VWTH 19: Menghadiri Pesta

" Duke dan Duchess De Agler, memasuki aula pesta."

Suara penjaga pintu depan aula istana begitu menggema memberitahukan kedatangan Ella dan Dexter. Keduanya pun saling bergandengan tangan memasuki aula. Semua tamu yang ada di sana menatap ke arah mereka tanpa terkecuali.

Baju warna hitam yang digunakan oleh Dexter dan Ella jelas menarik perhatian. Pasalnya tidak ada yang menggunakan warna itu kecuali saat berkabung. Terlihat mereka saling berbisik. Ada yang mencemooh ada pula yang memuji.

" Lihat, itu Duke dan Duchess. Ada angin apa yang membawa mereka datang ke pesta."

" Betul, bukankah mereka biasanya tidak pernah datang? Dan baju itu. Mereka cukup berani ya?"

" Benar, baju warna hitam. Apakah Duke sedang ingin menunjukkan sesuatu?"

" Tapi itu cukup bagus dan elegan. Duchess terlihat sangat cantik. Aku tidak tahu jika putri Count Osmund memiliki kecantikan yang luar biasa. Apa selama ini Duke menyembunyikan istrinya karena itu."

Semua orang berspekulasi tentang kehadiran penguasa Duchy Agler tersebut. Dan memang itu yang diinginkan oleh Ella. Ella dan Dexter pun acuh dengan tatapan penuh tanya para bangsawan yang menghadiri pesta. mereka bahkan terlihat menikmati pesta tersebut.

Namun, Ella tidak bisa memungkiri bahwa ada tatapan tajam dari beberapa orang terhadap Dexter. Mereka menganggap seolah-olah Dexter adalah sesuatu kesalahan. Namun yang lucunya, ketika Dexter berbalik menatap mereka, wajah mereka langsung menunduk dan menciut.

Sungguh keterlaluan sekali. Begitu cara mereka menatap pahlawan perang? Orang yang membawa kedamaian. Rasanya aku ingin mencolok mata mereka. Huh, bukannya berterimakasih tapi malah memandang dengan tatapan hina. Entah apa yang terjadi padamu di masa lalu Dexter. Bagaimana anak sekecil kamu melakukan hal itu kepada kedua orang tua mu. Aku yakin kamu pasti punya alasan, aku yakin itu bukan keinginanmu.

Ella berbicara dalam hati. Bukan tanpa alasan Dexter dipanggil tyrant. Menurut cerita dari Nori, saat usia Dexter 13 tahun, ia menebaskan pedangnya kepada kedua orang tuanya. Duke dan Duchess De Agler meninggal ditempat saat itu juga. Peristiwa kelam itu tersebar ke penjuru kekaisaran Vervant. Semua menganggap Dexter adalah tyrant kejam karena membunuh kedua orang tuanya sendiri.

Tapi, karena Duke dan Duchess sebelumnya masih memiliki kekerabatan dengan kekaisaran atau boleh dikatakan bahwa Duchess ialah adik dari Kaisar sebelumnya, maka kasus itu pun ditutup. Dan setelah itu juga Dexter di kirim ke medan perang.

Maka dari itu setelah bercerita, Nori bertanya kepada Ella apakah tidak apa-apa mendengar cerita tentang Dexter. Jujur, pada awalnya Ella pun sangat terkejut. Jika dia belum mengenal Dexter secara dekat mungkin ia akan langsung percaya. Tapi melihat sifat Dexter yang sebenarnya lembut dan Ella yakin pria itu penyayang, dalam hati kecilnya Ella sama sekali tidak memercayai cerita itu. Dexter tidak mungkin membunuh orang tuanya sendiri. Dan Ella yakin ada hal lain yang membuat Dexter melakukan itu.

Greeb

Tuk!

Ella mengeratkan belitan tangannya di lengan Dexter dan menyandarkan kepalanya di dada bidang milik pria itu. Lagi-lagi Dexter terkejut. Sebenarnya setiap kali Ella melakukan kontak fisik dengannya, ia selalu saja terkejut dan tidak siap.

" Kenapa, apakah kamu lelah. Haruskan kita pulang?" tanya Dexter sambil mengamati wajah Ella.

" Tidak, saya hanya ingin saja seperti ini. Lagi pula Baginda Kaisar dan Baginda Ratu belum datang. Nanti kita dianggap tidak sopan," jawab Ella. Setidaknya dia tahu sopan santun dalam bertamu dan memenuhi undangan pesta. Meskipun ia sangat bosan, tapi dia tidak boleh pulang sebelum si empunya acara hadir.

" Aku tidak peduli akan hal itu. Jika ingin pulang ya pulang saja. Siapapun tidak berhak berkomentar," tukas Dexter tegas.

Ella tersenyum simpul. Meskipun terkesan dingin dan sombong, tapi agaknya memang seperti itulah Dexter. Pria itu tidak pernah memedulikan sekitar yang membicarakannya. Jika ia peduli, maka dirinya tidak akan bisa berdiri hingga dititik ini.

" Oh iya, kamu sudah berada di dunia ini beberapa saat. Aku yakin kamu pasti tahu mengenai rumor tentang ku yang merupakan seorang tyrant kejam. Apakah kamu tidak masalah dengan itu, dan tidak ada kah yang ingin kamu tanyakan?"

Dexter mengucapkan itu dengan tenang, tapi pandangannya tidak terarah kepada Ella. Wajah Dexter menghadap lurus ke depan seolah-olah menghindari Ella.

" Ehmmm sudah, tapi bagi saya tidak masalah. Apapun yang dikatakan orang tentang Anda sama sekali tidak berarti buat saya, karena saya lebih tahu siapa suami saya dibandingkan siapapun."

Deg deg deg

Dada Dexter bergemuruh. Ia langsung melihat wajah Ella. Sebuah senyum terukir dari bibir wanita itu. Dan sorot matanya menunjukkan bahwa semua yang diucapkan adalah tulus. Dexter tidak pernah menyangka bahwa ada orang yang percaya terhadap dirinya bahkan tanpa meminta penjelasan. Ada orang yang bersungguh-sungguh percaya pada dirinya tanpa menghakimi terlebih dulu.

" Baginda Kaisar Lucas Gerwyn dan Ratu Aretha Gerwyn memasuki aula."

Semua orang langsung berdiri dan membungkuk untuk memberi hormat. Tak terkecuali Dexter dan Ella. Ini adalah kesempatan bagi Ella untuk melihat siapa Ratu Aretha itu. Dan Ella hanya mengangkat satu sudut bibirnya nya. Dimata Ella, Ratu terlihat lebih muda dari perkiraannya. Ya memang benar, Ratu baru berusia 25 tahun. Meskipun bisa dikatakan bahwa Ella lebih muda, tapi bagi Ella yang didalam jiwanya adalah Antie Nicole tentu Aretha lebih muda. Karena usia Antie adalah 27 tahun.

" Terimakasih sudah datang di pesta yang aku buat. Pesta ini diperuntukan bagi Duke Dexter De Agler sebagai ucapan terimakasih kekaisaran Vervant karena telah berhasil membawa peperangan. Terimakasih Duke, dan untuk semuanya, silakan menikmati pestanya."

Suara Ratu Aretha menggema, semuanya pun melakukan tepuk tangan menyambut penyambutan singkat dari Sang Ratu. Setelah itu, Dexter mengajak Ella untuk memberi salam kepada kaisar dan ratu. Jika wajah Lucas menunjukkan senyuman yang tulus, tentu tidak dengan Aretha. Senyuman itu diketahui Ella sebagai senyuman yang menyimpan banyak arti.

" Aku senang akhirnya Kakak, maksud ku Duke Dexter dan Duchess mau datang ke pesta. Aku harap kalian menikmati pesta ini," ucap Kaisar Lucas.

" Terimakasih Baginda, kamu akan menikmati pesta dengan baik, " tukas Dexter.

Dexter lalu meminta pamit untuk menikmati pestanya. Lucas memandang keduanya dengan rasa puas. Karena dari kaca mata Lucas, Dexter terlihat sangat bahagia bersama dengan sang istri.

" Apa kau lihat itu istriku, Kak Dexter terlihat bahagia. Tatapan cinta terlihat dari keduanya."

" Anda benar Baginda. Saya setuju, dan saya sungguh sangat menantikan lahirnya penerus di keluarga De Agler. Dan aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Aku memberikan putri Count Osmund bukan untuk melahirkan penerus. Tapi untuk menghancurkan Duke Dexter."

Kalimat terakhir yang Aretha ucapkan, tentu tidak ia katakan secara lugas. Ia mengatakannya dalam hati.

TBC

Terpopuler

Comments

Îen

Îen

ambisius sekali si ratu...pdhal umur br 25....ga kebayang klo dia makin berumur bakal selicik dan seserakah apa dia

2024-04-26

0

Tia H.

Tia H.

ini ratu sinting namanya 😁.

2024-04-15

0

Bunda Aish

Bunda Aish

ada bau kelicikan dan keserakahan dari ratu

2024-04-14

1

lihat semua
Episodes
1 VWTH 01: Jatuh dan Bangun Di Dunia Lain
2 VWTH 02: Saya Berasal Dari Dunia Lain.
3 VWTH 03: Apa Yang Harus Kulakukan?
4 VWTH 04: Kedatangan Count Osmund
5 VWTH 05: Mari Buat Kesepakatan
6 VWTH 06: Intrik Tersembunyi Sang Ratu
7 VWTH 07: Bersikap Layaknya Duchess
8 VWTH 08: Cerita Rober
9 VWTH 09: Strategi Ratu Aretha
10 VWTH 10: Sparing Duke dan Duchess
11 VWTH 11: Ksatria Untuk Duchess
12 VWTH 12: Pemanasan Dulu
13 VWTH 13: Apa Yang Anda Rencanakan?
14 VWTH 14: Aksi Duchess
15 VWTH 15: Peringatan Ella
16 VWTH 16: Penyesalan Dexter
17 VWTH 17: Kamu Tidak Sendiri
18 VWTH 18: Aku Percaya, Istriku
19 VWTH 19: Menghadiri Pesta
20 VWTH 20: Melakukan Segala Sesuatu Untuk Menyingkirkan Penghalang
21 VWTH 21: Serangan Ella
22 VWTH 22: Banyaknya Undangan Pesta Teh yang Datang
23 VWTH 23: Tidak Percaya
24 VWTH 24: Tamu Tak Diundang
25 VWTH 25: Itu Milik Mu, Ambillah!
26 VWTH 26: Menuju Pertunjukan
27 VWTH 27: Perjamuan Pesta Teh
28 VWTH 28: Bagaimana Menghilangkan Sakit Anda, Duke?
29 VWTH 29: Lidah Memang Tidak Bertulang
30 VWTH 30: Pertunjukan Dexter dan Ella
31 VWTH 31: Dexter Bisa Tidur Nyenyak
32 VWTH 32: Hari Libur Pegawai Kastel
33 VWTH 33: Kekesalan Aretha
34 VWTH 34: Cerita Sebenarnya
35 VWTH 35: Luka Menyakitkan
36 VWTH 36: Sejarah Panjang
37 VWTH 37: Orang Asing Rupanya Sudah Datang
38 VWTH 38: Pengorbanan Seperti Apa?
39 VWTH 39: Kebingungan
40 VWTH 40: Dramatis
41 VWTH 41: Persembahan
42 VWTH 42: Aku Hanya Mencoba
43 VWTH 43: Apa Lagiiiiiii
44 VWTH 44: Pasti Ada Cara
45 VWTH 45: Rencana Busuk Lagi
46 VWTH 46: Pertanyaan Dexter
47 VWTH 47: Lanjut Nggak Nih??
48 VWTH 48: Tahan, Belum Saatnya
49 VWTH 49: Benar-benar Bapak Tidak Benar
50 VWTH 50: Uughh sakit :P
51 VWTH 51: Erza! Kamu Mengganggu!
52 VWTH 52: Jangan Berpikiran Begitu, El!
53 VWTH 53: Ultimatum Kaisar Lucas
54 VWTH 54: Bagaimana Jika Aku Membunuh Istrimu?
55 VWTH 55: Mengambil Milikku
56 VWTH 56: Anak Sialan!!!
57 VWTH 57: Pekerjaan Pertama Selesai.
58 VWTH 58: Full Red Moon
59 VWTH 59: Terkejut
60 VWTH 60: Kepergok
61 VWTH 61: Mari Kita Pergi
62 VWTH 62: Kok Beda?
63 VWTH 63: Mengkhianati
64 VWTH 64: Kabur!
65 VWTH 65: Di Persimpangan Jalan
66 VWTH 66: Apa Kau Yakin?
67 VWTH 67: Dasar Wanita Gila!
68 VWTH 68: Itu Hukuman mu
69 VWTH 69: Harus Dimusnahkan
70 VWTH 70: Itu Cukup Layak
71 VWTH 71: Sejarah Panjang
72 VWTH 72: Sayang Tanpa Syarat
73 VWTH 73: Aku Mencintaimu
74 VWTH 74: Permintaan Maaf Tulus
75 VWTH 75: Itu Belum Seberapa
76 VWTH 76: Kamu Jahat!
77 VWTH 77: Terimakasih Sudah Datang
Episodes

Updated 77 Episodes

1
VWTH 01: Jatuh dan Bangun Di Dunia Lain
2
VWTH 02: Saya Berasal Dari Dunia Lain.
3
VWTH 03: Apa Yang Harus Kulakukan?
4
VWTH 04: Kedatangan Count Osmund
5
VWTH 05: Mari Buat Kesepakatan
6
VWTH 06: Intrik Tersembunyi Sang Ratu
7
VWTH 07: Bersikap Layaknya Duchess
8
VWTH 08: Cerita Rober
9
VWTH 09: Strategi Ratu Aretha
10
VWTH 10: Sparing Duke dan Duchess
11
VWTH 11: Ksatria Untuk Duchess
12
VWTH 12: Pemanasan Dulu
13
VWTH 13: Apa Yang Anda Rencanakan?
14
VWTH 14: Aksi Duchess
15
VWTH 15: Peringatan Ella
16
VWTH 16: Penyesalan Dexter
17
VWTH 17: Kamu Tidak Sendiri
18
VWTH 18: Aku Percaya, Istriku
19
VWTH 19: Menghadiri Pesta
20
VWTH 20: Melakukan Segala Sesuatu Untuk Menyingkirkan Penghalang
21
VWTH 21: Serangan Ella
22
VWTH 22: Banyaknya Undangan Pesta Teh yang Datang
23
VWTH 23: Tidak Percaya
24
VWTH 24: Tamu Tak Diundang
25
VWTH 25: Itu Milik Mu, Ambillah!
26
VWTH 26: Menuju Pertunjukan
27
VWTH 27: Perjamuan Pesta Teh
28
VWTH 28: Bagaimana Menghilangkan Sakit Anda, Duke?
29
VWTH 29: Lidah Memang Tidak Bertulang
30
VWTH 30: Pertunjukan Dexter dan Ella
31
VWTH 31: Dexter Bisa Tidur Nyenyak
32
VWTH 32: Hari Libur Pegawai Kastel
33
VWTH 33: Kekesalan Aretha
34
VWTH 34: Cerita Sebenarnya
35
VWTH 35: Luka Menyakitkan
36
VWTH 36: Sejarah Panjang
37
VWTH 37: Orang Asing Rupanya Sudah Datang
38
VWTH 38: Pengorbanan Seperti Apa?
39
VWTH 39: Kebingungan
40
VWTH 40: Dramatis
41
VWTH 41: Persembahan
42
VWTH 42: Aku Hanya Mencoba
43
VWTH 43: Apa Lagiiiiiii
44
VWTH 44: Pasti Ada Cara
45
VWTH 45: Rencana Busuk Lagi
46
VWTH 46: Pertanyaan Dexter
47
VWTH 47: Lanjut Nggak Nih??
48
VWTH 48: Tahan, Belum Saatnya
49
VWTH 49: Benar-benar Bapak Tidak Benar
50
VWTH 50: Uughh sakit :P
51
VWTH 51: Erza! Kamu Mengganggu!
52
VWTH 52: Jangan Berpikiran Begitu, El!
53
VWTH 53: Ultimatum Kaisar Lucas
54
VWTH 54: Bagaimana Jika Aku Membunuh Istrimu?
55
VWTH 55: Mengambil Milikku
56
VWTH 56: Anak Sialan!!!
57
VWTH 57: Pekerjaan Pertama Selesai.
58
VWTH 58: Full Red Moon
59
VWTH 59: Terkejut
60
VWTH 60: Kepergok
61
VWTH 61: Mari Kita Pergi
62
VWTH 62: Kok Beda?
63
VWTH 63: Mengkhianati
64
VWTH 64: Kabur!
65
VWTH 65: Di Persimpangan Jalan
66
VWTH 66: Apa Kau Yakin?
67
VWTH 67: Dasar Wanita Gila!
68
VWTH 68: Itu Hukuman mu
69
VWTH 69: Harus Dimusnahkan
70
VWTH 70: Itu Cukup Layak
71
VWTH 71: Sejarah Panjang
72
VWTH 72: Sayang Tanpa Syarat
73
VWTH 73: Aku Mencintaimu
74
VWTH 74: Permintaan Maaf Tulus
75
VWTH 75: Itu Belum Seberapa
76
VWTH 76: Kamu Jahat!
77
VWTH 77: Terimakasih Sudah Datang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!