BAB 16 - April Mop?

Jika Renaga saja sampai berpikir sejauh itu tatkala mendengar pengakuan Azkara, yang lain tentu tidak jauh berbeda. Sejak awal memasuki gerbang utama tiga orang yang berjaga di pos satpam sampai melongo dan berkali-kali menggosok mata demi memastikan siapa yang dibawa putra Keyvan Wilantara.

"Papa sedang pergi, dan Mama masih di rumah sakit ... apa perlu aku telepon?"

"Tidak, Kak, jangan mengusik pekerjaan mama, nanti kalau selesai juga pulang," sahut Azkara tampak menggampangkan segalanya.

"Iya sudah, bawa istrimu menghadap opa dan oma dulu jika begitu," titah Renaga sembari menurunkan koper besar milik Shanum layaknya sopir pribadi.

Harga diri Renaga sebagai pemimpin perusahan benar-benar seakan tidak berarti di mata Azka. Terbukti saat ini, Azkara tidak hanya sekadar minta jemput di terminal, melainkan meminta Renaga untuk membawa koper tesebut menuju rumah utama.

Sementara dirinya mengikuti perintah Renaga untuk mendatangi kediaman opa dan omanya lebih dulu. Tanpa melepaskan tangan Shanum yang terasa dingin, sampai-sampai hal itu dapat Azkara rasakan.

"Kamu kenapa?" tanya Azkara menatap sang istri yang merasa seperti melayang sejak memasuki tempat itu.

Tiga istana mewah dengan design tak jauh berbeda yang berjejer di depannya sukses membuat Shanum berasa di negeri dongeng. Jelas saja dia gugup dan juga sedikit takut. Bagaimana tidak? Yang terjadi kini jauh di luar dugaannya sewaktu di Yogya.

Sejak awal Shanum sudah menduga Azkara bukan orang biasa. Terbukti dari jaket dan sepatu yang dia gunakan sebenarnya. Akan tetapi, Shanum tidak menyangka jika sang suami bukan orang kaya, tapi sangat amat kaya.

Sebuah rumah atau tepatnya istana yang rasanya sangat mustahil didapatkan dalam waktu singkat. Walau Shanim bukan termasuk kategori wanita yang menjadikan harta sebagai patokan dalam memilih pasangan, tapi sedikit banyak dia bisa menyimpulkan bahwa Azkara bukan orang yang baru kaya, melainkan sudah dari sejak pendahulunya.

Tujuan pertama ialah rumah dengan design paling tua di paling kiri, rumah opanya. Dalam bayangan Shanum, opa Azkara adalah sosok pria dengan pakaian super mahal yang hanya duduk manis di sofa ala-ala bangsawan sembari menatapnya sebelah mata.

Siapa sangka, begitu Azka memasuki ruang tamu sembari "Opaa, Azka pulang!!" seorang pria berisi dengan kaos dalam dan sarung kotak-kotak berlari ke arah mereka.

Rambutnya sudah memutih dan tampak tipis. Usianya sudah begitu lanjut, tapi pria itu masih cukup bugar untuk orang seusianya.

"Azkara?"

"He-he ... Opa kangen aku, 'kan?" tanya Azkara nyengir kuda dan merentangkan tangan dengan maksud memeluk opanya.

Alih-alih dipeluk, begitu jarak mereka semakin dekat, tangan gempal pria itu seketika mendarat tepat di ubun-ubun Azkara "Kau kemana saja anak nakal?"

Mata Shanum sontak membeliak tatkala menyaksikan adegan itu. Sama sekali tidak Shanum kira jika pemilik tubuh yang rasanya amat renta itu ternyata masih bertenaga sampai-sampai sang suami meringis dan mengusap kasar bagian sakitnya.

"Ya Tuhan, Opaaaaa!! Kenapa dipukul segala?!"

Mendapati Azka berani berteriak, Opa Mikhail semakin menjadi dan menjewer telinga cucu paling meresahkannya itu.

"Sini kau!!" teriak Opa Mikhail memaksa Azkara untuk berhenti dan tetap berada di hadapannya.

"24 jam menghilang tanpa kabar sampai-sampai kedua orang tuamu bertengkar dan sekarang masih bisa cengar-cengir di depan Opa? Mau Opa tanam di bawah pohon pisang, Azka?! Hah?!"

"Aaww!! Ampun, Opa ... aku tidak semp_"

"Halah alasan!! Kau benar-benar tidak bisa berubah ternyata, cepat katakan dari mana?!"

"Itu ... cari istri," jawab Azkara sembari menunjuk Shanum yang sejak tadi terpaku menatap ke arah mereka.

Tatapan Opa Mikhail sontak beralih pada wanita cantik yang kini menunduk dan mengulas senyum padanya. Hal itu tidak membuat Opa Mikhail terlena, kemarahannya pada Azkara memang luar biasa karena akibat ulah cucunya ini, Mikhayla dan Evan perang di tengah malam lantaran Azka tak pulang-pulang.

"Heih? Istri?" tanya Opa Mikhail mengerutkan dahi, dia menatap lekat-lekat cucu menantunya untuk beberapa saat.

.

.

"Istri?"

Suara itu menyadarkan ketiganya, tatapan mereka seketika beralih pada wanita cantik dengan beberapa kerutan di wajahnya.

Wanita itu mendekat, saat itulah Opa Mikhail melepaskan telinga sang cucu yang sudah memerah tersebut.

"Is? Istri siapa, Ka?" tanya Oma Zia setelah cukup lama terdiam, uluran tangan Shanum bahkan sampai tidak mereka sadari karena terlalu fokus memandanginya.

Di saat bersamaan, Renaga yang tadi sempat memasukan koper Shanum kembali dengan membawa istri dan anaknya.

"Tuh, Sayang ... kamu lihat sendiri!! Memang benar Azka bawa istri."

Belum sempat menjawab pertanyaan omanya, kini sang kakak datang dan jelas sama bingungnya.

"Azka? Se-serius ini istrimu?"

"Serius dong, Kak, kenalin Shanum namanya!!"

Krik krik krik

Bahkan ketika Azkara mencoba mengenalkan Shanum sebagaimana yang dia lakukan pada Renaga, mereka tetap diam sembari menatap Azkara tak percaya.

"Ka-kalian kenapa? tidak percaya padaku masa?" tanya Azkara frustrasi karena memang sama sekali tidak ada yang percaya, begitu Azka menyebutkan istri tatapan mereka pasti aneh semua.

"Bu-bukannya begitu, tapi masa sih? Kok dia mau ... eh maksudnya, kok bisa?" tanya Zavia dengan wajah tak percaya. "Tunggu dulu, in_ ini pasti April mop, 'kan?"

"April mop apanya? Demi Allah dia istriku, Kak!! Tanya padanya kalau tidak percaya," cicit Azka benar-benar frustasi menghadapi keluarganya ini. "Demi Allah!! Aku sudah demi Allah kenap_"

"Iya-iya percaya!! Tidak perlu menangis, cengeng banget jadi laki-laki," pungkas Zavia yang pada akhirnya mengalah tatkala mata Azkara sudah berkaca-kaca. Sesaat kemudian, dia beralih pada wanita cantik yang Azka akui sebagai istrinya itu.

"Welcome di Megantara Family, Shanum ... semoga betah, dan tidak menyesal menjadi istrinya Azkara."

"Menyesal kenapa? Dia sayang banget sama aku asal Kakak tahu ya!!" ungkap Azkara dengan suara lantang yang membuat dada Shanum seketika berdegub tak karu-karuan. "Dia mendengar ucapanku?"

.

.

- To Be Continued -

Noted :

Assalamualaikum, author mau kasih info sedikit ... author melakukan perbaikan di bab 15, hal ini terkait Azka pulang ke Jakarta naik apa, dari mana uangnya dan bagaimana bisa. Karena dikhawatirkan scene-nya agak membingungkan bahkan berakhir cacat logika, jadi Author mengubah sedikit tentang itu yang mana mereka pulangnya dengan menggunakan Bus, bukan pesawat (Silahkan baca ulang untuk yang ingin baca lebih detailnya, tapi ini author kasih tahu sebagai penjelas saja jadi tidak perlu dibaca ulang juga tidak masalah) Mohon maklumi dan maafkan kesalahan Author ya, Author memutuskan untuk revisi selagi baru tayang dalam waktu kurang dari 24 jam. Terima kasih❣️

Terpopuler

Comments

🍾⃝ͩѵᷞɪͧɴᷠᴀͣ ɴᴀѵɪɴᴀ

🍾⃝ͩѵᷞɪͧɴᷠᴀͣ ɴᴀѵɪɴᴀ

iya Thor dimaafkan kok🤣 😂😂 memang sebentar lagi sudah waktunya maaf maafan sih😂

hmmmm keluarga gesrek😂 knpa sampai mau sama azkara😂 dipaksa... iya tuh dipaksa sama warga alias kena grebeg 😂 jadi terpaksa menikah😂😂
sebentar lagi syanum jadi Cinderella... lalu adiknya???? akan iri lagi.. blm tau aja mereka siapa azkara yang sebenarnya... mknya perlakuan nya seenknya sendiri pas dikampung...🤣🤣
selamat menikmati kehidupan barunya syanum😍😍😍😍

2024-04-06

76

nenk 'yLa

nenk 'yLa

welcome d kluarga megantara ahanum tr jan kaget yaa liat polah tingkah kluarga mereka dr mulai biang y sampe yg baru pada mletek😂😂

2024-04-22

0

Yang Lin

Yang Lin

tenang num cuma opa opa pake sarung gajah gesodd sambil makan pisang... /Curse//Curse//Curse/

2024-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Namanya Azkara
2 BAB 02 - Mahar Tak Biasa
3 BAB 03 - Suami Sungguhan?
4 BAB 04 - First Time
5 BAB 05 - Dia Halal Bagiku
6 BAB 06 - Pemandangan Pagi
7 BAB 07 - Aku Buta Huruf
8 BAB 08 - Takdir Huruf Ba
9 BAB 09 - Sangat Peka
10 BAB 10 - Oleh-Oleh Buat Mama
11 BAB 11 - Kita Sahabat ~ Azkara
12 BAB 12 - Mau Berbuka Apa?
13 BAB 13 - Sayang Bangetlah ~ Shanum
14 BAB 14 - Jangan Memancingku
15 BAB 15 - Dia dari Surga?
16 BAB 16 - April Mop?
17 BAB 17 - First Impressions
18 BAB 18 - Katakan Saja
19 BAB 19 - Qadarullah
20 BAB 20 - Pertama Dan Terakhir
21 BAB 21 - Thanks Ya, Cantik.
22 BAB 22 - Bawel
23 BAB 23 - Tidur Jam Berapa
24 BAB 24 - 7 Hari 7 Malam
25 BAB 25 - Sempurnakan Aku ~ Shanum
26 BAB 26 - You're The First
27 BAB 27 - Istriku Yang Cantik
28 BAB 28 - Bukan Bayi!!
29 BAB 29 - Mas Sayang Aku?
30 BAB 30 - Dia Yang Tak Sama
31 BAB 31 - Aku Sudah Menikah ~ Azkara
32 BAB 32 - Mas Bukan Nabi
33 BAB 33 - Shanum, Istriku.
34 BAB 34 - Kejutan Di Hari Raya
35 BAB 35 - Obatnya Cuma Satu ~ Azkara
36 BAB 36 - Jangan Meragukan Tuhan
37 BAB 37 - Di Bawah Kemilau Senja
38 BAB 38 - Tak Terungkap
39 BAB 39 - Debu di Padang Pasir
40 BAB 40 - Janji ~ Shanum
41 BAB 41 - Pergilah.
42 BAB 42 - Kamu Membenciku?
43 BAB 43 - Harus Pindah
44 BAB 44 - Tanam Tomat
45 BAB 45 - Cantikan Yang Ini
46 BAB 46 - Megumi Namanya ~ Azkara
47 BAB 47 - Telanjur Malu
48 BAB 48 - Potong Religius
49 BAB 49 - Anda Mencintainya?
50 BAB 50 - Terbawa Mimpi
51 BAB 51 - Aku Tidak Terbiasa
52 BAB 52 - Janji ~ Azkara
53 BAB 53 - Lebih Masuk Akal
54 BAB 54 - Azkara Itu Penyayang
55 BAB 55 - Kampungan
56 BAB 56 - Amit-Amit • Azkara
57 BAB 57 - Hargai Usahanya
58 BAB 58 - Kamu Bahagia?
59 BAB 59 - Hukum Aku
60 BAB 60 - Satu Sama
61 BAB 61 - Aku Lapar ~ Azkara
62 BAB 62 - Biarkan Saja
63 BAB 63 - Sayangnya Mas • Azkara
64 BAB 64 - Allah Sebaik-Baiknya Pelindung
65 BAB 65 - Marah Padaku
66 BAB 66 - Salah Sasaran
67 BAB 67 - Aku Mencintainya, Setengah Mati.
68 BAB 68 - Segampang Itu
69 BAB 69 - Hari H (Happy)
70 BAB 70 - Curahan Hati Abi
71 BAB 71 - Tidak Pernah Terencana
72 BAB 72 - Deritanya Dibuat Sendiri
73 BAB 73 - Ngelunjak
74 BAB 74 - Tak Tertolong
75 BAB 75 - Bebas
76 BAB 76 - Hanya Ingin Membahagiakanmu ~ Azkara
77 BAB 77 - Aku Datang • Saka
78 BAB 78 - Sama Iyanya ~ Asraf
79 BAB 79 - Terlalu Aneh
80 BAB 80 - Couvade Syndrome?
81 BAB 81 - Hijrah Itu Mudah, Tapi Yang Sulit Istiqomah.
82 BAB 82 - Ujian/Azab?
83 BAB 83 - Kangen
84 BAB 84 - Aku Mau Bicara • Azkara
85 BAB 85 - Aku Selalu Mencintaimu, Shanum.
86 BAB 86 - Aku Tahu Dia Dimana ~ Saka
87 BAB 87 - Pendosa ~ Azkara
88 BAB 88 - Aku di Sini, Untukmu.
89 BAB 89 - Tidak Jadi Duda.
90 BAB 90 - Ikhtiar Sama-Sama
91 BAB 91 - Pikirkan Nasibmu - Papa Evan
92 BAB 92 - Aku Tidak Peduli ~ Shanum
93 BAB 93 - Tidak Kurestui - Azkara
94 BAB 94 - Tak Tepat Waktu ~ Shanum
95 BAB 95 - Dia Perlu Tahu ~ Saka
96 BAB 96 - Biarlah Seperti Ini ~ Azkara
97 BAB 97 - Tentang Ikhlas
98 BAB 98 - Bukan Azka Wilantara
99 BAB 99 - My Heaven
100 BAB 100 - Terlalu Nyata
101 BAB 101 - Berkatmu ~ Shanum
102 BAB 102 - Ketakutan Azkara
103 BAB 103 - Maaf ~ Azkara
104 BAB 104 - Risih ~ Azkara
105 BAB 105 - Tidak Di-ACC
106 BAB 106 - Marahnya Sungguhan? ~ Shanum
107 BAB 107 - Ngidam/Nyiksa?
108 BAB 108 - Sangsi - Hudzai
109 BAB 109 - Secinta Itu ~ Azkara
110 BAB 110 - Pakmil Meresahkan.
111 BAB 111 - 22 Minggu Lagi - Azkara
112 Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur
113 BAB 112 - Seperti Anak Bawang.
114 BAB 113 - Untaian Doa Asraf
115 BAB 114 - Pesan Terakhir Azkara
116 BAB 115 - Tergores Sembilu
117 BAB 116 - Sudah Selesai?
118 BAB 117 - Janji (Lagi)
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BAB 01 - Namanya Azkara
2
BAB 02 - Mahar Tak Biasa
3
BAB 03 - Suami Sungguhan?
4
BAB 04 - First Time
5
BAB 05 - Dia Halal Bagiku
6
BAB 06 - Pemandangan Pagi
7
BAB 07 - Aku Buta Huruf
8
BAB 08 - Takdir Huruf Ba
9
BAB 09 - Sangat Peka
10
BAB 10 - Oleh-Oleh Buat Mama
11
BAB 11 - Kita Sahabat ~ Azkara
12
BAB 12 - Mau Berbuka Apa?
13
BAB 13 - Sayang Bangetlah ~ Shanum
14
BAB 14 - Jangan Memancingku
15
BAB 15 - Dia dari Surga?
16
BAB 16 - April Mop?
17
BAB 17 - First Impressions
18
BAB 18 - Katakan Saja
19
BAB 19 - Qadarullah
20
BAB 20 - Pertama Dan Terakhir
21
BAB 21 - Thanks Ya, Cantik.
22
BAB 22 - Bawel
23
BAB 23 - Tidur Jam Berapa
24
BAB 24 - 7 Hari 7 Malam
25
BAB 25 - Sempurnakan Aku ~ Shanum
26
BAB 26 - You're The First
27
BAB 27 - Istriku Yang Cantik
28
BAB 28 - Bukan Bayi!!
29
BAB 29 - Mas Sayang Aku?
30
BAB 30 - Dia Yang Tak Sama
31
BAB 31 - Aku Sudah Menikah ~ Azkara
32
BAB 32 - Mas Bukan Nabi
33
BAB 33 - Shanum, Istriku.
34
BAB 34 - Kejutan Di Hari Raya
35
BAB 35 - Obatnya Cuma Satu ~ Azkara
36
BAB 36 - Jangan Meragukan Tuhan
37
BAB 37 - Di Bawah Kemilau Senja
38
BAB 38 - Tak Terungkap
39
BAB 39 - Debu di Padang Pasir
40
BAB 40 - Janji ~ Shanum
41
BAB 41 - Pergilah.
42
BAB 42 - Kamu Membenciku?
43
BAB 43 - Harus Pindah
44
BAB 44 - Tanam Tomat
45
BAB 45 - Cantikan Yang Ini
46
BAB 46 - Megumi Namanya ~ Azkara
47
BAB 47 - Telanjur Malu
48
BAB 48 - Potong Religius
49
BAB 49 - Anda Mencintainya?
50
BAB 50 - Terbawa Mimpi
51
BAB 51 - Aku Tidak Terbiasa
52
BAB 52 - Janji ~ Azkara
53
BAB 53 - Lebih Masuk Akal
54
BAB 54 - Azkara Itu Penyayang
55
BAB 55 - Kampungan
56
BAB 56 - Amit-Amit • Azkara
57
BAB 57 - Hargai Usahanya
58
BAB 58 - Kamu Bahagia?
59
BAB 59 - Hukum Aku
60
BAB 60 - Satu Sama
61
BAB 61 - Aku Lapar ~ Azkara
62
BAB 62 - Biarkan Saja
63
BAB 63 - Sayangnya Mas • Azkara
64
BAB 64 - Allah Sebaik-Baiknya Pelindung
65
BAB 65 - Marah Padaku
66
BAB 66 - Salah Sasaran
67
BAB 67 - Aku Mencintainya, Setengah Mati.
68
BAB 68 - Segampang Itu
69
BAB 69 - Hari H (Happy)
70
BAB 70 - Curahan Hati Abi
71
BAB 71 - Tidak Pernah Terencana
72
BAB 72 - Deritanya Dibuat Sendiri
73
BAB 73 - Ngelunjak
74
BAB 74 - Tak Tertolong
75
BAB 75 - Bebas
76
BAB 76 - Hanya Ingin Membahagiakanmu ~ Azkara
77
BAB 77 - Aku Datang • Saka
78
BAB 78 - Sama Iyanya ~ Asraf
79
BAB 79 - Terlalu Aneh
80
BAB 80 - Couvade Syndrome?
81
BAB 81 - Hijrah Itu Mudah, Tapi Yang Sulit Istiqomah.
82
BAB 82 - Ujian/Azab?
83
BAB 83 - Kangen
84
BAB 84 - Aku Mau Bicara • Azkara
85
BAB 85 - Aku Selalu Mencintaimu, Shanum.
86
BAB 86 - Aku Tahu Dia Dimana ~ Saka
87
BAB 87 - Pendosa ~ Azkara
88
BAB 88 - Aku di Sini, Untukmu.
89
BAB 89 - Tidak Jadi Duda.
90
BAB 90 - Ikhtiar Sama-Sama
91
BAB 91 - Pikirkan Nasibmu - Papa Evan
92
BAB 92 - Aku Tidak Peduli ~ Shanum
93
BAB 93 - Tidak Kurestui - Azkara
94
BAB 94 - Tak Tepat Waktu ~ Shanum
95
BAB 95 - Dia Perlu Tahu ~ Saka
96
BAB 96 - Biarlah Seperti Ini ~ Azkara
97
BAB 97 - Tentang Ikhlas
98
BAB 98 - Bukan Azka Wilantara
99
BAB 99 - My Heaven
100
BAB 100 - Terlalu Nyata
101
BAB 101 - Berkatmu ~ Shanum
102
BAB 102 - Ketakutan Azkara
103
BAB 103 - Maaf ~ Azkara
104
BAB 104 - Risih ~ Azkara
105
BAB 105 - Tidak Di-ACC
106
BAB 106 - Marahnya Sungguhan? ~ Shanum
107
BAB 107 - Ngidam/Nyiksa?
108
BAB 108 - Sangsi - Hudzai
109
BAB 109 - Secinta Itu ~ Azkara
110
BAB 110 - Pakmil Meresahkan.
111
BAB 111 - 22 Minggu Lagi - Azkara
112
Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur
113
BAB 112 - Seperti Anak Bawang.
114
BAB 113 - Untaian Doa Asraf
115
BAB 114 - Pesan Terakhir Azkara
116
BAB 115 - Tergores Sembilu
117
BAB 116 - Sudah Selesai?
118
BAB 117 - Janji (Lagi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!