Di ibukota kerajaan Andelia Zerim hanya berjalan-jalan menyusuri di setiap sudut ibukota, menikmati suasana ibukota yang begitu sibuk dari aktivitas-aktivitas penduduk maupun petualang. Seharusnya Zerim saat ini pergi ke guild petualang untuk mengambil sebuah misi, namun setelah kemunculan utusan dari pihak Kekaisaran Rum akibat dari maraknya vampir di ibukota. Dampak positifnya adalah keadaan ibukota sudah terjamin aman walau kebanyakan misi yang seharusnya Zerim ambil sudah tidak ada.
Jika tak salah dengar, salah satu perwakilan pihak gereja Adonis datang kesini untuk memberi jaminan keselamatan. Raja kerajaan Andelia mengirim surat pertolongan kepada Kekaisaran untuk mengatasi masalah vampir akhir-akhir ini, dan selama dua minggu kedepan pihak Kekaisaran merespon dan akhirnya mengirim unit bantuan.
Saat Zerim sudah berada kamp penampungan dimana terdapat begitu banyak penduduk yang terluka akibat serangan dari vampir semalam. Ia melihat beberapa orang memakai jubah putih sedang melakukan penyembuhan kepada para penduduk, namun yang paling mencolok adalah diantara orang-orang berjubah putih itu, ada seorang wanita yang sedang melakukan ceramah kepada penduduk yang seperti sedang berkumpul.
“Tidak hal yang menyedihkan selain ketidaktahuan, gereja Adonis akan siap menampung kalian tak peduli usia maupun latar belakang kalian”
wanita yang akan menjadi saintess masa depan di gereja Adonis, nampak kebanyakan penduduk sangat bersemangat. Merasa terhormat jika mereka seandainya mengabdi kepada gereja Adonis yang memiliki reputasi yang sangat berpengaruh di Kekaisaran Rum. apalagi setelah menjadi pengikut gereja Adonis, mereka akan diperlakukan secara terhormat bahkan untuk sekelas bangsawan.
Kini mereka berbondong-bondong untuk bergabung menjadi umat di gereja, dengan senang hati wanita itu menerima dengan tangan terbuka. Ada juga beberapa penduduk yang tak ikut karena mereka masih memiliki keluarga, sementara kebanyakan orang-orang yang bergabung adalah orang yang tidak memiliki keluarga dan tujuan hidup.
Setelah melihat dengan sekilas Zerim lalu pergi menuju ke tempat paman Jonggo berada, namun tiba-tiba seseorang menabraknya dari belakang membuat Zerim penasaran siapa sebenarnya pelakunya. Ternyata adalah seorang gadis yang waktu lalu ia tolong ketika insiden vampir berlangsung.
“Tu-tuan ternyata?”
“Tuan? ” Zerim masih berpikir, kata-kata familiar yang sering diucapkan ketika ia sedang berada di tubuh besarnya. Dari apa yang ia ingat, selama berada di tubuh kecil Zerim tak pernah membuat sebuah bawahan. Tiba-tiba sistem menjelaskan tentang fenoma yang di hadapi Zerim.
“Apa Anda lupa,Tuan telah memberikan darah esensi kepada gadis ini?”
“Aku baru ingat sistem, jadi apa yang terjadi setelahnya?”
Setelah menerima penjelasan dari sistem, seperti yang sistem dari awal katakan. Darah esensi yang diberikan oleh makhluk apapun, tergantung apakah makhluk tersebut bisa menanggung efek dan kekuatan, mereka akan menjadi makhluk yang diberkahi kekuatan yang luar biasa. Tergantung potensi dari tubuh serta bakat mereka itu sendiri.
Zerim beru teringat ketika ia sedang melakukan misi pembasmian vampir, ia tak sengaja bertemu dengan gadis ini yang agaknya terluka parah. Karena kasian Zerim bereksperimen untuk memberikan darah esensinya kedalam tubuh gadis itu. Apakah tubuh kecilnya ini memiliki kemampuan yang sebanding dengan tubuh besarnya? dan terbukti setelah gadis itu menerima darah esensinya keadaan gadis tersebut tiba-tiba pulih dan mendapatkan kemampuan yang luar biasa.
“Sistem, aku masih belum paham dengan kemampuan tubuh keduaku ini. Kecuali jika ras ku ini sekarang adalah manusia, selebihnya perbedaannya tak terlalu jauh? ”
“Kemampuan tubuh kedua Anda mungkin tak sekuat tubuh pertama Anda. Namun dengan tubuh tersebut Anda bisa lebih gampang berbaur dengan makhluk didunia ini. Yang lebih penting Anda tak perlu lagi kawatir dari pengawasan dewa di dunia ini”
“Maksudmu?”
“Setiap dunia masing-masing memiliki dewa serta bawahan yang memimpin, ini sudah saya katakan sebelumnya Tuan, tubuh kedua Anda mungkin tidak di curiga sebagai sosok yang mengancam. Dan Anda pasti sudah mendengar tentang gereja Adonis, mungkin gereja tersebut berhubungan langsung dengan dewa di dunia ini”
Semua penjelasan dari sistem cukup membuat Zerim pusing, apalagi mendengar lebih lanjut jika tubuh keduanya merupakan manusia yang di berkahi kekuatan yang menguasai banyak elemen dan diberkahi kekuatan lain sepertinya halnya seorang pahlawan yang terkirim di dunia lain. Namun yang lebih memusingkan tentang perihal gereja Adonis dan keberadaan dewa.
“Jika Tuan ingin mengetahui keberadaan istri Anda Tuan, lebih baik Anda berusaha untuk di mendapatkan kepercayaan dari dewa. Agar Anda bisa mengulik lebih dalam lagi tentang dunia para dewa serta keberadaan istri Anda”
“Dengan kata lain sistem, aku harus menjadi seorang pahlawan di dunia ini dan menjadi penganut dewa itu?”
“Benar”
Zerim hanya bisa menggelengkan kepala, apalagi awalnya ia ingin bersantai lebih lama lagi di dunia ini. Namun demi menemukan keberadaan istrinya Zerim harus rela melakukan hal yang merepotkan. Mengesampingkan hal itu terlebih dahulu, Zerim kemudian fokus dengan gadis tersebut yang sedari tadi menatapnya dengan ekspresi canggung. Karena ia merasa tak tega, Zerim mengajak gadis itu untuk pergi ke kedai makanan terdekat.
“Jadi namamu Yelen bukan?”
“Benar Tuan, nama saya Yelen, yang Anda selamakan waktu lalu”
“Panggil saja aku Zerim, kurasa kita masih sepantaran jadi panggil saja dengan nama panggilan ku”
“Tapi Tuan-tidak, Ze-zerim, itu rasa panggilan yang tidak sopan”
Zerim hanya geleng-geleng kepala, merasa memberikan darah esensi adalah suatu kesalahan. Tentu sikap Yelen merupakan suatu hal yang biasa bagi Zerim, tunggu! Yelen! bukankah itu nama seseorang yang mirip sekali dengan yang di ceritakan oleh Eva? Apalagi seperti yang ia duga bahwa insiden vampir pastilah ulah Eva, dan seorang penghianat yang di maksud Eva adalah gadis tepat di depannya.
Ia sedikit terkejut, sepertinya Zerim sudah menciptakan pentas drama secara tidak sengaja. Tentu berusaha menangani masalah ini merupakan suatu hal yang merepotkan. Zerim tak ingin terikat dengan tanggungjawab serta hal-hal lain, ia ingin bebas. Untuk itu ia bebas memilih pihak mana yang mau di bantu.
“Panggil saja aku boss, itu lebih baik”
“Baik boss, jadi begini-” Yelen pun menceritakan keluh kesah kepada Zerim, dan rencana apa saja agar bisa menumpas vampir di Kerajaan ini.
Zerim seperti sedang dejavu, jika tempo lalu adalah Eva, sekarang giliran Yelen yang menceritakan perihal yang sama. Tentu ia tak akan berpihak kesiapapun, namun penasaran pihak siapa yang akan memenangkan pertarungan ini.
“Jadi tiga bulan kedepan kamu bakal melakukan pembasmian vampir secara besar-besaran, dan kamu memintaku untuk merestui rencana kalian?”
Yelen hanya bisa mengangguk takut jika permintaannya yang sedikit memaksa akan di tolak, sedangkan Zerim merasa agak sedikit bersalah. Bisa saja ia akan memberitahu rencana Yelen kepada putrinya(Eva), namun sepertinya itu tidak perlu. Zerim sangat menghargai tekad Yelen yang sepertinya ingin sekali membasmi semua vampir.
“Kita makan dulu saja Yelen, agar kamu bisa berpikir lebih jernih”
“Baik tuan-eh boss”
Keduanya pun dalam diam memakan hidangan yang telah ada dalam meja. Zerim dan Yelen sama-sama menikmati sajian tersebut. Namun di tempat yang sama, ada seseorang yang mengawasi keduanya dan Zerim sudah menyadari kehadiran penguntit tersebut.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments