MAT 19 Istikharah Cinta

Menjaga Amanah Terakhir (19)

" Untuk masalah panti,kamu lebih tahu. Hanya saja aku ingin kamu tidak terlalu memberi banyak kepercayaan padanya,"

Kenan memberikan masukan. Wanita yang ditemui istrinya itu, pernah ia lihat beberapa kali berada di hotel miliknya dengan laki-laki yang berbeda.

Tentu saja itu membuatnya berpikir macam-macam. Apalagi sikapnya pada semua laki-laki itu terlalu intim jika dikatakan sebatas teman atau rekan kerja saja.

Lalu, tadi ia bisa melihat tatapan wanita itu padanya. Tatapan tertarik pada lawan jenis.

"Boleh tahu alasannya?," tanya Anin.

Anin juga tidak mau salah memberi kepercayaan. Apalagi ia sudah lama tidak bertemu teman lamanya itu.

Kenan tersenyum. Ini yang ia suka dari Anin. Ia selalu mendengar pendapatnya. Sedangkan Laras?

Ok. Berhenti membandingkan mereka, Kenan. Mereka berdua memang berbeda. Laras pilihanmu yang harus kamu terima apa adanya.

Kenan mengingatkan dirinya dalam hati. Sebanyak apapun kekecewaan ia pada Laras, selama tidak melanggar syariat Islam,ia akan terima. Itu tugasnya sebagai imam Laras.

"Hufft ," Kenan benar-benar tak bisa untuk tidak membandingkan. Setelah ia memperbaiki hubungannya dengan Anin, banyak yang ia kagumi. Tanpa sadar selalu membandingkan ia dan Laras yang semakin kesini semakin berubah saja sikapnya.

Kenan pun menjelaskan apa yang ia lihat. Ia hanya khawatir wanita itu memanfaatkan istrinya saja. Apalagi dari Anin sendiri, Kenan tahu bahwa sang istri tidak tahu alasan di balik perceraian temannya itu dengan mantan suaminya.

" Baiklah, mungkin aku akan memantau dulu selama sebulan ini," Anin tak ingin gegabah.

Kenan manggut-manggut.

" Oh iya, Tante Najma memberi tahu bahwa besok ada acara di Villa. Katanya kita di minta langsung datang kesana," jelas Kenan

" Acara apa?,"

" Katanya ada pertemuan dua keluarga. Membahas rencana pernikahan Reina dan Samudera. Sekalian berlibur untuk bisa lebih saling mengenal satu dan lainnya,"

" Oh, berarti kemungkinan besar menginap ya?," tebak Anin.

" ya, begitulah."

" Kalau aku sih terserah. Kalau mas sibuk dengan pekerjaan mas di hotel, aku mungkin bisa ikut om Ardi saja."

Besok adalah Senin yang otomatis suaminya mulai kembali sibuk ke rutinitasnya. Namun, tidak ikut pun rasanya tidak enak dengan keluarga dari adik mendiang ibu mertuanya itu.

Kenan menggelengkan kepalanya. "Aku akan ikut. Ini acara penting bagi Reina, kan?,"

Anin mengangguk. Tiba-tiba ia teringat adik madunya. Akankah istri kedua suaminya itu datang juga? Lagipula ini acara keluarga dan Laras adalah bagian dari keluarga sekarang.

" Em...boleh aku tanya sesuatu?" tanya Anin sedikit ragu.

Jika Laras ada di acara itu nanti, ia tak mau ikut. Alasannya,pasti akan canggung sekali. Ia lebih nyaman untuk tidak bersinggungan dalam satu acara dengan adik madunya. Itu jauh aman untuk kesehatan mentalnya.

" Tentu, kenapa harus izin?,"

Anin menghembuskan nafasnya perlahan. "Apa istri keduamu ikut, mas? Ini kan acara keluarga?,"

" Tidak," jawab Kenan yakin. "Esok sampai Rabu kan masih jadwalku denganmu. Lagipula, Laras sudah ada acara sendiri," bohong Kenan.

Tantenya sudah memberi peringatan dari awal agar tidak mengajak Laras alam acara ini. Ia belum bisa menerima istri kedua Kenan itu.

Kenan maklum dan tak ingin memaksa. Berharap seiring berjalannya waktu,Laras bisa di terima keluarganya.

" Baiklah kalau begitu." jawab Anin mengangguk. " Maaf sebelumnya jika aku memastikan. Karena rasanya aku tidak siap jika berada dalam satu acara yang sama dengannya," Anin jujur. Lebih baik mengatakan terus terang kan.

Anin hanya membayangkan jika mereka berada dalam satu acara yang sama, Anin akan menjadi orang asing. Sekalipun hubungannya dengan Kenan sudah jauh lebih baik dengan komunikasi yang bagus pula.

Namun, Anin ragu akan baik-baik saja jika harus melihat keintiman keduanya. Bagaimana pun hubungan mereka jauh lebih baik kan? Saling mencintai dari awal.

Kenan tak marah. Ia pun tak mempermasalahkan.

...******...

Kenan akhirnya memutuskan untuk pergi keesokan paginya. Mereka tidak pergi bersama dengan tantenya, tapi janjian di Villa saja.

" Sudah dipastikan tidak ada barang yang tertinggal?," tanya Kenan saat ia memasukkan koper ke dalam bagasi mobil.

" Sepertinya tidak," jawab Anin melihat daftar barang yang ia tulis di kertas. Semua sudah di ceklis yang artinya sudah masuk ke mobil.

" Ya, sudah ayo kita berangkat sekarang,"

Kenan membuka pintu samping kemudi dan memastikan Anin masuk dan duduk dengan nyaman. Ia pun memasangkan sabuk pengaman hingga Anin harus menahan nafas karena jarak ia dan Kenan yang sangat dekat

Jantungnya selalu bekerja lebih cepat jika berada dekat seperti ini.

" Ok,sudah aman,"

Kenan menutup pintu mobil dan ikut masuk ke mobil dan duduk di depan kemudi.

Sengaja tidak menggunakan supir agar ia bisa menikmati perjalanan hanya berdua. Ini pertama kalinya ia melakukan perjalanan keluar kota dengan istri pertamanya ini.

Berbeda dengan Laras yang tentunya sudah sering apalagi saat Laras masih berkerja di hotel.

" Mau mendengarkan musik?," tawar Kenan karena merasa suasananya terlalu hening.

" Boleh. Lagu nasyid?,"

" Ok. Mau lagu siapa?," padahal Kenan tak tahu satupun penyanyinya.

" Dari ponselku saja,"

" Baiklah,"

Tanpa mengecek kembali judul lagunya, Anin langsung mengklik lagu terakhir yang ia dengar.

Keduanya diam saat alunan musik terdengar hingga Anin sadar apa lagu nasyid yang sedang diperdengarkan.

" Aku ganti dulu," Anin tampak gugup.

" Kenapa?,"

" Tidak,"

" Ya sudah biarkan saja," jawab Kenan karena penasaran melihat kegugupan Anin.

Sementara Anin hanya membuang muka ke arah jendela. Malu.

Bersaksi cinta di atas cinta

Dalam alunan tasbihku ini

Menerka hati yang tersembunyi

Berteman di malam sunyi penuh doa

Sebut nama-Mu terukir merdu

Tertulis dalam sajadah cinta

Tetapkan pilihan sebagai teman

Kekal abadi hingga akhir zaman

Istikharah cinta memanggilku

Memohon petunjuk-Mu

Satu nama teman setia

Naluriku berkata (naluriku berkata)

Di penantian luahan rasa

Teguh satu pilihan (teguh satu pilihan)

Pemenuh separuh nafasku

Dalam mahabbah rindu

Ho-oo ho-oo-oo

Bersaksilah cinta

Di atas sajadah cinta yang kupilih

Bersaksilah

Bersaksilah

Bersaksilah cinta

Bersaksilah

Bersaksilah cinta

(bersaksilah cinta) (Hoo- oo)

Bersaksi cinta diatas cinta

Dalam alunan tasbihku ini

Menerka hati yang tersembunyi

Berteman di malam sunyi penuh doa

Sebut nama-Mu terukir merdu

Tertulis dalam sajadah cinta

Tetapkan pilihan sebagai teman

Kekal abadi hingga akhir zaman

Istikharah cinta memanggilku

Memohon petunjuk-Mu

Satu nama teman setia

Naluriku berkata

Di penantian luahan rasa

Teguh satu pilihan

Pemenuh separuh nafasku

Dalam mahabbah rindu

(Hu-uu, hu, woo-oo)

Istikharah cinta memanggilku

Memohon petunjuk-Mu

Satu nama teman setia

Naluriku berkata

Dipenantian luahan rasa

Teguh satu pilihan

Pemenuh separuh nafasku

Dalam mahabbah rindu

Hu- wo-ooo

Di istikharah cinta

Kenan penasaran ingin bertanya namun, ia masih menikmati lagunya.

" Apa persetujuanmu saat menerima pinangan ibuku untukku juga melalui tahapan ini? Istikharah?," Rasa penasaran membuat Kenan akhirnya bertanya karena entah mengapa untuk seorang Anin rasanya ia tak mungkin gegabah mengambil keputusan bukan?

TBC

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

pilihan ibumu yg baik untukmu Ken dan pilihanmu ternyata salah Kenan Laras istrimu yg km pilih hanyalah seorang jalang yg suka gonta2 pria di atas ranjang,km tertipu Ken seorang Jalang yv km nikahi di jadikan istri ke 2 parah Kenan

2024-06-08

0

Arya Bima

Arya Bima

gmn klo ternyata istri pilihanmu itu trnyata sering ngasih servisan gratis buat laki² lain ken??
gmn rasanya di hianati oleh org yg bner² km prioritaskn smpe² km menyakiti istri tuamu... jga mnghianati Almh ibumu....

2024-05-07

1

Novi Sri

Novi Sri

kebnykan lagunya dr pd up nya double up dong thor

2024-04-19

0

lihat semua
Episodes
1 MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2 MAT 2 Rencana Menikah
3 MAT 3 Sudah Sah Menikah
4 MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5 MAT 5 Bersikap Adil
6 MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7 MAT 7 Pembagian Hari
8 MAT 8 Ambisi Laras
9 MAT 9 Terlanjur Kecewa
10 MAT 10 Cemburu
11 MAT 11 Dulu dan Sekarang
12 MAT 12 Misi Masing-masing
13 MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14 MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15 MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16 MAT 16 Permintaan Anin
17 MAT 17 Kecurigaan Kenan
18 Mohon Dukungannya
19 MAT 18 Pengkhianatan
20 MAT 19 Istikharah Cinta
21 MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22 MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23 MAT 22 Rencana Mengejutkan
24 MAT 23 Botol Obat
25 Give Away
26 MAT 24 Masih Mencintainya
27 MAT 25 Ziarah
28 MAT 26 Menyesal
29 MAT 27 Tidak Tertarik
30 MAT 28 Dua Cincin
31 MAT 29 Mulai Terkuak
32 MAT 30 Keputusan Laras
33 MAT 31 Istri Ketiga
34 MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35 MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36 MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37 MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38 MAT 36 Baru Dugaan
39 MAT 37 Balas Dendam
40 MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41 MAT 39 Punya Rencana Buruk
42 MAT 40 Memberi Hukuman
43 MAT 41 Kecelakaan
44 MAT 42 Rekaman
45 MAT 43 Amnesia?
46 MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47 MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48 MAT 46 Mencari Solusi
49 MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50 Mat 48 Foto Di Dinding
51 MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52 MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53 MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54 MAT 52 Dua Bumil
55 MAT 53 Bertemu Kembali
56 MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57 MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58 MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59 MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60 MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61 MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62 MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63 MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64 MAT 62 Manipulatif
65 MAT 63 Diculik
66 MAT 64 Titik Lokasi
67 MAT 65 Bekerja Sama
68 MAT 66 Tertangkap
69 MAT 67 Bertanggung jawab
70 MAT 68 Kebenarannya
71 MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72 MAT 70 Mau Adik Kembar
73 MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74 MAT 72 Bertemu
75 MAT 73 Sudah Berubah
76 MAT 74 Melamar Mantan Napi
77 MAT 75 Seperti Ayah
78 MAT 76 Kecewa
79 MAT 77 Calon Menantu
80 MAT 78 Ingin Mandiri
81 MAT 79 Perpisahan Kembali
82 MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83 Give Away
Episodes

Updated 83 Episodes

1
MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2
MAT 2 Rencana Menikah
3
MAT 3 Sudah Sah Menikah
4
MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5
MAT 5 Bersikap Adil
6
MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7
MAT 7 Pembagian Hari
8
MAT 8 Ambisi Laras
9
MAT 9 Terlanjur Kecewa
10
MAT 10 Cemburu
11
MAT 11 Dulu dan Sekarang
12
MAT 12 Misi Masing-masing
13
MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14
MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15
MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16
MAT 16 Permintaan Anin
17
MAT 17 Kecurigaan Kenan
18
Mohon Dukungannya
19
MAT 18 Pengkhianatan
20
MAT 19 Istikharah Cinta
21
MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22
MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23
MAT 22 Rencana Mengejutkan
24
MAT 23 Botol Obat
25
Give Away
26
MAT 24 Masih Mencintainya
27
MAT 25 Ziarah
28
MAT 26 Menyesal
29
MAT 27 Tidak Tertarik
30
MAT 28 Dua Cincin
31
MAT 29 Mulai Terkuak
32
MAT 30 Keputusan Laras
33
MAT 31 Istri Ketiga
34
MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35
MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36
MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37
MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38
MAT 36 Baru Dugaan
39
MAT 37 Balas Dendam
40
MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41
MAT 39 Punya Rencana Buruk
42
MAT 40 Memberi Hukuman
43
MAT 41 Kecelakaan
44
MAT 42 Rekaman
45
MAT 43 Amnesia?
46
MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47
MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48
MAT 46 Mencari Solusi
49
MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50
Mat 48 Foto Di Dinding
51
MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52
MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53
MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54
MAT 52 Dua Bumil
55
MAT 53 Bertemu Kembali
56
MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57
MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58
MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59
MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60
MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61
MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62
MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63
MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64
MAT 62 Manipulatif
65
MAT 63 Diculik
66
MAT 64 Titik Lokasi
67
MAT 65 Bekerja Sama
68
MAT 66 Tertangkap
69
MAT 67 Bertanggung jawab
70
MAT 68 Kebenarannya
71
MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72
MAT 70 Mau Adik Kembar
73
MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74
MAT 72 Bertemu
75
MAT 73 Sudah Berubah
76
MAT 74 Melamar Mantan Napi
77
MAT 75 Seperti Ayah
78
MAT 76 Kecewa
79
MAT 77 Calon Menantu
80
MAT 78 Ingin Mandiri
81
MAT 79 Perpisahan Kembali
82
MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83
Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!