Eps. 12 — Penthouse Mewah

Keyla membuka matanya perlahan, seingatnya ketika ia tertidur dirinya sedang berada di dalam mobil tetapi saat ia terbangun, Keyla sudah berada di atas ranjang yang empuk.

Keyla terhenyak kaget saat mengetahui dirinya berada di sebuah kamar yang asing, setidaknya bukan kamar yang ia kenal di mension Agam kemarin.

"Dimana aku?"

Keyla yang masih memulihkan kesadarannya kemudian bangkit dari ranjangnya, ia melangkah keluar pintu kamar.

Keyla mengucek matanya ketika melihat ruangan tengah bangunan ini, jelas sekali ini bukan di Mension Agam.

"Kau sudah terbangun?"

Keyla menoleh pada sumber suara tersebut, didapati Agam sedang berdiri di balkon sambil menatapnya.

Mata Keyla teralihkan pada benda yang berada di dua jari Agam, benda itu menyala kemerahan dan mengeluarkan asap putih yang mengepul, saat itu Agam terlihat sedang merokok.

Keyla menatap tajam Agam lalu melangkah menghampirinya, tanpa basa-basi ia merampas rokok di tangan Agam lalu membantingnya ke lantai, Keyla segera menginjaknya sekuat tenaga sampai rokok itu padam dan tidak berbentuk lagi.

"Apa yang kau lakukan?" Agam terkejut dengan kelakuan Keyla.

"Aku paling benci dengan rokok." Nada Keyla terdengar kesal. "Sejak kapan kau jadi perokok seperti ini?"

"Sejak ditinggal olehmu..."

Keyla diam sejenak, menaikan salah satu alisnya. "Kau sering melakukannya?"

"Aku perokok pasif, aku merokok jika sedang banyak pekerjaan." Agam mengambil satu rokok lainnya di saku tapi Keyla segera merampasnya beserta bungkusnya.

"Sudah aku bilang, jangan merokok!"

Agam mengangkat bahu, ia kemudian mengambil cangkir kopi yang ditaruh di pagar balkon lalu menyeruputnya.

Keyla terkejut saat baru menyadari kalau dirinya berada di tempat yang sangat tinggi, ia mendekati pagar balkon lalu melihat ke bawah, nafas gadis itu tertahan saat menyaksikan suasana perkotaan malam yang terpampang jelas dimatanya.

"Kita berada di gedung hotel?" Tanya Keyla tidak percaya.

"Penthouse." Agam membenarkan.

Mata Keyla terbelalak, ia melihat sekitarnya, dari ketinggian gedung tempatnya sekarang setidaknya Keyla berada di lantai empat puluh.

"Sejak kapan kau membawaku kesini?"

"Sejak kau tidur."

"Kenapa tidak kembali ke rumah?"

Agam melihat jam tangannya, "Ini sudah larut malam, jika kita kembali membutuhkan waktu satu jam dari sini dan aku tidak mau kau tertidur sambil duduk di mobil."

Keyla menyadari sesuatu. "T-tunggu dulu, kalau begitu kenapa aku bisa disini jika sebelumnya berada di dalam mobil."

Mendengar hal tersebut membuat Agam langsung mengulas senyuman, "Tentu saja aku yang menggendongmu, aku yang membawamu sampai ke lantai teratas."

"Dan disaksikan banyak orang?" Keyla tak percaya.

"Ya, mereka semua melihatmu."

Pipi Keyla terasa memanas, dengan refleks ia menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Keyla tidak bisa membayangkan bagaimana mereka memandangnya saat itu ketika tertidur dan digendong Agam, yang pasti dirinya sangat malu saat ini.

Agam tertawa kecil lalu mendekat dan melingkarkan tangannya di pinggang Keyla. Agam mengecup kening gadis itu. "Jangan khawatir, ini adalah salah satu hotel keluargaku, mereka semua justeru memandangmu dengan iri karena digendong olehku."

Pernyataan Agam tidak membuat Keyla merasa lebih baik, justru ia semakin kesal karena sebab Agam lah dia jadi malu seperti ini.

Keyla mencubit perut Agam lalu memutarnya dengan keras, membuat Agam meringis kesakitan dan lingkaran tangan Agam di pinggangnya segera terlepas.

"Kenapa kau mencubitku?" Agam memegang perutnya dengan wajah yang meringis.

"Itu karena kau menggendongku di keramaian tanpa izin." Keyla melipat tangannya di dada.

"Aku hanya membantumu Key, seharusnya kau bersyukur karena aku begitu perhatian padamu." Agam meringis kesakitan sampai ia membungkukkan badannya.

Melihat Agam kesakitan hingga seperti itu membuat Keyla jadi merasa bersalah, "Maaf, aku terlalu keras mencubitmu."

"Meminta maaf tidak membuat rasa sakit ini berkurang, Key." Keluh Agam.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" Keyla kebingungan.

Agam segera tersenyum lebar lalu menunjuk pipi dengan jarinya. "Kau bisa menciumku disini, rasa sakitnya akan langsung berkurang."

Keyla mendengus kesal, ia segera berbalik namun Agam dengan cepat menarik tangannya hingga ia jatuh di dalam pelukannya.

"Agam lepaskan, aku ingin mandi."

"Kau belum membayar atas cubitanmu sebelumnya, kau harus bertanggung jawab sebagai wanita yang dewasa." Agam kini melingkarkan kedua tangannya di pinggang Keyla, memastikan gadis itu tidak kabur.

Keyla memutar matanya malas melihat tingkah Agam seperti akan kecil yang merajuk. Keyla menghela nafas, dalam satu gerakan, ia segera mencium pipi Agam sekilas.

"Sudahkan, sekarang Lepaskan aku."

Agam mematung sesaat sebelum menatap mata Keyla. "Aku tidak menyangka kau beneran akan menciumku."

Pipi Keyla merona. "H-hanya satu kali ini saja, selepasnya aku tidak akan mau melakukannya lagi."

Keyla menginjak kaki Agam karena pria itu masih melingkarkan tangan dipanggangnya, Agam berdecak pelan karena Keyla berhasil kabur dengan cara itu.

Keyla menjulurkan lidahnya lalu langsung buru-buru pergi ke arah kamar mandi, ia masih memakai setelan blazer kerjanya di kantor ketika terbangun di penthouse ini. Keyla kemudian segera membersihkan dirinya.

***

Keyla lupa karena ia berada di tempat berbeda, maka semua pakaiannya yang berada mension Agam tidak terbawa olehnya.

Keyla tidak bisa memakai setelan kantornya lagi yang sudah ia pakai seharian ini, Keyla memutar otaknya untuk mencari jalan keluar dari situasi ini.

'Mungkin Agam bisa membantuku?' pikir Keyla.

Keyla sedikit mengintipkan kepalanya di balik pintu kamar mandir, ia melihat Agam sedang berada di ruangan tengah, duduk di sopa sambil memainkan laptopnya.

"Agam!" Ucap Keyla memanggil.

"Ada apa?" Agam tidak menoleh, tatapannya masih terfokus pada layar laptop didepannya.

"Aku tidak membawa pakaian ganti, bisakah kau membawakan pakaianku yang ada di mensionmu."

Agam mengerutkan dahinya lalu menoleh ke arah Keyla yang mengintip di pintu kamar mandi. Agam tak kuasa menahan senyumannya saat menyadari situasi yang terjadi pada gadis itu.

"Sudah jam sepuluh malam... Para pekerjaku sekarang sudah berisitirahat Key..." Ucap Agam berbohong.

"Tapi aku tidak membawa pakaian ganti kesini."

Agam terdiam sejenak sebelum pergi ke kamarnya, beberapa saat kemudian ia kembali sambil membawakan kemeja putih lalu diberikan pada Keyla.

"Ini pakaianmu?" Tanya Keyla saat melihat ukuran kemeja itu yang besar dibandingkan tubuhnya.

"Lebih baik ada dari pada tidak memakainya sama sekali bukan." Agam mengangkat bahu.

Agam kembali ke sofa sambil berusaha menahan tawanya, disisi lain Keyla mematung sejenak lalu menghela nafas, tanpa punya banyak pilihan dia ke kamar mandi lagi dan memakai kemeja itu.

Beberapa menit kemudian Keyla keluar dari kamar mandinya, karena kemeja Agam sangat besar membuat pakaiannya itu sedikit melorot ke bawah sampai menutupi setengah paha Keyla.

"Apa ada celananya?" Tanya Keyla, ia harus menutupi bagian kakinya.

"Tidak ada, kalau kau mau, kau bisa memakai kolor dalamku."

Keyla dengan cepat langsung menolaknya, ia bergidik ngeri jika meminjaminya.

Agam mengulas senyum melihat reaksi Keyla sementara pandangannya tidak lepas dari paha gadis itu, Keyla terlihat seksi ketika memakai kemejanya yang kebesaran.

Episodes
1 Eps. 1 — Bertemu Kembali
2 Eps. 2 — Agam dan Keyla
3 Eps. 3 — Perubahan Dua Sisi
4 Eps. 4 — Masa Lalu
5 Eps. 5 — Tempat Tinggal
6 Eps. 6 — Kekayaan
7 Eps. 7 — Semalam Berdua
8 Eps. 8 — Sarapan Pagi
9 Eps. 9 — Pilihan Keyla
10 Eps. 10 — Salah Tingkah
11 Eps. 11 — Rasa Kesal
12 Eps. 12 — Penthouse Mewah
13 Eps. 13 — Keheningan Malam
14 Eps. 14 — Pekerjaan Sampingan
15 Eps. 15 — Pertemuan Weekend
16 Eps. 16 — Roti Sobek
17 Eps. 17 — Masakan Buatan Keyla
18 Eps. 18 — Yang Jatuh Cinta
19 Eps. 19 — Obrolan Dengan Sopir Angkot
20 Eps. 20 — Pria Tampan Berjas
21 Eps. 21 — Lipstik Bibir
22 Eps. 22 — Devan
23 Eps. 23 — Masa Lalu Zahra
24 Eps. 24 — Untaian Takdir
25 Eps. 25 — Tanda Tangan Kontrak
26 Eps. 26 — Pesawat Pribadi
27 Eps. 27 — Pakaian Keyla
28 Eps. 28 — Vila Pantai
29 Eps. 29 — Masak Bersama
30 Eps. 30 — Pak Harris
31 Eps. 31 — Menikmati Sunset
32 Eps. 32 — Perasaan Cemburu
33 Eps. 33 — Bibir Merah
34 Eps. 34 — Pantai Malam
35 Eps. 35 — Jaga Hati
36 Eps. 36 — Bayangan Cinta
37 Eps. 37 — Gelap Malam
38 Eps. 38 — Kota Tua
39 Eps. 39 — Gadis Kecil
40 Eps. 40 — Rasa Terimakasih
41 Eps. 41 — Permintaan Kecil
42 Eps. 42 — Perubahan
43 Eps. 43 — Perjodohan Sekar
44 Eps. 44 — Pakai Jilbab
45 Eps. 45 — Anting Biru
46 Eps. 46 — Kebenaran
47 Eps. 47 — Kejujuran
48 Eps. 48 — Pasangan Bahagia
49 Eps. 49 — Jamuan Sore
50 Eps. 50 — Tanda Merah
51 Eps. 51 — Obrolan Malam
52 Eps. 52 — Mengharapkan Bayi
53 Eps. 53 — Kondisi Mertua
54 Eps. 54 — Rumah Mertua
55 Eps. 55 — Kamar Keyla
56 Eps. 56 — Cara Lain
57 Eps. 57 — Tanpa Celah
58 Eps. 58 — Niat Belajar
59 Eps. 59 — Reaksi Mual
60 Eps. 60 — Hasil Kehamilan
61 Eps. 61 — Suami Posesif
62 Eps. 62 — Rasa Donat
63 Eps. 63 — Kebenaran Tersembunyi
64 Eps. 64 — Debaran Perasaan
65 Eps. 65 — Pemeriksaan
66 Eps. 66 — Permintaan Kerja
67 Eps. 67 — Kembali Ke Kantor
68 Eps. 68 — Kabar Zahra
69 Eps. 69 — Keperluan Mendadak
70 Eps. 70 — Acara Pernikahan
71 Eps. 71 — Ucapan Lembut
72 Eps. 72 — Traktiran
73 Eps. 73 — Belanjaan Pakaian
74 Eps. 74 — Ritme Waktu
75 Eps. 75 — Keseharian Keyla
76 Eps. 76 — Semuanya Datang
77 Eps. 77 — Berakhir Indah
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Eps. 1 — Bertemu Kembali
2
Eps. 2 — Agam dan Keyla
3
Eps. 3 — Perubahan Dua Sisi
4
Eps. 4 — Masa Lalu
5
Eps. 5 — Tempat Tinggal
6
Eps. 6 — Kekayaan
7
Eps. 7 — Semalam Berdua
8
Eps. 8 — Sarapan Pagi
9
Eps. 9 — Pilihan Keyla
10
Eps. 10 — Salah Tingkah
11
Eps. 11 — Rasa Kesal
12
Eps. 12 — Penthouse Mewah
13
Eps. 13 — Keheningan Malam
14
Eps. 14 — Pekerjaan Sampingan
15
Eps. 15 — Pertemuan Weekend
16
Eps. 16 — Roti Sobek
17
Eps. 17 — Masakan Buatan Keyla
18
Eps. 18 — Yang Jatuh Cinta
19
Eps. 19 — Obrolan Dengan Sopir Angkot
20
Eps. 20 — Pria Tampan Berjas
21
Eps. 21 — Lipstik Bibir
22
Eps. 22 — Devan
23
Eps. 23 — Masa Lalu Zahra
24
Eps. 24 — Untaian Takdir
25
Eps. 25 — Tanda Tangan Kontrak
26
Eps. 26 — Pesawat Pribadi
27
Eps. 27 — Pakaian Keyla
28
Eps. 28 — Vila Pantai
29
Eps. 29 — Masak Bersama
30
Eps. 30 — Pak Harris
31
Eps. 31 — Menikmati Sunset
32
Eps. 32 — Perasaan Cemburu
33
Eps. 33 — Bibir Merah
34
Eps. 34 — Pantai Malam
35
Eps. 35 — Jaga Hati
36
Eps. 36 — Bayangan Cinta
37
Eps. 37 — Gelap Malam
38
Eps. 38 — Kota Tua
39
Eps. 39 — Gadis Kecil
40
Eps. 40 — Rasa Terimakasih
41
Eps. 41 — Permintaan Kecil
42
Eps. 42 — Perubahan
43
Eps. 43 — Perjodohan Sekar
44
Eps. 44 — Pakai Jilbab
45
Eps. 45 — Anting Biru
46
Eps. 46 — Kebenaran
47
Eps. 47 — Kejujuran
48
Eps. 48 — Pasangan Bahagia
49
Eps. 49 — Jamuan Sore
50
Eps. 50 — Tanda Merah
51
Eps. 51 — Obrolan Malam
52
Eps. 52 — Mengharapkan Bayi
53
Eps. 53 — Kondisi Mertua
54
Eps. 54 — Rumah Mertua
55
Eps. 55 — Kamar Keyla
56
Eps. 56 — Cara Lain
57
Eps. 57 — Tanpa Celah
58
Eps. 58 — Niat Belajar
59
Eps. 59 — Reaksi Mual
60
Eps. 60 — Hasil Kehamilan
61
Eps. 61 — Suami Posesif
62
Eps. 62 — Rasa Donat
63
Eps. 63 — Kebenaran Tersembunyi
64
Eps. 64 — Debaran Perasaan
65
Eps. 65 — Pemeriksaan
66
Eps. 66 — Permintaan Kerja
67
Eps. 67 — Kembali Ke Kantor
68
Eps. 68 — Kabar Zahra
69
Eps. 69 — Keperluan Mendadak
70
Eps. 70 — Acara Pernikahan
71
Eps. 71 — Ucapan Lembut
72
Eps. 72 — Traktiran
73
Eps. 73 — Belanjaan Pakaian
74
Eps. 74 — Ritme Waktu
75
Eps. 75 — Keseharian Keyla
76
Eps. 76 — Semuanya Datang
77
Eps. 77 — Berakhir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!