terkekeh ringan. "Itu hanya sebutan karena obatnya sangat manjur. Silakan dibuktikan. Oleskan ke dahi Aki yang memar."

Keduanya saling bertukar pandang, tersirat jelas keraguan di sorot mata mereka. Namun, si perempuan sepertinya lebih ingin membuktikan daripada hanya bertanya atau berasumsi tidak jelas. Dia mencabut tutup tabung, lalu menuangkan sedikit isinya yang berupa cairan kental sewarna madu ke ujung jari telunjuk. Aroma khas tumbuhan hutan samar-samar tercium.

"Jangan khawatir, oleskan saja, Nyai," ujar Bumirang saat melihat perempuan itu tampak tertegun.

"Aromanya segar." Perempuan itu menggumam sambil menatap suaminya, seolah meminta persetujuan.

"Dia bilang tidak apa-apa. Kalau tidak dicoba kita tidak bakal tau, kan, Nyi."

Akhirnya perempuan itu memberanikan diri mengoles cairan tersebut ke dahi suaminya. "Bagaimana rasanya?" tanyanya kemudian.

"Adem. Sejuk kayak air pagi dan," sejenak laki-laki itu termenung seperti tengah memastikan sesuatu, lalu melanjutkan, "nyerinya juga langsung hilang, Nyi." Wajahnya pun seketika berseri-seri.

"Memarnya juga langsung hilang." Perempuan itu berujar lirih dengan mata yang terus terpaku pada dahi suaminya. "Ini benar-benar ajaib."

"Apa itu sudah cukup untuk mengganti singkong yang sudah aku makan, Nyai?"

Perempuan itu menatap Bumirang dengan mata berkaca-kaca dan bibirnya bergetar. "Ini terlalu banyak. Kami tidak mempunyai barang berharga untuk menukar kelebihannya."

"Tidak perlu, Nyai. Kalian bisa menggunakannya untuk menolong orang lain karena obat itu serba guna. Wadahnya memang kecil, tapi itu sungguh tidak berarti apa-apa. Karena banyak atau sedikitnya isi tergantung dari besar dan kecilnya ketulusan hati kalian dalam menolong. Simpan baik-baik."

Saking senangnya, kedua orang itu sampai refleks meraih tangan Bumirang. Namun, Bumirang segera melepaskan diri saat mereka hendak mencium tangannya. Tidak pantas membiarkan yang lebih tua mencium tangan yang lebih muda.

Sebagai ungkapan terima kasih dari mereka, akibatnya saat meninggalkan kedai, isi buntalan kain Bumirang pun bertambah karena mereka memberinya makanan untuk bekal perjalanan.

Bumirang tersenyum tidak berdaya, setidak berdaya ketika dia terpaksa berdusta bahwa obat itu sesungguhnya bukan getah pohon tanpa daun. Padahal dia mengatakan yang sebenarnya, getah itu memang getah pohon tanpa daun, pohon yang keberadaannya hanya dianggap dongeng karena dikatakan bahwa pohon itu hanya terdapat di perbatasan dunia fana dan nirwana.

Sulit ditemukan bukan hanya karena tempat tumbuhnya yang mustahil didatangi, melainkan juga karena pohon tersebut hanya bersedia menampakkan diri pada orang-orang tertentu saja.

Sambil mengenang peristiwa di kedai barusan, kaki-kaki tangguhnya kembali melangkah perlahan menyusuri jalan desa yang sudah sepi. Dia menduga situasi ini pasti dampak dari amukan Kamandaka barusan. Dari kengerian yang tampak jelas di wajah bapak-bapak tadi, bahkan sampai tidak bisa berkata-kata, Bumirang bisa menyimpulkan bahwa Kamandaka adalah momok menakutkan bagi mereka.

Namun, Bumirang merasakan ada sesuatu yang tidak lazim bersarang di dalam tubuh pemuda itu. Sesuatu yang bisa menghalangi pandangan mata batinnya, tetapi tidak cukup mampu untuk membuat instingnya tumpul. Seperti yang dikatakan istri pemilik kedai, Kamandaka memang memiliki dua jiwa. Jiwanya sendiri dan Jiwa makhluk lain.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke arah Gunung Ndapan, Bumirang berencana untuk membantu Kamandaka terlebih dahulu. Sekarang tujuan langkahnya adalah hutan terdekat, beristirahat sekaligus menunggu si kumbang kembali. Bagi Bumirang yang mengembara untuk melakukan banyak kebaikan sebagai salah satu upaya untuk mengikis karmaphala, segala permasalahan serta kesulitan yang dialami orang lain ibarat ladang sumber berkah. Dia tentu saja tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas itu.

Dengan menolong orang lain, itu berarti dia juga telah menolong dirinya sendiri.

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

adab yg bagus...👍👍

2024-09-13

0

4wied

4wied

habis sudah diborong semua..../Sleep//Sleep/

2024-09-06

1

rajes salam lubis

rajes salam lubis

lanjutkan

2024-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 ARC 1.1 PERTEMUAN: AWAL
2 ARC 1.2 PERTEMUAN: BUMIRANG TURUN GUNUNG
3 ARC 1.3 PERTEMUAN: SEPASANG HARIMAU PUTIH
4 ARC 1.4 PERTEMUAN: MIMPI BURUK RAJA
5 ARC 1.5 PERTEMUAN: RAJA DURJANA
6 ARC 1.6 PERTEMUAN: KAMANDAKA
7 ARC 1.7 PERTEMUAN: GETAH POHON AJAIB
8 ARC 1.8 PERTEMUAN KAMANDAKA DALAM BAHAYA
9 ARC 1.9 KIDUNG TILAR
10 ARC 1.10 PERTEMUAN: PUTRI BUANA ILAM-ILAM
11 ARC 1.11 PERTEMUAN: KE MASA LALU
12 ARC 1.12 PERTEMUAN: SINGGAH DI HUTAN JATI
13 ARC 1.13 PERTEMUAN: PENGLIHATAN
14 ARC 1.14 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 1
15 ARC 1.15 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 2
16 ARC 1.16 PERTEMUAN: MELAWAN DIRI SENDIRI
17 ARC 1.17 PERTEMUAN: DESA NGALUN DALU
18 ARC 1.18 PERTEMUAN: BERBENTURAN
19 ARC 1.19 PERTEMUAN: SILUMAN ULAR
20 ARC 1.20 PERTEMUAN: BUMIRANG DITAWAN
21 ARC 1.21 PERTEMUAN: SAHEN PANGERTOS TERBUKA
22 ARC 1.22 PERTEMUAN: KAHURIPAN 1
23 ARC 1.23 PERTEMUAN: KIDUNG KAHURIPAN 2
24 ARC 1.24 PERTEMUAN: DUEL
25 ARC 1.25 PERTEMUAN: TERLIHAT MUDAH TETAPI SEBENARNYA TIDAK
26 ARC 1.26 PERTEMUAN SRIKANTI
27 ARC 1.27 PERTEMUAN: JIWA KAMANDAKA TERBANGUN
28 ARC 1.28 PERTEMUAN: PURNAMA DI TENGAH DALU
29 ARC 1.29 PERTEMUAN: PERJALANAN YANG MENYENANGKAN
30 ARC 1.30 PORTEMUAN: SRIKANTI JADI PERMAISURI
31 ARC 1.31 PERTEMUAN: SELIR-SELIR BUANGAN
32 ARC 1.32 PERTEMUAN: RITUAL SIRAMAN
33 ARC 1.33 PERTEMUAN: TALI ROGO
34 ARC 1.34 PERTEMUAN: RESTU BENGGALA
35 ARC 1.35 PERTEMUAN: BUMIRANG VS RAJAH PATI
36 ARC 1.36 PERTEMUAN: PENJAGA SEMENTARA SAHEN PANGERTOS
37 ARC 1.37 PERTEMUAN: KAMANDAKA VS BASKARA PATINYA BUMIRANG
38 ARC 1.38 PERTEMUAN: INGATAN BUMIRANG
39 ARC 1.39 PERTEMUAN: SAHABAT LAMA
40 ARC 2.1 BURONAN: HATI YANG SULIT DITAKLUKKAN
41 MELANJUTKAN PERJALANAN
42 KELABANG RAKSASA
43 PETUNJUK
44 MASUK SARANG KELABANG
45 BUMIRANG MENGAMUK
46 AKHIR RIWAYAT SILUMAN KELABANG
47 TANTANGAN UNTUK BUMIRANG
48 DIPERDAYA
49 TERPERANGKAP
50 JIWANYA TERGUNCANG
51 KEMBALI
52 KAMANDAKA BERTEMU NYAI SEKAR
53 FRIKSI
54 PAMAN PANJI
55 KISAH MEREKA
56 KI SIMBANG
57 DARPANA ELOK
58 MAYAT-MAYAT GANAS
59 RADEN WIRA
60 RUANG BAWAH TANAH
61 CEMETI KIDUNG SWARGI
62 AKHIR PETUALANGANNYA
63 AKHIR DARI PARA DURJANA
64 MELATIH KAMANDAKA
65 KISAH SI PENGETUK PINTU
66 GADIS MIRIP KIDUNG KAHURIPAN
67 LIONTIN KAMANDAKA DAN MANDINI
68 PERSAHABATAN MEREKA
69 KISAH PILU NYAI RATIH
70 RAHASIA SINGGIH
71 PENUH KEPURA-PURAAN
72 KI JATI
73 BERTUKAR
74 TERNYATA
75 KAMANDAKA HILANG
76 NYARIS DIUSIR
77 NYAI TIRTA
78 KERAS HATI
79 ORANG-ORANG BRAHMA NETRA BUANA
80 DIA DATANG
81 DIA?
82 TERBEBAS
83 SORA BUANA
84 JURUS YANG SAMA
85 ANGIN VS HARIMAU
86 DUA KAKEK BERULAH
87 TAKDIR GANDA TELAH TERURAI
88 KAMANDAKA YANG SEHARUSNYA
89 DEWA PENYEMBUH
90 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG I
91 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG II
92 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG III
93 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IV
94 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG V
95 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VI
96 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VII
97 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VIII
98 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IX
99 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG X
100 EDISI KHUSUS SINDU RENCANG XI
101 ARC III. DAMAR ALIT YANG SESUNGGUHNYA
102 BERKISAH, KOMPAK, KURA-KURA
103 UTUSAN KAHYANGAN AMBAYANG
104 OYOT NGULO VS OYOT NGULO
105 NAGA SELENDANG
106 DUA SEGEL BERHASIL TERBUKA
107 AKHIRNYA BERSAMA
108 KABUT HITAM DESA NGASEM
109 HAL-HAL YANG TIDAK TERPIKIRKAN
110 KAMANDAKA LEPAS KENDALI LAGI
111 KONDISI KAMANDAKA MEMBURUK
112 KERANG AJAIB DAN JURUS TAPAK DEWA
113 RESTU BENGGALA TERPERANGKAP
114 KAMANDAKA BERULAH
115 SUASANA TENANG SEBELUM BADAI
116 MALAM YANG GELISAH
117 MENYEBERANG
118 AMBISI BALAS DENDAM
119 KATA KUNCI
120 MELAWAN RASA TAKUT
121 ALAM BAWAH SADAR BUMIRANG
122 COBAAN DI PADANG KERING KERONTANG
123 KALAJENGKING RAKSASA
124 KAKEK
125 TULUS DAN PERCAYA
126 KEPERCAYAAN
127 TIPU DAYA
128 ILUSI RESTU BENGGALA
129 KEBANGKITAN
130 PILIHAN
131 KAWAH API
Episodes

Updated 131 Episodes

1
ARC 1.1 PERTEMUAN: AWAL
2
ARC 1.2 PERTEMUAN: BUMIRANG TURUN GUNUNG
3
ARC 1.3 PERTEMUAN: SEPASANG HARIMAU PUTIH
4
ARC 1.4 PERTEMUAN: MIMPI BURUK RAJA
5
ARC 1.5 PERTEMUAN: RAJA DURJANA
6
ARC 1.6 PERTEMUAN: KAMANDAKA
7
ARC 1.7 PERTEMUAN: GETAH POHON AJAIB
8
ARC 1.8 PERTEMUAN KAMANDAKA DALAM BAHAYA
9
ARC 1.9 KIDUNG TILAR
10
ARC 1.10 PERTEMUAN: PUTRI BUANA ILAM-ILAM
11
ARC 1.11 PERTEMUAN: KE MASA LALU
12
ARC 1.12 PERTEMUAN: SINGGAH DI HUTAN JATI
13
ARC 1.13 PERTEMUAN: PENGLIHATAN
14
ARC 1.14 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 1
15
ARC 1.15 PERTEMUAN: KAMANDAKA BERAKSI 2
16
ARC 1.16 PERTEMUAN: MELAWAN DIRI SENDIRI
17
ARC 1.17 PERTEMUAN: DESA NGALUN DALU
18
ARC 1.18 PERTEMUAN: BERBENTURAN
19
ARC 1.19 PERTEMUAN: SILUMAN ULAR
20
ARC 1.20 PERTEMUAN: BUMIRANG DITAWAN
21
ARC 1.21 PERTEMUAN: SAHEN PANGERTOS TERBUKA
22
ARC 1.22 PERTEMUAN: KAHURIPAN 1
23
ARC 1.23 PERTEMUAN: KIDUNG KAHURIPAN 2
24
ARC 1.24 PERTEMUAN: DUEL
25
ARC 1.25 PERTEMUAN: TERLIHAT MUDAH TETAPI SEBENARNYA TIDAK
26
ARC 1.26 PERTEMUAN SRIKANTI
27
ARC 1.27 PERTEMUAN: JIWA KAMANDAKA TERBANGUN
28
ARC 1.28 PERTEMUAN: PURNAMA DI TENGAH DALU
29
ARC 1.29 PERTEMUAN: PERJALANAN YANG MENYENANGKAN
30
ARC 1.30 PORTEMUAN: SRIKANTI JADI PERMAISURI
31
ARC 1.31 PERTEMUAN: SELIR-SELIR BUANGAN
32
ARC 1.32 PERTEMUAN: RITUAL SIRAMAN
33
ARC 1.33 PERTEMUAN: TALI ROGO
34
ARC 1.34 PERTEMUAN: RESTU BENGGALA
35
ARC 1.35 PERTEMUAN: BUMIRANG VS RAJAH PATI
36
ARC 1.36 PERTEMUAN: PENJAGA SEMENTARA SAHEN PANGERTOS
37
ARC 1.37 PERTEMUAN: KAMANDAKA VS BASKARA PATINYA BUMIRANG
38
ARC 1.38 PERTEMUAN: INGATAN BUMIRANG
39
ARC 1.39 PERTEMUAN: SAHABAT LAMA
40
ARC 2.1 BURONAN: HATI YANG SULIT DITAKLUKKAN
41
MELANJUTKAN PERJALANAN
42
KELABANG RAKSASA
43
PETUNJUK
44
MASUK SARANG KELABANG
45
BUMIRANG MENGAMUK
46
AKHIR RIWAYAT SILUMAN KELABANG
47
TANTANGAN UNTUK BUMIRANG
48
DIPERDAYA
49
TERPERANGKAP
50
JIWANYA TERGUNCANG
51
KEMBALI
52
KAMANDAKA BERTEMU NYAI SEKAR
53
FRIKSI
54
PAMAN PANJI
55
KISAH MEREKA
56
KI SIMBANG
57
DARPANA ELOK
58
MAYAT-MAYAT GANAS
59
RADEN WIRA
60
RUANG BAWAH TANAH
61
CEMETI KIDUNG SWARGI
62
AKHIR PETUALANGANNYA
63
AKHIR DARI PARA DURJANA
64
MELATIH KAMANDAKA
65
KISAH SI PENGETUK PINTU
66
GADIS MIRIP KIDUNG KAHURIPAN
67
LIONTIN KAMANDAKA DAN MANDINI
68
PERSAHABATAN MEREKA
69
KISAH PILU NYAI RATIH
70
RAHASIA SINGGIH
71
PENUH KEPURA-PURAAN
72
KI JATI
73
BERTUKAR
74
TERNYATA
75
KAMANDAKA HILANG
76
NYARIS DIUSIR
77
NYAI TIRTA
78
KERAS HATI
79
ORANG-ORANG BRAHMA NETRA BUANA
80
DIA DATANG
81
DIA?
82
TERBEBAS
83
SORA BUANA
84
JURUS YANG SAMA
85
ANGIN VS HARIMAU
86
DUA KAKEK BERULAH
87
TAKDIR GANDA TELAH TERURAI
88
KAMANDAKA YANG SEHARUSNYA
89
DEWA PENYEMBUH
90
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG I
91
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG II
92
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG III
93
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IV
94
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG V
95
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VI
96
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VII
97
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG VIII
98
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG IX
99
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG X
100
EDISI KHUSUS SINDU RENCANG XI
101
ARC III. DAMAR ALIT YANG SESUNGGUHNYA
102
BERKISAH, KOMPAK, KURA-KURA
103
UTUSAN KAHYANGAN AMBAYANG
104
OYOT NGULO VS OYOT NGULO
105
NAGA SELENDANG
106
DUA SEGEL BERHASIL TERBUKA
107
AKHIRNYA BERSAMA
108
KABUT HITAM DESA NGASEM
109
HAL-HAL YANG TIDAK TERPIKIRKAN
110
KAMANDAKA LEPAS KENDALI LAGI
111
KONDISI KAMANDAKA MEMBURUK
112
KERANG AJAIB DAN JURUS TAPAK DEWA
113
RESTU BENGGALA TERPERANGKAP
114
KAMANDAKA BERULAH
115
SUASANA TENANG SEBELUM BADAI
116
MALAM YANG GELISAH
117
MENYEBERANG
118
AMBISI BALAS DENDAM
119
KATA KUNCI
120
MELAWAN RASA TAKUT
121
ALAM BAWAH SADAR BUMIRANG
122
COBAAN DI PADANG KERING KERONTANG
123
KALAJENGKING RAKSASA
124
KAKEK
125
TULUS DAN PERCAYA
126
KEPERCAYAAN
127
TIPU DAYA
128
ILUSI RESTU BENGGALA
129
KEBANGKITAN
130
PILIHAN
131
KAWAH API

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!