Eps. 4 — Masa Lalu

'Sadarlah Keyla, dia adalah pria yang mengkhianatimu, kau tidak boleh tergoda oleh pesonanya...' Keyla menepuk-nepuk pelan pipinya, mencoba menenangkan jantungnya yang sempat berdebar.

Keyla akui Agam adalah pria yang tampan, gagah, dan cukup berwibawa tapi itu tidak mengubah kenyataan kalau Agam pernah berselingkuh.

"Itu benar-benar keren, Key, bagaimana kau bisa bersama Tuan Agam?" Sekar bereaksi histeris, seolah Agam adalah idola K-Pop favoritnya.

"Keren apanya, dia cuma pria biasa, bukan spiderman atau ironman." Keyla memutar matanya dengan malas, selalu saja sahabatnya itu bereaksi berlebihan.

"Tapi itu memang kejadian yang langka, Key, jarang sekali Tuan Agam turun lantai dan mendatangi karyawannya, biasanya dia akan memerintahkan karyawan itu balik untuk menemui di ruangannya..." Zahra yang kali ini berpendapat.

Keyla sadar Zahra tidak mungkin berlebihan menilai hal tersebut, dilihat dari karyawan lain yang menatapnya barusan jelas mereka juga sama terkejutnya.

"Ngomong-ngomong apa sih yang dibicarakan kau di sana?" Tanya Sekar penasaran.

"Tidak ada, hanya sedikit teguran pekerjaanku yang kurang memuaskan, itu sebabnya dia tadi kesini dan melihat kinerjaku..."

Sekar memangut-mangut, sok mengerti padahal jelas jawaban Keyla ada yang ganjil sementara Zahra menyadari keanehan tersebut tetapi tidak membahasnya lebih jauh.

"Bagaimana dengan sore ini, jadikan ke kafe itu lagi?" Sekar mencomot pembicaraan lain.

Keyla dan Zahra saling pandang sebelum Keyla menggeleng terlebih dulu. "Aku tidak bisa hari ini, ada urusan penting yang mendadak."

"Kau bilang itu kemarin, dan hari ini juga." Sekar memonyongkan bibirnya dengan cemberut.

"Aku tak bisa Sekar, lagi pula kita terlalu sering ke kafe. Bukankah dua hari yang lalu kita sudah pergi ke sana?"

"Ya gapapa, hitung-hitungan refreshing dari pekerjaan. Mumet tau bekerja terus."

"Ya, tapi dimana-mana refreshing itu sekali, bukan berkali-kali." Keyla tertawa setelahnya diikuti Zahra yang membuat wajah Sekar lebih cemberut.

Ketiganya memang selalu ke kafe pilihan mereka sesudah bekerja, bermain atau sekedar mengobrol ringan. Sekar selalu yang mengajak ketiganya terlebih dulu.

Sekar memang tipe wanita zaman sekarang, ia asik diajak bicara, ceria, dan penyuka film-film korea atau novel-novel roman. Dia antara ketiganya, Sekar paling up to date soal dunia maya, paling heboh, juga paling suka bertanya-tanya.

***

Sekitar jam 3 sore, Keyla dan lainnya mulai pulang dari kantor, umumnya seperti Zahra dan Sekar, mereka akan pulang dengan kendaraan masing-masing, memakai mobil atau motor.

Keyla tidak mempunyai kendaraan pribadi jadi dia harus menaiki angkot untuk pulang atau pergi dari kantornya.

"Bye, Key, kita berjumpa besok lagi..." Sekar mencium tangannya sebelum di tiup dan mengarahkannya pada Keyla.

Keyla tertawa geli, ia melambaikan tangannya juga kepada Zahra yang sudah menaiki mobilnya.

'Hm, mungkin aku akan membeli motor bekas jika nanti gajihku sudah cukup...' Keyla merasa membeli kendaraan cukup penting, apalagi jarak antara rumah dan kantornya cukup jauh.

Keyla berjalan ke luar gerbang kantor dan berdiri di bahu jalan untuk menunggu angkot lewat.

Ketika menunggu, tiba-tiba sebuah mobil hitam mewah berhenti di depan Keyla. Perempuan itu mengerutkan dahi, ia merasa tidak asing dengan mobil itu dan benar saja mobil tersebut milik seseorang yang dikenalnya.

Mobil hitam itu perlahan menurunkan kacanya dan terlihatlah seorang laki-laki yang memiliki wajah rupawan duduk di jok belakang, pakaiannya jas, terlihat berwibawa untuk seorang pria. Keyla tidak akan lupa dengan lelaki tersebut.

"Masuklah..." Agam membuka pintu mobilnya, juga menggeser tempat duduknya untuk memberikan Keyla tempat.

Keyla melihat sekitar terlebih dulu takut ada karyawan kantor lain yang melihatnya, melihat situasi aman gadis itu jadi sedikit bernafas lega. Pandangan Keyla kemudian jatuh pada Agam kembali, ia langsung menatap tajam pria tersebut. "Bisakah kau pergi, aku sedang menunggu angkot disini..."

Agam tersenyum tipis. "Kau bisa naik mobilku, aku akan membawamu pulang, kita-"

"Aku tidak mau." Potong Keyla cepat. Tidak bisakah laki-laki itu cepat berlalu, bisa bahaya kalau ada karyawan lain yang melihat hubungan keduanya.

"Kau masih marah karena aku menciummu, Key?"

Kayla memutar matanya malas, "Tidak, tapi bisakah kau pergi sekarang."

Agam menaikan alisnya, ia melihat Keyla seperti panik tidak jelas, terkesan buru-buru ingin mengusirnya.

Keyla tampak gusar melihat sekeliling. "Agam, pergi dari sini, orang lain bisa melihat hubungan kita."

Agam akhirnya menyadari kepanikan gadis itu, alih-alih menurutinya, Agam justru sengaja berlama-lama dengannya.

Keyla mengumpat keras dalam hatinya, ia ingin sekali mencakar laki-laki itu. Benar saja, tidak jauh dari gerbang kantornya, ada karyawan lain yang hendak keluar.

Keyla tidak mau hubungannya dengan Agam ketahuan, tanpa pikir panjang dia masuk ke dalam mobil laki-laki itu sebelum menutup pintu mobilnya dengan cepat.

"Sebegitu takutnya kau tidak ingin mereka mengetahui hubungan kita..." Agam tertawa kecil melihat ekspresi Keyla.

Keyla tampak kesal, ia mencubit perut Agam dengan keras yang membuat laki-laki itu sedikit meringis kesakitan.

"Kau liar, tapi aku suka..." Meski sakit Agam tampak menikmati cubitan istrinya tersebut.

Keyla memutar matanya dengan malas. "Bisakah kau lajukan mobilmu..."

Agam mengangguk, ia memberikan instruksi pada supirnya yang segera membuat mobil mereka bergerak.

Di perjalanan, tidak ada percakapan diantara keduanya, Keyla menatap ke arah jendela mobil sementara Agam justru menatap ke arahnya.

"Bisakah kau tidak menatapku seperti itu." Kayla akhirnya risih dengan pandangan Agam, ia menoleh dan menatap tajam laki-laki tersebut.

"Aku tak bisa melakukannya, aku takut kau menghilang lagi..."

"Hmph, mulut berbisa!" Keyla mendengus sementara Agam hanya bisa tersenyum tipis menjawabnya.

Di saat seperti itu, Agam tiba-tiba mengecup pipi putih Keyla, membawa gadis itu membelalakan matanya.

"Kau benar-benar berubah Agam! Kau gila-!" Keyla menatap tajam. "Aku hampir tidak mengenalmu saat ini."

Seingat Keyla, saat keduanya bertemu pertama kali Agam adalah pria yang pemalu namun sopan.

Tentu saja Keyla menyadari bahwa memang seperti itulah manusia, berubah, ia tidak bisa egois agar semua orang mempunyai sifat yang sama setiap waktu.

Agam tersenyum tipis, "Kau juga telah berubah, sedikit dingin padaku, Key."

"Bisakah kau berhenti mengucapkan itu."

"Apa kau tidak senang."

"Tidak." Kayla kembali memandang ke luar jendela, hal tersebut memberikan kesempatan Agam untuk mengecup pipi gadis itu lagi.

"AGAM!" Pekik Kayla marah.

"Dan kau tambah cantik saat marah..." Agam memegang dagu gadis itu lembut sebelum mengecup bibirnya.

Keyla ingin memberontak tetapi ucapan Agam selanjutnya membuat gadis itu urung. "Aku suamimu, bisakah aku mendapatkan ini."

Keyla sebenarnya masih ingin melawan tetapi perlakukan lembut Agam membuat ia terpedaya.

"Kau tampak lebih manis jika seperti ini, Key..." Agam tersenyum hangat setelah keduanya berciuman cukup lama.

Dengan wajah semerah tomat, Keyla segera mencubit paha laki-laki itu, kali ini lebih keras dari sebelumnya membuat Agam meringis kesakitan. Agam tersenyum menahan rasa sakit, ia tidak marah tetapi senang dengan perlakuan istrinya.

Episodes
1 Eps. 1 — Bertemu Kembali
2 Eps. 2 — Agam dan Keyla
3 Eps. 3 — Perubahan Dua Sisi
4 Eps. 4 — Masa Lalu
5 Eps. 5 — Tempat Tinggal
6 Eps. 6 — Kekayaan
7 Eps. 7 — Semalam Berdua
8 Eps. 8 — Sarapan Pagi
9 Eps. 9 — Pilihan Keyla
10 Eps. 10 — Salah Tingkah
11 Eps. 11 — Rasa Kesal
12 Eps. 12 — Penthouse Mewah
13 Eps. 13 — Keheningan Malam
14 Eps. 14 — Pekerjaan Sampingan
15 Eps. 15 — Pertemuan Weekend
16 Eps. 16 — Roti Sobek
17 Eps. 17 — Masakan Buatan Keyla
18 Eps. 18 — Yang Jatuh Cinta
19 Eps. 19 — Obrolan Dengan Sopir Angkot
20 Eps. 20 — Pria Tampan Berjas
21 Eps. 21 — Lipstik Bibir
22 Eps. 22 — Devan
23 Eps. 23 — Masa Lalu Zahra
24 Eps. 24 — Untaian Takdir
25 Eps. 25 — Tanda Tangan Kontrak
26 Eps. 26 — Pesawat Pribadi
27 Eps. 27 — Pakaian Keyla
28 Eps. 28 — Vila Pantai
29 Eps. 29 — Masak Bersama
30 Eps. 30 — Pak Harris
31 Eps. 31 — Menikmati Sunset
32 Eps. 32 — Perasaan Cemburu
33 Eps. 33 — Bibir Merah
34 Eps. 34 — Pantai Malam
35 Eps. 35 — Jaga Hati
36 Eps. 36 — Bayangan Cinta
37 Eps. 37 — Gelap Malam
38 Eps. 38 — Kota Tua
39 Eps. 39 — Gadis Kecil
40 Eps. 40 — Rasa Terimakasih
41 Eps. 41 — Permintaan Kecil
42 Eps. 42 — Perubahan
43 Eps. 43 — Perjodohan Sekar
44 Eps. 44 — Pakai Jilbab
45 Eps. 45 — Anting Biru
46 Eps. 46 — Kebenaran
47 Eps. 47 — Kejujuran
48 Eps. 48 — Pasangan Bahagia
49 Eps. 49 — Jamuan Sore
50 Eps. 50 — Tanda Merah
51 Eps. 51 — Obrolan Malam
52 Eps. 52 — Mengharapkan Bayi
53 Eps. 53 — Kondisi Mertua
54 Eps. 54 — Rumah Mertua
55 Eps. 55 — Kamar Keyla
56 Eps. 56 — Cara Lain
57 Eps. 57 — Tanpa Celah
58 Eps. 58 — Niat Belajar
59 Eps. 59 — Reaksi Mual
60 Eps. 60 — Hasil Kehamilan
61 Eps. 61 — Suami Posesif
62 Eps. 62 — Rasa Donat
63 Eps. 63 — Kebenaran Tersembunyi
64 Eps. 64 — Debaran Perasaan
65 Eps. 65 — Pemeriksaan
66 Eps. 66 — Permintaan Kerja
67 Eps. 67 — Kembali Ke Kantor
68 Eps. 68 — Kabar Zahra
69 Eps. 69 — Keperluan Mendadak
70 Eps. 70 — Acara Pernikahan
71 Eps. 71 — Ucapan Lembut
72 Eps. 72 — Traktiran
73 Eps. 73 — Belanjaan Pakaian
74 Eps. 74 — Ritme Waktu
75 Eps. 75 — Keseharian Keyla
76 Eps. 76 — Semuanya Datang
77 Eps. 77 — Berakhir Indah
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Eps. 1 — Bertemu Kembali
2
Eps. 2 — Agam dan Keyla
3
Eps. 3 — Perubahan Dua Sisi
4
Eps. 4 — Masa Lalu
5
Eps. 5 — Tempat Tinggal
6
Eps. 6 — Kekayaan
7
Eps. 7 — Semalam Berdua
8
Eps. 8 — Sarapan Pagi
9
Eps. 9 — Pilihan Keyla
10
Eps. 10 — Salah Tingkah
11
Eps. 11 — Rasa Kesal
12
Eps. 12 — Penthouse Mewah
13
Eps. 13 — Keheningan Malam
14
Eps. 14 — Pekerjaan Sampingan
15
Eps. 15 — Pertemuan Weekend
16
Eps. 16 — Roti Sobek
17
Eps. 17 — Masakan Buatan Keyla
18
Eps. 18 — Yang Jatuh Cinta
19
Eps. 19 — Obrolan Dengan Sopir Angkot
20
Eps. 20 — Pria Tampan Berjas
21
Eps. 21 — Lipstik Bibir
22
Eps. 22 — Devan
23
Eps. 23 — Masa Lalu Zahra
24
Eps. 24 — Untaian Takdir
25
Eps. 25 — Tanda Tangan Kontrak
26
Eps. 26 — Pesawat Pribadi
27
Eps. 27 — Pakaian Keyla
28
Eps. 28 — Vila Pantai
29
Eps. 29 — Masak Bersama
30
Eps. 30 — Pak Harris
31
Eps. 31 — Menikmati Sunset
32
Eps. 32 — Perasaan Cemburu
33
Eps. 33 — Bibir Merah
34
Eps. 34 — Pantai Malam
35
Eps. 35 — Jaga Hati
36
Eps. 36 — Bayangan Cinta
37
Eps. 37 — Gelap Malam
38
Eps. 38 — Kota Tua
39
Eps. 39 — Gadis Kecil
40
Eps. 40 — Rasa Terimakasih
41
Eps. 41 — Permintaan Kecil
42
Eps. 42 — Perubahan
43
Eps. 43 — Perjodohan Sekar
44
Eps. 44 — Pakai Jilbab
45
Eps. 45 — Anting Biru
46
Eps. 46 — Kebenaran
47
Eps. 47 — Kejujuran
48
Eps. 48 — Pasangan Bahagia
49
Eps. 49 — Jamuan Sore
50
Eps. 50 — Tanda Merah
51
Eps. 51 — Obrolan Malam
52
Eps. 52 — Mengharapkan Bayi
53
Eps. 53 — Kondisi Mertua
54
Eps. 54 — Rumah Mertua
55
Eps. 55 — Kamar Keyla
56
Eps. 56 — Cara Lain
57
Eps. 57 — Tanpa Celah
58
Eps. 58 — Niat Belajar
59
Eps. 59 — Reaksi Mual
60
Eps. 60 — Hasil Kehamilan
61
Eps. 61 — Suami Posesif
62
Eps. 62 — Rasa Donat
63
Eps. 63 — Kebenaran Tersembunyi
64
Eps. 64 — Debaran Perasaan
65
Eps. 65 — Pemeriksaan
66
Eps. 66 — Permintaan Kerja
67
Eps. 67 — Kembali Ke Kantor
68
Eps. 68 — Kabar Zahra
69
Eps. 69 — Keperluan Mendadak
70
Eps. 70 — Acara Pernikahan
71
Eps. 71 — Ucapan Lembut
72
Eps. 72 — Traktiran
73
Eps. 73 — Belanjaan Pakaian
74
Eps. 74 — Ritme Waktu
75
Eps. 75 — Keseharian Keyla
76
Eps. 76 — Semuanya Datang
77
Eps. 77 — Berakhir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!