VWTH 17: Kamu Tidak Sendiri

Baik Ella maupun Dexter sama-sama terdiam saat selesai membahas hal mengenai kepergian jiwa Estrella dari raganya. Hari itu saat Ella yang sebenarnya Antie Nicole membuka mata, ia menemukan dirinya terbaring di hutan belakang kastel. Terdapat luka di kaki dan di kening meskipun tidaklah parah.

" Apakah mungkin Estrella meninggal waktu itu? Tapi apakah meninggal bisa jadi semudah itu?" tukas Ella.

" Tapi hanya itu kemungkinan yang mungkin. Dia meninggal dan kamu juga terjatuh dari tebing. Lalu jiwamu masuk ke raga Estrella. Tapi tetap meninggalkan pertanyaan, siapa yang membawamu ke mari. Apakah semua ini benar-benar kehendak dari Dewa?" papar Dexter.

Ella tersenyum simpul saat mendengarkan ucapan Dexter. Dirinya di kehidupan yang lalu tidak pernah memercayai bahwa Dewa itu adalah nyata. Tapi sepertinya untuk kehidupan kali ini dia harus memercayai itu. Di dunia Estrella De Agler, kepercayaan terhadap Dewa masih begitu kental. Hal itu dibuktikan dari adanya kuil suci yang bangunannya sangat besar di Duchy Agler. Meskipun hanya melihat dari luar tapi Ella bisa mengambil kesimpulan bahwa kuil kuil suci memiliki peran aktif dalam perkembangan rakyat.

" Baiklah, katakanlah memang seperti itu. Jadi sekarang mari kita lakukan sesuai apa yang sudah kita rencanakan sebelumnya. Mungkin saya akan membantu Estrella untuk mendapatkan keadilan?"

Ucapan dari Ella membuat Dexter kagum. Ella jelas bukan siapa-siapa, tapi dia memiliki kepedulian terhadap Estrella ketimbang siapapun.

" Apakah orang di duniamu semua memang seperti kamu, yang peduli terhadap orang lain begini?"

" Hmmm? Tidak selalu, hanya saja saya merasa seperti Estrella. Saya terlahir yatim piatu. Saya tidak tahu siapa orang tua saya. Hingga saya berada di titik ini, saya melakukannya semuanya sendiri. Melihat Estrella, kami seperti senasib. Meskipun dia memiliki keluarga, tapi seperti tidak memiliki keluarga."

Ella mengucapkan itu dengan senyuman. Tapi Dexter tahu bahwa senyuman itu hanyalah topeng penutup luka di hati. Dexter bisa merasakan kesepian yang nyata dari tatapan Ella. Sebenarnya itu juga tidak jauh beda dari dirinya.

Dexter mengulurkan tangannya dan menyentuh tangan Ella. Hal tersebut membuat Ella terkejut. Ini adalah kali pertama mereka melakukan kontak fisik.

" Sekarang kau tidak sendiri, setidaknya ada aku di sisimu dan juga orang-orang yang berada di dekatmu. Aku tidak tahu kehidupan seperti apa yang kamu jalani sebelumnya, tapi di sini, di kehidupan ini aku harap kamu lebih menikmatinya untuk dirimu sendiri."

Deg!

Kata-kata sederhana Dexter membuat Ella seperti hatinya disiram oleh es. Bukannya dingin tapi menyejukkan. Bagai mendapatkan oase di padang pasir, seperti itulah juga perumpamaannya.

Selama ini Ella saat menjadi Antie Nicole sibuk bertahan hidup. Ia juga berusaha mendapatkan pengakuan dari orang agar hidupnya tidak dipandang remeh. Terlahir sebagai anak yang tidak punya orang tua, Antie sempat bertanya-tanya, mengapa dia harus dilahirkan hanya untuk sendirian.

Tapi Antie tidak punya waktu untuk berpikir seperti itu. Dia sibuk untuk mempertahankan hidup nya. Dia sibuk untuk mendapatkan validasi agar semua orang mengakuinya. Hingga dia berdiri di puncak karena menyabet banyak penghargaan dan selalu menempati posisi juara, maka semua orang mengenal dia.

Namun, kejadian itu bukannya membuatnya senang. Antie merasa sangat kosong dan hatinya sesak. Sebab, saat dia berdiri di atas kepopularitasan, tiba-tiba ada orang yang datang dan mengaku bahwa mereka adalah orang tuanya. Jika itu terjadi di beberapa tahun silam, maka Antie akan senang. Tapi tidak saat itu, tidak ada rasa senang ketika melihat orang yang mengaku sebagai orang tuanya. Hatinya hancur, semua yang dia raih, rasa sakit yang dia rasakan selama proses, tiba-tiba didatangi oleh orang yang sangat Antie yakini hanya ingin memanfaatkan dirinya.

Pada akhirnya Antie hanya diam dan tidak bereaksi terhadap orang-orang itu. Dia memilih menepi, dan meluapkan emosinya dengan hobi yang ia sukai, DNA malah berakhir di tempat ini.

" Terimakasih Tuan Duke. Saya akan mengingat kata-kata Tuan Duke."

Perbincangan mereka kembali berlanjut. Pesta yang diadakan oleh Ratu hanya tinggal besok. Dan hari ini baju yang mereka pesan sudah sampai. Tepat sebelum makan malam, pengrajin baju yang ditunjuk Dexter sudah berada di kastel untuk memperlihatkan hasil karyanya.

Baju itu diletakkan di tengah ruangan yang ada di lantai pertama setelah pintu masuk. Semua pelayan yang melihatnya begitu kagum melihat baju milik Duke dan Duchess.

" Ini baru dipajang, bagaimana kalau sudah dipakai oleh Yang Mulia ya?"

" Benar, aku yakin Duke dan Duchess akan jadi pusat perhatian."

" Agaknya Baginda Ratu pun akan kalah memesona dari pada Duke dan Duchess kita."

Para pelayan saling berbisik mengagumi kedua baju berpasangan yang akan digunakan oleh Ella dan Dexter. Semua sepakat bahwa kedua baju itu sangat cantik dan juga elegan. Meskipun mengusung warna hitam, namun hiasan emas dan juga permata yang terdapat di gaun Duchess malah terlihat mewah. Pun dengan baju milik Duke, milik dia pun tidak kalah mewah dan berkelas meskipun tidak berlebihan dalam hiasan.

" Sesuai ekspektasi ku, kau membuatnya dengan sangat bagus madam."

" Hormat Yang Mulia Duke dan Duchess, semoga Anda berdua selalu sehat dan dilindungi Dewa."

Madam Rena--pemilik Beauty Boutique-- dan semua pelayan yang ada di situ membungkuk memberi hormat kepada Estrella dan Dexter. Lagi-lagi mereka mengagumi dua orang itu. Dulu mereka sama sekali tidak pernah terlihat bersama, tapi akhir-akhir ini dia penguasa Duchy itu semakin dekat.

" Sayang, bagaimana, apakah kamu suka warnanya."

Deg!

Eeh?

Semua orang yang ada di sana tentu terkejut saat mendengar Sang Duchess yang memanggil Duke dengan sebutan sayan. Rober, Jake, Erza dan Nori hampir saja kehilangan keseimbangannya. Mata mereka membulat sempurna karena teramat kaget. Madam Rena sampai membuka mulutnya lebar-lebar, ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

Dan rupanya hal yang semakin terjadi kepada Dexter. Sontak pria itu melihat ke arah Ella. Tangan Ella yang saat ini bertautan dengan tangannya itu, semakin digenggam dengan erat oleh Dexter.

" Hmm, ya suka. Tentu saja apa yang dipilihkan oleh istriku aku selalu menyukainya. Karena istriku pasti tahu apa yang jadi seleraku."

Hah????

TBC

Terpopuler

Comments

Îen

Îen

hayukkk lahhhh bykin scene sayang sayang nya...uhuyyyy🤭🤭🤭🤭

2024-04-26

0

Dede Mila

Dede Mila

/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/

2024-05-20

0

Îen

Îen

sayang🙈🙈🙈🙈😍😍😍😍😍😍😍😍😍

2024-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 VWTH 01: Jatuh dan Bangun Di Dunia Lain
2 VWTH 02: Saya Berasal Dari Dunia Lain.
3 VWTH 03: Apa Yang Harus Kulakukan?
4 VWTH 04: Kedatangan Count Osmund
5 VWTH 05: Mari Buat Kesepakatan
6 VWTH 06: Intrik Tersembunyi Sang Ratu
7 VWTH 07: Bersikap Layaknya Duchess
8 VWTH 08: Cerita Rober
9 VWTH 09: Strategi Ratu Aretha
10 VWTH 10: Sparing Duke dan Duchess
11 VWTH 11: Ksatria Untuk Duchess
12 VWTH 12: Pemanasan Dulu
13 VWTH 13: Apa Yang Anda Rencanakan?
14 VWTH 14: Aksi Duchess
15 VWTH 15: Peringatan Ella
16 VWTH 16: Penyesalan Dexter
17 VWTH 17: Kamu Tidak Sendiri
18 VWTH 18: Aku Percaya, Istriku
19 VWTH 19: Menghadiri Pesta
20 VWTH 20: Melakukan Segala Sesuatu Untuk Menyingkirkan Penghalang
21 VWTH 21: Serangan Ella
22 VWTH 22: Banyaknya Undangan Pesta Teh yang Datang
23 VWTH 23: Tidak Percaya
24 VWTH 24: Tamu Tak Diundang
25 VWTH 25: Itu Milik Mu, Ambillah!
26 VWTH 26: Menuju Pertunjukan
27 VWTH 27: Perjamuan Pesta Teh
28 VWTH 28: Bagaimana Menghilangkan Sakit Anda, Duke?
29 VWTH 29: Lidah Memang Tidak Bertulang
30 VWTH 30: Pertunjukan Dexter dan Ella
31 VWTH 31: Dexter Bisa Tidur Nyenyak
32 VWTH 32: Hari Libur Pegawai Kastel
33 VWTH 33: Kekesalan Aretha
34 VWTH 34: Cerita Sebenarnya
35 VWTH 35: Luka Menyakitkan
36 VWTH 36: Sejarah Panjang
37 VWTH 37: Orang Asing Rupanya Sudah Datang
38 VWTH 38: Pengorbanan Seperti Apa?
39 VWTH 39: Kebingungan
40 VWTH 40: Dramatis
41 VWTH 41: Persembahan
42 VWTH 42: Aku Hanya Mencoba
43 VWTH 43: Apa Lagiiiiiii
44 VWTH 44: Pasti Ada Cara
45 VWTH 45: Rencana Busuk Lagi
46 VWTH 46: Pertanyaan Dexter
47 VWTH 47: Lanjut Nggak Nih??
48 VWTH 48: Tahan, Belum Saatnya
49 VWTH 49: Benar-benar Bapak Tidak Benar
50 VWTH 50: Uughh sakit :P
51 VWTH 51: Erza! Kamu Mengganggu!
52 VWTH 52: Jangan Berpikiran Begitu, El!
53 VWTH 53: Ultimatum Kaisar Lucas
54 VWTH 54: Bagaimana Jika Aku Membunuh Istrimu?
55 VWTH 55: Mengambil Milikku
56 VWTH 56: Anak Sialan!!!
57 VWTH 57: Pekerjaan Pertama Selesai.
58 VWTH 58: Full Red Moon
59 VWTH 59: Terkejut
60 VWTH 60: Kepergok
61 VWTH 61: Mari Kita Pergi
62 VWTH 62: Kok Beda?
63 VWTH 63: Mengkhianati
64 VWTH 64: Kabur!
65 VWTH 65: Di Persimpangan Jalan
66 VWTH 66: Apa Kau Yakin?
67 VWTH 67: Dasar Wanita Gila!
68 VWTH 68: Itu Hukuman mu
69 VWTH 69: Harus Dimusnahkan
70 VWTH 70: Itu Cukup Layak
71 VWTH 71: Sejarah Panjang
72 VWTH 72: Sayang Tanpa Syarat
73 VWTH 73: Aku Mencintaimu
74 VWTH 74: Permintaan Maaf Tulus
75 VWTH 75: Itu Belum Seberapa
76 VWTH 76: Kamu Jahat!
77 VWTH 77: Terimakasih Sudah Datang
Episodes

Updated 77 Episodes

1
VWTH 01: Jatuh dan Bangun Di Dunia Lain
2
VWTH 02: Saya Berasal Dari Dunia Lain.
3
VWTH 03: Apa Yang Harus Kulakukan?
4
VWTH 04: Kedatangan Count Osmund
5
VWTH 05: Mari Buat Kesepakatan
6
VWTH 06: Intrik Tersembunyi Sang Ratu
7
VWTH 07: Bersikap Layaknya Duchess
8
VWTH 08: Cerita Rober
9
VWTH 09: Strategi Ratu Aretha
10
VWTH 10: Sparing Duke dan Duchess
11
VWTH 11: Ksatria Untuk Duchess
12
VWTH 12: Pemanasan Dulu
13
VWTH 13: Apa Yang Anda Rencanakan?
14
VWTH 14: Aksi Duchess
15
VWTH 15: Peringatan Ella
16
VWTH 16: Penyesalan Dexter
17
VWTH 17: Kamu Tidak Sendiri
18
VWTH 18: Aku Percaya, Istriku
19
VWTH 19: Menghadiri Pesta
20
VWTH 20: Melakukan Segala Sesuatu Untuk Menyingkirkan Penghalang
21
VWTH 21: Serangan Ella
22
VWTH 22: Banyaknya Undangan Pesta Teh yang Datang
23
VWTH 23: Tidak Percaya
24
VWTH 24: Tamu Tak Diundang
25
VWTH 25: Itu Milik Mu, Ambillah!
26
VWTH 26: Menuju Pertunjukan
27
VWTH 27: Perjamuan Pesta Teh
28
VWTH 28: Bagaimana Menghilangkan Sakit Anda, Duke?
29
VWTH 29: Lidah Memang Tidak Bertulang
30
VWTH 30: Pertunjukan Dexter dan Ella
31
VWTH 31: Dexter Bisa Tidur Nyenyak
32
VWTH 32: Hari Libur Pegawai Kastel
33
VWTH 33: Kekesalan Aretha
34
VWTH 34: Cerita Sebenarnya
35
VWTH 35: Luka Menyakitkan
36
VWTH 36: Sejarah Panjang
37
VWTH 37: Orang Asing Rupanya Sudah Datang
38
VWTH 38: Pengorbanan Seperti Apa?
39
VWTH 39: Kebingungan
40
VWTH 40: Dramatis
41
VWTH 41: Persembahan
42
VWTH 42: Aku Hanya Mencoba
43
VWTH 43: Apa Lagiiiiiii
44
VWTH 44: Pasti Ada Cara
45
VWTH 45: Rencana Busuk Lagi
46
VWTH 46: Pertanyaan Dexter
47
VWTH 47: Lanjut Nggak Nih??
48
VWTH 48: Tahan, Belum Saatnya
49
VWTH 49: Benar-benar Bapak Tidak Benar
50
VWTH 50: Uughh sakit :P
51
VWTH 51: Erza! Kamu Mengganggu!
52
VWTH 52: Jangan Berpikiran Begitu, El!
53
VWTH 53: Ultimatum Kaisar Lucas
54
VWTH 54: Bagaimana Jika Aku Membunuh Istrimu?
55
VWTH 55: Mengambil Milikku
56
VWTH 56: Anak Sialan!!!
57
VWTH 57: Pekerjaan Pertama Selesai.
58
VWTH 58: Full Red Moon
59
VWTH 59: Terkejut
60
VWTH 60: Kepergok
61
VWTH 61: Mari Kita Pergi
62
VWTH 62: Kok Beda?
63
VWTH 63: Mengkhianati
64
VWTH 64: Kabur!
65
VWTH 65: Di Persimpangan Jalan
66
VWTH 66: Apa Kau Yakin?
67
VWTH 67: Dasar Wanita Gila!
68
VWTH 68: Itu Hukuman mu
69
VWTH 69: Harus Dimusnahkan
70
VWTH 70: Itu Cukup Layak
71
VWTH 71: Sejarah Panjang
72
VWTH 72: Sayang Tanpa Syarat
73
VWTH 73: Aku Mencintaimu
74
VWTH 74: Permintaan Maaf Tulus
75
VWTH 75: Itu Belum Seberapa
76
VWTH 76: Kamu Jahat!
77
VWTH 77: Terimakasih Sudah Datang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!