VWTH 15: Peringatan Ella

Lembar demi lembar Ella membaca buku harian milik Estrella. Ia terhanyut dan sesekali menitikkan air matanya, semua itu sungguh menyesakkan dada. Terlebih di beberapa halaman yang membuat hati Ella menjadi teriris dengan kata-kata yang dituangkan dalam tulisan.

Hari ini adalah hari upacara debutante ku. Acara kedewasaan yang aku nantikan. Ya, walaupun telat. Jika biasanya para gadis akan menjalani upacara kedewasaan diusia 18 tahun, tapi umurku sudah mencapai 20 tahun. Tapi setidaknya aku bisa melakukan itu. Aku tahu ayah dan kakak membenci ku. Katanya aku adalah penyebab ibu meninggal.

Ya, sekarang aku sudah dewasa. Aku bisa pergi dari rumah dan mencari kebahagiaan ku sendiri. Aku sudah cukup lelah sebenarnya di rumah ini. Ayah sama sekali tidak pernah menganggap keberadaan ku. Dan kakak, dia juga sama saja. Bahkan setiap ada acara, aku Tidka pernah diajak dan juga tidak boleh keluar dari kamar. Tidak apa-apa sih, hanya saja aku sudah lelah. Ayah selalu bilang padaku bahwa aku seharusnya tidak ada di dunia ini. Tapi aku juga bukannya ingin. Siapa juga yang ingin dilahirkan jika hanya untuk diabaikan.

Hiks ... Hiks .. hiks ...

****

Ayah sungguh jahat. Bagaimana bisa ayah menikahkan ku dengan pria yang tidak aku kenal sebelumnya. Duke Dexter, pria itu kan seorang tyrant kejam. Ku dengar, dia tidak segan membunuh orang jika dia tidak menyukainya. Apa aku dikirim untuk mati. Apa Ayah sungguh sangat membenciku sehingga aku diberikan kepada pria kejam itu.

Katanya semua ini adalah perintah Ratu, tapi mengapa harus aku. Aku baru saja membayangkan sebuah kebahagiaan dan kebebasan. Tapi sepertinya aku sama sekali tidak bisa. Bagaimana ini, apakah aku harus kabur? Tapi kemana? Kemana aku harus pergi. Ya Dewa, aku takut. Tolong aku, jika bisa lebih baik aku menghilang dari dunia ini. Aku sangat takut. Bagaimana kalau aku di siksa nanti, bagaimana kalau aku tiba-tiba di bunuh oleh pria kejam itu. Dia kan tyrant, pembunuh keji yang melumuri pedangnya degan darah manusia. Ya, sebaiknya begitu saja. Aku akan pura-pura tidak ada. Itu mungkin akan membuatku hidup aman.

****

Ella mengusap wajahnya kasar. Semua isi buku harian itu adalah tentang bagaimana perasaan Estrella yang Tidka pernah diungkapkan oleh siapapun. Dari buku harian itu, Ella mendapatkan banyak informasi. Salah satunya ia tahu bahwa fakta sebenarnya Estrella tidak disayangi sama sekali. Bahkan dia mengurus hidupnya sendiri tanpa adanya pelayan yang melayani. Sungguh amat sangat kasihan.

" Dexter, mengapa rumor di masyarakat dia sangat menakutkan sehingga Estrella benar-benar takut kepadanya. Padahal setahuku dia orang yang baik dan hangat. Apakah rumor ini juga disebarkan oleh Ratu? Aku juga harus mencari tahu ini. Kesalahpahaman Estrella tentang Dexter menjadikan gadis itu putus asa dalam hidupnya. Andai saja Estrella mau sedikit terbuka kepada Dexter dan Dexter juga mau merangkul Estrella mungkin aku tidak akan berada di sini."

Ella memutuskan untuk segera kembali ke kastel. Ia membawa buku itu bersamanya dan berniat untuk memperlihatkan kepada Dexter. Ia juga ingin menanyakan banyak hal kepada Dexter. Salah satunya tentang julukan tyrant yang tersemat padanya.

" Yang Mulia Duchess, apakah sudah mau kembali?"

" Hmmm ya, Tuan Luz tolong panggilkan kereta kudanya."

Luz langsung berjalan cepat menuju keluar kastel Count Osmund untuk memanggil kereta kuda. Sedangkan Ella, dia diberitahu oleh salah satu pelayang bahwa makan siangnya sudah siap. Namun, Ella tidak ada keinginan untuk makan di sana. Terlebih ia tahu bahwa Estrella yang asli Tidka pernah mendapatkan hal seperti itu. Ella sangat marah, rasanya ia ingin menghancurkan isi Kastel bersama orang-orangnya. Mungkin para pelayan itu diperintahkan seperti itu oleh Count, tapi masa iya tidak ada satu pun yang peduli terhadap gadis kecil yang hidup di rumah ini?

" Aku tidak jadi makan siang. Aku lupa bahwa aku punya jadwal makan bersama bersama suamiku. Jadi, panggilkan saja ayah dan kakak, dan minta mereka berdua makan bersama. Kalau tidak, kalian saja yang makan."

" Ta-tapi Yang Mulia, ini ... "

" Cukup Ella, jangan membuat orang kesusahan dengan sikap mu yang nagkuh itu."

Doeeeeeng

Ella langsung melihat ke sumber suara. Seorang pria dengan warna rambut yang sama dengannya, hanya saja warna bola matanya yang berbeda. Setelah ia ingat-ingat, pria ini lebih mirip Count Clovis sehingga Ella menyimpulkan bahwa dia adalah putra sulung di kediaman ini sekaligus kakak Ella.

" Aah Tuan Count Muda Meyer Osmund, selamat siang."

" Huh, sudah tahu cara memberi salam yang benar ya. Duduklah dan makan, mereka sudah berusaha payah untuk menyiapkannya."

Sreek

Meyer menarik kursi dan duduk di sana. Ia juga memerintahkan pelayan untuk mulai melayani makan. Namun sedetik kemudian Meyer mengangkat tangannya tanda pelayan harus berhenti. Itu dia lakukan karena Ella hanya berdiri saja dan tidak duduk. Meyer mengerutkan alisnya, ia tidak mengerti mengapa Ella bersikap begitu. Dulu, apapun yang ia katakan Ella akan menuruti dengan wajah yang takut. Tapi kali ini Tidka, wajah yang datar dan penuh dengan marah itu jelas bisa dirasakan olehnya.

" Apa kau sungguh tidak akan duduk dan makan."

" Maaf Tuan Count muda, seperti yang aku katakan bahwa aku harus segera pulang. Suamiku sudah menunggu. Dia tidak bisa makan jika tidak ada aku."

Tak berselang lama Luz datang mengabarkan bahwa kereta kuda sudah siap. Ella pun mengangguk paham. Ia langsung melenggang pergi dari raung makan tanpa berkata apapun lagi. Tapi sepertinya Mayer merasa tidak terima dengan sikap dari Ella yang baginya sungguh angkuh dan sombong.

" Hei, kau ini menjadi sok begini ya. Mentang-mentang menjadi seorang Duchess, kau jadi bersikap seenaknya. Apa bagusnya menikah dengan pria yang kejam. Seorang tyrant yang tahunya hanya membunuh saja, aku yakin tak lama lagi kau akan dibuang."

Srett

Keeeeeuuuuk

Ella membalikkan tubuhnya, lalu mengulurkan tangannya tepat di leher Meyer. Dengan sedikit penekannya, Ella mencekik leher 'kakak' lelakinya itu. Semua pelayan dan ksatria kediaman Count langsung panik dan mereka sudah mau mencabut pedang. Tapi Luz lebih cepat ia lebih dulu mengacungkan pedang kepada mereka. Degan tatapan mata yang tajam, mengisyaratkan bahwa siapapun yang berani bergerak maka akan mati di saat itu juga.

" Kau, berani-beraninya bicara sembarang mengenai seorang Duke, apa kau sudah tidak sayang nyawamu hah! Aku peringatkan untuk yang pertama dan yang terakhir, jika mulutmu masih tidak bisa dijaga, lain kali aku bukan hanya sekedar mencekikmu, tapi akan ku buat lehermu terputus dari tubuhmu."

Uhuk ... Uhuk ...

" Tuan muda! Anda tidak apa-apa?"

Meyer menatap nanar ke arah Ella yang pergi melenggang keluar. Ia sungguh terkejut ketika mendapati kekuatan tangan Ella yang luar biasa saat menekan lehernya. Jika tidak berhenti, bisa saja ia akan mati tercekik oleh wanita itu.

" Dia berubah, dia bukan Ella yang aku kenal. Dia bukanlah adikku yang lugu dan penakut. Bagaimana bisa, bagaimana bisa dia menjadi seperti itu?"

TBC

Terpopuler

Comments

Îen

Îen

ella.....makin lo bar2 ...gw makin syukkkaaaa🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-04-26

0

Îen

Îen

yahh bisa lah.....kan jiwa nya bkn adek lo🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-04-26

0

dewi_oetari14

dewi_oetari14

suka... suka....Ella lawan terus....

2024-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 VWTH 01: Jatuh dan Bangun Di Dunia Lain
2 VWTH 02: Saya Berasal Dari Dunia Lain.
3 VWTH 03: Apa Yang Harus Kulakukan?
4 VWTH 04: Kedatangan Count Osmund
5 VWTH 05: Mari Buat Kesepakatan
6 VWTH 06: Intrik Tersembunyi Sang Ratu
7 VWTH 07: Bersikap Layaknya Duchess
8 VWTH 08: Cerita Rober
9 VWTH 09: Strategi Ratu Aretha
10 VWTH 10: Sparing Duke dan Duchess
11 VWTH 11: Ksatria Untuk Duchess
12 VWTH 12: Pemanasan Dulu
13 VWTH 13: Apa Yang Anda Rencanakan?
14 VWTH 14: Aksi Duchess
15 VWTH 15: Peringatan Ella
16 VWTH 16: Penyesalan Dexter
17 VWTH 17: Kamu Tidak Sendiri
18 VWTH 18: Aku Percaya, Istriku
19 VWTH 19: Menghadiri Pesta
20 VWTH 20: Melakukan Segala Sesuatu Untuk Menyingkirkan Penghalang
21 VWTH 21: Serangan Ella
22 VWTH 22: Banyaknya Undangan Pesta Teh yang Datang
23 VWTH 23: Tidak Percaya
24 VWTH 24: Tamu Tak Diundang
25 VWTH 25: Itu Milik Mu, Ambillah!
26 VWTH 26: Menuju Pertunjukan
27 VWTH 27: Perjamuan Pesta Teh
28 VWTH 28: Bagaimana Menghilangkan Sakit Anda, Duke?
29 VWTH 29: Lidah Memang Tidak Bertulang
30 VWTH 30: Pertunjukan Dexter dan Ella
31 VWTH 31: Dexter Bisa Tidur Nyenyak
32 VWTH 32: Hari Libur Pegawai Kastel
33 VWTH 33: Kekesalan Aretha
34 VWTH 34: Cerita Sebenarnya
35 VWTH 35: Luka Menyakitkan
36 VWTH 36: Sejarah Panjang
37 VWTH 37: Orang Asing Rupanya Sudah Datang
38 VWTH 38: Pengorbanan Seperti Apa?
39 VWTH 39: Kebingungan
40 VWTH 40: Dramatis
41 VWTH 41: Persembahan
42 VWTH 42: Aku Hanya Mencoba
43 VWTH 43: Apa Lagiiiiiii
44 VWTH 44: Pasti Ada Cara
45 VWTH 45: Rencana Busuk Lagi
46 VWTH 46: Pertanyaan Dexter
47 VWTH 47: Lanjut Nggak Nih??
48 VWTH 48: Tahan, Belum Saatnya
49 VWTH 49: Benar-benar Bapak Tidak Benar
50 VWTH 50: Uughh sakit :P
51 VWTH 51: Erza! Kamu Mengganggu!
52 VWTH 52: Jangan Berpikiran Begitu, El!
53 VWTH 53: Ultimatum Kaisar Lucas
54 VWTH 54: Bagaimana Jika Aku Membunuh Istrimu?
55 VWTH 55: Mengambil Milikku
56 VWTH 56: Anak Sialan!!!
57 VWTH 57: Pekerjaan Pertama Selesai.
58 VWTH 58: Full Red Moon
59 VWTH 59: Terkejut
60 VWTH 60: Kepergok
61 VWTH 61: Mari Kita Pergi
62 VWTH 62: Kok Beda?
63 VWTH 63: Mengkhianati
64 VWTH 64: Kabur!
65 VWTH 65: Di Persimpangan Jalan
Episodes

Updated 65 Episodes

1
VWTH 01: Jatuh dan Bangun Di Dunia Lain
2
VWTH 02: Saya Berasal Dari Dunia Lain.
3
VWTH 03: Apa Yang Harus Kulakukan?
4
VWTH 04: Kedatangan Count Osmund
5
VWTH 05: Mari Buat Kesepakatan
6
VWTH 06: Intrik Tersembunyi Sang Ratu
7
VWTH 07: Bersikap Layaknya Duchess
8
VWTH 08: Cerita Rober
9
VWTH 09: Strategi Ratu Aretha
10
VWTH 10: Sparing Duke dan Duchess
11
VWTH 11: Ksatria Untuk Duchess
12
VWTH 12: Pemanasan Dulu
13
VWTH 13: Apa Yang Anda Rencanakan?
14
VWTH 14: Aksi Duchess
15
VWTH 15: Peringatan Ella
16
VWTH 16: Penyesalan Dexter
17
VWTH 17: Kamu Tidak Sendiri
18
VWTH 18: Aku Percaya, Istriku
19
VWTH 19: Menghadiri Pesta
20
VWTH 20: Melakukan Segala Sesuatu Untuk Menyingkirkan Penghalang
21
VWTH 21: Serangan Ella
22
VWTH 22: Banyaknya Undangan Pesta Teh yang Datang
23
VWTH 23: Tidak Percaya
24
VWTH 24: Tamu Tak Diundang
25
VWTH 25: Itu Milik Mu, Ambillah!
26
VWTH 26: Menuju Pertunjukan
27
VWTH 27: Perjamuan Pesta Teh
28
VWTH 28: Bagaimana Menghilangkan Sakit Anda, Duke?
29
VWTH 29: Lidah Memang Tidak Bertulang
30
VWTH 30: Pertunjukan Dexter dan Ella
31
VWTH 31: Dexter Bisa Tidur Nyenyak
32
VWTH 32: Hari Libur Pegawai Kastel
33
VWTH 33: Kekesalan Aretha
34
VWTH 34: Cerita Sebenarnya
35
VWTH 35: Luka Menyakitkan
36
VWTH 36: Sejarah Panjang
37
VWTH 37: Orang Asing Rupanya Sudah Datang
38
VWTH 38: Pengorbanan Seperti Apa?
39
VWTH 39: Kebingungan
40
VWTH 40: Dramatis
41
VWTH 41: Persembahan
42
VWTH 42: Aku Hanya Mencoba
43
VWTH 43: Apa Lagiiiiiii
44
VWTH 44: Pasti Ada Cara
45
VWTH 45: Rencana Busuk Lagi
46
VWTH 46: Pertanyaan Dexter
47
VWTH 47: Lanjut Nggak Nih??
48
VWTH 48: Tahan, Belum Saatnya
49
VWTH 49: Benar-benar Bapak Tidak Benar
50
VWTH 50: Uughh sakit :P
51
VWTH 51: Erza! Kamu Mengganggu!
52
VWTH 52: Jangan Berpikiran Begitu, El!
53
VWTH 53: Ultimatum Kaisar Lucas
54
VWTH 54: Bagaimana Jika Aku Membunuh Istrimu?
55
VWTH 55: Mengambil Milikku
56
VWTH 56: Anak Sialan!!!
57
VWTH 57: Pekerjaan Pertama Selesai.
58
VWTH 58: Full Red Moon
59
VWTH 59: Terkejut
60
VWTH 60: Kepergok
61
VWTH 61: Mari Kita Pergi
62
VWTH 62: Kok Beda?
63
VWTH 63: Mengkhianati
64
VWTH 64: Kabur!
65
VWTH 65: Di Persimpangan Jalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!