Chapter 9 : Tentakel

Satu hal yang membuat ia begitu betah tinggal di kota Andelus, karena biaya hidupnya begitu murah. Dan beberapa hiburan unik tak pernah ia jumpai di kehidupan sebelumnya.

Duduk di kursi penonton, Zerim melihat adegan pentas drama yang di tampilkan. Berkisah tentang seorang gadis bangsawan yang jatuh cinta kepada pemuda biasa saja, singkat cerita karena hubungan percintaan mereka tak di restui oleh orang tua si gadis, mereka memutuskan untuk kabur.

Ibu gadis itu tak terima putrinya di culik memutuskan mencari keberadaan putrinya sekaligus memburu pemuda yang membuat putrinya selalu melawan perintah.

Tak berlangsung lama keberadaan pemuda itu pun di ketahui, naas dia mati terbunuh di depan gadis itu. Putri itu shock berat memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri. Keduanya pun mati beserta cinta yang telah membawanya.

Setelah Zerim menonton pentas drama tadi, ia berniat kembali ke penginapan. Ia begitu lelah secara mental, apalagi pikirannya selalu di penuhi bayang-bayang istrinya. Untuk itulah saat ini Zerim butuh yang namanya ketenangan.

Tubuhnya ambruk ke ranjang yang begitu empuk, akhirnya ia bisa istirahat sekaligus menenangkan pikiran yang berkecamuk. Zerim sudah satu bulan menetap di kota ini dan selama itu juga tidak ada kabar akan ketiga wanitanya.

Meski ia bisa menghubungi mereka akan tetapi Zerim lebih memilih untuk sendiri, tak masalah jika Zerim tidak lagi melakukan adegan itu bersama wanitanya. Karena itu bukan semacam kebutuhan yang penting.

Menutup mata Zerim mulai tertidur, hingga saat ia terbangun sesosok wanita bertanduk tertangkap oleh indranya. Netra merah yang siapa saja yang memandangi akan merasa takut dan didominasi, berbeda dengan Zerim, ia malah memandang wanita ini hanya sebatas pembuangan hasrat.

“Tuan Anda sudah bangun”

“Angelin, bagaimana dengan rencana yang kau kerjakan?”

“Seperti yang Anda perintahkan, saya telah mengumpulkan beberapa domba yang akan kita perah nantinya”

“Bagus, pastikan domba-domba yang kau kumpulan akan menghasilkan panen yang besar”

“Tapi tuan, mau diapakan domba-domba itu? ”

Zerim mengerti akan ketidaktahuan Angelin, ia pun menjelaskan rencananya secara detail.

“Besok aku akan pergi kesana, membuat suatu ritual serah jiwa kepada mereka, dengan itu-” Zerim memandangi bola hitam di tangannya.

“Jiwa-jiwa mereka akan di serap kedalam bola ini, bukan cuma itu, mereka adalah aset di masa depan yang menghasilkan energi jahat secara terus-menerus. Pastikan eksperimen yang kau kerjakan menghasilkan jiwa-jiwa kotor.

“Baik tapi-” Angelin masih ragu-ragu dengan tujuan ia datang kesini, apalagi sudah satu bulan mahkota miliknya belum di jamah oleh tuannya. Sebagai seorang succubus ini adalah semacam siksaan yang begitu nyata.

“Kau bisa melampiaskan hasratmu kepada pria-pria yang sudah kau kumpulkan” Zerim seakan tahu dengan keinginan Angelin, akhir-akhir ini ia juga merasa malas melakukan adegan itu.

Dengan wajah begitu pasrah sekaligus hatinya merasa sakit. Angelin memaksa wajahnya untuk baik-baik saja kemudian pergi meninggalkan tuannya. Dengan nafas yang begitu memburu, dadanya merasa sakit mengetahui ia tak dianggap begitu spesial oleh tuannya.

Bulir air menetes di kelopak matanya, Angelin dengan emosi serta hasrat yang memuncak pergi menuju ruangan yang biasa ia lakukan ketika melampiaskan hasrat.

Sebuah tempat dimana pemimpin organisasi pembunuh itu tinggal. Angelin membuka pintu kamarnya sendiri, di dalam kamar pribadinya terdapat asistennya yang sibuk dengan tumpukan dokumen-dokumen berisi berbagai hal di kota ini.

Gadis asisten itu menyadari kehadiran Angelin, lantas ia menunda pekerjaannya dahulu, menghampiri sosok yang ia tunggu-tunggu.

“Mama, mama sudah datang ternyata”

Angelin mengabaikan putrinya tersisa yang masih hidup. Ia lebih memilih berbaring diranjang dengan malas, sembari meratapi semua nasibnya.

Gadis asisten ternyata putri dari Angelin menghampiri, merasa mamanya sekarang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.

“Kenapa mama sangat sedih hari ini? ” Angelin tak menjawab pertanyaan putrinya.

“apa ini karena ulah papa-”

“Diam kau anak sialan, beraninya kau menghina tuan! ” Angelin menyekik leher putrinya kemudian membanting ke lantai dengan keras.

Tubuh gadis itu lecet, dia bangkit lagi dan melihat mamanya sendiri dengan tatapan kebencian. Selama ini ia selalu diperlakukan semena-mena oleh mamanya, namun hari ini ia mencoba membalas atas perlakuan selama ini.

Tubuh gadis itu mengeluarkan semacam tentakel darah, tanpa sepengetahuan Angelin tentakel tersebut mengikat membuat tubuh Angelin terangkat keatas.

“Apa yang kau lakukan!”

Angelin berusaha melepaskan tentakel yang meliuk-liuk dalam tubuhnya, namun seakan tenaga dalam tubuhnya menghilang begitu saja. Ia merasa tak bisa berbuat apa-apa.

Hampir sekujur tubuh Angelin basah akibat cairan yang berasal dari tentakel itu, sensasi tubuhnya begitu panas, apalagi ujung tentakel itu tiba-tiba memasuki lubang miliknya membuat ia berteriak kenikmatan.

Tentakel itu semakin mengobrak-abrik bagian dalam tubuhnya, tak cukup sampai di situ. Ujung tentakel lain memasuki mulut Angelin dan mengobrak-abrik juga. Kini Angelin hanya bisa pasrah tubuhnya di jadikan objek mainan oleh putrinya sendiri.

Beberapa waktu berlanjut, tubuh Angelin tergeletak tak berdaya di samping tubuh putrinya yang sedang tersenyum menghina. Kaki putih putrinya itu berniat menginjak perut besar Angelin yang sudah terisi penuh dengan cairan-cairan kotor.

Dengan tega putrinya menginjak perut mamanya dengan sangat keras, tak mempedulikan bahwa Angelin sempat memohon ampunan. Hentakan yang begitu keras membuat mulut Angelin memuntahkan semua cairan putih yang ada dalam perutnya.

Cairan-cairan tersebut juga keluar lewat bagian lubang hidung, area kenikmatan, serta lubang pembuangan pencernaan. Terjadilah ledakan cairan yang membuat sesisi kamar menjadi tempat yang begitu lembab, di sertai bau yang menyengat.

Angelin menatap putrinya Eva, dengan perasaan benci serta ketakutan secara bersamaan. Eva yang menyadari mamanyanya menatap dia dengan ekpresi tak suka, memutuskan menendang tubuh mamanya membuat Angelin berguling-guling dan menabrak dinding.

“Inilah akibat jika mama mempermainkanku dan-” Eva menghampiri Angelin yang tak berdaya lalu mengangkat dagu Angelin dengan senyum seringai.

“Mama sudah membunuh semua saudara-saudaraku, dan akulah satu-satunya putri mama yang masih hidup”

“Mulai saat ini dan sekarang mama akan selalu berada di genggamanku, apalagi aku sudah menaruh kutukan pada diri mama”

“Apa yang telah kau maksud itu-” Angelin tak sempat melanjutkan Kata-katanya, ia merasakan sesuatu yang bergerak pada perutnya dan selanjutnya ada semacam tentakel meliuk-liuk mempermainkan bagian area sensitifnya. Membuat lagi-lagi Angelin merasakan kenikmatan tiada henti.

Eva yang belum puas, kemudian memunculkan benda besar berurat melebihi dua kali ukuran tubuhnya. Nafas Angelin tertahan setelah mengetahui bahwa siksaan ini masih belum berhenti. Ia berharap mungkin tuannya bisa datang menolongnya dari aksi kejam putrinya.

Di lain sisi Zerim yang sedang bersantai melihat langit malam yang begitu menenangkan. Tiba-tiba ia merasakan ada sebuah perasaan wanitanya dalam bahaya.

“Sepertinya salah satu wanita Anda dalam kondisi memprihatinkan”

“Sistem, apa yang terjadi kepada wanitaku?”

“Kurasa anda tak perlu khawatir, ini adalah proses alami dimana bawahan memberontak kepada atasannya”

Zerim menjadi was-was, bagaimana jika semua bawahannya memberontak kepadanya? Namun sistem menjelaskan kelanjutan dari perkataan tadi, membuat Zerim sedikit lebih tenang.

“Karena Anda menugaskan rencana kepada wanita Anda secara sendiri-sendiri, mungkin kedepannya mereka akan bertarung satu sama lain”

“Mereka pastinya memiliki jiwa kompetisi untuk menunjukkan siapa yang lebih baik agar membuat Anda berkesan. Satu hal yang di ingat kesetiaan pada bawahan Anda bersifat mutlak”

Zerim pun berdiri dan melanjutkan perjalanan tertunda setelah meninggalkan kota Andelus. Merasa bahwa ia ingin suasana baru, sembari berkeliling ke dunia ini penasaran apa yang ada di dalamnya.

Terlihat pondok rumah makan kecil sejauh beberapa meter, lantas Zerim ingin menuju kesana penasaran dengan hidangan apa yang di sajikan.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!