Nikah Terpaksa

Arkan tidak bisa membiarkannya, dia langsung meninggalkan bar dan meminta izin kepada rekannya. Pria itu menyusul wanita tersebut.

"Hei!" Arkan menarik tangan wanita tersebut tepat saat wanita itu akan berbicara dengan seorang pria.

"Oh, kau? Apa kau berubah pikiran?" tunjuk wanita tersebut kepada Arkan. Jalan wanita itu sudah sempoyongan bahkan seperti akan jatuh.

Arkan memegang wanita tersebut dengan kuat dan menuntunnya keluar. Mereka di parkiran.

"Apa kau membawa kendaraan?" tanya Arkan. Wanita tersebut menggeleng.

"Aku tidak sekaya itu, sehingga memiliki kendaraan. Apa kau tidak akan menikahiku jika aku tidak kaya?" racau wanita itu lagi.

"Tenang saja, aku tidak terlalu miskin, setidaknya kau tidak perlu menafkahiku, cukup menikahiku saja," lanjut si wanita.

Arkan pikir mungkin wanita ini perawan tua.

"Kau yakin ingin menikah denganku?" tanya Arkan. Dia masih menuntun si wanita yang berdiri saja tidak mampu.

"Tentu saja!" Wanita itu mengeluarkan sesuatu di tasnya. Ternyata tanda pengenal.

"Ayo kita ke tempat pernikahan masal," ajak wanita tersebut. Belum sempat Arkan membaca nama yang tertera di tanda pengenal wanita itu. Dia telah kembali memasukan ke dalam tasnya.

"Kau tidak akan menyesal, bukan?" Arkan memastikan kembali. Anehnya kenapa dia menuruti kemauan wanita ini?

Arkan mengajak wanita tersebut ke parkiran motornya. Dia memasangkan helm kepada si wanita. Jarak mereka begitu dekat.

"Ternyata kau masih muda!" Wanita tersebut mengelus wajah Arkan. Kemudian melepaskannya. Si wanita muntah di samping motor Arkan.

"Kau baik-baik saja?" Arkan mengusap leher si wanita. Wanita yang tengah jongkok itu memandang Arkan.

"Maaf, aku muntah!" ujarnya dengan menyesal. Arkan membantu wanita itu berdiri dan mengeluarkan sapu tangan di sakunya kemudian melap bibir wanita itu.

"Kau pria baik, ayo kita menikah," ajak wanita itu lagi.

"Naiklah! Aku akan mengantarmu pulang. Katakan dimana alamatmu?" tanya Arkan.

"Tidak aku tidak ingin pulang, kau harus menikah denganku, sehingga mereka tidak seenaknya menghinaku lagi!" Wanita itu masih berdiri di samping motor Arkan.

"Kau mabuk dan tidak berpikiran jernih, naiklah!" perintah Arkan.

"Tidak mau, aku akan mencari pria lain." Si wanita berjalan menuju entah kemana.

Arkan terpaksa turun dari motor dan menyeret wanita tersebut.

"Apa kau gila?" hardik Arkan. Sangat berbahaya jika dia membiarkan wanita ini berkeliaran meminta setiap pria yang dijumpainya untuk menikah dengannya.

"Lepas!" Wanita mencoba melepaskan diri dari Arkan.

"Baiklah, aku akan menikahimu!" putus Arkan. Wanita itu kemudian berjalan ke motor Arkan.

Mereka mengelilingi jalanan mencari tempat yang mengadakan pernikahan masal. Adelia melihat antrian pasangan yang akan menikah masal di sebuah tempat terbuka.

"Di sana ayo berhenti," wanita itu memukul pundak Arkan. Pria muda itu terpaksa menghentikan motornya di sana. Sesampai di sana, si wanita menuju meja dimana seorang yang duduk menerima pendaftaran.

"Ada yang bisa kami bantu?" tanya petugas.

"Kami ingin menikah," jawab wanita itu.

"Silahkan isi formulir ini." Si petugas memberikan formulir kepada wanita itu.

Dia berjalan ke sebuah meja dan mengisinya. Kemudian meminta Arkan juga mengisi formulirnya. Setelah selesai mereka memberikan kepada petugas.

Petugas memperhatikan si wanita dan mengetahui bahwa wanita itu tengah mabuk.

"Segera nikahkan kami." Wanita itu menyerahkan formulir yang telah diisinya.

"Maaf, apakah Anda mabuk, miss Parker ?" tanya petugas.

"Aku baik-baik saja, segera saja nikahkan kami," bentak wanita bernama Parker.

Si petugas mencoba mengajak Arkan.

"Sebaiknya kalian datang dalam keadaan sadar." Si petugas menyerahkan kembali formulir mereka.

"Tidak, aku tidak akan pergi sebelum mendapatkan surat pernikahan," bentak wanita itu.

"Miss Parker, Anda tidak bisa menikah dalam keadaan mabuk," jawab petugas.

"Cukup Adelia saja, aku tidak akan pergi kemanapun." Wanita bernama Adelia tersebut menaiki meja pelayanan dan membuat keributan. Arkan berusaha menghentikannya, dan menggendong Adelia.

Adelia justru menendang Arkan dan berhasil meloloskan diri. Adelia kembali ke meja pelayanan dan memanjatnya. Situasi benar-benar menjadi kacau.

Dengan terpaksa petugas memberikan surat keterangan menikah mereka. Setelah menerimanya Adelia baru tenang. Dia memandang surat tersebut dengan bahagia.

"Akhirnya aku menikah!" Adelia memeluk surat tersebut.

"Tunggu di sini sampai nama kalian dipanggil, karena masih banyak antrian," ujar petugas.

Arkan melihat beberapa pasangan yang juga sedang menunggu giliran. Akhirnya giliran meraka. Pastor menikahkan mereka dan mensahkan mereka sebagai suami istri. Adelia kemudian mencium Arkan dengan menggebu-gebu.

"Sebaiknya kalian pergi dari sini!" usir Pastor, dia sempat melihat keributan yang dibuat Adelia tadi.

"Ayo, kita harus merayakannya, bagaimana jika di hotel itu," tunjuk Adelia pada sebuah hotel yang berada di depannya.

Adelia menarik tangan Arkan dan menuju parkiran motor. Meskipun lari Adelia terseok-seok akibat minuman. Dia langsung duduk di kursi penumpang. Arkan melajukan motor dan menuju hotel.

Adelia memesan satu kamar untuk mereka. Begitu membuka pintu, Adelia langsung mencium Arkan dengan bertubi-tubi. Namun, gerakan yang dilakukannya salah dan hanya asal mencium.

Arkan memandu Adelia, dia melepaskan blazer wanita itu.

***

Adelia terbangun dari tidurnya, dia mencoba duduk meskipun merasakan pusing yang teramat sangat. Adelia memegang kepalanya dan mencoba mengingat kejadian semalam.

Beberapa kilas balik dari kejadian tersebut terekam kembali dalam ingatan Adelia.

"Tidak mungkin?" cicitnya sambil menggelengkan kepala ke kanan dan kiri.

Dia melihat ke samping kanan, saat merasakan pergerakan. Mata Adelia melotot saat dia secara perlahan membuka selimut yang membungkus sosok tubuh di sampingnya. Ternyata benar seorang pria tengah tidur dengan nyenyak.

Adelia terkejut dan langsung berdiri, dia turun dari ranjang dan mencari pakaiannya yang berserakan. Adelia mengambil tas dan meninggalkan kamar tersebut.

"Apa yang telah kulakukan?" batinnya.

Adelia ke luar dari hotel dan menyetop taksi. Dia memeriksa ponselnya, ternyata waktu menunjukan pukul sebelas. Adelia ingat dia ada jadwal mengajar pagi dan dia telah melewatinya. Adelia menghubungi dekan untuk meminta maaf dan mengatakan bahwa dia mengalami kemalangan. Tapi, akan tetap masuk untuk mata kuliah siang.

Sampai di rumah Adelia, mandi dan membuat makanan. Dia kemudian makan, sebelum berangkat ke kampus.

"Tidak, itu pasti hanya mimpi, aku tidak benar-benar menikahi seseorang, bukan? Lagian, saat itu aku mabuk, jadi tidak bisa dianggap benar-benar terjadi," batin Adelia lagi.

Ponselnya berbunyi, sebuah pesan masuk dari Dekan. Dekan mengingatkan Adelia untuk kali ini tidak terlambat.

Adelia melirik jam, jadwal mengajarnya pukul satu siang. Adelia menyiapkan materinya dan memasukannya ke dalam tas. Dia menuju kampus seperti biasa dengan menaiki kereta bawah tanah.

Adelia bersyukur dia tidak terlambat, dia masuk ke dalam kelas. Belum ada mahasiswa yang datang. Adelia mempersiapkan materinya.

Satu persatu mahasiswa masuk, Adelia tidak memperhatikan siapa saja mahasiswa yang menghadiri kelasnya. Adelia menerangkan perkuliahan dengan lancar. Tidak terasa waktu cepat berlalu. Para mahasiswa keluar satu persatu. Adelia merapikan peralatannya.

Dia tidak menyadari bahwa seseorang telah berdiri di depannya.

"Apa kau ingin bertanya?" tanya Adelia tanpa melihat siapa yang berdiri di depannya. Dia masih sibuk menyusun bahan-bahan kuliah.

"Hallo, my wife!" ucap pria yang berdiri di depan Adelia.

🍒🍒🍒

Terpopuler

Comments

Tara

Tara

omg..nikah Ama berondong..anak kuliahan...mantap👍🥰🤗🫣🫢😱😅

2024-04-22

2

brshaaffn_18★HFN★

brshaaffn_18★HFN★

wohhh deg-degan 😭 nikah gituu ajaa lagiii

2024-04-22

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!