Bab 19

"A-apa maksud mu?" Serena berbalik menatap Arga, Arga tersenyum dan memeluk Serena dari belakang.

"Dalam kehidupan ku yang sebelumnya, pria ini mengatakan kenyataan bila dialah yang memang membunuh ayah mu." Arga merengkuh tubuh Serena, memeberikan kekuatan pada wanita itu untuk menunjukkan kekuatannya.

"Aku berada di sini, jangan takut. Lakukanlah!" Arga mempersilahkan, Serena dengan air mata yang berlinangan Serena menggelengkan kepalanya. Bukan karena dirinya cinta pada pangeran mahkota, melainkan balas dendam yang terindah telah dia dapatkan.

"Aku tidak akan melakukannya, aku ingin balas dendam dengan cara paling indah Arga." Serena memeluk Arga, tangannya sangat ingin menghancurkan tubuh pangeran mahkota. Namun dia juga tak ingin sama seperti bintang, dia ingin balas dendam dengan cara yang indah.

"Aku memberikan balas dendam terindah ini untuk mu sayang, apa kau bahagia?" Arga mengecup kening Serena, ada rasa puas yang membanjiri seluruh hati Serena.

"Aku ingin bahagia Arga, bisakah kau memberikannya?" Serena mendekap Arga seolah tak ingin kehilangan pria itu lagi.

"Ya, saya akan melakukannya. Saya akan memberikan segalanya untuk mu sayang, maukah kau menjadi pendamping ku di masa depan?" Arga mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru.

"I-ini?" Serena tertegun dengan kemilau berlian di dalamnya, Arga meraih tangan Serena dan menyelipkan benda itu di jari manis Serena.

"Ayo kita bahagia!" Arga mengecup bibir Serena dengan lembut dan perlahan. Nafas mereka terengah saat lidah mereka kian terpaut dan saling bertukar saliva.

Arga mengangkat tubuh Serena dan membawanya masuk ke dalam Istana Kekaisaran, dia membawa Serena menemui sang Kaisar.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Kaisar melihat kedatangan Serena dan Arga dengan pakian perang.

"Saya ingin menikahi kekasih saya besok, bila anda tidak ingin mengabulkan permohonan saya. Maka anda juga yang akan merasakan gempuran dari 100.000 pasukan yang berada di bawah kaki ku." Ucap Arga dengan berani, tangan Serena seketika terasa dingin.

"Kau berani!" Pekik sang Raja, mau bagaimanapun juga Filip adalah putranya. Mengadakan acara pernikahan setelah kematian saudaranya. Hal keji yang tak pernah terbayangkan oleh sang Kaisar.

"Mau mencoba?" Tanya Arga dengan seringai nya, meski memang Kaisar lebih condong mencintai Arga karena ibunya adalah wanita yang sangat dia cintai, namun kelakuan keji Arga sudah di luar batas manusia.

"Aku tidak akan pernah mendengarkan ucapan mu, apa kau meminta untuk aku menikahi anak grand Duke hem? Maaf saja, aku benci mengatakan ini. Tapi aku membenci orang-orang itu!" Ucap Arga, Serena seketika terbelalak mendengar pengakuan Arga.

"Aku memang menyayangi mu Arga, itu karena aku sangat mencintai ibu mu. Tapi kenapa kau melakukan pemberontakan sebanyak ini?" Kaisar menjatuhkan tatapan tajamnya dengan sangat mengerikan.

"Mencintai ibu kau bilang? Kemana kau saat Ibu ku di bunuh oleh Ratu? Kemana cinta yang kau ucapkan itu?" Tanya Arga dengan penuh keberanian.

"A-aku tidak tahu mengenai hal itu, posisi ku sulit kala itu." Kaisar terpojokkan, Serena kini mengerti maksud Arga.

"Apakah kesulitan anda adalah singgasana yang anda duduki yang mulia? Maafkan saya yang lancang, namun anda memang tidak pantas duduk di sana." Ucap Serena tanpa rasa takut.

Seketika tubuh Kaisar gemetaran, hal mengerikan apa yang sebenarnya di miliki Serena dan Arga hingga mampu membuatnya bergetar sedemikian hebat.

"Anda sangat tau bila saya adalah wanita yang tak akan menyerah bukan? Anda tahu maksud pedang yang ada pada tangan Arga?" Serena menunjuk pedang tersebut, akhirnya sang Kaisar sadar dengan sebilah pedang yang di miliki oleh keluarga Rigelfhof, Pedang kehidupan dan cincin kehidupan yang di miliki kaisar sebelumnya.

"Pedang kehidupan?" Kaisar tercekat, Serena mengangguk mengiyakan. Dia melangkah menggenggam tangan Arga.

"Cincin kehidupan dan Pedang kehidupan kini berada di tangan orang yang tepat, bila dua kehidupan di satukan maka kematian akan merenggut anda malam ini." Kaisar yang cerdas mengetahui maksud ucapan Serena.

Dua manusia itu berhasil melakukan balas dendam yang terlihat mustahil, namun mereka melakukannya tanpa rasa takut. Serena dan Arga seketika itu juga berbalik dari hadapan sang Kaisar.

"Singgasana mu tak akan menyelamatkan nyawa mu Kaisar, hanya sebuah pernikahan. Apa itu sangat sulit?" Arga juga pergi menggandeng tangan Serena meninggalkan tempat tersebut.

"Keluarkan semua tikus itu!" Ucap Arga memerintahkan anak buahnya untuk bergerak. Para tikus yang di siapkan disekat peti mati Pangeran Mahkota juga berlarian mencari mangsa.

"T-tikus?" Serena terkejut bukan main, mungkinkah keberadaan tikus yang memakan Celsie juga bagian dari rencana Arga?

"Aku tak akan membiarkan pria itu mati dengan tenang." Ucap Arga, Serena melihat adanya kebencian yang melebihi kebencian dirinya di mata Arga.

Belum saatnya Serena bertanya mengenai kehidupan Arga, namun Serena tak tahan berada dalam posisi yang tak pasti. Dia melangkah di hadapan Arga dan meriah tangan pria itu.

"Ayo pulang!" Ajak Serena menarik lengan Arga ke arah sebuah tempat teleportasi. Serena membawa Arga ke tanah Atlan dan membawanya pulang ke rumah mereka.

"Sayang, bisakah aku memanggil mu begitu?" Arga merasa takut bila Serena akan risih dengan panggilan barunya, namun Serena mengangguk mengiyakan.

Arga dan Serena akhirnya masuk ke dalam Kastil yang di sambut oleh Anna dan seluruh orang-orang Atlan yang setia. Arga tersenyum dan menghela nafas panjang, dia meriah tanan Serena karena ada sesuatu yang harus dia lanjutkan.

"Sayang bisakah kau menunggu ku di kamar mu lagi?" Tanya Arga, Serena tersenyum tulus. Senyum yang belum pernah dia tunjukan sebelumnya yang membuat hati Arga yang dingin seketika meleleh.

"Tentu saja, aku akan menunggu mu di kamar ku Arga." Serena akhirnya masuk ke dalam kamarnya, sedangkan Arga berjingkrak dan sedikit berlari menuju ke kamarnya juga.

"Anna kemarilah!" Arga memanggil Anna yang nampak terkejut melihat Arga yang terengah berlarian.

"Ada apa?" Tanya Anna, dia melihat adanya rona merah di kedua pipi Arga.

"Beri tahu aku apa saja yang di sukai wanita, em-maksud ku apa saja yang di sukai Serena. Ah, bukan itu juga! Maksud ku apa yang di sukai wanita saat bersama pria. Ah, tidak tidak bagaimana ya mengatakannya?" Arga nampak kalut hingga membuat Anna terkekeh dengan sikap Arga tersebut.

Pria yang biasanya terlihat tenang dan terkesan menyeramkan itu, kini justru bertingkah aneh dan menggemaskan selayaknya anak kecil.

"Apakah anda ingin bertanya mengenai hal yang di sukai Nyonya, dan wanita saat melakukan hubungan di atas ranjang?" Goda Anna, seketika wajah Arga memerah namun dia juga akhirnya mengangguk.

"Hahah, aku rasa kau hanya perlu mengikuti insting Arga da-"

"Kepala pelayan, Nyonya memanggil anda." Teriak salah seorang pelayan, Anna terkekeh dan langsung mengangkat jempolnya pada Arga.

Terpopuler

Comments

Ani

Ani

mau mau mau 😀😀😀😀😀😀

2024-05-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!