VWTH 16: Penyesalan Dexter

Setelah kepulangan Ella, Meyer langsung menuju ke ruang kerja sang ayah. Dia membuka pintu dengan sedikit keras sehingga membuat Count Clovis terjingkat. Secara spontan Count menggebrak meja.

" Apa kamu tidak punya sopan santun, Meyer. Bagaimana bisa kamu masuk ke ruang kerja ayahmu tanpa permisi?"

" Maafkan saya Ayah. Saya hanya ingin bertanya, apa ayah tahu kalau Ella datang? Apakah ayah menemuinya, dan apa Ayah melihat perbedaan dari anak itu?"

Count Clovis memicingkan matanya saat menatap wajah putra sulungnya. Jika dugaannya benar maka Meyer berarti sudah bertemu dengan Estrella. Ia lalu membuang nafasnya kasar. Perubahan yang terjadi pada Estrella begitu mendadak dan sangat banyak, Count Clovis bahkan tidak bisa berpikir jernih sekarang. Maka dari itu dia Tidka keluar lagi setelah menemui Estrella tadi.

" Haaah, kau sudah bertemu dengannya? Lalu apa yang dia lakukan padamu?"

" Itu, dia mencekik leher saya dengan sangat kuat. Kekuatan tangannya bahkan menyerupai ksatria keluarga kita."

Ekspresi wajah Count Clovis yang tidak terkejut sama sekali menandakan bahwa dia berpikiran hal yang sama dengan Meyer. Meyer lalu menarik kursi dan duduk tepat di depan sang ayah. Wajahnya berubah menjadi serius sekarang.

" Bagaimana dengan rencana Baginda Ratu Aretha, Ayah?"

" Aku tidak tahu, dia hanya mengatakan akan mengundang Duke Dexter di acara pesta kemenangan. Tapi selanjutnya rencana apa yang akan Baginda Ratu jalankan, dia tidak memberitahuku secara rinci."

Meyer terdiam, sebagai calon pewaris Count selanjutnya, Meyer tentu sudah mulai bergaul dengan para faksi bangsawan yang mendukung Ratu. Satu kelebihan ketika mereka ada di pihak Ratu Aretha, yakni mereka atau anak-anak lelaki mereka tidak akan dikirim ke medan perang. Entah alasan apa yang digunakan, mereka akan selamat dari hal itu. Hal tersebut lah yang menjadi salah satu trik yang digunakan Ratu Aretha untuk menghimpun penyokong.

" Apa Baginda Ratu lagi-lagi akan bergerak sendiri dan tanpa meminta pertimbangan kita? Mengapa saya merasa bahwa Baginda Ratu tidak memedulikan kita sebagai sekutunya?"

" Diam! Jangan bicara sembarangan. Banyak mata dan telinga yang tersebar. Jangan sampai apa yang kamu ucapkan terdengar hingga ke telinga beliau. Kita cukup diam saja, terserah mau apa yang dilakukan beliau. Yang penting kita hidup aman," ucap Count Clovis dengan ekspresi wajah takut. Jelas ia takut, jika Ratu Aretha melepaskan dirinya maka tidak ada lagi yang bisa ia gantungkan. Ya, Count Clovis begitu bergantung kepada Ratu Aretha, sehingga apapun yang diperintahkan Ratu selalu ia lakukan tanpa berpikir panjang. Termasuk keputusannya menikahkan putrinya yang baru saja beranjak dewasa.

Meyer berdecak kesal, tapi dia menutupi rasa kesalnya itu dan buru-buru untuk meninggalkan ruangan sang ayah. " Huh! Selalu begitu. Selalu tidak berguna. Ketakutannya berlebihan, jika apa yang diikuti tidak jelas, bagaimana bisa mempunyai tujuan yang jelas. Sampai detik ini pun aku belum bisa mengetahui secara pasti apa tujuan Ratu menghimpun kekuatan. Apakah dia akan melakukan pemberontakan? Tapi saat ini bukan itu yang membuatku risau. Ella, mengapa dia bisa berubah begitu? Apakah itu hanya akting, tapi kalau akting kekuatannya tidak akan sebesar itu. Aku harus menyelidikinya lebih lanjut. Jangan sampai posisi penerus itu nanti malah jatuh ke tangannya."

Meyer berjalan cepat menuju ruang baca miliknya. Ia lalu memanggil salah satu orang kepercayaannya untuk menjalankan sebuah tugas. Pastinya tugas itu berkaitan dengan Ella. Entah seperti apa yang akan Meyer lakukan, tapi yang jelas Meyer berkeinginan mengamankan posisinya sebagai penerus dari Count Clovis Osmund. Sudah banyak yang dia lakukan dibalik ketidakbergunaan sang ayah yang hanya bernaung dibawah kekuasaan Ratu Aretha.

Tuplak tuplak tuplak

Kereta kuda berlambang macan tutul berwana emas memasukkan kastel. Beberapa pelayan langsung berlari untuk menyambut nyonya mereka. Karena tahu Ella tadi pergi menggunakan kereta itu, maka sudah bisa dipastikan yang ada di dalam kereta itu adalah sang Duchess.

" Selamat datang kembali Yang Mulia Duchess," ucap Rober sambil membungkuk hormat di ikuti oleh para pelayang yang lain.

Luz yang turun lebih dulu mengulurkan tangannya untuk membantu Ella turun dari kereta. Sebuah senyuman mengembang di bibir Ella ketika melihat sambutan itu. Sedikit demi sedikit eksistensi nya di kastel mulai di akui.

" Lho, mengapa kamu di sini Rober? Apakah luka mu sudah sembuh?"

" Terimakasih untuk kekhawatiran Anda Yang Mulia, tapi saya sudah cukup sehat untuk kembali bekerja." Jawaban Rober membuat Ella tenang, pasalnya ia tahu waktu itu Rober memiliki luka yang lumayan.

" Dimana Tuan Duke, ada yang harus aku bicarakan secepatnya?"

" Ada di ruang kerja Yang Mulia?"

Estrella melenggang menuju tempat kerja Dexter. Tapi sebelumnya ia memerintahkan Nori dan Luz untuk beristirahat. Dengan kata lain, Ella ingin menemui Dexter sendiri.

" Tuan Duke, apakah Anda sedang sibuk?"

" Tidak, masuklah."

Dexter mengibaskan tangannya kepada Erza, yang berarti bahwa asisten pribadinya itu di suruh keluar. Erza mengangguk paham, setelah membungkuk untuk memberi hormat Erza keluar dari ruang kerja milik sang tuan.

Kini Dexter dan Ella duduk berhadapan di sofa. Ada sebuah perasaan lega saat melihat Ella yang kembali dari kediaman Count tanpa kurang sedikit apapun. Tapi, meskipun begitu, Dexter tetap akan meminta laporan dari Luz.

" Bagaimana kunjunganmu?"

" Semua berjalan lancar Tuan Duke, tapi ada yang lebih penting dari itu."

Sreeet

Ella mengeluarkan buku harian berwarna merah muda milik Estrella yang asli. Ia lalu memberikannya kepada Dexter dan meminta pria itu untuk membacanya. Awalnya Dexter tidak mengerti, tapi setelah membuka lembaran pertama dia pun paham milik siapa buku harian itu.

Secara perlahan Dexter membaca kata demi kata yang tertulis di sana. Perasaan Dexter menjadi campur aduk. Ada rasa sesal dalam hatinya. Salah satunya yakni dia tidak pernah ,menanyakan bagaiman perasaan Ella saat datang ke kastel ini. Padahal Dexter tahu bahwa Ella adalah alat yang digunakan kubu Ratu Aretha untuk menekan dirinya.

Dalam pikiran Dexter, dengan membuat Ella aman dan nyaman tinggal di kastel saja sudah cukup. Dexter lupa bahwa Ella adalah gadis yang baru saja beranjak dewasa, dimana dia belum mengenal dunia luar. Dan Ella tidak menyangka bahwa Ella diperlakukan buruk di rumahnya sendiri.

" Aku sungguh-sungguh minta maaf, ternyata selama ini aku tidak tahu bagaimana istriku itu diperlakukan seperti itu. Dia pasti sangat kesulitan untuk menyesuaikan diri di sini," decit Dexter.

Ella bisa melihat bahwa Dexter sangat merasa bersalah. Tapi mungkin untuk menyesal kini sudah terlambat, pasalnya yang ada di sini bukanlah Estrella De Agler yang sebenarnya. Yang saat ini duduk di depan Dexter adalah Estrella yang datang dari dunia lain yang memiliki nama Antie Nicole.

" Perlakuan ayah dan kakaknya sangat buruk. Tapi tenang saja Tuan Duke, saya sudah menyelesaikannya degan baik. Hanya saja, yang jadi pertanyaan saya sejak datang kemari adalah, dimana Estrella pergi?"

TBC

Terpopuler

Comments

Îen

Îen

yah emang ella lebih pantes buat jd penerus dr pd lo meyer...🤭🤭🤭🤭

2024-04-26

0

Galuh Faisal

Galuh Faisal

estrella lg ngegym tuh

2024-05-02

0

Retno Palupi

Retno Palupi

apa Estrella sudah meninggal ya?

2024-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 VWTH 01: Jatuh dan Bangun Di Dunia Lain
2 VWTH 02: Saya Berasal Dari Dunia Lain.
3 VWTH 03: Apa Yang Harus Kulakukan?
4 VWTH 04: Kedatangan Count Osmund
5 VWTH 05: Mari Buat Kesepakatan
6 VWTH 06: Intrik Tersembunyi Sang Ratu
7 VWTH 07: Bersikap Layaknya Duchess
8 VWTH 08: Cerita Rober
9 VWTH 09: Strategi Ratu Aretha
10 VWTH 10: Sparing Duke dan Duchess
11 VWTH 11: Ksatria Untuk Duchess
12 VWTH 12: Pemanasan Dulu
13 VWTH 13: Apa Yang Anda Rencanakan?
14 VWTH 14: Aksi Duchess
15 VWTH 15: Peringatan Ella
16 VWTH 16: Penyesalan Dexter
17 VWTH 17: Kamu Tidak Sendiri
18 VWTH 18: Aku Percaya, Istriku
19 VWTH 19: Menghadiri Pesta
20 VWTH 20: Melakukan Segala Sesuatu Untuk Menyingkirkan Penghalang
21 VWTH 21: Serangan Ella
22 VWTH 22: Banyaknya Undangan Pesta Teh yang Datang
23 VWTH 23: Tidak Percaya
24 VWTH 24: Tamu Tak Diundang
25 VWTH 25: Itu Milik Mu, Ambillah!
26 VWTH 26: Menuju Pertunjukan
27 VWTH 27: Perjamuan Pesta Teh
28 VWTH 28: Bagaimana Menghilangkan Sakit Anda, Duke?
29 VWTH 29: Lidah Memang Tidak Bertulang
30 VWTH 30: Pertunjukan Dexter dan Ella
31 VWTH 31: Dexter Bisa Tidur Nyenyak
32 VWTH 32: Hari Libur Pegawai Kastel
33 VWTH 33: Kekesalan Aretha
34 VWTH 34: Cerita Sebenarnya
35 VWTH 35: Luka Menyakitkan
36 VWTH 36: Sejarah Panjang
37 VWTH 37: Orang Asing Rupanya Sudah Datang
38 VWTH 38: Pengorbanan Seperti Apa?
39 VWTH 39: Kebingungan
40 VWTH 40: Dramatis
41 VWTH 41: Persembahan
42 VWTH 42: Aku Hanya Mencoba
43 VWTH 43: Apa Lagiiiiiii
44 VWTH 44: Pasti Ada Cara
45 VWTH 45: Rencana Busuk Lagi
46 VWTH 46: Pertanyaan Dexter
47 VWTH 47: Lanjut Nggak Nih??
48 VWTH 48: Tahan, Belum Saatnya
49 VWTH 49: Benar-benar Bapak Tidak Benar
50 VWTH 50: Uughh sakit :P
51 VWTH 51: Erza! Kamu Mengganggu!
52 VWTH 52: Jangan Berpikiran Begitu, El!
53 VWTH 53: Ultimatum Kaisar Lucas
54 VWTH 54: Bagaimana Jika Aku Membunuh Istrimu?
55 VWTH 55: Mengambil Milikku
56 VWTH 56: Anak Sialan!!!
57 VWTH 57: Pekerjaan Pertama Selesai.
58 VWTH 58: Full Red Moon
59 VWTH 59: Terkejut
60 VWTH 60: Kepergok
61 VWTH 61: Mari Kita Pergi
62 VWTH 62: Kok Beda?
63 VWTH 63: Mengkhianati
64 VWTH 64: Kabur!
65 VWTH 65: Di Persimpangan Jalan
66 VWTH 66: Apa Kau Yakin?
67 VWTH 67: Dasar Wanita Gila!
68 VWTH 68: Itu Hukuman mu
69 VWTH 69: Harus Dimusnahkan
70 VWTH 70: Itu Cukup Layak
71 VWTH 71: Sejarah Panjang
72 VWTH 72: Sayang Tanpa Syarat
73 VWTH 73: Aku Mencintaimu
74 VWTH 74: Permintaan Maaf Tulus
75 VWTH 75: Itu Belum Seberapa
76 VWTH 76: Kamu Jahat!
77 VWTH 77: Terimakasih Sudah Datang
Episodes

Updated 77 Episodes

1
VWTH 01: Jatuh dan Bangun Di Dunia Lain
2
VWTH 02: Saya Berasal Dari Dunia Lain.
3
VWTH 03: Apa Yang Harus Kulakukan?
4
VWTH 04: Kedatangan Count Osmund
5
VWTH 05: Mari Buat Kesepakatan
6
VWTH 06: Intrik Tersembunyi Sang Ratu
7
VWTH 07: Bersikap Layaknya Duchess
8
VWTH 08: Cerita Rober
9
VWTH 09: Strategi Ratu Aretha
10
VWTH 10: Sparing Duke dan Duchess
11
VWTH 11: Ksatria Untuk Duchess
12
VWTH 12: Pemanasan Dulu
13
VWTH 13: Apa Yang Anda Rencanakan?
14
VWTH 14: Aksi Duchess
15
VWTH 15: Peringatan Ella
16
VWTH 16: Penyesalan Dexter
17
VWTH 17: Kamu Tidak Sendiri
18
VWTH 18: Aku Percaya, Istriku
19
VWTH 19: Menghadiri Pesta
20
VWTH 20: Melakukan Segala Sesuatu Untuk Menyingkirkan Penghalang
21
VWTH 21: Serangan Ella
22
VWTH 22: Banyaknya Undangan Pesta Teh yang Datang
23
VWTH 23: Tidak Percaya
24
VWTH 24: Tamu Tak Diundang
25
VWTH 25: Itu Milik Mu, Ambillah!
26
VWTH 26: Menuju Pertunjukan
27
VWTH 27: Perjamuan Pesta Teh
28
VWTH 28: Bagaimana Menghilangkan Sakit Anda, Duke?
29
VWTH 29: Lidah Memang Tidak Bertulang
30
VWTH 30: Pertunjukan Dexter dan Ella
31
VWTH 31: Dexter Bisa Tidur Nyenyak
32
VWTH 32: Hari Libur Pegawai Kastel
33
VWTH 33: Kekesalan Aretha
34
VWTH 34: Cerita Sebenarnya
35
VWTH 35: Luka Menyakitkan
36
VWTH 36: Sejarah Panjang
37
VWTH 37: Orang Asing Rupanya Sudah Datang
38
VWTH 38: Pengorbanan Seperti Apa?
39
VWTH 39: Kebingungan
40
VWTH 40: Dramatis
41
VWTH 41: Persembahan
42
VWTH 42: Aku Hanya Mencoba
43
VWTH 43: Apa Lagiiiiiii
44
VWTH 44: Pasti Ada Cara
45
VWTH 45: Rencana Busuk Lagi
46
VWTH 46: Pertanyaan Dexter
47
VWTH 47: Lanjut Nggak Nih??
48
VWTH 48: Tahan, Belum Saatnya
49
VWTH 49: Benar-benar Bapak Tidak Benar
50
VWTH 50: Uughh sakit :P
51
VWTH 51: Erza! Kamu Mengganggu!
52
VWTH 52: Jangan Berpikiran Begitu, El!
53
VWTH 53: Ultimatum Kaisar Lucas
54
VWTH 54: Bagaimana Jika Aku Membunuh Istrimu?
55
VWTH 55: Mengambil Milikku
56
VWTH 56: Anak Sialan!!!
57
VWTH 57: Pekerjaan Pertama Selesai.
58
VWTH 58: Full Red Moon
59
VWTH 59: Terkejut
60
VWTH 60: Kepergok
61
VWTH 61: Mari Kita Pergi
62
VWTH 62: Kok Beda?
63
VWTH 63: Mengkhianati
64
VWTH 64: Kabur!
65
VWTH 65: Di Persimpangan Jalan
66
VWTH 66: Apa Kau Yakin?
67
VWTH 67: Dasar Wanita Gila!
68
VWTH 68: Itu Hukuman mu
69
VWTH 69: Harus Dimusnahkan
70
VWTH 70: Itu Cukup Layak
71
VWTH 71: Sejarah Panjang
72
VWTH 72: Sayang Tanpa Syarat
73
VWTH 73: Aku Mencintaimu
74
VWTH 74: Permintaan Maaf Tulus
75
VWTH 75: Itu Belum Seberapa
76
VWTH 76: Kamu Jahat!
77
VWTH 77: Terimakasih Sudah Datang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!