Eps. 3 — Perubahan Dua Sisi

Seingat Agam, Keyla adalah wanita yang lembut dan mudah tersenyum, meski isterinya itu marah setidaknya Keyla yang dulu tidak akan sampai mencubit seperti ini.

"Aku tidak galak, aku hanya sedang melindungi diriku!" Keyla melipat tangannya di dada, dirinya paling tidak suka disebut galak.

Agam tersenyum tipis, ia kembali mendekatkan tubuhnya pada Keyla yang membuat gadis itu refleks melangkah mundur menjauhinya.

"Aku ingin selalu bertanya hal ini kepadamu, kenapa kau meninggalkan aku, Key?" Agam tersenyum lembut.

"Aku tidak meninggalkanmu, sejak awal kau bukan siapa-siapa aku."

"Hm, kau tidak menganggap aku suamimu lagi..." Agam terus bergerak maju.

"Itu hanya status tetapi tidak dalam perasaan, aku tidak lagi mencintaimu..." Keyla ingin mundur lebih jauh lagi namun tubuhnya sudah mentok di dinding kaca gedung.

"Kau telah berbeda, menjadi wanita yang sangat cantik, Key..." Tangan Agam akhirnya bisa meraih Keyla, ia mengelus pipi gadis itu dengan lembut sekaligus mengunci pergerakannya agar Keyla tidak kabur.

Agam tahu penampilan Keyla dulu tidak seperti ini, ia jarang bermake-up meski masih terlihat cantik, Keyla saat itu masih berambut sebahu, berbeda dengan sekarang yang memiliki rambut panjang sampai sepinggang.

"Kau juga telah berubah, Agam, suamiku yang dulu tidak akan mengunciku seperti ini..." Keyla menepis tangan Agam.

"Kau pikir siapa yang membuatku berubah?" Tanya Agam balik.

"Aku tidak tahu, ataupun peduli. Sekarang lepaskan aku!" Keyla mencoba melarikan diri.

Agam tersenyum simpul, ia tidak peduli dan kembali mengelus pipi Keyla. Agam menatap setiap inci wajah Keyla yang sudah berbeda, istrinya itu benar-benar berubah menjadi perempuan yang cantik. Rambut panjangnya, mata cokelatnya, suara merdunya, Keyla telah banyak berubah.

"Aku sudah mencarimu kemana-mana, mencoba menghubungimu. Kenapa kau tidak menjawab panggilanku selama ini, Key?" Tanya Agam dengan tatapan dalam.

"Itu bukan urusanmu!" Keyla berusaha mendorong tubuh Agam, posisinya benar-benar di desak oleh laki-laki itu tetapi tetap saja percuma, Agam terlalu kokoh untuknya. "Ayolah, Agam, aku ingin keluar dari sini. Aku harus bekerja!"

"Tenang saja, ini adalah perusahaanku, kau tidak perlu buru-buru pergi dari sini."

"Perusahaanmu, bagaimana kau bisa sekaya ini dalam waktu tiga tahun?" Keyla mengetahui benar keluarga Agam seperti apa, ia tidak mengerti dalam tiga tahun ini lelaki itu sudah menjadi pria yang sukses seperti ini.

"Sejak awal kau tidak mengetahui apa-apa tentangku, termasuk identitasku yang sebenarnya." Seolah bisa membaca pikiran Keyla, Agam menjawabnya dengan senyuman bangga.

Oke, Keyla menatap laki-laki itu dengan kesal. Ia melipat tangannya di dada. "Apa yang kau mau sebenarnya?"

"Mauku?" Agam tersenyum lebar. "Aku ingin menciummu, Key..."

Keyla terkejut dan semakin kesal. "Dasar gila! Minggir, aku ingin pergi! Aku-..."

Keyla belum sempat menyelesaikan kalimatnya saat Agam tiba-tiba mencium bibirnya lembut. Keyla membelalakkan mata, ia ingin memberontak tetapi tangannya sudah di kunci oleh Agam dengan cepat.

Ciuman keduanya tidak berangsur lama, Agam tidak mau memaksa Keyla terlalu jauh.

"Kau... Dasar pria gila!" Pekik Keyla marah.

"Maaf, bibirmu tampak begitu menggoda..." Agam menyeringai lebar.

Keyla mendorong tubuh agam dengan keras, kali ini ia bisa lolos dari tubuh laki-laki itu.

"Aku akan melaporkanmu ke polisi, kau benar-benar melecehkanku!" Keyla menatap Agam dengan dingin.

"Aku yakin kau tidak akan melakukan hal itu, kau tadi sempat menikmatinya bukan..." Agam tersenyum penuh makna.

Wajah Kayla merona. "Dasar brengsek. Aku akan pergi..."

Tanpa persetujuan dari Agam, Keyla langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut. Keyla melangkahkan cepat menuju lift dan langsung menekan tombolnya.

Ketika pintu lift hendak tertutup, uluran tangan seseorang dari luar membuatnya terbuka lagi. Keyla terkejut saat Agam menyusulnya.

"Kenapa kau kesini?" Keyla terkejut saat Agam masuk dan berdiri di sampingnya.

"Kenapa, tentu saja menyusulmu..."

Keyla memutar matanya dengan malas sementara Agam tersenyum tipis. Keyla menekan tombol lift, membuat pintunya tertutup, ia kemudian menekannya sekali yang membuat lift turun menuju lantai lima.

Suasana begitu hening, tidak ada seorang pun di lift kecuali mereka berdua. Keyla sedikit risih karena dari tadi Agam terus menatap wajahnya.

"Apakah ada sesuatu, Tuan Agam?" Keyla akhirnya membalas tatapan itu dengan tatapan tajam.

"Kau terlihat cantik, Kei."

"Kau sudah mengatakan itu tiga kali."

"Aku tahu, dan aku akan mengatakan itu berulang-ulang kali." Agam tersenyum lalu mengecup pipi putih Kayla.

"Kau!"

"Sudah kubilang, aku tidak tahan melihat wajah manismu, istriku."

Keyla ingin menyemprot Agam dengan cacian pedas tetapi pintu lift sudah mulai terbuka.

"Aku ingin kau menyembunyikan semua ini, termasuk statusku!" Ancam Keyla.

Agam tersenyum tipis, tidak menjawabnya.

Ketika pintu lift terbuka suasana kantor seketika berubah saat melihat Agam, CEO mereka. Pekerjaan langsung terhenti, semua pegawai segera berdiri dan memberikan hormatnya pada Agam.

Agam menganggukkan kepalanya pelan lalu memberi instruksi agar mereka bekerja kembali. Keyla di sampingnya sedikit terkejut, tidak menyangka begitu dihormatinya laki-laki itu di kantornya.

Keyla langsung buru-buru berjalan menuju tempat kerjanya sementara Agam mengikutinya dari belakang. Aksi tersebut membuat pegawai lain bertanya-tanya.

"Sebenarnya apa mau laki-laki ini..." Batin Keyla dengan kesal.

Keyla duduk di tempat kerjanya dimana hanya ada Sekar dan Zahra di meja itu, kedatangannya ke sana membuat dua temannya menghentikan aktivitas mereka apalagi saat Keyla datang bersama Agam.

"Tuan Agam, selamat pagi." Zahra tersenyum dan menyapanya.

Agam mengangguk. "Pagi, Zah, bagaimana pekerjaanmu hari ini?"

"Tidak terlalu buruk tetapi tidak juga terlalu baik." Ucap Zahra separuh becanda. Agam tersenyum kecil.

'Mereka saling kenal?' Keyla terkejut saat Agam memiliki hubungan berbeda dengan Zahra, setidaknya mereka tampak akrab.

Keyla duduk di kursinya, ia mulai bekerja di depan komputernya sementara Agam masih berdiri tak jauh darinya bekerja. Sudah biasa seorang atasan melihat prosedur kerja pegawainya tetapi Keyla yakin Agam tidak berniat seperti itu.

Berbeda dengan Keyla yang mencoba melupakan keberadaan Agam di sampingnya, Sekar justru sebaliknya, ia sesekali mencuri pandangan dari CEO tampannya itu.

Keyla menyikut lengannya, menyuruh agar gadis itu berhenti melakukan hal tersebut.

"Dia benar-benar tampan, Key, seperti Bad boy.." Sekar berbisik pelan di telinga Keyla tetapi Agam justru mendengarnya.

Agam menyusul Keyla hanya ingin melihat pekerjaan gadis itu di kantornya, mengetahui ia bersama Zahra dan pekerjaannya tidak terlalu sulit, sepertinya ia tidak perlu bertindak untuk gadis itu.

"Kita akan bertemu lagi, kuharap kau sudah bersiap-siap nanti..." Agam berbisik pelan di telinga Keyla sebelum ia kemudian berbalik dan pergi.

Keyla menatap Agam sampai punggung laki-laki itu menghilang. Gadis itu membuang nafasnya lega, entah kenapa ia gugup sekali dekat dengan pemuda itu.

Keyla tidak mengetahui maksud bisikan Agam tetapi ia yakin itu bukan sesuatu hal biasa, Kayla memegang telinganya, jantungnya sempat berdebar ketika bibir Agam berbisik dekat di telinganya.

Terpopuler

Comments

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

suka

2024-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1 — Bertemu Kembali
2 Eps. 2 — Agam dan Keyla
3 Eps. 3 — Perubahan Dua Sisi
4 Eps. 4 — Masa Lalu
5 Eps. 5 — Tempat Tinggal
6 Eps. 6 — Kekayaan
7 Eps. 7 — Semalam Berdua
8 Eps. 8 — Sarapan Pagi
9 Eps. 9 — Pilihan Keyla
10 Eps. 10 — Salah Tingkah
11 Eps. 11 — Rasa Kesal
12 Eps. 12 — Penthouse Mewah
13 Eps. 13 — Keheningan Malam
14 Eps. 14 — Pekerjaan Sampingan
15 Eps. 15 — Pertemuan Weekend
16 Eps. 16 — Roti Sobek
17 Eps. 17 — Masakan Buatan Keyla
18 Eps. 18 — Yang Jatuh Cinta
19 Eps. 19 — Obrolan Dengan Sopir Angkot
20 Eps. 20 — Pria Tampan Berjas
21 Eps. 21 — Lipstik Bibir
22 Eps. 22 — Devan
23 Eps. 23 — Masa Lalu Zahra
24 Eps. 24 — Untaian Takdir
25 Eps. 25 — Tanda Tangan Kontrak
26 Eps. 26 — Pesawat Pribadi
27 Eps. 27 — Pakaian Keyla
28 Eps. 28 — Vila Pantai
29 Eps. 29 — Masak Bersama
30 Eps. 30 — Pak Harris
31 Eps. 31 — Menikmati Sunset
32 Eps. 32 — Perasaan Cemburu
33 Eps. 33 — Bibir Merah
34 Eps. 34 — Pantai Malam
35 Eps. 35 — Jaga Hati
36 Eps. 36 — Bayangan Cinta
37 Eps. 37 — Gelap Malam
38 Eps. 38 — Kota Tua
39 Eps. 39 — Gadis Kecil
40 Eps. 40 — Rasa Terimakasih
41 Eps. 41 — Permintaan Kecil
42 Eps. 42 — Perubahan
43 Eps. 43 — Perjodohan Sekar
44 Eps. 44 — Pakai Jilbab
45 Eps. 45 — Anting Biru
46 Eps. 46 — Kebenaran
47 Eps. 47 — Kejujuran
48 Eps. 48 — Pasangan Bahagia
49 Eps. 49 — Jamuan Sore
50 Eps. 50 — Tanda Merah
51 Eps. 51 — Obrolan Malam
52 Eps. 52 — Mengharapkan Bayi
53 Eps. 53 — Kondisi Mertua
54 Eps. 54 — Rumah Mertua
55 Eps. 55 — Kamar Keyla
56 Eps. 56 — Cara Lain
57 Eps. 57 — Tanpa Celah
58 Eps. 58 — Niat Belajar
59 Eps. 59 — Reaksi Mual
60 Eps. 60 — Hasil Kehamilan
61 Eps. 61 — Suami Posesif
62 Eps. 62 — Rasa Donat
63 Eps. 63 — Kebenaran Tersembunyi
64 Eps. 64 — Debaran Perasaan
65 Eps. 65 — Pemeriksaan
66 Eps. 66 — Permintaan Kerja
67 Eps. 67 — Kembali Ke Kantor
68 Eps. 68 — Kabar Zahra
69 Eps. 69 — Keperluan Mendadak
70 Eps. 70 — Acara Pernikahan
71 Eps. 71 — Ucapan Lembut
72 Eps. 72 — Traktiran
73 Eps. 73 — Belanjaan Pakaian
74 Eps. 74 — Ritme Waktu
75 Eps. 75 — Keseharian Keyla
76 Eps. 76 — Semuanya Datang
77 Eps. 77 — Berakhir Indah
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Eps. 1 — Bertemu Kembali
2
Eps. 2 — Agam dan Keyla
3
Eps. 3 — Perubahan Dua Sisi
4
Eps. 4 — Masa Lalu
5
Eps. 5 — Tempat Tinggal
6
Eps. 6 — Kekayaan
7
Eps. 7 — Semalam Berdua
8
Eps. 8 — Sarapan Pagi
9
Eps. 9 — Pilihan Keyla
10
Eps. 10 — Salah Tingkah
11
Eps. 11 — Rasa Kesal
12
Eps. 12 — Penthouse Mewah
13
Eps. 13 — Keheningan Malam
14
Eps. 14 — Pekerjaan Sampingan
15
Eps. 15 — Pertemuan Weekend
16
Eps. 16 — Roti Sobek
17
Eps. 17 — Masakan Buatan Keyla
18
Eps. 18 — Yang Jatuh Cinta
19
Eps. 19 — Obrolan Dengan Sopir Angkot
20
Eps. 20 — Pria Tampan Berjas
21
Eps. 21 — Lipstik Bibir
22
Eps. 22 — Devan
23
Eps. 23 — Masa Lalu Zahra
24
Eps. 24 — Untaian Takdir
25
Eps. 25 — Tanda Tangan Kontrak
26
Eps. 26 — Pesawat Pribadi
27
Eps. 27 — Pakaian Keyla
28
Eps. 28 — Vila Pantai
29
Eps. 29 — Masak Bersama
30
Eps. 30 — Pak Harris
31
Eps. 31 — Menikmati Sunset
32
Eps. 32 — Perasaan Cemburu
33
Eps. 33 — Bibir Merah
34
Eps. 34 — Pantai Malam
35
Eps. 35 — Jaga Hati
36
Eps. 36 — Bayangan Cinta
37
Eps. 37 — Gelap Malam
38
Eps. 38 — Kota Tua
39
Eps. 39 — Gadis Kecil
40
Eps. 40 — Rasa Terimakasih
41
Eps. 41 — Permintaan Kecil
42
Eps. 42 — Perubahan
43
Eps. 43 — Perjodohan Sekar
44
Eps. 44 — Pakai Jilbab
45
Eps. 45 — Anting Biru
46
Eps. 46 — Kebenaran
47
Eps. 47 — Kejujuran
48
Eps. 48 — Pasangan Bahagia
49
Eps. 49 — Jamuan Sore
50
Eps. 50 — Tanda Merah
51
Eps. 51 — Obrolan Malam
52
Eps. 52 — Mengharapkan Bayi
53
Eps. 53 — Kondisi Mertua
54
Eps. 54 — Rumah Mertua
55
Eps. 55 — Kamar Keyla
56
Eps. 56 — Cara Lain
57
Eps. 57 — Tanpa Celah
58
Eps. 58 — Niat Belajar
59
Eps. 59 — Reaksi Mual
60
Eps. 60 — Hasil Kehamilan
61
Eps. 61 — Suami Posesif
62
Eps. 62 — Rasa Donat
63
Eps. 63 — Kebenaran Tersembunyi
64
Eps. 64 — Debaran Perasaan
65
Eps. 65 — Pemeriksaan
66
Eps. 66 — Permintaan Kerja
67
Eps. 67 — Kembali Ke Kantor
68
Eps. 68 — Kabar Zahra
69
Eps. 69 — Keperluan Mendadak
70
Eps. 70 — Acara Pernikahan
71
Eps. 71 — Ucapan Lembut
72
Eps. 72 — Traktiran
73
Eps. 73 — Belanjaan Pakaian
74
Eps. 74 — Ritme Waktu
75
Eps. 75 — Keseharian Keyla
76
Eps. 76 — Semuanya Datang
77
Eps. 77 — Berakhir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!