VWTH 14: Aksi Duchess

Kastel Count Clovis Osmund

Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit, akhirnya Ella sampai juga di rumahnya. Setidaknya memang kastel yang berdiri kokoh di depannya itu menang benar adalah rumah Estrella (yang asli).

Ella tersenyum simpul saat Luz mengulurkan tangannya untuk membantunya turun dari kereta kuda. Ella mengacungi jempol keprofesionalan Luz. Ia tahu saat ini isi hati Luz sangat tidak suka terhadapnya, tapi Luz menjalankan tugasnya dengan sangat baik.

Drap! Drap! Drap!

Terdengar suara langkah kaki dari beberapa orang yang menghampiri Ella. Wajah-wajah terkejut dan panik sangat jelas tergambar.

" Salam Yang Mulia Duchess, sebuah kehormatan Yang Mulia mendatangi tempat kami," ucap salah satu pelayan yang Ella yakini dia adalah butler keluarga Count Osmund. Pria itu mengatakan salam sambil membungkuk hormat.

" Dimana ayahku, apakah dia tidak menyambut putri kesayangannya yang sudah jauh-jauh datang kemari?

Shaaaah

Kepala pelayan dan beberapa pelayan yang menyambut sangat terkejut mendengar penuturan Estrella. Gadis yang biasanya selalu menunduk takut itu kini bisa bicara tajam dan aura menekan jelas bisa dirasakan oleh mereka.

" I-itu."

Sraaak

Tap! Tap! Tap!

Estrella mengajukan kepala pelayan yang hendak menjawab. Ia bahkan melewati mereka semua dan langsung berjalan memasuki kastel meskipun belum dipersilakan.

Nori dan Luz mengikuti dari belakang pun dengan para pelayan kediaman Count Clovis Osmund. Tapi ekspresi mereka berbeda dari Nori dan Luz. Wajah mereka terlihat takut dan juga kebingungan.

Bluk

Estrella menghempaskan bokongnya di sebuah kursi. Ia lalu menyilangkan kaki juga melipat tangannya di depan dada. Kepalanya tegap dan dagunya terangkat. Ia melihat ke sekeliling rumah, di sana terdapat sebuah lukisan keluarga. Namun anehnya tidak ada gambar Estrella di sana. Hanya ada Count Clovis, seorang wanita dan seorang anak laki-laki.

" Ternyata itu yang dibisikkan oleh Tuan Duke tadi, seorang kakak laki-laki. Anak laki-laki yang jadi kebanggaan ayah tersayang. Aah aku sangat penasaran bagaimana wajahnya itu," gumam Ella lirih.

Ella kembali mengerutkan kedua alisnya saat tidak ada satu pelayan pun yang bergerak. Dalam artian, mereka hanya berdiri mematung tanpa menyajikan apapun untuk dirinya.

Gubraaak

Semua yang ada di situ terjingkat, tidak terkecuali Nori dan Luz. Semua mata tertuju kepada Estrella yang sedang tersenyum.

" Ups, sepertinya tanpa sadar kaki ku menyentuh sesuatu," ucap Ella sambil berlagak kaget.

Sebuah meja baru saja dijatuhkan oleh Ella degan menggunakan kakinya. Tentu saja itu tidak bisa dipercaya bagi para pelayan. Yang mereka tahu Ella adalah gadis lemah dan penakut. Jangankan membalikkan meja, menjatuhkan sendok atau garpu saja dia tidak akan berani.

" No-nona, apa yang Nona lakukan!"

Gubraaak

Aaaahhh

" Siap yang kau panggil Nona hah? Apa kau lupa bahwa aku adalah istri seorang Duke. Aku adalah Duchess De Agler. Lancang sekali kalian memanggilku dengan sebutan nona. Uuuh, aku rasa kau harus mengadukan kelancangan kalian ini kepada suamiku. Kira-kira, apa ya yang akan dilakukan suamiku untuk menghukum kalian. Memotong tangan atau lidah, sepertinya tidak buruk juga."

Blrukkk

"'A-ampun Yang Mulia Duchess, maafkan kecerobohan kami."

Semua pelayan sontak langsung bersujud di depan Estrella. Tubuh mereka bergetar, terlebih mengingat siapa Duke Dexter. Dexter yang merupakan seorang tyrant tentu tidak akan kesulitan untuk menebas leher mereka seketika itu juga.

" Nah kalau begitu, kalian sudah tahu kan apa yang harus dilakukan untuk menyabut ku. Jangan membuatku bicara dua kali. Lalu, panggilan ayah dan kakakku tersayang itu. Bukankah mereka sangat keterlaluan tidak menyambut ku."

Kepala pelayan dan pelayan yang lain langsung berlari menuju tempat mereka masing-masing. Nori sangat takjub melihat apa yang dilakukan oleh sang nyonya. Sedangkan Luz, dia kembali menemukan sesuatu yang lain dari diri Estrella.

" Apa Anda sengaja melakukan ini Yang Mulia Duchess?" tanya Luz penuh dengan kecurigaan.

Estrella hanya tersenyum, dia tidak ada kewajiban untuk menjelaskan apapun kepada Luz. Ini adalah urusannya dengan Duke Dexter. Jadi orang lain tidak perlu mengetahui rencananya. Meskipun ia tahu bahwa Dexter mungkin saja bercerita kepada Luz, karen setidaknya mungkin tiba-tiba menempatkan Luz di sisinya.

Luz akhirnya memilih diam karena Estrella hanya melemparkan senyum padanya. Ia juga merasa canggung jika harus bertanya kembali karena nyonya nya itu sepertinya tidak akan menjawab pertanyaan apapun yang ia lontarkan.

" Estrellaaaa, apa yang sudah kau lakukan hah!"

Count Clovis langsung mengeram marah ketika melihat meja yang terbalik itu. Bagaimanapun meja itu adalah furniture mahal yang ia dapatkan dari sebuah pelelangan.

" Harap Anda bicara dengan sopan Tuan Count. Yang Anda teriaki adalah seorang Duchess. Anda tahu kan apa hukumannya bagi orang yang dengan sengaja menghina istri dari penguasa Duchy Agler?"

Sriing

Luz sudah berdiri di depan Estrella dan menarik pedangnya. Ella tersenyum cerah, dan mengetahui bahwa seperti ini lah tugasnya Luz.

" Grrrttt, siapa kamu berani-beraninya mengancam seorang bangsawan. Dasar rakyat jelata kurang ajar!"

Luz hendak mengangkat pedangnya dan mengacungkannya tepat ke leher Count Clovis. Tapi oleh Ella dihadang dan menggunakan kode matanya, Ella ,meminta Luz untuk memasukkan lagi pedang itu ke sarungnya.

" Salam Ayah, putrimu datang. Apakah Ayah tidak merasa senang hmmm? Bukankah saya adalah putri kesayangan Ayah?"

Count Clovis semakin murka saat mendengar ucapan Ella yang baginya bernada mencibir. Ia ingin sekali melayangkan tamparan seperti biasanya yang ia lakukan terhadap Ella, tapi dia menahannya dengan baik karena ada seorang ksatria disisi Ella.

" Haah, saya agak lelah. Saya akan ke kamar saya dulu. Aah tolong siapkan makan siang ya, saya akan makan siang di sini."

" Ba-baik Yang Mulia Duchess."

" Hei, di sini aku adalah tuan kalian. Mengapa kalian malah mengikuti ucapan anak sialan ini!"

Lagi-lagi Count Clovis dibuat kesal. Semua pelayan menurut dengan apa yang diucapkan oleh Ella. Dan bahkan tidak ada yang memandangnya. Pada Akhirnya dia memilih untuk kembali ke kamarnya. Jika terus berada di luar, maka ia hanya akan semakin marah.

Ella sudah sampai di kamarnya dengan diarahkan oleh salah seorang pelayan. Dengan dalih dia tidak membawa kunci kamar, Ella berhasil mengetahui kamar Estrella yang asli tanpa dicurigai.

" Saya akan berjaga di depan pintu Nyonya Duchess."

Ella mengangguk, ia lalu masuk ke kamar milik Estrella. Betapa terkejutnya Ella saat melihat kamar itu. Kamar yang ia lihat sungguh sangat jauh dari bayangannya, untuk ukuran gadis bangsawan yang pernah ia tahu dari komik ataupun gambaran dari webnovel, ini sungguh jauh berbeda. Bisa dibilang kamar Estrella ini sangat sangat sangat sederhana.

Memang lokasinya terbilang bagus karena berada di lantai yang sama dengan kamar ayah dan kakaknya, tapi di dalamnya sama sekali tidak ada perabotan yang berarti. Hanya sebuah tempat tidur kecil, satu lemari dan satu meja rias.

" N-nyonya, ini sungguh sangat keterlaluan. Bagaimana seorang putri bangsawan memiliki kamar mirip dengan kamar pelayan? Aah maaf Nyonya, bukan maksud saya~"

" Tidak apa-apa Nori. Kau tunggulah di luar bersama dengan Luz. Aku ingin sendiri dulu."

Nori membungkukkan tubuh untuk memberi hormat lalu ia berjalan keluar kamar dan menutupnya secara perlahan. Di dalam kamar, Estella masih sangat terkejut dengan apa yang ia lihat. Ia pun mencoba mencari sesuatu yang mungkin saja bisa ia jadikan petunjuk. Dalam pengalamannya membaca web novel, biasanya para gadis suka menulis buku harian. Ella berusaha mencari itu, siapa tahu Estrella asli juga suka melakukan hal tersebut.

" Aah ketemu, mari kita lihat. Apa saja yang kau tulis di buku mu yang berwana merah muda ini Estrella Osmund?"

TBC

Terpopuler

Comments

Îen

Îen

nahhh kan seru klo si ella ngeluarin taring nya di hadapan kel yg gak pernah nganggep dia ada

2024-04-26

0

Îen

Îen

salah nya ella apa yahh sampe bokap nya memperlakukan ella ky gt😑😑😑😑

2024-04-26

0

Bunda Aish

Bunda Aish

alangkah menderita nya kehidupan Ella ya 😟

2024-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 VWTH 01: Jatuh dan Bangun Di Dunia Lain
2 VWTH 02: Saya Berasal Dari Dunia Lain.
3 VWTH 03: Apa Yang Harus Kulakukan?
4 VWTH 04: Kedatangan Count Osmund
5 VWTH 05: Mari Buat Kesepakatan
6 VWTH 06: Intrik Tersembunyi Sang Ratu
7 VWTH 07: Bersikap Layaknya Duchess
8 VWTH 08: Cerita Rober
9 VWTH 09: Strategi Ratu Aretha
10 VWTH 10: Sparing Duke dan Duchess
11 VWTH 11: Ksatria Untuk Duchess
12 VWTH 12: Pemanasan Dulu
13 VWTH 13: Apa Yang Anda Rencanakan?
14 VWTH 14: Aksi Duchess
15 VWTH 15: Peringatan Ella
16 VWTH 16: Penyesalan Dexter
17 VWTH 17: Kamu Tidak Sendiri
18 VWTH 18: Aku Percaya, Istriku
19 VWTH 19: Menghadiri Pesta
20 VWTH 20: Melakukan Segala Sesuatu Untuk Menyingkirkan Penghalang
21 VWTH 21: Serangan Ella
22 VWTH 22: Banyaknya Undangan Pesta Teh yang Datang
23 VWTH 23: Tidak Percaya
24 VWTH 24: Tamu Tak Diundang
25 VWTH 25: Itu Milik Mu, Ambillah!
26 VWTH 26: Menuju Pertunjukan
27 VWTH 27: Perjamuan Pesta Teh
28 VWTH 28: Bagaimana Menghilangkan Sakit Anda, Duke?
29 VWTH 29: Lidah Memang Tidak Bertulang
30 VWTH 30: Pertunjukan Dexter dan Ella
31 VWTH 31: Dexter Bisa Tidur Nyenyak
32 VWTH 32: Hari Libur Pegawai Kastel
33 VWTH 33: Kekesalan Aretha
34 VWTH 34: Cerita Sebenarnya
35 VWTH 35: Luka Menyakitkan
36 VWTH 36: Sejarah Panjang
37 VWTH 37: Orang Asing Rupanya Sudah Datang
38 VWTH 38: Pengorbanan Seperti Apa?
39 VWTH 39: Kebingungan
40 VWTH 40: Dramatis
41 VWTH 41: Persembahan
42 VWTH 42: Aku Hanya Mencoba
43 VWTH 43: Apa Lagiiiiiii
44 VWTH 44: Pasti Ada Cara
45 VWTH 45: Rencana Busuk Lagi
46 VWTH 46: Pertanyaan Dexter
47 VWTH 47: Lanjut Nggak Nih??
48 VWTH 48: Tahan, Belum Saatnya
49 VWTH 49: Benar-benar Bapak Tidak Benar
50 VWTH 50: Uughh sakit :P
51 VWTH 51: Erza! Kamu Mengganggu!
52 VWTH 52: Jangan Berpikiran Begitu, El!
53 VWTH 53: Ultimatum Kaisar Lucas
54 VWTH 54: Bagaimana Jika Aku Membunuh Istrimu?
55 VWTH 55: Mengambil Milikku
56 VWTH 56: Anak Sialan!!!
57 VWTH 57: Pekerjaan Pertama Selesai.
58 VWTH 58: Full Red Moon
59 VWTH 59: Terkejut
60 VWTH 60: Kepergok
61 VWTH 61: Mari Kita Pergi
62 VWTH 62: Kok Beda?
63 VWTH 63: Mengkhianati
64 VWTH 64: Kabur!
65 VWTH 65: Di Persimpangan Jalan
66 VWTH 66: Apa Kau Yakin?
67 VWTH 67: Dasar Wanita Gila!
68 VWTH 68: Itu Hukuman mu
69 VWTH 69: Harus Dimusnahkan
70 VWTH 70: Itu Cukup Layak
71 VWTH 71: Sejarah Panjang
72 VWTH 72: Sayang Tanpa Syarat
73 VWTH 73: Aku Mencintaimu
74 VWTH 74: Permintaan Maaf Tulus
75 VWTH 75: Itu Belum Seberapa
76 VWTH 76: Kamu Jahat!
77 VWTH 77: Terimakasih Sudah Datang
Episodes

Updated 77 Episodes

1
VWTH 01: Jatuh dan Bangun Di Dunia Lain
2
VWTH 02: Saya Berasal Dari Dunia Lain.
3
VWTH 03: Apa Yang Harus Kulakukan?
4
VWTH 04: Kedatangan Count Osmund
5
VWTH 05: Mari Buat Kesepakatan
6
VWTH 06: Intrik Tersembunyi Sang Ratu
7
VWTH 07: Bersikap Layaknya Duchess
8
VWTH 08: Cerita Rober
9
VWTH 09: Strategi Ratu Aretha
10
VWTH 10: Sparing Duke dan Duchess
11
VWTH 11: Ksatria Untuk Duchess
12
VWTH 12: Pemanasan Dulu
13
VWTH 13: Apa Yang Anda Rencanakan?
14
VWTH 14: Aksi Duchess
15
VWTH 15: Peringatan Ella
16
VWTH 16: Penyesalan Dexter
17
VWTH 17: Kamu Tidak Sendiri
18
VWTH 18: Aku Percaya, Istriku
19
VWTH 19: Menghadiri Pesta
20
VWTH 20: Melakukan Segala Sesuatu Untuk Menyingkirkan Penghalang
21
VWTH 21: Serangan Ella
22
VWTH 22: Banyaknya Undangan Pesta Teh yang Datang
23
VWTH 23: Tidak Percaya
24
VWTH 24: Tamu Tak Diundang
25
VWTH 25: Itu Milik Mu, Ambillah!
26
VWTH 26: Menuju Pertunjukan
27
VWTH 27: Perjamuan Pesta Teh
28
VWTH 28: Bagaimana Menghilangkan Sakit Anda, Duke?
29
VWTH 29: Lidah Memang Tidak Bertulang
30
VWTH 30: Pertunjukan Dexter dan Ella
31
VWTH 31: Dexter Bisa Tidur Nyenyak
32
VWTH 32: Hari Libur Pegawai Kastel
33
VWTH 33: Kekesalan Aretha
34
VWTH 34: Cerita Sebenarnya
35
VWTH 35: Luka Menyakitkan
36
VWTH 36: Sejarah Panjang
37
VWTH 37: Orang Asing Rupanya Sudah Datang
38
VWTH 38: Pengorbanan Seperti Apa?
39
VWTH 39: Kebingungan
40
VWTH 40: Dramatis
41
VWTH 41: Persembahan
42
VWTH 42: Aku Hanya Mencoba
43
VWTH 43: Apa Lagiiiiiii
44
VWTH 44: Pasti Ada Cara
45
VWTH 45: Rencana Busuk Lagi
46
VWTH 46: Pertanyaan Dexter
47
VWTH 47: Lanjut Nggak Nih??
48
VWTH 48: Tahan, Belum Saatnya
49
VWTH 49: Benar-benar Bapak Tidak Benar
50
VWTH 50: Uughh sakit :P
51
VWTH 51: Erza! Kamu Mengganggu!
52
VWTH 52: Jangan Berpikiran Begitu, El!
53
VWTH 53: Ultimatum Kaisar Lucas
54
VWTH 54: Bagaimana Jika Aku Membunuh Istrimu?
55
VWTH 55: Mengambil Milikku
56
VWTH 56: Anak Sialan!!!
57
VWTH 57: Pekerjaan Pertama Selesai.
58
VWTH 58: Full Red Moon
59
VWTH 59: Terkejut
60
VWTH 60: Kepergok
61
VWTH 61: Mari Kita Pergi
62
VWTH 62: Kok Beda?
63
VWTH 63: Mengkhianati
64
VWTH 64: Kabur!
65
VWTH 65: Di Persimpangan Jalan
66
VWTH 66: Apa Kau Yakin?
67
VWTH 67: Dasar Wanita Gila!
68
VWTH 68: Itu Hukuman mu
69
VWTH 69: Harus Dimusnahkan
70
VWTH 70: Itu Cukup Layak
71
VWTH 71: Sejarah Panjang
72
VWTH 72: Sayang Tanpa Syarat
73
VWTH 73: Aku Mencintaimu
74
VWTH 74: Permintaan Maaf Tulus
75
VWTH 75: Itu Belum Seberapa
76
VWTH 76: Kamu Jahat!
77
VWTH 77: Terimakasih Sudah Datang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!