VWTH 18: Aku Percaya, Istriku

Peristiwa yang terjadi saat Ella dan Dexter memeriksa pakaian mereka yang akan digunakan untuk pesta tersebar luas. Diawali dari pelayan kastel lalu kepada seluruh prajurit dan juga keluar dari lingkungan kastel. Rumor bahwa Duke Dexter begitu mencintai istrinya itu berkembang pesat, apalagi sudah dita,nah dengan bumbu dari mulut ke mulut.

" Mengapa kamu senyum-senyum seperti itu Nori, apakah hari ini ada hal bagus yang membuatmu begitu bahagia?"

Saat ini Ella sedang dirias, beberapa jam lagi menuju istana untuk menghadiri pesta yang diadakan Ratu Aretha. Beberapa pelayan membantu Nori untuk membantu mempersiapkan sang Duchess.

" Ya Yang Mulia, saya sangat bahagia. Kabar bahwa Yang Mulia Duke sangat mencintai istrinya itu tersebar luas. Aah ini sungguh sangat baik sekali. Apa Anda tahu Yang Mulia, para pelayan bahkan membuat perayaan kecil. Mereka senang karena perubahan Yang Mulia membuat kastel ini berwarna."

Ella mengalihkan pandangannya dari depan cermin kepada Nori. Kata-kata kebahagiaan yang meluncur dari bibir Nori sangat tulus, tapi sorot mata Nori menyimpan sebuah kesenduan. Ella baru ingat bahwa Nori dan Erza adalah kakak adik, dan sepertinya mereka telah mengenal Dexter sedari lama. Banyak hal yang Ella tidak tahu tentang Dexter, mungkin saja jika bertanya kepada Nori, ia akan mendapatkan banyak informasi. Isi kepala Ella seperti itu.

" Sudah sejak kapan kamu mengenal Tuan Duke, dan dia sebenarnya orang yang seperti apa? Bagaimana masa kecil Duke, melihat wajahnya yang tampan pasti saat kecil dia sangat menggemaskan."

Nori tidak langsung menjawab, dia memerintahkan semua pelayan untuk keluar dan mengatakan bahwa ia akan menyelesaikan sisanya. Ella merasa heran mengapa Nori melakukan itu. Nori seperti tidak ingin apa yang ia katakan ini didengar oleh orang banyak orang.

" Ada apa Nori?" tanya Ella

" Tidak apa-apa Yang Mulia, hanya saja saya ingin membagi cerita saya hanya kepada Anda," jawab Nori sambil tersenyum simpul.

Adik dari Erza itu lalu meraih rambut Ella dan merapikannya. Setelah menyisir dan memberi beberapa hiasan rambut, Nori menghembuskan nafas nya penuh dengan kelegaan. Tapi, dia belum juga bercerita mengenai Dexter. Ella juga tidak ingin bertanya untuk yang kedua kali. Dia cukup menunggu sampai Nori mau membukanya sendiri.

" Nah, sudah selesai Yang Mulia. Anda sungguh cantik, warna rambut yang sangat kontras dengan gaun semakin memancarkan aura kecantikan Anda," puji Nori. Pada dasarnya wajah Estrella ini memang sudah cantik, hanya tinggal dipoles sedikit, kecantikan itu menjadi terpancar.

" Terimakasih Nori, kamu memang yang terbaik," tukas Ella cepat. Ia tersenyum saat melihat cermin. Ia akui Estrella sungguh cantik. Dan baru kali ini dia juga berhias. Selama berada di kehidupan sebelumnya, ia tidak pernah sekalipun menyentuh alat make up. Maka dari itu Ella pun takjub dengan apa yang ia lihat.

" Yang Mulia, saya dan kakak saya mengenal Duke saat kami masih kecil. Kami yang memang anak dari butler keluarga ini tentu tahu kehidupan Yang Mulia Duke. Duke kecil adalah anak yang pendiam. Dia selalu serius dalam belajar, sudah ditasbihkan untuk menjadi penerus, Duke Dexter sudah menerima pembelajaran suksesor dari kecil. Tidak ada waktu bagai beliau bermain. Kakak saya lah yang sesekali mengajak Duke untuk bermain."

Nori menceritakan apa yang ia tahu tentang Dexter semasa kecilnya. Semuanya sungguh tampak berat untuk anak kecil seusia itu, tapi kehidupan bangsawan memang tidak mudah. Apalagi sebagai seorang penerus satu-satunya, dia dituntut kuat dan tidak mudah digoyahkan. Mungkin itulah yang membentuk Dexter menjadi pribadi yang dingin dan selalu serius.

" Lalu mengapa dia dijuluki tyrant dan sejak kapan Duke menderita insomnia?"

" Itu ... "

Ella sangat terkejut mendengar cerita Nori selanjutnya. Ia tidak menyangka Dexter melakukan itu, atau lebih tepatnya ia tidak percaya. Tapi untuk saat ini dia cukup untuk mendengar cerita dari Nori. Mungkin suatu saat nanti, ia akan bertanya langsung kepada Dexter.

" Apakah tidak ada cara untuk mengobati insomnianya?"

" Yang Mulia, apa Anda tidak terganggu mengenai cerita saya tentang Yang Mulia Duke? Bukankah itu me~"

" Tidak, aku tidak mempermasalahkan apa yang sudah ia lakukan dulu. Bagiku pasti dia punya alasan sendiri mengapa dia melakukan itu."

Tok! Tok! Tok!

Nori langsung berjalan cepat menuju pintu dan membukanya. Rupanya di depan pintu itu adalah Dexter yang sudah siap untuk menjemput Ella.

" Apakah istriku sudah siap?"

" Aaah, maaf membuat Anda menunggu lama. Saya sudah siap."

Deg!

Lagi dan lagi dad Dexter dibuat berdegup oleh Ella. Jika kemarin karena penggilan sayang yang dilontarkan, kini karena tampilan Ella yang sangat menawan.

" Tuan Duke ... ."

Dexter tersadar saat Ella memanggil. Ia lalu mengulurkan tangannya untuk menggandeng tangan Ella. Dan Ella menerima dengan senyum. Keduanya berjalan menuju keluar kastel, diikuti oleh Jake dan Luz. Dua orang itu jelas harus mengawal tuan mereka. Menuju ke istana, bukanlah hanya sekadar menghadapi pesta tapi menghadapi hal-hal yang bisa saja mengejutkan.

" Jadi, apakah kamu memanggilku sayang kemarin itu sengaja?" Dexter mencoba membuka percakapan saat mereka sudah duduk di dalam kereta kuda.

" Anda benar Tuan Duke, mungkin nanti pun saya akan melakukan hal itu. Saya minta maaf kalau sikap saya sedikit kurang ajar dan melewati batas."

" Tidak, kau bebas melakukan apa yang kau mau. Aku yang akan mengurus sisanya nanti. Jadilah wanita jahat sesuai yang kamu rencanakan."

Estrella tersenyum puas. Dexter mau mengikuti rencananya dan tentu itu sungguh melegakan. Rumor yang ia buat pasti nya sudah menyebar dan sampai ke telinga Ratu. Bukan hanya Ratu, tapi kediaman Count Osmund pun pasti sudah tahu rumor ini.

Sebenarnya Ella merasa ada mata-mata di kastel Duke. Hanya saja dia belum bisa menemukan siapa itu. Maka dari itu, dia akan bergerak lebih lagi agar mata-mata itu terlihat jelas.

" Tuan Duke, jika kedepannya saya berbuat sesuatu yang mungkin tidak masuk ke dalam akal Anda, saya mohon untuk diterima saja. Saya jelas melakukan karena punya pertimbangan. Jadi, percaya pada saya sepenuhnya dan saya berjanji akan mendapatkan hasil yang maksimal."

" Ya baiklah. Aku percaya padamu Ella, istriku."

TBC

Terpopuler

Comments

Îen

Îen

udah baper padahal....ehh ternyata panggilan sayang cm bagian dr rencana😭😭😭😭😭

2024-04-26

0

Retno Palupi

Retno Palupi

penasaran...

2024-04-13

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒈 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝑬𝒍𝒍𝒂 𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 🤔🤔 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒖𝒏𝒋𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒓 𝑫𝒆𝒙𝒕𝒆𝒓 𝒅𝒂𝒏 𝑬𝒍𝒍𝒂 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒋𝒅 𝒖𝒑 𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒍𝒂𝒎𝒂" 𝒚𝒂 😊😊

2024-04-12

1

lihat semua
Episodes
1 VWTH 01: Jatuh dan Bangun Di Dunia Lain
2 VWTH 02: Saya Berasal Dari Dunia Lain.
3 VWTH 03: Apa Yang Harus Kulakukan?
4 VWTH 04: Kedatangan Count Osmund
5 VWTH 05: Mari Buat Kesepakatan
6 VWTH 06: Intrik Tersembunyi Sang Ratu
7 VWTH 07: Bersikap Layaknya Duchess
8 VWTH 08: Cerita Rober
9 VWTH 09: Strategi Ratu Aretha
10 VWTH 10: Sparing Duke dan Duchess
11 VWTH 11: Ksatria Untuk Duchess
12 VWTH 12: Pemanasan Dulu
13 VWTH 13: Apa Yang Anda Rencanakan?
14 VWTH 14: Aksi Duchess
15 VWTH 15: Peringatan Ella
16 VWTH 16: Penyesalan Dexter
17 VWTH 17: Kamu Tidak Sendiri
18 VWTH 18: Aku Percaya, Istriku
19 VWTH 19: Menghadiri Pesta
20 VWTH 20: Melakukan Segala Sesuatu Untuk Menyingkirkan Penghalang
21 VWTH 21: Serangan Ella
22 VWTH 22: Banyaknya Undangan Pesta Teh yang Datang
23 VWTH 23: Tidak Percaya
24 VWTH 24: Tamu Tak Diundang
25 VWTH 25: Itu Milik Mu, Ambillah!
26 VWTH 26: Menuju Pertunjukan
27 VWTH 27: Perjamuan Pesta Teh
28 VWTH 28: Bagaimana Menghilangkan Sakit Anda, Duke?
29 VWTH 29: Lidah Memang Tidak Bertulang
30 VWTH 30: Pertunjukan Dexter dan Ella
31 VWTH 31: Dexter Bisa Tidur Nyenyak
32 VWTH 32: Hari Libur Pegawai Kastel
33 VWTH 33: Kekesalan Aretha
34 VWTH 34: Cerita Sebenarnya
35 VWTH 35: Luka Menyakitkan
36 VWTH 36: Sejarah Panjang
37 VWTH 37: Orang Asing Rupanya Sudah Datang
38 VWTH 38: Pengorbanan Seperti Apa?
39 VWTH 39: Kebingungan
40 VWTH 40: Dramatis
41 VWTH 41: Persembahan
42 VWTH 42: Aku Hanya Mencoba
43 VWTH 43: Apa Lagiiiiiii
44 VWTH 44: Pasti Ada Cara
45 VWTH 45: Rencana Busuk Lagi
46 VWTH 46: Pertanyaan Dexter
47 VWTH 47: Lanjut Nggak Nih??
48 VWTH 48: Tahan, Belum Saatnya
49 VWTH 49: Benar-benar Bapak Tidak Benar
50 VWTH 50: Uughh sakit :P
51 VWTH 51: Erza! Kamu Mengganggu!
52 VWTH 52: Jangan Berpikiran Begitu, El!
53 VWTH 53: Ultimatum Kaisar Lucas
54 VWTH 54: Bagaimana Jika Aku Membunuh Istrimu?
55 VWTH 55: Mengambil Milikku
56 VWTH 56: Anak Sialan!!!
57 VWTH 57: Pekerjaan Pertama Selesai.
58 VWTH 58: Full Red Moon
59 VWTH 59: Terkejut
Episodes

Updated 59 Episodes

1
VWTH 01: Jatuh dan Bangun Di Dunia Lain
2
VWTH 02: Saya Berasal Dari Dunia Lain.
3
VWTH 03: Apa Yang Harus Kulakukan?
4
VWTH 04: Kedatangan Count Osmund
5
VWTH 05: Mari Buat Kesepakatan
6
VWTH 06: Intrik Tersembunyi Sang Ratu
7
VWTH 07: Bersikap Layaknya Duchess
8
VWTH 08: Cerita Rober
9
VWTH 09: Strategi Ratu Aretha
10
VWTH 10: Sparing Duke dan Duchess
11
VWTH 11: Ksatria Untuk Duchess
12
VWTH 12: Pemanasan Dulu
13
VWTH 13: Apa Yang Anda Rencanakan?
14
VWTH 14: Aksi Duchess
15
VWTH 15: Peringatan Ella
16
VWTH 16: Penyesalan Dexter
17
VWTH 17: Kamu Tidak Sendiri
18
VWTH 18: Aku Percaya, Istriku
19
VWTH 19: Menghadiri Pesta
20
VWTH 20: Melakukan Segala Sesuatu Untuk Menyingkirkan Penghalang
21
VWTH 21: Serangan Ella
22
VWTH 22: Banyaknya Undangan Pesta Teh yang Datang
23
VWTH 23: Tidak Percaya
24
VWTH 24: Tamu Tak Diundang
25
VWTH 25: Itu Milik Mu, Ambillah!
26
VWTH 26: Menuju Pertunjukan
27
VWTH 27: Perjamuan Pesta Teh
28
VWTH 28: Bagaimana Menghilangkan Sakit Anda, Duke?
29
VWTH 29: Lidah Memang Tidak Bertulang
30
VWTH 30: Pertunjukan Dexter dan Ella
31
VWTH 31: Dexter Bisa Tidur Nyenyak
32
VWTH 32: Hari Libur Pegawai Kastel
33
VWTH 33: Kekesalan Aretha
34
VWTH 34: Cerita Sebenarnya
35
VWTH 35: Luka Menyakitkan
36
VWTH 36: Sejarah Panjang
37
VWTH 37: Orang Asing Rupanya Sudah Datang
38
VWTH 38: Pengorbanan Seperti Apa?
39
VWTH 39: Kebingungan
40
VWTH 40: Dramatis
41
VWTH 41: Persembahan
42
VWTH 42: Aku Hanya Mencoba
43
VWTH 43: Apa Lagiiiiiii
44
VWTH 44: Pasti Ada Cara
45
VWTH 45: Rencana Busuk Lagi
46
VWTH 46: Pertanyaan Dexter
47
VWTH 47: Lanjut Nggak Nih??
48
VWTH 48: Tahan, Belum Saatnya
49
VWTH 49: Benar-benar Bapak Tidak Benar
50
VWTH 50: Uughh sakit :P
51
VWTH 51: Erza! Kamu Mengganggu!
52
VWTH 52: Jangan Berpikiran Begitu, El!
53
VWTH 53: Ultimatum Kaisar Lucas
54
VWTH 54: Bagaimana Jika Aku Membunuh Istrimu?
55
VWTH 55: Mengambil Milikku
56
VWTH 56: Anak Sialan!!!
57
VWTH 57: Pekerjaan Pertama Selesai.
58
VWTH 58: Full Red Moon
59
VWTH 59: Terkejut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!