Eps. 13 — Keheningan Malam

"Apa yang sedang kau tatap?" Keyla melotot saat Agam memandangi tubuhnya.

"Kau terlihat seksi." Jawab Agam terus terang.

Keyla mendengus, ia kemudian berbalik lalu pergi ke dapur, perutnya sudah lapar kembali, makan seblak sore tadi hanya mengganjal perutnya selama beberapa saat saja.

Keyla membuka kulkas yang ada di sana, ia menarik nafas dingin saat melihat kulkas itu lengkap dengan makanan. Keyla mengelus dagunya, melihat kulkas itu begitu lengkap membuatnya kebingungan untuk makan apa.

Keyla akhirnya memutuskan untuk memasak sesuatu, semua perabotan penthouse ini sangat lengkap, entah apakah Agam pernah menggunakannya atau tidak karena setahunya pria itu tidak bisa memasak.

Keyla memasak sesuatu yang tidak memerlukan waktu lama dan ribet, ia hanya memasak spaghetti dua piring, satu untuk dirinya dan satu lagi untuk Agam, siapa tahu laki-laki itu lapar.

Beberapa saat berlalu akhirnya masakannya selesai, Keyla kemudian membawanya ke ruang tengah, tempat Agam sedang berkutat dengan laptop di sofanya.

"Spaghetti?" Keyla meletakkan satu piring spaghetti di depan Agam.

"Suapi."

Keyla memutar matanya malas.

Keyla akhirnya menyatukan spaghetti yang tadinya untuk bagian Agam ke dalam piringnya, seperti sebelumnya ia kemudian mulai menyuapi pria itu.

Sebenarnya Keyla merasa Agam memang sedang membutuhkan seseorang, terlihat meski ia sedang makan, tangan suaminya itu terus bergerak mengetik sesuatu.

"Apa pekerjaanmu belum selesai, ini hampir tengah malam?" Tanya Keyla disela keduanya makan.

"Sedikit lagi, tinggal bagian akhir."

"Kupikir menjadi CEO membuatmu bisa santai-santai, ternyata realitanya tidak demikian, ya?" Tanya Keyla sambil sesekali melirik layar laptop Agam, ia tidak memahami pekerjaan pria tersebut.

Agam tersenyum tipis, "Percayalah, aku lebih banyak bekerja dibandingkan kalian, Key."

Keyla tidak membantah, mungkin memang sesibuk itu pekerjaan Agam sebagai CEO perusahannya.

Keyla terus menyuapi Agam sampai spaghetti di piring habis.

"Kenapa kau membuat bagianku jadi lebih banyak?" Tanya Agam, Keyla memberikan lebih banyak suapan padanya dibandingkan dirinya sendiri.

Keyla terkejut, Agam ternyata menyadarinya. "Yah, karena, karena kau lebih membutuhkannya daripada aku, siapa tahu kau butuh energi untuk bekerja." Ucap Keyla terbata-bata.

Khawatir Agam menggodanya lebih jauh, Keyla segera bangkit dan kembali ke dapur untuk mencuci piring yang sudah digunakan, selepasnya dia membawakan air minum untuk Agam.

Meski bilang sedikit lagi, nyatanya Agam masih terus bekerja, Keyla menghela nafas saat pria itu tidak menyadari keberadaannya.

"Masih lama?"

"Tinggal sedikit lagi."

Keyla memutuskan menunggunya di sopa, ia juga tidak mengantuk karena habis tidur sebelumnya. Keyla mengambil ponsel dan memainkan sebuah game.

Setengah jam berlalu, Keyla mulai bosan menunggu, game yang dimainkannya juga tidak terlalu asik, hanya permainan tetris. Sekarang hampir jam setengah dua belas malam, beberapa kali gadis itu menguap.

"Kalau kau ngantuk, kau bisa tidur di kamar sebelumnya..." Ucap Agam sambil tersenyum melihat Keyla yang menahan kantuk.

"Aku biasa bergadang sampai malam, aku bisa menahannya sampai kau selesai." Keyla berkata demikian sambil menguap.

Agam tertawa kecil lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

Meski Keyla mengatakan dirinya masih kuat bergadang, kelopak matanya terasa begitu berat hingga akhirnya ia tak sengaja tertidur di sofa.

***

Keyla membuka matanya di pagi dini hari, terkejut dirinya sudah berada di ranjang.

'Pasti Agam yang membawaku kesini...' wajah Keyla merona ketika membayangkannya, lagi-lagi ia merasa telah lengah.

Keyla memperhatikan sekeliling namun tidak ada Agam di kamarnya, sepertinya ia tidur sendiri malam ini.

Ketika Keyla pergi ke ruang tengah, ternyata Agam tertidur di sopa dengan laptop tak jauh darinya. Keyla menebak bahwa Agam ketiduran saat bekerja semalaman suntuk.

Meski menyebalkan dan selalu membuatnya kesal, Keyla akui Agam sangat rajin dan tekun kalau masalah kerja.

Keyla mengambil selimut di kamar lalu membawanya pada Agam, saat Keyla hendak menyelimuti pria itu tiba-tiba tangan Agam mencengkram tangannya.

Keyla terkejut ketika mengetahui Agam tidak tidur.

"K-kau belum tidur?" Ucap Keyla tergugup salah tingkah.

"Belum, aku baru selesai bekerja, aku tak bisa tidur." Agam tersenyum menggoda. "Apakah istriku ini berniat menyelimuti suaminya tadi?"

"Aku, aku hanya tidak ingin kau kedinginan." Ucap Keyla setengah gugup.

Agam tertawa kecil lalu bangkit dari sofa, selimut yang dipakaikan Keyla sebelumnya jadi melorot ke lantai.

Agam kemudian pindah ke kamar Keyla sebelumnya, sebenarnya ada tiga kamar di penthouse itu tetapi Agam memilih kamar yang ditiduri Keyla semalam.

Agam segera merebahkan dirinya di ranjang, Keyla bisa melihat wajah pria itu yang begitu kelelahan.

"Mau pakai selimut?" Keyla membawa selimut tadi.

Agam tersenyum, ia memberi tanda Agar Keyla yang menyelimutinya.

Keyla memutar matanya malas, ia sedikit menyesal menawarkannya dan benar saja, ketika Keyla menyelimuti pria itu, Agam telah merencanakan sesuatu yang jahat padanya.

Agam menarik tangan Keyla dengan lembut sehingga Keyla kehilangan keseimbangan dan terjatuh di samping Agam berbaring.

"Aku butuh kehangatan..." Gumam Agam yang langsung memeluk tubuh Keyla.

"Kan sudah aku selimuti..." Elak Keyla.

"Itu berbeda, memelukmu jauh lebih hangat."

Dalam situasi yang berbeda, mungkin Keyla akan mencubit Agam atau apapun agar dirinya bisa lolos dari pelukan pria itu namun saat ini, ia tidak tega melakukannya terutama saat melihat wajah kelelahan Agam.

Posisi kepala Agam berada sepundak dengan Keyla sehingga pria itu langsung membenamkan wajahnya di ceruk leher istrinya tersebut.

"Kau seperti anak kecil saja, Agam." Celetuk Keyla.

"Hanya khusus di depanmu." Jawab Agam sambil memperat pelukannya.

"Aku belum mandi..."

"Tidak apa, kau tetap wangi." Agam justru semakin membenamkan wajahnya.

Keyla menghela nafas, ia keliru, Agam justru seperti balita yang ingin ditidurkan. Keyla akhirnya menunggu, beberapa menit kemudian ia merasakan nafas pria itu sudah teratur, Keyla memeriksanya dan menemukan Agam sudah tertidur.

Keyla bangkit perlahan agar Agam tidak terbangun sebelum membenarkan selimutnya yang sempat miring karena dirinya bergerak.

Waktu masih jam 6 pagi, untungnya hari ini hari sabtu sehingga Keyla libur bekerja. Keyla segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Keyla masih tidak memiliki pakaian selain kemeja putih Agam yang dipakainya sekarang sehingga ia memakai pakaian itu kembali.

Keyla menggaruk kepala, bingung menghabiskan waktunya di penthouse ini, Keyla akhirnya memutuskan untuk bersih-bersih di tempat itu.

Meski penthouse Agam tidak kotor, setidaknya Keyla bisa membersihkan hingga serapih mungkin.

Sehabis bersih-bersih Keyla kemudian pergi ke dapur dan memasak untuk sarapan paginya, Agam sepertinya akan bangun siang karena pria itu baru saja tertidur pagi tadi.

Episodes
1 Eps. 1 — Bertemu Kembali
2 Eps. 2 — Agam dan Keyla
3 Eps. 3 — Perubahan Dua Sisi
4 Eps. 4 — Masa Lalu
5 Eps. 5 — Tempat Tinggal
6 Eps. 6 — Kekayaan
7 Eps. 7 — Semalam Berdua
8 Eps. 8 — Sarapan Pagi
9 Eps. 9 — Pilihan Keyla
10 Eps. 10 — Salah Tingkah
11 Eps. 11 — Rasa Kesal
12 Eps. 12 — Penthouse Mewah
13 Eps. 13 — Keheningan Malam
14 Eps. 14 — Pekerjaan Sampingan
15 Eps. 15 — Pertemuan Weekend
16 Eps. 16 — Roti Sobek
17 Eps. 17 — Masakan Buatan Keyla
18 Eps. 18 — Yang Jatuh Cinta
19 Eps. 19 — Obrolan Dengan Sopir Angkot
20 Eps. 20 — Pria Tampan Berjas
21 Eps. 21 — Lipstik Bibir
22 Eps. 22 — Devan
23 Eps. 23 — Masa Lalu Zahra
24 Eps. 24 — Untaian Takdir
25 Eps. 25 — Tanda Tangan Kontrak
26 Eps. 26 — Pesawat Pribadi
27 Eps. 27 — Pakaian Keyla
28 Eps. 28 — Vila Pantai
29 Eps. 29 — Masak Bersama
30 Eps. 30 — Pak Harris
31 Eps. 31 — Menikmati Sunset
32 Eps. 32 — Perasaan Cemburu
33 Eps. 33 — Bibir Merah
34 Eps. 34 — Pantai Malam
35 Eps. 35 — Jaga Hati
36 Eps. 36 — Bayangan Cinta
37 Eps. 37 — Gelap Malam
38 Eps. 38 — Kota Tua
39 Eps. 39 — Gadis Kecil
40 Eps. 40 — Rasa Terimakasih
41 Eps. 41 — Permintaan Kecil
42 Eps. 42 — Perubahan
43 Eps. 43 — Perjodohan Sekar
44 Eps. 44 — Pakai Jilbab
45 Eps. 45 — Anting Biru
46 Eps. 46 — Kebenaran
47 Eps. 47 — Kejujuran
48 Eps. 48 — Pasangan Bahagia
49 Eps. 49 — Jamuan Sore
50 Eps. 50 — Tanda Merah
51 Eps. 51 — Obrolan Malam
52 Eps. 52 — Mengharapkan Bayi
53 Eps. 53 — Kondisi Mertua
54 Eps. 54 — Rumah Mertua
55 Eps. 55 — Kamar Keyla
56 Eps. 56 — Cara Lain
57 Eps. 57 — Tanpa Celah
58 Eps. 58 — Niat Belajar
59 Eps. 59 — Reaksi Mual
60 Eps. 60 — Hasil Kehamilan
61 Eps. 61 — Suami Posesif
62 Eps. 62 — Rasa Donat
63 Eps. 63 — Kebenaran Tersembunyi
64 Eps. 64 — Debaran Perasaan
65 Eps. 65 — Pemeriksaan
66 Eps. 66 — Permintaan Kerja
67 Eps. 67 — Kembali Ke Kantor
68 Eps. 68 — Kabar Zahra
69 Eps. 69 — Keperluan Mendadak
70 Eps. 70 — Acara Pernikahan
71 Eps. 71 — Ucapan Lembut
72 Eps. 72 — Traktiran
73 Eps. 73 — Belanjaan Pakaian
74 Eps. 74 — Ritme Waktu
75 Eps. 75 — Keseharian Keyla
76 Eps. 76 — Semuanya Datang
77 Eps. 77 — Berakhir Indah
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Eps. 1 — Bertemu Kembali
2
Eps. 2 — Agam dan Keyla
3
Eps. 3 — Perubahan Dua Sisi
4
Eps. 4 — Masa Lalu
5
Eps. 5 — Tempat Tinggal
6
Eps. 6 — Kekayaan
7
Eps. 7 — Semalam Berdua
8
Eps. 8 — Sarapan Pagi
9
Eps. 9 — Pilihan Keyla
10
Eps. 10 — Salah Tingkah
11
Eps. 11 — Rasa Kesal
12
Eps. 12 — Penthouse Mewah
13
Eps. 13 — Keheningan Malam
14
Eps. 14 — Pekerjaan Sampingan
15
Eps. 15 — Pertemuan Weekend
16
Eps. 16 — Roti Sobek
17
Eps. 17 — Masakan Buatan Keyla
18
Eps. 18 — Yang Jatuh Cinta
19
Eps. 19 — Obrolan Dengan Sopir Angkot
20
Eps. 20 — Pria Tampan Berjas
21
Eps. 21 — Lipstik Bibir
22
Eps. 22 — Devan
23
Eps. 23 — Masa Lalu Zahra
24
Eps. 24 — Untaian Takdir
25
Eps. 25 — Tanda Tangan Kontrak
26
Eps. 26 — Pesawat Pribadi
27
Eps. 27 — Pakaian Keyla
28
Eps. 28 — Vila Pantai
29
Eps. 29 — Masak Bersama
30
Eps. 30 — Pak Harris
31
Eps. 31 — Menikmati Sunset
32
Eps. 32 — Perasaan Cemburu
33
Eps. 33 — Bibir Merah
34
Eps. 34 — Pantai Malam
35
Eps. 35 — Jaga Hati
36
Eps. 36 — Bayangan Cinta
37
Eps. 37 — Gelap Malam
38
Eps. 38 — Kota Tua
39
Eps. 39 — Gadis Kecil
40
Eps. 40 — Rasa Terimakasih
41
Eps. 41 — Permintaan Kecil
42
Eps. 42 — Perubahan
43
Eps. 43 — Perjodohan Sekar
44
Eps. 44 — Pakai Jilbab
45
Eps. 45 — Anting Biru
46
Eps. 46 — Kebenaran
47
Eps. 47 — Kejujuran
48
Eps. 48 — Pasangan Bahagia
49
Eps. 49 — Jamuan Sore
50
Eps. 50 — Tanda Merah
51
Eps. 51 — Obrolan Malam
52
Eps. 52 — Mengharapkan Bayi
53
Eps. 53 — Kondisi Mertua
54
Eps. 54 — Rumah Mertua
55
Eps. 55 — Kamar Keyla
56
Eps. 56 — Cara Lain
57
Eps. 57 — Tanpa Celah
58
Eps. 58 — Niat Belajar
59
Eps. 59 — Reaksi Mual
60
Eps. 60 — Hasil Kehamilan
61
Eps. 61 — Suami Posesif
62
Eps. 62 — Rasa Donat
63
Eps. 63 — Kebenaran Tersembunyi
64
Eps. 64 — Debaran Perasaan
65
Eps. 65 — Pemeriksaan
66
Eps. 66 — Permintaan Kerja
67
Eps. 67 — Kembali Ke Kantor
68
Eps. 68 — Kabar Zahra
69
Eps. 69 — Keperluan Mendadak
70
Eps. 70 — Acara Pernikahan
71
Eps. 71 — Ucapan Lembut
72
Eps. 72 — Traktiran
73
Eps. 73 — Belanjaan Pakaian
74
Eps. 74 — Ritme Waktu
75
Eps. 75 — Keseharian Keyla
76
Eps. 76 — Semuanya Datang
77
Eps. 77 — Berakhir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!