Bab 16

Perhatian kini tertuju pada sang Kaisar yang mulai berbicara di hadapan banyak orang, semua orang menyambutnya dengan senyuman karena kelicikan seseorang tak pernah terlihat bila tak membuka kedoknya berupa senyuman.

"Saya akan memberikan sebuah gelar baru pada Putra saya, selain gelar dia juga akan mendapatkan kekuasaan dan harta yang sesuai dengan statusnya." Ucapannya terhenti sejenak.

"Maafkan saya yang mulia, saya menyela pembicaraan anda." Arga angkat bicara, kini nampaklah senyum licik di sudut bibir Filip dan Ratu.

"Saya ingin mengabdi sebagai kesatria dari saudara saya Pangeran mahkota." Ungkap Arga, sontak saja hal itu membuat kegaduhan yang teramat luar biasa.

"Apa maksud mu Arga?" Raja mulai khawatir dengan kejadian tersebut, namun Arga tak bergeming.

"Apa anda tidak dapat mendengarnya dengan jelas yang mulia?" Arga menatap Filip dan Ratu yang saat ini duduk dengan senyum jahatnya. Seketika Raja mulai faham dengan keadaan yang ada.

"Wanita licik!" Umpat sang Raja dengan suara yang hampir tak terdengar sama sekali. Sedangkan sang Ratu hanya dapat mencibir tindakan sang Raja yang langsung duduk di atas singgasana dengan amarah yang bergejolak.

Seorang pendeta yang telah di siapkan oleh sang Ratu juga akhirnya tiba dan sumpah suci kesatria yang mengabdi pada tuannya akhirnya berjalan, Filip seolah telah berada di atas angin.

Namun di sisi lain, Arga tersenyum ke arah Celsie yang langsung membuat kedua pipi wanita itu memerah. Sang Ratu tak memperdulikan hal itu karena dia tak lagi membutuhkan apapun saat Arga telah berada si ujung kakinya.

Serena yang melihat kejadian itu dari kejauhan hanya mampu meremas lengannya, dia sama sekali tidak menyangka bila sosok yang akan menjadi menopangnya kini berada di bawah kaki sang Pangeran Mahkota.

"Sumpah kesatria pada tuannya, Kesatria akan tunduk dan patuh pada setiap perintah yang di berikan oleh oleh sang Tuan. Kesatria akan mati bila mengkhianati kepercayaan sang Tuan. Kesatria tidak boleh melalaikan kewajiban melindungi sang Tuan. Kesatria harus berkorban nyawa saat sang Tuan berada dalam posisi mematikan." Arga mendengarkan satu persatu sumpah yang di bacakan oleh pendeta.

Serena yang tinggal di istana juga tak ingin diam saja. Dia pergi ke Atlan menggunakan teleportasi. Hubungannya yang sudah terikat baik dengan menara sihir telah memudahkan langkah Serena.

Anna yang melihat kedatangan Serena lantas bergegas menyambut dan mempersilahkan Serena untuk melakukan apa yang dia inginkan. Serena melangkah maju menuju peti jenazah yang Ayah.

"Buka peti itu!" Ucap Serena, prajurit dengan segera membuka peti mati itu dan mendapati Tuan Rigelfhof yang terbaring.

"Ayah, apel manis mu ada di sini." Serena kembali menangis memeluk sang ayah yang telah membusuk. Meski aroma busuk begitu menyengat, namun tak membuat Serena takut dan terus menangis.

"Semayamkan tubuh ayah ku di samping ibu ku." Ucap Serena memerintahkan para prajuritnya.

"Lakukan penjagaan ketat dan mulai berwaspada dengan apa yang akan terjadi kedepannya." Serena menatap tanah Adalah yang makmur.

"Bagaimana dengan Tuan Arga?" Anna mulai menerka, karena Serena kembali seorang diri tanpa Arga.

"Dia meminta ku untuk menanti, dia meminta ku untuk tidur dan menantinya." Gumam Serena, Anna tercengang mendengar penuturan itu.

"Nyonya, apa terjadi sesuatu di istana?" Anna yang melihat raut wajah tidak menyenangkan dari wajah Serena mulai menerka kejadian yang telah terjadi.

"Kita hanya perlu menanti saja, aku ingin mempercayai seseorang meski hanya sekali seumur hidup." Ucap Serena yang akhirnya bergegas pergi ke kamarnya.

Keadaan di siang hari itu sudah membuat terlalu banyak perubahan pada kekaisaran, namun hal itu justru semakin membuat penasaran para kaum intelek.

Tidak mungkin seorang raja akan berpangku tangan saat orang yang dia cintai terjatuh ke dalam lubang, ibu Arga adalah wanita yang sangat di cintai sang Raja. Jadi mustahil keberadaan Arga tak membuatnya bahagia, justru dengan keberadaan Arga sia ingin segalanya berada di pihak Arga.

Meski demikian, Arga tetaplah Arga yang memiliki sejuta misteri di balik jubahnya, di balik semua wajah yang dia miliki. Dia adalah mahluk yang seharusnya paling semua orang takuti.

Di tangannya telah mati ribuan manusia, begitu banyak kepala yang sudah dia penggal dan pedang Serena adalah senjatanya yang akan menemaninya sampai kapanpun.

Di malam hari yang gelap, di sudut taman istana. Seorang wanita tengah duduk dengan rasa kegelisahan di hatinya.

"Anda telah datang?" Arga tersenyum ke arah Celsie, Celsie langsung menerjang tubuh Arga dan memeluknya erat.

"Apa yang telah anda lakukan? Mengapa anda melakukan ini?" Celsie menangis dalam pelukan Arga.

"Lantas apa yang harus saya lakukan untuk terus bersama mu hem? Apakah aku harus kembali ke tahan Atlan?" Arga menggoda Celsie dengan senyum memikatnya.

"J-jadi anda melakukan ini untuk saya? Anda melakukan ini agar bisa bersama saya?" Tanya Celsie merasa terharu, Arga mengangguk dan melangkah menuju sebuah taman mawar.

"Mungkin anda tidak tahu bagaimana kegelisahan saya setiap malam, itulah mengapa saya melakukan ini." Arga mendekap Celsie dan duduk di kursi taman.

"Tapi kenapa anda harus menjadi kaki tangan pria kejam itu?" Celsie duduk di atas pangkuan Arga dengan rasa pedihnya.

"Apa itu berarti bagi ku? Aku hanya ingin bersama dengan mu Celsie." Arga mendekatkan wajahnya pada Celsie.

Celsie merasakan hembusan hangat dari bibir Arga pada kulit di wajahnya, sebuah kekacauan yang memenuhi hatinya membuatnya menjadi tangguh.

"Aku mencintai mu Arga." Celsie mengecup bibir Arga dengan lembut dan perlahan, namun Arga tak membiarkannya menjauh begitu saja.

Arga menarik tengkuk Celsie hingga ciuman itu semakin dalam dan pertukaran salivanya di keduanya tak terelakan lagi, Celsie mende&sah saat lengan kekar Arga mulai menyentuh dadanya.

"Akh, sayang ku kau memang pria sejati." Puji Celsie membiarkan tangan Arga yang mulai memijit bagian dadanya dan beralih turun.

"Hentikan sayang, kita tak bisa melakukannya di sini. Temui aku di kastil belakang besok malam." Bisik Celsie menghentikan tangan Arga.

Arga mengangguk dan tersenyum manja, Celsie juga turun dari pangkuan Arga dan berdiri merapikan gaunnya yang telah semerawut.

"Sayangku, tunggu aku." Serena akhirnya pergi meninggalkan Arga sendirian di bangku taman. Sekilas seringai licik tergambar di bibir Arga.

Arga kembali ke kamarnya setelah malam cukup larut, sang Raja yang nampak menantinya kini mulai menatap sang Putra dengan tanda tanya besar.

"Apa yang kau lakukan dengan istri saudara mu?" Tanya sang Raja geram, Arga hanya tersenyum sinis menanggapi pertanyaan tersebut.

"Apa kau benar-benar jatuh cinta pada wanita itu?" Tanya sang Raja sudah terpancing emosi.

...Pengumuman...

Halo guys, sebelumnya Nuah mau bilang kalo GA yang minggu sekarang adalah GA terakhir mingguan ya guys.

Untuk pertanyaannya udah Nuah layangkan di novel sebelah ya, bisa langsung baca aja.

Bukan apa-apa si, cuma Nuah mulai bulan besok mau menjalani terapi secara tertutup selama satu bulan. Katanya banyak yang sembuh setelah menjalani terapi ini, selain itu Nuah juga harus bebas fikiran dan anti hp dulu selama satu bulan di karantina.

Maaf bila kalian kirim pesan gak di balas atau komen gak di like atau gak di balas, Nuah juga sedang berjuang hidup agar bisa tetap menghibur.

Untuk Novel yang Nuah Up, alhamdulillah Nuah udah di jadwalkan jadi jangan takut gak di up lagi, Nuah juga alhamdulillah udah tamat Nulisnya.

Untuk Novel selanjutnya di awal bulan ini dan pertengahan bulan juga sudah Nuah Up dari sekarang, jadi gak akan ada kekurangan bacaan atau gak update.

Minta do'a dan dukungannya juga, karena ini adalah sebuah kesempatan dan harapan baru untuk Nuah agar bisa hidup dengan normal seperti kalian semua.

Untuk para pembaca setia jangan takut kalian tidak di anggap, kalian sangat berarti bagi Nuah, oleh sebab itu di bulan September mendatang akan di adakan gebyar giveaway besar-besaran untuk seluruh pembaca Nuah.

Nuah juga sudah siapkan banyak hadiah menarik, meski masih jauh tapi Nuah sudah siapkan dari sekarang karena akan di langsungkan bersamaan dengan hari ulang tahun kedua Putri Nuah.

Sekian dulu pengumumannya ya, mohon tetap setia karena kalian adalah hal berharga yang ada pada hidup Nuah.

Terpopuler

Comments

Lhady Uriyama

Lhady Uriyama

apakah yg direncanakan Arga ini, klo pun ada rencananya knp hrs smpai segitunya hubungan mereka thor, bermesraan dgn istri saudaranya tdk menjaga erasaan serena. jadi kesannya arga murahan obok sana obok sini

2024-04-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!