Zerim melihat wajah nya sendiri di danau, wajah nya benar-benar sangat tampan. Di tambah mata merahnya yang memberikan aura Intimidasi begitu kuat.
“Seperti nya aku bukan manusia lagi” Pikir Zerim.
Zerim pun beralih melihat Estella yang sedang membangun sebuah rumah sederhana dari kayu, ia menyuruhnya agar nanti nya ia pergunakan melakukan adegan itu lagi. Selebihnya itu akan jadikan tempat untuk berteduh.
Selama sebulan ini Zerim tak melakukan hal yang berarti. Aktivitas sehari-harinya hanyalah bersantai, makan dan bermain dengan Estella. Dalam jangka waktu tersebut ia juga mempelajari hutan di pulau ini.
Zerim memilih menetap karena Estella sedang hamil, apalagi sebulan terakhir Zerim tanpa sengaja menciptakan makhluk baru yang ia beri nama Sucubus. Hasil dari percobaan kemampuan tubuh barunya.
Ia mencampurkan darah esensinya dengan cairan putih miliknya, dan terciptalah makhluk tersebut. Kini Zerim melakukan adegan itu pada sucubus, menyebabkan jumlah sucubus menjadi meningkat.
“Baiklah, cukup sampai di sini permainannya”
Zerim berdiri kokoh sambil melihat puluhan sucubus tergeletak dengan cairan yang masih tertinggal, agak nya ia mulai bosan.
“Angelin! kau urus anak-anak mu, berusaha lah untuk membuat keturunan sebanyak mungkin!”
Angelin, sucubus yang pertama Zerim ciptakankan berlutut, ia juga adalah ibu para sucubus. Dengan tanduk seperti kambing dan ekor yang terlihat meliuk-liuk. dia selalu tebiasa menjilat bibirnya sendiri ketika sedang berbicara. Alhasil Membuat Zerim kesal dan menendang perut Angelin.
Tubuh Angelin terpental beberapa meter dan menabrak pohon. Sebenarnya ia menahan tubuh Angelin agar tidak terpental lebih jauh. Dengan kemampuan darahnya Zerim mengangkat tubuh Angelin dari kejauhan. Ia menarik Angelin untuk mendekat.
Zerim mencekik leher Angelin, hingga dirasa bahwa Angelin sudah di ambang batas ia melepaskan. Angelin pun berlutut lagi dengan tidak menjilati bibirnya lagi. Ia merasa bersalah.
“Angelin, sepertinya hukuman ini masih belum cukup juga“ Seringai Zerim yang masih merencanakan sesuatu.
“Hamba bersalah tuan”
“Kalian anak-anak ku, gagahi ibu kalian sendiri! ” Para sucubus itu mengangguk dan mendekati Angelin.
Para sucubus yang awalnya perempuan pun berubah menjadi Incubus. Seekor pria berotot dengan tanduk banteng, wajahnya di penuhi nafsu yang sangat liar. Daging berurat kepunyaan Incubus semakin membesar melebihi tubuh Angelin, salah satu daging panjang berurat Incubus itu dengan sengaja menampar wajah Angelin. Mendadak Angelin jatuh tersungkur.
“Bagus” Puji Zerim kepada Incubus yang melakukan itu pada ibunya sendiri.
Kini Angelin menjadi bahan giliran oleh anaknya sendiri, Ia juga melihat bahwa daging berurat Incubus menembus lubang sampai ke mulut Angelin. Zerim pun meninggalkan Angelin yang tersiksa dalam kenikmatan.
Setelah itu Zerim menemui Estella, seperti biasa Estella membuat masakan favoritenya, berdasarkan apa yang Zerim usulkan di dunia lamanya. Sebuah sup daging hangat.
Zerim mencicipi sup tersebut, ternyata cukup enak meski bahan masakan yang di dapati di dunia ini berbeda. Ia menghabiskan sup itu sampai tak bersisa.
Ia merasa ingin buang air kecil, Zerim ingin menunaikan hasratnya. Estella paham, Estella pun membuka mulut lebar-lebar dan meminum air mancur yang di keluarkan oleh Zerim. Setelah tuntas Estella pun meneguknya sampai habis.
“Bagus”
Zerim pun melakukan adegan itu seperti biasa dengan Estella. Hingga tiba di malam hari, Zerim pun bersandar di salah satu pohon bersama Estella sambil melihat bintang-bintang di langit.
Zerim merangkul Estella mengusap kepalanya dengan lembut. Estella paham dan mulai merangkul Zerim dengan erat seakan ia tak ingin berpisah dengan Zerim.
“Sebuah malam yang indah bukan? ”
“Ya tuan, malam yang indah, hamba rasa hidup bersama tuan adalah sumber kebahagiaan”
Zerim pun menjitak dahi Estella, membuat Estella cemberut sambil mengusap dahinya dengan ekspresi imut. Ia pun menekan-nekan pipi Estella karena merasa gemas.
“Jadi bagaimana keadaan kandunganmu Estella?”
“Baik saja tuan, kurasa anak-anak kita sedang beradu dalam perut”
Zerim meraba perut Estella, merakan getaran kecil di perut Estella. Ia merasa sangat senang, sebentar lagi dia akan menjadi ayah.
“Coba tebak tuan, berapa jumlah bayi yang saya kandung?”
Zerim mencoba menebak-nebak berapa jumlah bayi yang ada di kandungan Estella. Meski ia tau, Zerim ingin merasakan momen ini lebih lama, jadi ia menebak.
“Mungkin banyak” Zerim kembali menjitak dahi Estella, kemudian tidur di pangkuan Estella. Zerim bisa merasakan aroma tubuh Estella yang membuat hormonnya naik. Meski ia baru rampung melakukan adegan itu bersama Estella, Zerim tetap tak bosan menikmati setiap jengkal tubuh wanitanya.
“Tuan, seperti nya anda sangat gusar, mungkin hamba bisa mendengar masalah Anda” Estella mengelus-elus kepala tuannya.
“Aku hanya memikirkan kondisi istri ku saat ini, Lilia pasti sangat merindukan ku” Zerim menceritakan semua kronologi masalahnya, di mulai dimana ia dan istri nya terbunuh oleh orang misterius, hingga perihal dewa menugaskan Zerim menaklukan dunia sebanyak sepuluh ribu, demi bisa menemukan istri nya.
“Kurasa tuan tak perlu repot-repot menaklukan sepuluh ribu dunia, kita perlu mencari cara agar bisa langsung masuk ke dunia istri tuan”
Sepertinya apa yang dikatakan Estella ada benarnya, ia tak akan membuang waktu untuk menuruti dewa sialan itu. Ia hanya cukup menemukan jalan pintas. Zerim teringat The Void, makhluk aneh yang bisa melakukan perpindahan dimensi. Mungkin The Void adalah jawaban atas masalahnya sekarang.
“Estella, terakhir kali kau bertarung dengan The Void apakah sisa-sisa keberadaannya masih ada?”
“Setelah The Void ku segel, sebenarnya makhluk itu sudah menyatu dengan pulau ini, selain pedang hitam yang anda bawa mungkin, pecahan inti keberadaannya terlempar kearah timur”
Zerim mengerti, berkat pedang hitam yang ia bawa tentunya mencari keberadan sisa The Void menjadi lebih mudah, karena keduannya saling terkoneksi satu sama lain.
“Estella sepertinya aku akan mencari sisa-sisa keberadaan The Void sendirian, kau harus tetap di sini lagi pula kau akan segera lahiran”
Estella mengagguk, lagi pula ia tak masalah ikut berpetualang dengan tuannya, namun mendengar nasihat tuannya seakan peduli. Estella merasa terharu.
“Baik, semoga perjalanan tuan di beri kelancaran. Estella akan selalu mendukung tuan, kumohon berikan hamba perintah agar tuan merasa senang”
“Baiklah temani aku bermain satu ronde lagi”
Zerim dan Estella melakukan adegan panas lagi. Tentu sensasi kenikmatan ia rasakan kali ini berbeda dengan apa yang Zerim lakukan sebelumnya. Karena Zerim memasukan kebanggaannya ke lubang berbeda milik Estella, meski pada awal nya sempit, lambat laun kepunyaan Estella menjadi melonggar. Membuat pengalaman kenikmatan Zerim semakin bervariasi.
Tak terasa Zerim melakukan adegan bersama Estella sampai pagi, ia mungkin masih belum puas. Tapi melihat Estella sudah pingsan satu jam yang lalu, ia pun menyudahi gerakan maju-mundur nya.
“Aku penasaran bagaimana keadaan Angelin”
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments