17. Berikan Aku Waktu Lagi.

Sebelum Nathan berhasil memeluk tubuh kecil Devano, Arkan sudah lebih dulu memangku anak itu.

Kedua tangan Nathan yang sudah terulur mengambang di udara, wajah lelaki itu nampak gusar dengan dada yang sesak.

'Aku kenapa? Kenapa dada ku sakit saat aku tidak bisa memeluk anak ini?' Nathan menarik kembali kedua tangan nya dan berdiri dengan tegak setelah baru saja membungkuk.

"Jadi ini Devano?" Nathan memaksakan tersenyum, ia menahan gejolak emosi yang tidak dia mengerti.

"Iya... Paman siapa?" Devano mengucek matanya yang masih mengantuk.

"Dia teman Daddy, namanya Paman Nathan. Katakan say hello, jagoan." Ujar Arkan penuh sayang.

"Halo... Paman. Namaku Devano, jagoan nya Daddy Arkan," lalu Devano menjatuhkan kepala mungil nya di pundak Arkan dengan manja.

"Jagoan Daddy masih ngantuk, kan? Bobok lagi ya sama Mommy." Arkan mengusap kepala Devano, tidak ia pungkiri rasa sayangnya pada Devano sama besarnya seperti sayangnya pada Devana putri kandungnya.

Tiba-tiba muncul rasa kekhawatiran dalam hati Arkan, bukan hanya takut akan kehilangan sosok Asha kini ia bahkan takut akan kehilangan Devano juga.

'Ya, Tuhan. Jangan pisahkan aku dengan anak ini.' pinta Arkan memanjatkan doa.

"Sini sayang, Mommy temanin bobok lagi. Pasti haus ya, makanya bangun." Asha mengambil alih tubuh berat Devano dari gendongan Arkan.

Setelah Devano berada dalam pelukan Asha, Arkan mengecup dahi anak itu. "Bobok lagi yang nyenyak ya jagoan nya Daddy... besok harus pergi ke Playgroup 'kan."

"Iya, Dad... Vano bobok lagi ya, selamat malam Daddy. I love you... Daddy." Vano maju lalu mengecup pipi Arkan.

"Met bobok kesayangan nya Daddy," sekali lagi Arkan mencium dahi Devano.

Jantung Nathan terasa sakit, dadanya semakin sesak melihat keharmonisan keluarga di hadapannya.

'Apa aku salah? Apa dia bukan Asha dan anak ini bukan anakku? Kenapa mereka terlihat saling menyayangi seperti anak dan Ayah kandung!' seketika sakit kepala Nathan kambuh lagi.

"Arghtt..." lirihnya.

Asha hanya melirik sebentar mendengar rintih kesakitan Nathan lalu ia tidak perduli dan berniat berpamitan.

"Saya harus menidurkan putra kami, Tuan Nathan. Selamat malam," pamit Asha.

Nathan sedang merasakan rasa sakitnya, dia hanya mengangguk tanpa tersenyum.

"Sayang, aku pergi menidurkan anak kita dulu ya. Kamu temani tamu kita." Asha pun berjalan pergi keluar menuju kamar putranya.

"Tuan Nathan, mari__"

"Saya harus pergi, selamat malam dan terima kasih jamuan nya." Tanpa menunggu perkataan lengkap Arkan padanya, Nathan berjalan pergi dengan memegang kepalanya.

Setelah sampai diluar, Nathan gegas masuk ke dalam mobil lalu mengambil obat dan menelannya.

"Hhhhh... Tuhan berikan aku petunjuk jika memang benar dia adalah Asha-ku dan anakku. Berikan aku waktu lagi... aku hanya ingin meminta maaf dan membahagiakan keduanya sebelum aku mati." Nathan menyenderkan keningnya di setir dengan kedua tangan mencengkram kemudi untuk menekan rasa sakitnya.

.

.

.

Esoknya Asha mengantar si 'kembar' ke tempat Playgroup, baru dua minggu ini kedua anaknya masuk ke sana.

"Selamat pagi, Nyonya Belvina. Wah si kembar udah siap nih belajar sambil bermain bersama Bu Guru ya..." seorang Guru Playgroup berkata ramah.

"Iya, Bu. Titip anak-anak ya," ujar Asha.

"Tentu saja, Mommy kembar." Jawab Guru itu seraya tersenyum.

"Bu Gulu... Andlew udah datang beyum ya," mata mungil Devana celingukan, gadis kecil itu mempunyai teman yang dia sukai.

"Oh, Andrew ya. Belum, Vana. Eh... itu dia datang." Sahut Bu Guru.

Asha berbalik ingin melihat anak kecil yang selalu diceritakan Devana dengan antusias jika di rumah.

Seorang wanita tersenyum ke arahnya, mungkin itu adalah Mama nya Andrew.

"Halo, saya Mama Andrew dan Andrea. Nama saya, Divya."

Asha melihat anak Divya yang kembar identik, lalu dia tersenyum pada Divya dan mengulurkan tangan. "Saya juga Mommy si kembar Devana dan Devano, nama saya Belvina."

"Salam kenal ya, semoga anak-anak kita akrab." Jawab Divya.

Tak lama Vanny datang menggandeng tangan anaknya, lebih tua satu bulan anak Vanny dari kedua anak Divya.

"Eh kamu udah datang, Div." Vanny mendekat.

"Iya nih, Van. Tadi suamiku sekalian nganterin, biasanya mesti aku nganter si kembar sendiri." Jawab Divya.

"Iya, aku juga sama. Abang tadi pergi juga, jadi sekalian dia nganterin kesini." Sahut Vanny.

"Van, kenalin dia Mommy kembar Devana dan Devano. Namanya Belvina."

"Halo, Nyonya. Saya Vanny, sahabat Divya dan Mama nya Tristan."

Sang anak yang disebut namanya bergeming, tatapan anak itu terlihat kesal menatap ke arah Devana yang sedang menarik-narik tali tas milik si kembar Andrew.

"Andlew... Vana bawa bicuit banakk nanti makan cama-cama ya..." wajah Devana terlihat malu.

"Bicara saja masih cadel tapi udah genit," celetuk Tristan yang memang suka pada Devana namun Devana malah suka pada Andrew.

Tristan melepaskan tangan ibunya yang masih menggenggam tangan kecilnya, lalu melenggang masuk berjalan sok cool menuju ke dalam kelas.

Divya dan Vanny saling melirik, lalu mereka terkikik geli melihat kelakuan absurd anak-anak mereka termasuk Asha yang juga ikut terkekeh melihat putrinya yang sepertinya bakal jadi rebutan.

Dasar anak-anak, masih bocah sudah suka-sukaan... aishhh.

Terpopuler

Comments

Zenun

Zenun

laaah masih pada bocil oy😄

2024-04-08

0

gaby

gaby

Aq lbh stuju kalo endingnya keadaan kembali ke semula, kembali pada pasangan masing2. Spy Vano & Vano bisa berjodoh pas dewasa. Ksian Nathan & Belvina kalo dbuat mati.

2024-04-07

1

Uthie

Uthie

Hahahaa.. lanjut lagiii nanti kisah anak-anak nya habis mommy n Daddy mereka 👍😂😂😂

2024-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 1. Diceraikan.
2 2. Terbakar.
3 3. Belvina Asli Tertidur Seperti Snow White.
4 4. Aku Tidak Mengkhianati Istriku.
5 5. Bisa Babak Belur Dihajar Emak-Emak.
6 6. Bukan Anak Tiri Tapi Anak Kandung.
7 7. Membiarkan Asha Tetap Membenci Mantan Suaminya.
8 8. Itu Bukan Sebuah Ciuman!
9 9. Malam Pertunangan.
10 10. Rencana Asha dan Arkan.
11 11. Se-egois itu Dirinya.
12 12. Kamu Wanita Tercantik Malam Ini.
13 13. Kita Bongkar Siapa Sebenarnya Aurel.
14 14. Kau Hanyalah Imitasi, Bukan Berlian Asli.
15 15. Wajah Anak Kecil Yang Mirip.
16 16. Insting Dan Naluri Seorang Ayah.
17 17. Berikan Aku Waktu Lagi.
18 18. Menunggu Keputusan Dokter Ramdan.
19 19. Akhirnya Belvina Membuka Matanya.
20 20. Mundur Lebih Dulu Dari Perjanjian.
21 21. Apa Itu Sebuah Pengkhianatan?
22 22. Perpisahan Tetaplah Perpisahan.
23 23. Dear... My Love.
24 24. Asha Dan Devano Adalah Milikku.
25 25. Tidak Akan Menyerah.
26 26. Sifat Asli Belvina Sangat Angkuh.
27 27. Terkikis Habis Oleh Cinta Baru.
28 28. Cemburu Menguasai Hatinya.
29 29. Aku Tahu Batasanku.
30 30. Memerankan Perannya Masing-Masing.
31 31. Kenapa Aku Berpikir Selvina Adalah Belvina?
32 32. Apa Aku Harus Membunuh Nathan?
33 33. Vana Dana Vano Dibawa Pergi.
34 34. Tidak Sia-Sia Menghasut Putrinya.
35 35. Memprioritaskan Istri dan Putrinya.
36 36. Menyangkut Keselamatan Mantan Istri.
37 37. Suami Kontrak.
38 38. Seolah Telah Kehilangan Jiwanya.
39 39. Rasaku Untukmu Sudah Tak Lagi Sama.
40 40. Kapan Aku Mengkhianati Mu?
41 41. Selvina Telah Hancur.
42 42. Kabar Duka.
43 43. Ayah Kandung Vana.
44 44. Dia Adalah Kekasihku.
45 45. Wanita-Ku Malah Bersandiwara.
46 46. Menjadi Lelaki Penggoda.
47 47. Kegaduhan.
48 48. Aku Benar-benar Sepenuhnya Cinta.
Episodes

Updated 48 Episodes

1
1. Diceraikan.
2
2. Terbakar.
3
3. Belvina Asli Tertidur Seperti Snow White.
4
4. Aku Tidak Mengkhianati Istriku.
5
5. Bisa Babak Belur Dihajar Emak-Emak.
6
6. Bukan Anak Tiri Tapi Anak Kandung.
7
7. Membiarkan Asha Tetap Membenci Mantan Suaminya.
8
8. Itu Bukan Sebuah Ciuman!
9
9. Malam Pertunangan.
10
10. Rencana Asha dan Arkan.
11
11. Se-egois itu Dirinya.
12
12. Kamu Wanita Tercantik Malam Ini.
13
13. Kita Bongkar Siapa Sebenarnya Aurel.
14
14. Kau Hanyalah Imitasi, Bukan Berlian Asli.
15
15. Wajah Anak Kecil Yang Mirip.
16
16. Insting Dan Naluri Seorang Ayah.
17
17. Berikan Aku Waktu Lagi.
18
18. Menunggu Keputusan Dokter Ramdan.
19
19. Akhirnya Belvina Membuka Matanya.
20
20. Mundur Lebih Dulu Dari Perjanjian.
21
21. Apa Itu Sebuah Pengkhianatan?
22
22. Perpisahan Tetaplah Perpisahan.
23
23. Dear... My Love.
24
24. Asha Dan Devano Adalah Milikku.
25
25. Tidak Akan Menyerah.
26
26. Sifat Asli Belvina Sangat Angkuh.
27
27. Terkikis Habis Oleh Cinta Baru.
28
28. Cemburu Menguasai Hatinya.
29
29. Aku Tahu Batasanku.
30
30. Memerankan Perannya Masing-Masing.
31
31. Kenapa Aku Berpikir Selvina Adalah Belvina?
32
32. Apa Aku Harus Membunuh Nathan?
33
33. Vana Dana Vano Dibawa Pergi.
34
34. Tidak Sia-Sia Menghasut Putrinya.
35
35. Memprioritaskan Istri dan Putrinya.
36
36. Menyangkut Keselamatan Mantan Istri.
37
37. Suami Kontrak.
38
38. Seolah Telah Kehilangan Jiwanya.
39
39. Rasaku Untukmu Sudah Tak Lagi Sama.
40
40. Kapan Aku Mengkhianati Mu?
41
41. Selvina Telah Hancur.
42
42. Kabar Duka.
43
43. Ayah Kandung Vana.
44
44. Dia Adalah Kekasihku.
45
45. Wanita-Ku Malah Bersandiwara.
46
46. Menjadi Lelaki Penggoda.
47
47. Kegaduhan.
48
48. Aku Benar-benar Sepenuhnya Cinta.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!