Begitu Zerim memasuki gua tersebut hal yang paling ia rasakan aura kegelapan yang begitu pekat membuat perasaannya menjadi tak enak.
“Aura apa ini sistem, kenapa tubuhku sepertinya sempat terkena efek nya? ”
“Meski anda merasa sedikit menggangu itu pertanda bahwa di dalam gua ini ada sesuatu yang berbahaya”
Tentu ia terkejut, selama ini ia selalu merasa dirinya terlalu kuat. Saat menghadapi monster-monster di perjalanan tadi, Zerim hanya mengalahkan dengan sentilan jari saja. Tak biasanya sistem ini berkata dengan sewaspada ini.
Ia pun mengunakan sihir api melalui jari telunjuknya sebagai penerangan, untuk menyusuri lorong-lorong gua yang begitu gelap. Sihir api merupakan sihir yang ia dapatkan dari hasil koneksi dengan bawahannya yaitu Estella. Bisa di katakan ini adalah hak spesial antara tuan dan bawahan.
Zerim juga bisa menggunakan kemampuan dari Angelin, jika ia mau menggunakannya.
Setelah berapa menit berlalu akhirnya ia pun sampai di sebuah Altar, di sana ada sebuah benda hitam bulat yang agak nya adalah pecahan inti dari The Void. Ia lekas mengambil tanpa ada gangguan yang berarti.
Zerim bisa merasakan bahwa pedang hitam yang ia bawa tiba-tiba timbul reaksi yang tak biasa, pertanda bahwa benda bulat ini adalah sesuatu yang Zerim cari selama ini. kemudian ia menatap benda tersebut, tak menemukan ada tanda-tanda aura yang tak mengenakkan di sini.
“Lalu jika aura kegelapan bukan berasal dari keberadaan The Void, lantas apa sistem?”
“Mungkin ada keberadaan dewa di sini? ”
“Dewa!” Tentu saja Zerim terkejut.
Dewa adalah sebutan entitas terkuat dan berkuasa menurut sistem hierarki secera keseluruhan. Ia pernah bertemu seorang dewa setelah ia mati di bunuh oleh orang misterius. Dan dewa itulah yang memberikan ia sistem dan menugaskan hal yang tak masuk akal.
Zerim tak sempat bertanya tentang perihal identitas dewa tersebut, namun dewa itu memberitahukan hal yang menurut ia sangat penting. Pertama setiap dunia memiliki dewa sebagai pemimpin dan mengatur kehidupan, dan tidak boleh ada dua dewa dalam satu dunia.itu melanggar hukum yang sudah di tetapkan oleh Dewan Dewa. Tentu saat itu juga penjelasan tentang Dewan Dewa pun terhenti.
Berkat penjelasan dewa tak di kenal itu, Zerim bisa menyimpulkan bahwa ada sebuah entitas yang lebih tinggi dari para dewa itu. Mungkin katakanlah keberadaan pemimpin para dewa yang mengatur dewa lain serta sistem hukum para dewa yang masih menjadi misteri.
“Jika keberadaan dewa di sini itu maka-”
“Benar tuan, mungkin dewa itu berada di tempat yang tak seharusnya dia tempati, jika ada dua dewa dalam satu dunia mungkin ada terjadi sesuatu hal pada dewa itu”
Zerim tak melanjutkan bertanya dan mencari keberadaan dewa tersebut, dengan indra nya yang bisa melacak keberadaan aura tersebut dengan mudah nya dan ia menemukan keberadaan dewa itu
“Aku tak menyangka bahwa ada salah satu calon wanita ku di depan mata” Zerim bisa melihat ternyata di depan sana ada seorang wanita bergaun hitam.
Wanita itu memiliki kulit seputih susu dengan netra hitam yang bisa membuat seseorang tenggelam dalam pesonanya. Tak lupa tubuh yang di pahat begitu sempurna membuat Zerim menjilati bibir nya tak sabar.
“Kurasa dia sedang pingsan, tapi-” Zerim merasakan ada sesuatu aneh dalam diri wanita itu, namun sedetiknya Zerim pun langsung mengetahui penyebab keanehan tersebut.
“Ada seseorang yang menyegel wanita ini, mungkin sesama dewa atau entahlah” Zerim melangkah menuju wanita itu tanpa memikirkan kemungkinan kejadian yang membuat ia pusing.
Ia lantas mendekati wajah wanita ini dan kemudian melumat bibir menggoda dan meliuk-liuk lidah wanita ini bagai hidangan yang sudah layak untuk di nikmati.
Wanita itu pun bereaksi, tanpa sadar bibir wanita ini pun mengikuti irama bermain Zerim lakukan. Tangan Zerim pun meraba suatu gundukan padat di balik gaun tipis yang hampir transparan. Ia menekankan-nekan dan sesekali mencubit-cubit, memutar-mutar gundukan itu, sampai di rasa wanita ini begitu menikmati.
Zerim melepaskan bibir yang sudah di penuhi cairan-cairan bening yang memiliki bau khas nya, bercampur dengan aroma harum milik wanita ini yang sudah menyatu. Dengan ini Zerim bisa melepaskan segel dalam diri wanita ini.
“Tuan anda benar-benar sangat hebat, memberikan darah esensi Anda kepada wanita ini untuk bisa melepaskan segel wanita ini sekaligus menambah bawahan tuan”
“Aku hanya melakukan yang bisa ku melakukan” Ucap Zerim dengan nada angkuh nya.
Wanita itupun membuka matanya perlahan, melihat seorang laki-laki tampan berambut hitam dengan mata merah nya yang begitu mendominasi, bahkan ia pun yang sangat menjunjung tinggi harga diri nya merasa dirinya begitu rendah di hadapannya.
“Tuan, Anda sudah menyelamatkan hamba” Begitulah kata yang pertama kali ia ucapan ketika bertemu dengan sosok yang luar biasa itu.
“Apa kau mau menjadi bawahan ku? ”
“Tentu saja tuan, bahkan hamba siap melakukan apa aja selama tuan merasa senang”
“Begitu lah, lalu bagaimana jika aku menyuruh mu untuk membenciku”
“Tu-tuan apa maksud Anda? ”
“Tentu saja aku akan membuat dirimu membenci ku, aku akan memperlakukan mu seburuk-buruk nya sampai di titik kesetiaan pada ku memudar”
“Itu tak akan terjadi Tuan”
Zerim pun meninggalkan wanita ini tanpa aba-aba. Wanita itu pun mencegah tuan nya pergi namun Zerim mencegah wanita itu berpindah tempat.
“Sudah ku bilang bukan aku akan membuat mu membenci ku. Tetap diamlah di sana, kecuali jika sesuatu itu membuat ku senang! ”
Wanita itu panik, apa jangan-jangan ia di buang oleh tuannya? apakah karena ia tak berguna, apa di mata tuannya dirinya masih belum layak berada di sisi nya?
Wanita itu mulai merasakan kesedihan yang cukup mendalam, bagi nya di akui oleh tuannya adalah sumber kebahagiaan. Ia memikirkan cara agar membuat tuan nya senang.
“Bagus sepertinya aku benar-benar menyebut mu sebagai hewan peliharaan ku” Zerim melihat wanita ini menjatuhkan kehormatan nya sendiri. Tanpa permisi menjilati kaki nya meski ia agak kesal dengan sikap tiba-tiba peliharaannya.
Ia pun menendang wanita itu sampai terdorong menabrak dinding gua. Zerim menahan tubuh wanita itu agar gua ini tak hancur, lalu kemudian Zerim melakukan adegan seperti biasanya bersama dengan wanita ketiganya di gua ini.
Pagi pun cerah, Zerim pun terbangun yang masih dalam kondisi tak memakai sehelai apapun. Setelah jas yang ia pakai sebenarnya bisa ia pakai sekarang, namun karena ini adalah ritual suci, Zerim seharusnya tak memakainya.
Sudah seminggu ia berada di sini, selama seminggu ini Zerim mengajarkan wanita ini untuk beretika antara bawahan dan tuan, tujuannya adalah menghilangkan sifat bawahan dewa pada diri wanita ini.
Ia tak lupa menanyakan perihal identitas serta kejadian apa yang melatar belakangi wanita ini berada di sini. Lalu tentang dunia para dewa.
“Aku tak menyangka dia adalah dewa dari dunia abyss, tempat di mana para iblis tinggal”
Dunia Abyss menurut cerita sudah hancur beribu-ribu tahun yang lalu, karena dewa yang memimpin para angle menyerang Abyss sehingga kini para iblis menjadi spesies yang hampir punah.
Para iblis atau juga disebut juga demon berpencar ke penjuru dunia lain, membuat keberadaan mereka sangat di incar lantaran melanggar aturan dunia. Para demon pun sering di jadikan sebagai makhluk yang harus di musuhi bahkan jika demon itu bersikap baik itu di anggap sebagai tipu muslihat saja.
Zerim juga mengetahui bahwa wanita ini bernama Lendis. Sebenarnya dia bukan demon melainkan suatu intetitas yang terbentuk dari emosi jahat berbagai makhluk dunia. Pantesan ia merasakan aura tak begitu mengenakan tadi, begitu menyadari aura tersebut berasal dari sini.
“Sistem apa pendapat mu tentu kejadian yang di alami wanita ku ini”
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments