9. Malam Pertunangan.

Dua hari yang dingin di rumah Arkan karena Asha terus menghindarinya, namun malam ini mereka harus pergi ke acara pesta pertunangan Nathan dan Aurel jadi mau tidak mau Arkan harus bicara pada Asha dan meminta maaf lebih dulu meskipun dia masih gengsi.

"Kau masih tidak mau memaafkan ku?" Arkan menyenderkan punggungnya di jendela kamar Asha, dia menatap Asha yang terlihat sibuk mendesain gaun.

Setelah operasi, di tahun kedua Asha tinggal bersama keluarga Arkan... wanita yang kini berusia 26 tahun itu melanjutkan kuliah di luar negeri atas permintaan Mama Laura. Mereka semua termasuk Mama Laura tinggal di luar negeri, tahun lalu setelah kuliah Asha di jurusan Fashion Design selesai mereka semua kembali ke tanah air. Dalam satu tahun belakangan ini mereka tinggal di Jakarta, meskipun Asha selalu pulang pergi ke Brazil untuk operasi luka bakar lanjutan hingga selesai beberapa waktu lalu.

"Memangnya kamu berbuat kesalahan?" tanya Asha enteng, dia memang masih kesal dengan perbuatan gila Arkan tapi demi misi balas dendam mereka berdua sepertinya dia harus meredam egonya.

"Apa maksudmu, Sha?"

"Maksudku, tidak ada yang terjadi pada kita. Jadi lupakan saja, jam berapa nanti malam kita berangkat ke tempat acara?" tanya Asha lalu menghentikan gerakan tangannya yang masih mendesain sebuah gaun, bahkan sebenarnya dia sudah mempunyai sebuah butik meskipun dengan memakai nama Mama Laura.

Gaun yang akan dipakai Aurel dalam pertunangan pun adalah desain gaun darinya, entah kenapa Aurel malah memesan dari butiknya. Mungkin karena Aurel mengira butik itu milik Mama Laura dan wanita itu masih ingin berhubungan baik dengan Mama Laura karena masih ada perasaan pada Arkan.

Aurel adalah tipe wanita manipulatif dan licik bahkan berhati dingin karena berbuat kejam pada Belvina padahal Belvina waktu itu sedang mengandung 7 bulan tapi dengan kejji Aurel malah menabrak Belvina.

"Acara pukul 8 malam, kita harus sampai disana sebelum itu." Jawab Arkan.

"Sekarang pukul 2, aku akan pergi ke salon bersama Mama. Kamu jaga si kembar," ujar Asha dan mendapat anggukan kepala dari Arkan.

"Hadiah dari kita untuk pertunangan mereka sudah siap?" tanya Asha kembali.

"Tentu saja, bahkan aku juga bisa memastikan keluargamu dari Abimanyu yang tega mengancam Ibumu dan kamu 20 tahun lalu ketika kamu datang ke rumah Abimanyu setelah diusir paksa Ayahmu... mereka semua akan kelabakan mencarimu kini, mereka pasti tidak ingin kejahatan mereka terbongkar oleh Kakek kandungmu. Kau sebagai Asha atau pun Audrey asli tidak akan bisa mereka temukan, karena kau yang sekarang adalah Belvina istriku."

Asha mengangguk. "Potongan-potongan ingatan saat aku masih 6 tahun kala diusir oleh Ayah bajiingan ku, masih bisa aku ingat dengan jelas. Bahkan saat keluarga Ibuku pernah mengancam dan memaksa kami mengganti identitas agar tidak diketahui Kakek-ku, juga masih terekam jelas dalam ingatan ku. Ayahku dan keluarga Ibuku sama saja, mereka bekerja sama untuk membagi warisan yang seharusnya milik Ibuku dan aku."

"Tentu saja keluarga Ibumu jahat, Paman mu hanyalah anak angkat dan Ibumu adalah anak satu-satunya Kakekmu. Warisan itu memang sudah menjadi hak-mu dan Ibumu, tapi harta selalu mampu membuat orang menjadi iblis." Ujar Arkan.

"Tidak juga, cinta juga bisa membuat orang menjadi iblis contohnya Aurel yang terobsesi padamu sejak dulu... bahkan sebelum kamu menikah dengan Belvina."

"Kau benar, andaikan dulu aku menolak secara tegas wanita setan itu agar dia tidak terus berharap padaku... mungkin saat ini aku hidup bahagia dengan istriku dan anak kami." Suara Arkan sarat penyesalan, yang terjadi pada istrinya akibat dari kesalahannya yang tidak bisa mengusir wanita seperti Aurel dari hidupnya sebelum memulai hubungan dengan Belvina.

Aurel adalah mantan kekasih Arkan, jauh sebelum Arkan bertemu dengan Belvina. Aurel sepertinya tidak bisa move on dari sosok Arkan yang dulu dengan sepihak mengakhiri hubungan karena Arkan menyadari jika Aurel ternyata bukanlah gadis baik-baik yang selalu kelayapan di malam hari.

"Yang sudah terjadi tidak akan bisa kita perbaiki, tapi dengan membalas perbuatan Aurel dan membuat hidupnya tidak tenang... mungkin bisa menghapus rasa bersalah mu pada istrimu." Asha menguatkan Arkan, laki-laki itu selalu merasa menyesal dan bersalah pada istrinya yang masih terbaring koma.

Malam Pesta Pertunangan...

Pesta pertunangan untuk menjalin ikatan dua keluarga digelar begitu mewah, keluarga besar berkumpul. Keluarga inti adalah keluarga Adhitama dan keluarga Abimanyu.

Dua kakek saling merangkul, Kakek Haris Abimanyu sudah duduk di kursi roda karena penyakit dan juga karena tekanan psikis akibat pemberitaan tentang putri satu-satunya Alesha Abimanyu Ibu kandung Asha yang berselingkuh dan melarikan diri bersama lelaki lain mampu membuat kesehatan Kakek Haris Abimanyu drop.

Asha juga sudah berada di dalam ballroom hotel, dia bukan hanya datang bersama Arkan saja namun juga bersama Mama Laura serta Papa Brian juga adik Arkan bernama Leo.

Bukan hanya mereka yang datang memeriahkan acara pertunangan malam itu, tetapi geng emak-emak power X pun hadir beserta suami dan anak-anak mereka yang paling besar. Tentu saja mereka turut diundang karena suami-suami mereka adalah relasi bisnis dari keluarga Adhitama atau pun relasi bisnis dari keluarga Abimanyu.

Mama Laura mencolek lengan Asha, lalu menunjuk pada seorang lelaki sekitar 50 tahun yang sedang berbicara dengan Emilio. Sepertinya lelaki itu kenal dengan Emilio karena mereka nampak akrab juga terlihat seusia.

"Kamu masih kenal lelaki setengah matang itu?" tanya Mama Laura pada Asha.

Asha mengangguk, "Paman Peter, anak angkat Kakek yang mengusirku dan Mama saat datang ke Mansion Abimanyu. Dia bahkan mengancam akan membunuh kami kalau kami berani datang lagi menemui Kakek Haris sampai kami pun disuruh mengubah identitas kami dan jangan pernah terlihat oleh siapapun yang pernah mengenal kami." Tatapan Asha penuh dengan dendam.

"Kau lihat istrinya disana yang sedang berkumpul dengan Ibu tirimu dan juga Ibu Nathan, menjijikkan sekali dia terus tertawa seperti itu padahal mereka semua berwajah palsu. Mereka ingin terlihat seperti wanita-wanita berkelas dan baik hati, padahal ck...!" Mama Laura bergidik jijiik.

"Mama dengar dari Arkan, Paman mu Peter mendapatkan komisi dari warisan yang akan diberikan pada Aurel sebesar 40% dalam perjanjian dengan Ayahmu. Sungguh menggiurkan untuk seorang anak angkat seperti Pamanmu, bukan? Apalagi istri Paman mu adalah teman Ibu tirimu dan dia juga lah yang telah mengenalkan pelakor itu pada Ayahmu dulu." Geram Mama Laura.

Karena persekongkolan orang-orang itu selama puluhan tahun sahabatnya dan Asha terluntang lantung di luar sana bahkan karena penyakit maag kronis karena sering kelaparan akhirnya lambung Mama kandung Asha terkena radang dan akhirnya meninggal di usia Asha 19 tahun.

Begitu memilukan membayangkan seorang putri dari keluarga kaya raya keturunan murni dari Abimanyu, meninggal karena penyakit akibat sering kelaparan.

"Aku akan membalas mereka semua, Mama. Lihatlah anakmu ini dari surga... akan kurenggut kembali segalanya!"

"Asha...!!!"

Suara seseorang yang begitu familiar memanggil namanya, itu bukan Arkan bukan pula orang-orang yang mengetahui rahasia nya yang kini berubah menjadi Belvina.

Itu adalah suara...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***