Eps. 5 — Tempat Tinggal

"Ini... Kau membawaku kemana?" Keyla terkejut ketika jalur yang diambil mobil Agam berbeda dan bukan menuju kontrakannya.

Agam tidak menjawab, ia membiarkan Keyla semakin panik dan itu cukup membuatnya terhibur.

"Agam, jawab aku!" Keyla melotot melihat Agam masih diam saja.

"Coba tebak, aku akan membawamu kemana?" Agam menyandarkan punggungnya di jok mobil, matanya langsung terpejam dengan santai.

Keyla menyipitkan matanya. "Jangan bilang kau ingin menculikku?"

Agam tertawa. "Aku tidak mungkin menculikmu, tidak ada alasan aku harus menculik istriku sendiri."

Keyla mengepalkan tangannya kesal, percuma bertanya pada laki-laki itu. Keyla kemudian menoleh ke arah sang sopir yang masih fokus menyetir.

"Maaf Pak, ini kita mau kemana ya?" Tanya Keyla pelan.

"Oh, kita sedang menuju rumah Tuan Agam, Non...." Jawab sopir itu, tersenyum ramah. "Sebentar lagi kita akan sampai."

Keyla membelalakkan matanya, tidak percaya dengan jawaban tersebut. Dia menoleh ke arah Agam kembali dan menemukan laki-laki itu sedang tersenyum penuh arti.

Sebelum Keyla berkata-kata, mobil mereka akhirnya berhenti di tujuan. Keyla yang ingin memarahi Agam seketika teralihkan dengan yang lain, gadis itu mematung ketika melihat rumah Agam.

Agam tertawa kecil, ia membiarkan gadis itu terpana melihat begitu besar dan mewahnya tempat tinggalnya.

"Ini... Adalah rumahmu?" Keyla menelan ludah, matanya masih terpaku menatap rumah Agam, tidak menyangka laki-laki itu tinggal di tempat sehebat ini.

"Bukan, ini adalah rumah suamimu..." Ucap Agam membenarkan.

Keyla tidak membalas ucapan Agam, matanya masih menyisir rumah pemuda tersebut. Keyla yakin dikatakan rumah saja ini sebenarnya kurang tepat, tempat tinggal Agam merupakan Mension yang besar dan indah dengan halaman yang cukup luas.

Lapangan sepak bola saja kalah dengan halaman rumah Agam, Keyla menghela nafas, ia sadar begitu banyak yang telah terjadi selama tiga tahun saat dirinya menghilang dari laki-laki itu, Agam menjadi sosok yang tidak ia kenali lagi.

Mobil Agam mulai bergerak lagi setelah pagar gerbang dibuka, Keyla melihat sekeliling halaman Mension yang cukup hijau dengan hamparan rumput yang luas. Mobil hitam akhirnya berhenti tepat di depan pintu utama Mension.

"Kenapa kau membawaku kesini?" Keyla bertanya setelahnya.

"Kenapa? Tentu saja menjemputmu, kau adalah istriku sudah sepatutnya tinggal hidup bersamaku."

Keyla mendengus, ia segera membuka pintu mobil dan keluar darinya. Keyla mulai melangkahkan kaki hendak pergi dari Mension tersebut namun langkahnya terhenti saat tangannya di tahan oleh Agam.

"Kau mau kemana?" Tanya Agam.

"Kemana lagi, aku ingin pulang."

"Tidak perlu buru-buru, Aku mengajakmu kesini karena orang tuaku ingin bertemu denganmu. Mereka tampak senang ketika mendengar bahwa kau ingin bertemu mereka lagi."

Keyla membalikan badannya. "Kau serius?"

Agam mengangguk. "Sangat serius."

Niat Keyla menjadi ragu, benarkah apa yang dikatakan Agam bahwa mertuanya ingin bertemu dengannya, jika itu benar maka ia belum siap.

Agam menghela nafas melihat Keyla malah terdiam, ia menyadari gadis itu akan ragu seperti ini. Tanpa basa-basi Agam langsung mengangkat tubuh gadis itu dan membopongnya ke dalam.

Keyla menjengit kaget sebelum buru-buru mengalungkan tangannya ke leher laki-laki itu.

"Agam! Lepaskan, apa yang kau lakukan." Jerit Keyla meronta.

"Akan menunggu lama jika harus menunggu jawabanmu..." Agam menjawab santai.

Agam membawa Keyla memasuki Mensionnya. Ketika pintu utama di buka, sudah ada puluhan maid yang berbaris di dua sisi dan menyambutnya.

"Selamat datang Tuan muda!" Kompak maid itu menyambut hangat Agam.

Jika kondisi memungkinkan, Keyla mungkin akan terpana oleh kejadian itu. Para maid itu semuanya adalah para pekerja di Mansion ini.

Keyla tentu saja mengerti, dengan tempat tinggal sebesar ini tidak mungkin hanya cukup dengan satu pelayan saja.

Keyla sempat tertunduk malu ketika sebagian maid melihatnya, ia mengumpat kesal pada Agam, tidak bisakah laki-laki itu mempunyai urat malu di hatinya.

Agam sebaliknya justru tampak tidak peduli dengan tatapan mereka, Agam terus melanjutkan langkahnya ke ruang utama Mension, disana sudah ada

ibunya yang telah menunggunya.

"Ah, kalian sudah sampai..." Isla atau Ibu Agam tersenyum lembut ketika keduanya datang dengan cara tak biasa. "Walau Ibu tidak bertemu sejak sekian lama, ternyata Key sudah banyak berubah ya..." Lanjutnya dengan tawa kecil.

Pipi Keyla memerah, saat ini dirinya masih di gendong oleh Agam, dilihat oleh mertuanya membuat ia malu setengah mati.

"Iya Mam, tadi Key bilang ia ingin digendong jadi aku membawanya hingga kesini..." Jelas Agam santai.

Keyla melotot, tidak menduga akan dituduh seperti itu, ia ingin menyangkalnya namun tidak berani ketika berhadapan dengan Tante Isla.

"Pengantin muda memang berbeda, menganggap dunia serasa milik berdua..." Isla tertawa kecil.

Pipi Keyla semakin memerah, ia berjanji pada dirinya akan membalas perbuatan Agam beberapa kali lipat setelah semua ini.

Agam kemudian menurunkan Keyla dari gendongannya, Keyla disisi lain tampak malu bercampur kesal pada Agam namun sekarang bukan itu yang ia ingin pikirkan melainkan situasinya

***

Pertemuan Keyla dan ibu mertuanya adalah ide dari Agam beberapa jam lalu, ketika ia bertemu Keyla di kantor, Agam langsung menghubungi orang tuanya.

Karena beberapa alasan, ayah Agam tidak bisa bertemu sehingga hanya ibunya yang bisa bertemu dengan Keyla.

"Keyla, kau tambah cantik saja..." Isla memegang kedua tangan Keyla, tersenyum hangat.

"Terimakasih, Bu..." Keyla menjawabnya sambil tersenyum canggung.

"Ayolah sayang, kau tambah cantik apalagi dengan gaya rambutmu yang panjang ini, aku hampir tidak mengenalimu jika Agam tidak memperkenalkanmu disini."

Keyla menjawabnya dengan senyuman canggung, bingung harusnya menjawabnya seperti apa.

Keyla kemudian duduk diseberang sopa ibu mertuanya sementara Agam duduk di sampingnya. Sore itu gadis tersebut ditanya banyak hal, dimulai dari keadaannya sampai kondisi keluarganya sekarang.

Isla ingin bertanya lagi namun hpnya tiba-tiba berdering, Isla mengangkatnya beberapa saat, menjawab panggilan tersebut.

Isla menghela nafas setelah meletakan hpnya kembali. "Maaf Key, ibu harus pergi dulu. Kita tunda dulu obrolan ini, sayang..."

Isla kemudian menoleh ke arah Agam yang semenjak tadi hanya memainkan hpnya, "Agam, jaga istrimu, jangan sampai dia terluka atau kenapa-napa! Ibu tidak mau saat melihat Key dia menangis karenamu!"

"Baik, Mam." Agam menjawab dengan tatapan masih ke arah ponselnya.

Isla menghela nafas lalu menoleh pada Keyla, "Sayang, kamu baik-baik saja disini, kalau Agam macam-macam jangan ragu untuk menegur atau bahkan memukulnya."

Isla memajukan kepalan tangannya membuat Keyla sedikit tertawa.

"Aku bisa mendengar semuanya Mam." Agam memutar matanya dengan malas.

Isla tertawa kecil lalu bangkit dari duduknya. "Kalau begitu Ibu pergi, dan Key selamat datang di rumah ini..."

Isla kemudian melambaikan tangan sebelum berbalik dan menuju pintu. Keyla melihat punggung ibu mertuanya itu hilang ketika pintunya tertutup.

"Agam, apa maksud Tante Isla dengan mengucapkan selamat datang padaku?" Keyla melirik Agam.

"Hm? Apalagi, tentu saja itu untuk penyambutan agar kau betah tinggal disini. Mulai sekarang, rumahmu adalah disini..." Agam menjawabnya santai.

"Apa?!" Kayla terkejut setengah mati.

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Salam kenal thor.
5 like mendarat buatmu ya. semangat.

2024-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1 — Bertemu Kembali
2 Eps. 2 — Agam dan Keyla
3 Eps. 3 — Perubahan Dua Sisi
4 Eps. 4 — Masa Lalu
5 Eps. 5 — Tempat Tinggal
6 Eps. 6 — Kekayaan
7 Eps. 7 — Semalam Berdua
8 Eps. 8 — Sarapan Pagi
9 Eps. 9 — Pilihan Keyla
10 Eps. 10 — Salah Tingkah
11 Eps. 11 — Rasa Kesal
12 Eps. 12 — Penthouse Mewah
13 Eps. 13 — Keheningan Malam
14 Eps. 14 — Pekerjaan Sampingan
15 Eps. 15 — Pertemuan Weekend
16 Eps. 16 — Roti Sobek
17 Eps. 17 — Masakan Buatan Keyla
18 Eps. 18 — Yang Jatuh Cinta
19 Eps. 19 — Obrolan Dengan Sopir Angkot
20 Eps. 20 — Pria Tampan Berjas
21 Eps. 21 — Lipstik Bibir
22 Eps. 22 — Devan
23 Eps. 23 — Masa Lalu Zahra
24 Eps. 24 — Untaian Takdir
25 Eps. 25 — Tanda Tangan Kontrak
26 Eps. 26 — Pesawat Pribadi
27 Eps. 27 — Pakaian Keyla
28 Eps. 28 — Vila Pantai
29 Eps. 29 — Masak Bersama
30 Eps. 30 — Pak Harris
31 Eps. 31 — Menikmati Sunset
32 Eps. 32 — Perasaan Cemburu
33 Eps. 33 — Bibir Merah
34 Eps. 34 — Pantai Malam
35 Eps. 35 — Jaga Hati
36 Eps. 36 — Bayangan Cinta
37 Eps. 37 — Gelap Malam
38 Eps. 38 — Kota Tua
39 Eps. 39 — Gadis Kecil
40 Eps. 40 — Rasa Terimakasih
41 Eps. 41 — Permintaan Kecil
42 Eps. 42 — Perubahan
43 Eps. 43 — Perjodohan Sekar
44 Eps. 44 — Pakai Jilbab
45 Eps. 45 — Anting Biru
46 Eps. 46 — Kebenaran
47 Eps. 47 — Kejujuran
48 Eps. 48 — Pasangan Bahagia
49 Eps. 49 — Jamuan Sore
50 Eps. 50 — Tanda Merah
51 Eps. 51 — Obrolan Malam
52 Eps. 52 — Mengharapkan Bayi
53 Eps. 53 — Kondisi Mertua
54 Eps. 54 — Rumah Mertua
55 Eps. 55 — Kamar Keyla
56 Eps. 56 — Cara Lain
57 Eps. 57 — Tanpa Celah
58 Eps. 58 — Niat Belajar
59 Eps. 59 — Reaksi Mual
60 Eps. 60 — Hasil Kehamilan
61 Eps. 61 — Suami Posesif
62 Eps. 62 — Rasa Donat
63 Eps. 63 — Kebenaran Tersembunyi
64 Eps. 64 — Debaran Perasaan
65 Eps. 65 — Pemeriksaan
66 Eps. 66 — Permintaan Kerja
67 Eps. 67 — Kembali Ke Kantor
68 Eps. 68 — Kabar Zahra
69 Eps. 69 — Keperluan Mendadak
70 Eps. 70 — Acara Pernikahan
71 Eps. 71 — Ucapan Lembut
72 Eps. 72 — Traktiran
73 Eps. 73 — Belanjaan Pakaian
74 Eps. 74 — Ritme Waktu
75 Eps. 75 — Keseharian Keyla
76 Eps. 76 — Semuanya Datang
77 Eps. 77 — Berakhir Indah
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Eps. 1 — Bertemu Kembali
2
Eps. 2 — Agam dan Keyla
3
Eps. 3 — Perubahan Dua Sisi
4
Eps. 4 — Masa Lalu
5
Eps. 5 — Tempat Tinggal
6
Eps. 6 — Kekayaan
7
Eps. 7 — Semalam Berdua
8
Eps. 8 — Sarapan Pagi
9
Eps. 9 — Pilihan Keyla
10
Eps. 10 — Salah Tingkah
11
Eps. 11 — Rasa Kesal
12
Eps. 12 — Penthouse Mewah
13
Eps. 13 — Keheningan Malam
14
Eps. 14 — Pekerjaan Sampingan
15
Eps. 15 — Pertemuan Weekend
16
Eps. 16 — Roti Sobek
17
Eps. 17 — Masakan Buatan Keyla
18
Eps. 18 — Yang Jatuh Cinta
19
Eps. 19 — Obrolan Dengan Sopir Angkot
20
Eps. 20 — Pria Tampan Berjas
21
Eps. 21 — Lipstik Bibir
22
Eps. 22 — Devan
23
Eps. 23 — Masa Lalu Zahra
24
Eps. 24 — Untaian Takdir
25
Eps. 25 — Tanda Tangan Kontrak
26
Eps. 26 — Pesawat Pribadi
27
Eps. 27 — Pakaian Keyla
28
Eps. 28 — Vila Pantai
29
Eps. 29 — Masak Bersama
30
Eps. 30 — Pak Harris
31
Eps. 31 — Menikmati Sunset
32
Eps. 32 — Perasaan Cemburu
33
Eps. 33 — Bibir Merah
34
Eps. 34 — Pantai Malam
35
Eps. 35 — Jaga Hati
36
Eps. 36 — Bayangan Cinta
37
Eps. 37 — Gelap Malam
38
Eps. 38 — Kota Tua
39
Eps. 39 — Gadis Kecil
40
Eps. 40 — Rasa Terimakasih
41
Eps. 41 — Permintaan Kecil
42
Eps. 42 — Perubahan
43
Eps. 43 — Perjodohan Sekar
44
Eps. 44 — Pakai Jilbab
45
Eps. 45 — Anting Biru
46
Eps. 46 — Kebenaran
47
Eps. 47 — Kejujuran
48
Eps. 48 — Pasangan Bahagia
49
Eps. 49 — Jamuan Sore
50
Eps. 50 — Tanda Merah
51
Eps. 51 — Obrolan Malam
52
Eps. 52 — Mengharapkan Bayi
53
Eps. 53 — Kondisi Mertua
54
Eps. 54 — Rumah Mertua
55
Eps. 55 — Kamar Keyla
56
Eps. 56 — Cara Lain
57
Eps. 57 — Tanpa Celah
58
Eps. 58 — Niat Belajar
59
Eps. 59 — Reaksi Mual
60
Eps. 60 — Hasil Kehamilan
61
Eps. 61 — Suami Posesif
62
Eps. 62 — Rasa Donat
63
Eps. 63 — Kebenaran Tersembunyi
64
Eps. 64 — Debaran Perasaan
65
Eps. 65 — Pemeriksaan
66
Eps. 66 — Permintaan Kerja
67
Eps. 67 — Kembali Ke Kantor
68
Eps. 68 — Kabar Zahra
69
Eps. 69 — Keperluan Mendadak
70
Eps. 70 — Acara Pernikahan
71
Eps. 71 — Ucapan Lembut
72
Eps. 72 — Traktiran
73
Eps. 73 — Belanjaan Pakaian
74
Eps. 74 — Ritme Waktu
75
Eps. 75 — Keseharian Keyla
76
Eps. 76 — Semuanya Datang
77
Eps. 77 — Berakhir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!