11. Se-egois itu Dirinya.

Di taman di samping ruangan ballroom, Asha sedang menenangkan jantung yang masih bergemuruh dengan hebatnya.

"Kenapa? Kenapa aku masih mempunyai perasaan padanya, Arkan? Kenapa hatiku belum bisa melepaskan cinta ini dari lelaki yang tidak pantas aku cintai itu! Kenapa?!"

Bug!

Asha mengepalkan tangan, memukul dada nya sendiri. "Haruskah aku men co kel jantungku ini yang masih berdebar padanya, lalu menggantinya dengan jantung lain!"

Gegas Arkan menghentikan tangan Asha agar wanita itu tak menyakiti diri sendiri. "Jangan begini, Sha! Ingat lah ini... semua yang terjadi tidak sesederhana yang kamu pikirkan. Jangan pernah percaya pada siapapun, jangan percaya pada Nathan atau pun padaku bahkan pada jantungmu sendiri!"

"Kau bilang jantung mu berdebar karena kamu mungkin masih mencintainya, tapi demi dendam ini cobalah untuk menghapusnya." Tambah Arkan.

Entahlah... serasa tidak tega Arkan melihat keadaan sengsara Asha karena perasaan wanita itu yang masih tertanam cinta pada Nathan, namun dalam hatinya ada setitik keegoisan agar Asha bisa melupakan cinta untuk mantan suaminya.

Ya, Arkan akui... se-egois itu dirinya!

Asha akhirnya menumpahkan tangisnya, dia tidak perduli dengan make up cantik di wajahnya. Arkan menarik pundak Asha perlahan menempelkan tubuh wanita itu padanya, ia mengusap punggung Asha dengan lembut menenangkan wanita itu.

Tak jauh dari mereka sepasang mata seorang gadis menatap mereka beberapa langkah jauhnya dari mereka, telinganya tak sengaja mendengar semua pembicaraan mereka berdua.

Gadis itu berbalik pergi, ingin masuk kembali ke ruangan ballroom setelah menangis karena melihat kemesraan antara Tantenya dan sang lelaki pujaan dirinya sejak dia kecil.

Baru saja Gladys mendekati pintu samping ballroom yang mengarah ke taman, pintu terbuka dari dalam dan sosok sang Tante keluar. Dengan cepat Gladys bersembunyi di balik tembok.

"Tiara!" Pintu kembali terbuka dan sosok lelaki pujaan Gladys pun ikut keluar sepertinya tengah mengejar Tantenya, itu adalah Maxime.

"Ada apa? Masih belum cukup Abang membuatku selalu terlihat tidak sempurna di mata wanita lain! Aku mandul, jadi sekarang Abang berani berdekatan dengan wanita lain! Kamu ingin menikah lagi, 'kan?!" teriak Tiara, wajah wanita berusia 34 tahun itu begitu sedih.

Ya... setelah menikah selama lima tahun dengan Max, Tiara belum juga hamil. Meskipun Max adalah lelaki yang dijodohkan dengannya, namun akhirnya mereka menikah karena saling mencintai.

"Apa sih, sayang! Kamu yang selalu ada untukku ketika aku terpuruk karena kehilangan Mama-nya Gladys dulu, dia lebih memilih Bang Malik. Kamu yang selalu menguatkan aku, sayang. Mana mungkin aku berselingkuh dan bermain mata dengan wanita lain."

Deg.

'Apa? Jadi Mama dan Om Max pernah menjadi kekasih dan Mama mengkhianati Om Max dengan Papa!' Gladys berburuk sangka pada Ibu dan Ayahnya.

"Tapi Bang, kamu nggak denger apa kata wanita itu. Dia bilang dia mengenalmu dan bahkan mempunyai anak darimu!" Tiara semakin menangis, Max menarik lembut istrinya ke dalam dekapan.

"Kamu ingat 'kan sayang, selama kita berhubungan sampai kita menikah selama lima tahun ini... berapa wanita yang datang padaku dan mengaku telah mempunyai anak dariku? Bukankah sudah terbukti saat tes DNA, kalau anak itu bukan anakku." Max terus melembutkan suaranya, bahkan sesekali mengecup kening wanita yang dicintainya itu.

"Tapi__"

"Kamu juga 'kan tau... aku pernah tersesat dengan bermain bersama banyak gadis saat kuliah dulu, itu pun karena aku frustasi karena Mama-nya Gladys. Setelah itu aku berubah, kamu yang selalu mendampingi. Apa setelah kenakalanku waktu itu, kamu pernah melihatku bersama wanita lain selain kamu?"

Kepala Mutiara menggeleng.

"Nah kan, hanya ada kamu sayang. Jadi, aku mohon tetap percaya padaku. Tetap bersabar, suatu saat kita akan diberikan kepercayaan dan kamu bisa mengandung anak kita."

Tiara mengangguk kembali, "Maaf ya Bang, aku nggak percaya padamu. Mood-ku sedang buruk, karena ibu-ibu dari teman Mama Abang terus menyinggungku dengan masalah anak tadi di dalam sana."

Max mengangkat dagu istrinya. "Iya, maafin aku juga ya tadi hanya mampu membelamu dengan ucapan ku. Aku nggak bisa bertindak frontal dengan mengamuk atau menampar mulut ibu-ibu itu. Bagaimana pun mereka lebih tua dari kita."

"Lalu siapa wanita tadi yang mengatakan punya anak darimu?" tanya Tiara masih penasaran, wajar dia was-was karena wajah suaminya meskipun sudah berusia 34 tahun namun wajah Max masih terlihat seperti pemuda 20 tahun-an sama seperti saat Tiara mengenalnya.

"Aku bahkan lupa siapa dia, tapi tadi dia bilang namanya adalah Sofi. Wanita itu bilang dia hamil pas aku kuliah di kampus-ku dulu sebelum aku pindah ke kampus-mu. Waktu aku dalam masa frustasi itu loh, sayang." Max menjelaskan.

Buru-buru Max kembali membuka mulut." "Eh, tapi Abang beneran nggak kenal loh sayang. Dia ngenalin dirinya pas kamu pergi ke toilet, tiba-tiba dia datang. Pas kamu balik dari toilet, pas dia mengatakan kalau punya anak dariku. Gitu, sayang."

"Kalau dia beneran hamil waktu umur Abang 19 tahun, berarti anak kalian usianya sekitar 14 tahun Bang. Wah udah gede!" seru Tiara, wanita itu sudah bersemangat kembali karena dia mempercayai suaminya dan mengatakan semua itu hanya untuk bercanda.

"Sayang, kamu!" Max bengong.

"Haha, aku hanya canda Bang. Ya udah, ayok kembali ke pesta. Mama sama Papa pasti nyariin kita, eh... ngomong-ngomong sejak tadi aku nggak lihat Gladys, ya. Kemana dia, padahal datang sama Mama-nya tadi."

"Sudahlah, jangan suka mikirin keponakan mu itu. Dia udah 15 tahun, udah SMA. Harusnya udah semakin dewasa, bukannya malah selalu menempel pada kita. Aku risih, sayang!" Max mendengus sebal.

Max memang sangat menyayangi Gladys sejak bayi, namun belakang ini dia merasa risih setiap bertemu gadis itu yang selalu menempel padanya. Sebab gadis itu tidak sadar jika tubuhnya pun sudah membesar dimana-mana termasuk dadanya. Max kini risih dengan sikap kekanakan Gladys padanya jadi dia selalu berusaha untuk menghindar.

"Sayang, karena malem ini kamu kesel padaku. Nanti malam aku pasrah jadi kudanya, kamu jadi penuunggang nya. Mau pecut aku pun gapapa, aku bakal terima. Gimana," Max tersenyum nakal.

"Kok malah mesummm sih Bang... lagian enak di Abang deh kalau aku jadi penuunggang! Abang enak tinggal tiduran, aku yang gerak-gerak dia atas Abang!" Tiara meledek suaminya.

"Haha, yang penting bukan mesum sama istri orang sayang. Lagian, katamu paling suka posisi di atas, ck..." Max balik meledek istrinya.

"Ih... Abang!"

Sebelum masuk ke dalan pasangan suami-istri itu saling menempelkan bibir mereka. Max mencium bibir istrinya melu_mmatt seperti permen, menekan tengkuk Tiara lalu memperdalam ciuman mereka.

Sedangkan Gadis yang sedang dibicarakan oleh mereka masih bersembunyi tak jauh dari tempat mereka berdua, kini gadis itu menangis dalam diam karena ternyata selama ini Max membencinya.

Kini Max dan Tiara sudah kembali ke dalam ruangan ballroom.

"Segitunya Om sekarang benci sama aku, sampai Om udah nggak mau tau aku sedang apa dan dimana... hiksss... apa karena Om masih benci sama Mama-ku, jadi Om juga benci sama aku anaknya..."

Dua lelaki remaja tanggung sejak tadi juga masih setia mendengarkan perbincangan Max dan Tiara tak jauh dari Gladys, meskipun keduanya tidak bersama dan berada di tempat berbeda.

Sebab tak ingin mendengar tangisan Gladys lagi, kedua remaja lelaki itu berjalan mendekati gadis yang mereka sukai itu untuk menenangkan.

"Dys!"

"Hei, Bebek Penyek!"

Kedua remaja lelaki itu memanggil Gladys dengan panggilan berbeda, mendengar dua orang memangil namanya dengan cepat Gladys menghapus air mata.

Salah satu orang itu adalah Leo, adik dari Arkan. Remaja itu yang memanggil dengan panggilan 'Dys'.

Satu lagi remaja yang memanggil Gladys dengan sebutan 'Bebek Penyek' hanya untuk menggoda Gladys dan sebenarnya remaja itu sudah dijodohkan kedua ibu mereka. Dia adalah putra dari Divya dan Emilio, bernama Elvan.

"Pergi lo, Gladys adalah calon tunangan gue. Kami udah dijodohin dari orok... Eh enggak ding tapi semasih di dalem perut! Minggir!" Elvan tidak mau kalah start dari Leo untuk menjadi pahlawan menghapus air mata Gladys yang saat kini sedang terluka, sejak kecil dia selalu ada untuk gadis itu.

Leo terdiam, tadinya dia juga ingin melindungi Gladys dan menghapus air mata di wajah gadis itu. Di sekolah dia dan Elvan memang selalu bersaing jika itu tentang Gladys. Namun sayangnya dia dan Elvan juga sama-sama tahu untuk siapa hati gadis itu labuhkan, yang pasti bukan untuk mereka berdua tapi untuk Om-nya... Maxime.

VISUAL.

Gladys, 15 Tahun.

Elvan, 15 Tahun.

Leo, 16 Tahun.

____

Maaf ya malah nyelipin cerita tokoh yang lain dulu, cuma sedikit kok... next bab cerita PU-nya 🙈🤗

📌Double Up ya hari ini, 3 bab❤️

Terpopuler

Comments

Zenun

Zenun

nerusin baca yang baru separuh😄

2024-04-05

0

Zenun

Zenun

dia masih jadi kecebong udah di jodohin

2024-04-05

0

Lovely_88

Lovely_88

kacau deh kalau ampe kyk gt story'y cinta yg g wajar beda donk ama Emilio mrk kan pd bujang diwaktu ini nah kalau ini kan kgk kecil2 masa mau jadi pelakor uda bener sikap'y Maxim menurut gue.

2024-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Diceraikan.
2 2. Terbakar.
3 3. Belvina Asli Tertidur Seperti Snow White.
4 4. Aku Tidak Mengkhianati Istriku.
5 5. Bisa Babak Belur Dihajar Emak-Emak.
6 6. Bukan Anak Tiri Tapi Anak Kandung.
7 7. Membiarkan Asha Tetap Membenci Mantan Suaminya.
8 8. Itu Bukan Sebuah Ciuman!
9 9. Malam Pertunangan.
10 10. Rencana Asha dan Arkan.
11 11. Se-egois itu Dirinya.
12 12. Kamu Wanita Tercantik Malam Ini.
13 13. Kita Bongkar Siapa Sebenarnya Aurel.
14 14. Kau Hanyalah Imitasi, Bukan Berlian Asli.
15 15. Wajah Anak Kecil Yang Mirip.
16 16. Insting Dan Naluri Seorang Ayah.
17 17. Berikan Aku Waktu Lagi.
18 18. Menunggu Keputusan Dokter Ramdan.
19 19. Akhirnya Belvina Membuka Matanya.
20 20. Mundur Lebih Dulu Dari Perjanjian.
21 21. Apa Itu Sebuah Pengkhianatan?
22 22. Perpisahan Tetaplah Perpisahan.
23 23. Dear... My Love.
24 24. Asha Dan Devano Adalah Milikku.
25 25. Tidak Akan Menyerah.
26 26. Sifat Asli Belvina Sangat Angkuh.
27 27. Terkikis Habis Oleh Cinta Baru.
28 28. Cemburu Menguasai Hatinya.
29 29. Aku Tahu Batasanku.
30 30. Memerankan Perannya Masing-Masing.
31 31. Kenapa Aku Berpikir Selvina Adalah Belvina?
32 32. Apa Aku Harus Membunuh Nathan?
33 33. Vana Dana Vano Dibawa Pergi.
34 34. Tidak Sia-Sia Menghasut Putrinya.
35 35. Memprioritaskan Istri dan Putrinya.
36 36. Menyangkut Keselamatan Mantan Istri.
37 37. Suami Kontrak.
38 38. Seolah Telah Kehilangan Jiwanya.
39 39. Rasaku Untukmu Sudah Tak Lagi Sama.
40 40. Kapan Aku Mengkhianati Mu?
41 41. Selvina Telah Hancur.
42 42. Kabar Duka.
43 43. Ayah Kandung Vana.
44 44. Dia Adalah Kekasihku.
45 45. Wanita-Ku Malah Bersandiwara.
46 46. Menjadi Lelaki Penggoda.
47 47. Kegaduhan.
48 48. Aku Benar-benar Sepenuhnya Cinta.
Episodes

Updated 48 Episodes

1
1. Diceraikan.
2
2. Terbakar.
3
3. Belvina Asli Tertidur Seperti Snow White.
4
4. Aku Tidak Mengkhianati Istriku.
5
5. Bisa Babak Belur Dihajar Emak-Emak.
6
6. Bukan Anak Tiri Tapi Anak Kandung.
7
7. Membiarkan Asha Tetap Membenci Mantan Suaminya.
8
8. Itu Bukan Sebuah Ciuman!
9
9. Malam Pertunangan.
10
10. Rencana Asha dan Arkan.
11
11. Se-egois itu Dirinya.
12
12. Kamu Wanita Tercantik Malam Ini.
13
13. Kita Bongkar Siapa Sebenarnya Aurel.
14
14. Kau Hanyalah Imitasi, Bukan Berlian Asli.
15
15. Wajah Anak Kecil Yang Mirip.
16
16. Insting Dan Naluri Seorang Ayah.
17
17. Berikan Aku Waktu Lagi.
18
18. Menunggu Keputusan Dokter Ramdan.
19
19. Akhirnya Belvina Membuka Matanya.
20
20. Mundur Lebih Dulu Dari Perjanjian.
21
21. Apa Itu Sebuah Pengkhianatan?
22
22. Perpisahan Tetaplah Perpisahan.
23
23. Dear... My Love.
24
24. Asha Dan Devano Adalah Milikku.
25
25. Tidak Akan Menyerah.
26
26. Sifat Asli Belvina Sangat Angkuh.
27
27. Terkikis Habis Oleh Cinta Baru.
28
28. Cemburu Menguasai Hatinya.
29
29. Aku Tahu Batasanku.
30
30. Memerankan Perannya Masing-Masing.
31
31. Kenapa Aku Berpikir Selvina Adalah Belvina?
32
32. Apa Aku Harus Membunuh Nathan?
33
33. Vana Dana Vano Dibawa Pergi.
34
34. Tidak Sia-Sia Menghasut Putrinya.
35
35. Memprioritaskan Istri dan Putrinya.
36
36. Menyangkut Keselamatan Mantan Istri.
37
37. Suami Kontrak.
38
38. Seolah Telah Kehilangan Jiwanya.
39
39. Rasaku Untukmu Sudah Tak Lagi Sama.
40
40. Kapan Aku Mengkhianati Mu?
41
41. Selvina Telah Hancur.
42
42. Kabar Duka.
43
43. Ayah Kandung Vana.
44
44. Dia Adalah Kekasihku.
45
45. Wanita-Ku Malah Bersandiwara.
46
46. Menjadi Lelaki Penggoda.
47
47. Kegaduhan.
48
48. Aku Benar-benar Sepenuhnya Cinta.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!