BAB 15 - Dia dari Surga?

"Sudah semua?"

Shanum mengangguk, hingga di hari kepergian mereka, cibiran dan hinaan itu masih terdengar nyata. Tidak hanya dari Umi Martika dan Sabila saja, melainkan tetangga dekat rumah.

Hanya Kiyai Habsyi yang mengiringi kepergiannya dengan air mata. Sisanya hanya pura-pura, ada pula yang tertawa dan menebak-nebak nasib si malang Shanum yang dinikahi pria tak jelas bebet bobotnya itu.

Apa Azkara peduli? Tidak!! Bahkan dia anggap saja tidak. Begitu pamit dan dilepas baik-baik oleh sang mertua, Azkara membawa istrinya ke Jakarta dengan perasaan lega.

Andai saja Shanum tidak diperlakukan layaknya budak, mungkin Azkara akan menunda kepulangannya. Akan tetapi, mengingat perlakuan ibu dan adik tiri istrinya, Azkara mantap pulang walau tidak bisa dipungkiri betah di sana.

Kebetulan mamanya sudah menangis tersedu-sedu dan meminta pulang segera. Lengkap sudah alasan Azkara angkat kaki meninggalkan tanah kelahiran Shanum tepat di hari kedua di sana.

Untuk pulang, Azkara memilih naik bus antar kota. Bukan bermaksud memanipulasi keadaan atau menipu sang istri, akan tetapi jalan tersebut ialah yang paling efektif untuk ia pilih.

Mengingat dia kehilangan dompet yang berisi dokumen penting dan semua uangnya. Hendak menghubungi seseorang yang ada di Jakarta Azka enggan, dia khawatir hal tersebut sampai kepada mamanya dan nanti menjadi petaka.

Jika ditanya dari mana ongkosnya, sudah pasti Azka memberanikan diri untuk meminjam sejumlah uang kepada sang mertua sebagai jalan pintas.

Jarak tempuhnya cukup jauh, dan juga butuh waktu lama. Azkara tahu perjalanan ini akan melelahkan, tapi dia memilih naik Bus juga demi menciptakan momen bersama istrinya.

Sepanjang perjalanan Shanum berdebar tak karu-karuan. Dia tidak tahu bagaimana keluarga suaminya, diterima atau tidak dan masih banyak lagi hal yang mengusik pikiran Shanum.

Sedikit banyak dia bisa menebak, Azkara bukan orang biasa. Akan tetapi, bagaimana keadaan sebenarnya Shanum tidak tahu juga karena memang tidak ada bukti lain untuk menerka-nerka.

Sejak semalam Shanum sama sekali tidak tenang. Jujur saja dia hanya tidur beberapa jam saja. Hal itu terjadi karena tepat jam 01 pagi dia harus bertempur dengan alat dapur, sementara mereka juga tidurnya sudah lumayan larut.

Ditambah lagi, setelah sahur suasana hati Shanum sama sekali tidak tenang hingga dia mencoba menghabiskan waktu dengan melantunkan kalam cinta di ujung malam. Alhasil, setelah setengah perjalanan mereka lewati Shanum mulai menguap dan kantuknya kian tak tertahan.

"Ngantuk?" tanya Azkara seketika membuat Shanum terperanjat kaget.

Dia menggeleng, tapi matanya terlihat begitu merah hingga Azkara menuntun kepala sang istri untuk bersandar di pundaknya.

"Tidurlah, mata kamu merah ... nanti Mama kira aku ngajak begadang semalaman kan bahaya," ucap Azkara lagi-lagi tak segera masuk di otak Shanum.

"Maksudnya?"

Azkara mengulas senyum. "Tidak ada, tidurlah ... kalau sudah sampai aku bangunin."

Tubuh Shanum sudah terlalu lelah untuk berontak. Begitu Azkara perintahkan untuk kedua kalinya, perlahan wanita itu berlabuh mengarungi dunia mimpi.

Bukan sebentar Shanum terlelap, Azkara yang tak henti-hentinya memerhatikan wajah Shanum tahu betul selelah apa istrinya. Azkara hanya melihat sebagian kecil dari kehidupan Shanum, hanya sebentar, tapi dia seolah merasakan luka yang Shanum derita selama bertahun-tahun.

"Jauh banget kuliahnya sampai ke Yaman, padahal jodohmu di Jakarta," gumam Azkara tersenyum tipis, lagi dia merasa lucu dengan takdirnya sendiri.

Bukan berarti dia tidak bisa melupakan cinta pertamanya, tapi tidak bisa Azkara pungkiri bersama Shanum dia merasa seolah dekat dan familiar saja dengan setiap momen yang mereka alami.

Seakan-akan, Shanum datang dan meraih tangannya tatkala Azkara sudah merelakan dan mundur karena merasa tidak pantas mendapatkan seorang wanita shalihah.

Sementara di sisi lain, Shanum justru merasa Azka adalah jawaban dari doa yang selalu dia langitkan. Karena itu dia tidak begitu banyak drama sekalipun harus kehilangan Gus Faaz yang diyakini Kiyai Habsyi akan menjadi imam terbaiknya.

.

.

Jakarta

"Shanum ... Hei, bangunlah, kita sudah sampai."

Cukup lama Shanum terlelap, hampir setengah perjalanan. Dan, walau sudah begitu Shanum masih merasa kurang tidur.

Dia menguap dan sedikit menggeliat hingga sendinya berdetak. "Capek banget ya?" tanya Azka mengulas senyum, tak lupa merapihkan kerudung Shanum yang memang sedikit berantakan.

"Ayo, nanti di rumah tidur lagi, Sayang."

Sayang, jelas dan begitu terang-terangan Azkara mengucapkannya. Bukan dalam rangka membuat Sabila panas karena kini mereka hanya berdua saja.

Shanum tak menjawab, dia lagi-lagi gugup sampai tangannya terasa dingin. Perlakuan Azka di Yogya dan di Jakarta cukup berbeda, lebih hangat dan berani karena kini Shanum sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk melepaskan diri dari genggaman tangan sang suami.

Sepanjang langkahnya, Shanum terus menunduk. Jika di Yogya dia yang melakukan segalanya sementara Azkara duduk manis layaknya anak TK, di tempat ini justru sebaliknya.

Azkara lah yang melakukan segalanya, sejak awal Shanum hanya duduk manis saja. Kebetulan Shanum juga tidak tahu arah, hendak kemana tujuan mereka karena sedikit pun Azkara belum bercerita.

"Nah ini dia," gumam Azka tatkala sebuah mobil hitam yang sejak tadi dia tunggu sudah tiba.

Walau belum tahu siapa yang ada di balik kaca hitam mobil tersebut, tapi Shanum yakin Azkara mengenalnya.

"Lama sekali, kakak dari mana dulu?" tanya Azka ketika pria tampan bertubuh tegap dengan kacamata hitam itu turun dari mobilnya.

"Azkara ... apa aku tidak punya harga diri lagi di matamu?"

Azkara tergelak tatkala CEO Anderson Group itu melontarkan kekesalan berkedok pertanyaan untuknya, Renaga. "Sesekali, apa salahnya?"

Tidak lagi menjawab, pria itu berjalan mendekati Azkara. Tatapannya tak lagi fokus pada Azkara lagi, melainkan wanita cantik yang tengah Azkara genggam tangannya.

"Siapa?" tanya Renaga sampai melepas kacamatanya demi memastikan apa yang dia lihat.

"Shanum ... istriku," ucap Azkara mengenalkan Shanum dengan begitu bangga tepat di hadapan kakak iparnya.

"What? Istri?"

"Iya, tanya padanya kalau tidak percaya."

Alih-alih segera bertanya, Renaga terbahak sampai keluar air mata. Shanum yang melihat hal tersebut bingung tentu saja, dia mendongak dan berharap menemukan jawaban dari sang suami, akan tetapi tidak sama sekali.

"Kenapa tertawa? Lucu?" Azkara menatap kesal pria di hadapannya.

"Ha-ha-ha sebentar, izinkan aku bertanya padanya," ucap Renaga beralih menatap wanita cantik yang Azkara akui sebagai istrinya itu.

"Permisi Nona, apa kamu diancam laki-laki ini?" tanya Renaga menatap Shanum penuh selidik.

Berusaha memastikan tidak ada rantai di tangan atau sebagainya. "Tidak, maksudnya apa ya?" Shanum balik bertanya.

"Jangan takut, Nona, aku akan melindungimu ... cepat katakan, apa dia menculikmu?"

"Kak Aga apasih? Dia memang istriku sumpah!!" Azkara sampai menunjukan dua jarinya sebagai bentuk keseriusan jika dia tidak sedang berbohong.

"Really? Tapi bagaimana bisa? Kau tidak memaksanya agar mau denganmu, 'kan?" tanya Renaga sekali lagi benar-benar ragu dan sempat mengira jika Azka berpura-pura karena mungkin depresi diburu pertanyaan kapan nikah.

"Terserah Kakak saja lah, masukkan kopernya," pungkas Azkara berlalu lebih dulu dan mengajak sang istri untuk masuk.

Sementara itu, Renaga yang sempat dia hubungi semalam untuk menjemputnya di terminal pemberhentian bus masih berusaha memahami apa yang tengah terjadi dengan adik iparnya.

"Dia benar Azka atau arwahnya dari surga?" tanya pria itu mendadak merinding bahkan bulu kuduknya naik semua.

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Shira

Shira

Thor ,,,, Boleh Yuuk bagi bagi THR nya Berupa Update an Eps langsung 10 bab di post 😁🤣 wkwkw ngarep dot com ,Candu banget sama Babang Azka ,,, author hebat banget deh bikin Watak mereka karakter mereka tuh hidup banget dan ciri khas banget gak ketuker tuker ,kita berasa di bawa masuk ke dunia mereka ngeliat kaya secara langsung interaksi mereka xixixi ,lope lope sekebon buat author dan Keluarga Menggantara kalian Thebest sama kaya salah satu Novel keluarga besar arbeto kesukaan ku juga xixixi

2024-04-05

173

Nendah Wenda

Nendah Wenda

ya ampun giliran dah nikah gak ada yang percaya belum nikah di tanya Mulu kapan nikah

2024-04-28

0

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

awal cerita agak... tegang... eh...cerita selanjutnya... lucu dan bikin penasaran

2024-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Namanya Azkara
2 BAB 02 - Mahar Tak Biasa
3 BAB 03 - Suami Sungguhan?
4 BAB 04 - First Time
5 BAB 05 - Dia Halal Bagiku
6 BAB 06 - Pemandangan Pagi
7 BAB 07 - Aku Buta Huruf
8 BAB 08 - Takdir Huruf Ba
9 BAB 09 - Sangat Peka
10 BAB 10 - Oleh-Oleh Buat Mama
11 BAB 11 - Kita Sahabat ~ Azkara
12 BAB 12 - Mau Berbuka Apa?
13 BAB 13 - Sayang Bangetlah ~ Shanum
14 BAB 14 - Jangan Memancingku
15 BAB 15 - Dia dari Surga?
16 BAB 16 - April Mop?
17 BAB 17 - First Impressions
18 BAB 18 - Katakan Saja
19 BAB 19 - Qadarullah
20 BAB 20 - Pertama Dan Terakhir
21 BAB 21 - Thanks Ya, Cantik.
22 BAB 22 - Bawel
23 BAB 23 - Tidur Jam Berapa
24 BAB 24 - 7 Hari 7 Malam
25 BAB 25 - Sempurnakan Aku ~ Shanum
26 BAB 26 - You're The First
27 BAB 27 - Istriku Yang Cantik
28 BAB 28 - Bukan Bayi!!
29 BAB 29 - Mas Sayang Aku?
30 BAB 30 - Dia Yang Tak Sama
31 BAB 31 - Aku Sudah Menikah ~ Azkara
32 BAB 32 - Mas Bukan Nabi
33 BAB 33 - Shanum, Istriku.
34 BAB 34 - Kejutan Di Hari Raya
35 BAB 35 - Obatnya Cuma Satu ~ Azkara
36 BAB 36 - Jangan Meragukan Tuhan
37 BAB 37 - Di Bawah Kemilau Senja
38 BAB 38 - Tak Terungkap
39 BAB 39 - Debu di Padang Pasir
40 BAB 40 - Janji ~ Shanum
41 BAB 41 - Pergilah.
42 BAB 42 - Kamu Membenciku?
43 BAB 43 - Harus Pindah
44 BAB 44 - Tanam Tomat
45 BAB 45 - Cantikan Yang Ini
46 BAB 46 - Megumi Namanya ~ Azkara
47 BAB 47 - Telanjur Malu
48 BAB 48 - Potong Religius
49 BAB 49 - Anda Mencintainya?
50 BAB 50 - Terbawa Mimpi
51 BAB 51 - Aku Tidak Terbiasa
52 BAB 52 - Janji ~ Azkara
53 BAB 53 - Lebih Masuk Akal
54 BAB 54 - Azkara Itu Penyayang
55 BAB 55 - Kampungan
56 BAB 56 - Amit-Amit • Azkara
57 BAB 57 - Hargai Usahanya
58 BAB 58 - Kamu Bahagia?
59 BAB 59 - Hukum Aku
60 BAB 60 - Satu Sama
61 BAB 61 - Aku Lapar ~ Azkara
62 BAB 62 - Biarkan Saja
63 BAB 63 - Sayangnya Mas • Azkara
64 BAB 64 - Allah Sebaik-Baiknya Pelindung
65 BAB 65 - Marah Padaku
66 BAB 66 - Salah Sasaran
67 BAB 67 - Aku Mencintainya, Setengah Mati.
68 BAB 68 - Segampang Itu
69 BAB 69 - Hari H (Happy)
70 BAB 70 - Curahan Hati Abi
71 BAB 71 - Tidak Pernah Terencana
72 BAB 72 - Deritanya Dibuat Sendiri
73 BAB 73 - Ngelunjak
74 BAB 74 - Tak Tertolong
75 BAB 75 - Bebas
76 BAB 76 - Hanya Ingin Membahagiakanmu ~ Azkara
77 BAB 77 - Aku Datang • Saka
78 BAB 78 - Sama Iyanya ~ Asraf
79 BAB 79 - Terlalu Aneh
80 BAB 80 - Couvade Syndrome?
81 BAB 81 - Hijrah Itu Mudah, Tapi Yang Sulit Istiqomah.
82 BAB 82 - Ujian/Azab?
83 BAB 83 - Kangen
84 BAB 84 - Aku Mau Bicara • Azkara
85 BAB 85 - Aku Selalu Mencintaimu, Shanum.
86 BAB 86 - Aku Tahu Dia Dimana ~ Saka
87 BAB 87 - Pendosa ~ Azkara
88 BAB 88 - Aku di Sini, Untukmu.
89 BAB 89 - Tidak Jadi Duda.
90 BAB 90 - Ikhtiar Sama-Sama
91 BAB 91 - Pikirkan Nasibmu - Papa Evan
92 BAB 92 - Aku Tidak Peduli ~ Shanum
93 BAB 93 - Tidak Kurestui - Azkara
94 BAB 94 - Tak Tepat Waktu ~ Shanum
95 BAB 95 - Dia Perlu Tahu ~ Saka
96 BAB 96 - Biarlah Seperti Ini ~ Azkara
97 BAB 97 - Tentang Ikhlas
98 BAB 98 - Bukan Azka Wilantara
99 BAB 99 - My Heaven
100 BAB 100 - Terlalu Nyata
101 BAB 101 - Berkatmu ~ Shanum
102 BAB 102 - Ketakutan Azkara
103 BAB 103 - Maaf ~ Azkara
104 BAB 104 - Risih ~ Azkara
105 BAB 105 - Tidak Di-ACC
106 BAB 106 - Marahnya Sungguhan? ~ Shanum
107 BAB 107 - Ngidam/Nyiksa?
108 BAB 108 - Sangsi - Hudzai
109 BAB 109 - Secinta Itu ~ Azkara
110 BAB 110 - Pakmil Meresahkan.
111 BAB 111 - 22 Minggu Lagi - Azkara
112 Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur
113 BAB 112 - Seperti Anak Bawang.
114 BAB 113 - Untaian Doa Asraf
115 BAB 114 - Pesan Terakhir Azkara
116 BAB 115 - Tergores Sembilu
117 BAB 116 - Sudah Selesai?
118 BAB 117 - Janji (Lagi)
119 BAB 118 - Tidak Ramah
120 BAB 119 - Kangen Banget (Shanum)
121 BAB 120 - Seperti Permintaannya ~ Pak Akmal
122 BAB 121 - Sombong Sekali
123 BAB 122 - Sang Pendosa
124 BAB 123 - Sedikit Tentang Arga
125 BAB 124 - Air Mata Sang Pendosa
Episodes

Updated 125 Episodes

1
BAB 01 - Namanya Azkara
2
BAB 02 - Mahar Tak Biasa
3
BAB 03 - Suami Sungguhan?
4
BAB 04 - First Time
5
BAB 05 - Dia Halal Bagiku
6
BAB 06 - Pemandangan Pagi
7
BAB 07 - Aku Buta Huruf
8
BAB 08 - Takdir Huruf Ba
9
BAB 09 - Sangat Peka
10
BAB 10 - Oleh-Oleh Buat Mama
11
BAB 11 - Kita Sahabat ~ Azkara
12
BAB 12 - Mau Berbuka Apa?
13
BAB 13 - Sayang Bangetlah ~ Shanum
14
BAB 14 - Jangan Memancingku
15
BAB 15 - Dia dari Surga?
16
BAB 16 - April Mop?
17
BAB 17 - First Impressions
18
BAB 18 - Katakan Saja
19
BAB 19 - Qadarullah
20
BAB 20 - Pertama Dan Terakhir
21
BAB 21 - Thanks Ya, Cantik.
22
BAB 22 - Bawel
23
BAB 23 - Tidur Jam Berapa
24
BAB 24 - 7 Hari 7 Malam
25
BAB 25 - Sempurnakan Aku ~ Shanum
26
BAB 26 - You're The First
27
BAB 27 - Istriku Yang Cantik
28
BAB 28 - Bukan Bayi!!
29
BAB 29 - Mas Sayang Aku?
30
BAB 30 - Dia Yang Tak Sama
31
BAB 31 - Aku Sudah Menikah ~ Azkara
32
BAB 32 - Mas Bukan Nabi
33
BAB 33 - Shanum, Istriku.
34
BAB 34 - Kejutan Di Hari Raya
35
BAB 35 - Obatnya Cuma Satu ~ Azkara
36
BAB 36 - Jangan Meragukan Tuhan
37
BAB 37 - Di Bawah Kemilau Senja
38
BAB 38 - Tak Terungkap
39
BAB 39 - Debu di Padang Pasir
40
BAB 40 - Janji ~ Shanum
41
BAB 41 - Pergilah.
42
BAB 42 - Kamu Membenciku?
43
BAB 43 - Harus Pindah
44
BAB 44 - Tanam Tomat
45
BAB 45 - Cantikan Yang Ini
46
BAB 46 - Megumi Namanya ~ Azkara
47
BAB 47 - Telanjur Malu
48
BAB 48 - Potong Religius
49
BAB 49 - Anda Mencintainya?
50
BAB 50 - Terbawa Mimpi
51
BAB 51 - Aku Tidak Terbiasa
52
BAB 52 - Janji ~ Azkara
53
BAB 53 - Lebih Masuk Akal
54
BAB 54 - Azkara Itu Penyayang
55
BAB 55 - Kampungan
56
BAB 56 - Amit-Amit • Azkara
57
BAB 57 - Hargai Usahanya
58
BAB 58 - Kamu Bahagia?
59
BAB 59 - Hukum Aku
60
BAB 60 - Satu Sama
61
BAB 61 - Aku Lapar ~ Azkara
62
BAB 62 - Biarkan Saja
63
BAB 63 - Sayangnya Mas • Azkara
64
BAB 64 - Allah Sebaik-Baiknya Pelindung
65
BAB 65 - Marah Padaku
66
BAB 66 - Salah Sasaran
67
BAB 67 - Aku Mencintainya, Setengah Mati.
68
BAB 68 - Segampang Itu
69
BAB 69 - Hari H (Happy)
70
BAB 70 - Curahan Hati Abi
71
BAB 71 - Tidak Pernah Terencana
72
BAB 72 - Deritanya Dibuat Sendiri
73
BAB 73 - Ngelunjak
74
BAB 74 - Tak Tertolong
75
BAB 75 - Bebas
76
BAB 76 - Hanya Ingin Membahagiakanmu ~ Azkara
77
BAB 77 - Aku Datang • Saka
78
BAB 78 - Sama Iyanya ~ Asraf
79
BAB 79 - Terlalu Aneh
80
BAB 80 - Couvade Syndrome?
81
BAB 81 - Hijrah Itu Mudah, Tapi Yang Sulit Istiqomah.
82
BAB 82 - Ujian/Azab?
83
BAB 83 - Kangen
84
BAB 84 - Aku Mau Bicara • Azkara
85
BAB 85 - Aku Selalu Mencintaimu, Shanum.
86
BAB 86 - Aku Tahu Dia Dimana ~ Saka
87
BAB 87 - Pendosa ~ Azkara
88
BAB 88 - Aku di Sini, Untukmu.
89
BAB 89 - Tidak Jadi Duda.
90
BAB 90 - Ikhtiar Sama-Sama
91
BAB 91 - Pikirkan Nasibmu - Papa Evan
92
BAB 92 - Aku Tidak Peduli ~ Shanum
93
BAB 93 - Tidak Kurestui - Azkara
94
BAB 94 - Tak Tepat Waktu ~ Shanum
95
BAB 95 - Dia Perlu Tahu ~ Saka
96
BAB 96 - Biarlah Seperti Ini ~ Azkara
97
BAB 97 - Tentang Ikhlas
98
BAB 98 - Bukan Azka Wilantara
99
BAB 99 - My Heaven
100
BAB 100 - Terlalu Nyata
101
BAB 101 - Berkatmu ~ Shanum
102
BAB 102 - Ketakutan Azkara
103
BAB 103 - Maaf ~ Azkara
104
BAB 104 - Risih ~ Azkara
105
BAB 105 - Tidak Di-ACC
106
BAB 106 - Marahnya Sungguhan? ~ Shanum
107
BAB 107 - Ngidam/Nyiksa?
108
BAB 108 - Sangsi - Hudzai
109
BAB 109 - Secinta Itu ~ Azkara
110
BAB 110 - Pakmil Meresahkan.
111
BAB 111 - 22 Minggu Lagi - Azkara
112
Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur
113
BAB 112 - Seperti Anak Bawang.
114
BAB 113 - Untaian Doa Asraf
115
BAB 114 - Pesan Terakhir Azkara
116
BAB 115 - Tergores Sembilu
117
BAB 116 - Sudah Selesai?
118
BAB 117 - Janji (Lagi)
119
BAB 118 - Tidak Ramah
120
BAB 119 - Kangen Banget (Shanum)
121
BAB 120 - Seperti Permintaannya ~ Pak Akmal
122
BAB 121 - Sombong Sekali
123
BAB 122 - Sang Pendosa
124
BAB 123 - Sedikit Tentang Arga
125
BAB 124 - Air Mata Sang Pendosa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!