MAT 10 Cemburu

Menjaga Amanah Terakhir (10)

" Assalamu'alaikum, eh ada tamu?," Najma memeluk Anin sebelum mengangguk ramah pada pria yang duduk di sebrang Anin. Di sebelah Anin ada Indah.

" Wa'alaikumsalam. Iya, ini Hanif. Teman kuliah Anin dulu, Tan,"

" Kenalkan saya Hanif Pratama," Hanif menangkupkan kedua tangannya di depan dada

" Ah, iya. Kenalkan saya Najma, Tante Anin. Ini Om Ardi, suami saya dan Reina, putri kami," jelas Najma.

" Tante Anin?," Hanif bingung karena setahu ia Anin kan sebatang kara. Apa mungkin Anin sudah bertemu keluarga kandungnya? Batin Hanif

" Sebenarnya saya Tante dari suami Anin, Kenan. Tapi, bagi kami Anin sudah seperti keponakan kami sendiri," jelas Najma menyadari kebingungan lawan bicaranya.

" Oh," Hanif tidak tahu harus merespon seperti apa. Dia tahu jika hubungan Anin dan keluarga dari pihak suaminya cukup dekat.

Mereka pun mengobrol sebentar sampai akhirnya Hanif pergi meninggalkan panti.

" Seandainya kita bisa berbicara berdua, aku ingin mengatakan bahwa aku bersedia menggantikan posisi suaminya jika kamu mau melepaskan diri dari ikatan pernikahanmu, An," monolog Hanif sambil melajukan mobilnya.

Tadi, Hanif langsung pergi menemui Anin saat ia tahu bahwa acara pernikahan yang ia datangi dengan temannya adalah pernikahan suami Anin.

Flashback on

" Kamu serius ini pernikahan Ksnan Sanjaya?," tanya Hanif saat ia berdiri tepat di depan foto sepasang pengantin yang terpajang di depan pintu masuk.

Wajah laki-lakinya memang dia kenal. Tapi, kenapa yang perempuan bukannya Anin?

" Kenapa?,"

" Disini tertulis mempelai wanitanya bernama Laras, setahuku ia sudah memiliki istri bernama Anindita," Hanif masih mencoba mengurai kebingungan yang ia dapatkan hari ini.

" Jadi, kamu kenal istri pertamanya?," tanya Temannya.

Karena sekalipun banyak yang tahu dan pernah melihat istri pertama Kenan itu, tidak banyak yang mengenal Anin.

" Ya, dia teman kuliah ku," Jawab Hanif. "Tunggu, maksudnya pernikahan ini ada tanpa dia menceraikan Anin?," Hanif semakin tak percaya.

" Ya, rumor yang beredar begitu. Dia punya dua istri,"

Deg

Hanif rasanya ingin marah. Ia sangat menyayangkan apa yang terjadi pada Anin.

Kenapa bisa Anin malah memilih bertahan dengan memiliki madu.

" Aku sendiri sempat bertemu dengannya. Kesan pertamaku, istri pertamanya adalah wanita baik-baik. Wanita Sholehah. Namun, yang ku dengar juga pernikahan mereka karena amanat dari ibunya Kenan."

Hanif mengangguk. Ia tahu itu.

Mereka tidak melanjutkan obrolan yang menurut mereka sudah bukan ranah mereka.

Namun, Hanif terus kepikiran dengan Anin. Setelah naik ke pelaminan dan mengucapkan selamat, ia justru pamit duluan dan menemui Anin.

Hanif memang tidak terlalu mengenal Kenan, bahkan mungkin tidak kenal karena ia datang atas ajakan temannya untuk menemaninya.

Jika kalian heran dengan sikap Hanif, itu karena Hanif sebenarnya punya perasaan pada Anin. Namun, ia terlambat mengungkapkan perasaannya. Seandainya ia lebih dulu mengungkapkan perasaannya, mungkin saat ini Anin adalah miliknya.

Itu yang Hanif pikirkan. Padahal, belum tentu juga demikian. Karena yang namanya jodoh, tidak akan tertukar.

Flashback end

Hanif hanya diam di atas kap mobilnya. Ia kini ada di sebuah perbukitan. Dari sana ia bisa melihat suasana kota yang mulai menggelap. Dan berhiaskan cahaya lampu.

Di sisi lain,Anin baru sampai di Vila keluarga milik Najma.

" Kita istirahat dulu malam ini, besok kita akan jalan-jalan mengitari kebun teh,"

Mereka setuju. Karena perjalanan darat yang beberapa jam itu cukup membuat mereka lelah.

" Assalamu'alaikum. Bu, Maaf ini ada titipan dari Ibu," Seorang pemuda mendekati Najma.

"Za, Bilang pada ibumu, terimakasih. Malah merepotkan," ucap Najma menerima pemberian sang pemuda yang bernama Reza itu.

" Tidak merepotkan kok, Bu,"

Tak ada keperluan lagi, akhirnya Reza undur diri. Dia sempat melirik ke arah Anin yang sedang duduk di sofa dan tidak bergeming sama sekali dengan kehadirannya.

Ya, seacuh itu memang Anin pada laki-laki yang tidak ia kenal. Ia bahkan terkenal dengan sebutan 'judes' hanya karena tidak ramah pada laki-laki.

Padahal, Anin sendiri hanya menjaga diri saja. Memberi batasan pada laki-laki yang bukan mahramnya.

Agar tidak muncul perasaan yang tidak seharusnya ada. Bisa saja jika ia terlalu ramah akan ada yang baper kan?

Reina yang menyadari itu langsung tersenyum. Ia merasa memiliki ide untuk menjahili sang sepupu.

Dengan kamera ponselnya, ia memotret Reza yang sudah berbalik untuk pulang.

Jari-jarinya Mulai bergerak. Foto yang ia ambil seketika menjadi status di aplikasi hijau miliknya.

Dengan sedikit mengutak-atik pengaturan, Akhirnya foto itu di upload dengan caption "Kalau saja laki-laki baik ini yang lebih dahulu mengenal kakak iparku. Lebih baik kakak iparku dengannya saja...," tulisannya sambil terkikik geli.

Di kota yang berbeda, Kenan baru saja keluar dari kamar. Ia melihat ke arah Laras yang sudah tertidur lelap setelah pergulatan panas mereka.

Karena belum mengantuk, ia mengambil ponsel di atas nakas lalu duduk di sofa yang mengarah ke jendela. Pemandangan kota dari ketinggian memuaskan pandangannya.

Deg

Jantung Kenan rasanya panas. Baru saja membuka ponsel, ia tertarik pada postingan Reina. Disana ada foto Anin yang duduk di atas kursi menghadap ke arah Reina berada. Wajahnya tak terlihat karena di tutupi emoji.

Tepat di samping Anin adalah pintu masuk. Disana terlihat sosok laki-laki yang membelakangi. Kenan tidak tahu siapa itu.

Tapi, membaca caption Reina, ia jadi emosi.

Kenan langsung menghubungi Reina. Sepuluh menit yang lalu, sepupunya itu masih online. Kenan pikir Reina masih bangun.

" Angkat, Rein. Awas saja kalau liburan kalian kamu jadikan ajang menjodohkan kakak iparmu sendiri," gumam Kenan tak terima.

Di sebrang sana, Reina hanya terkikik geli. Benar dugaannya. Kenan langsung menghubunginya.

Reina, meletakkan begitu saja ponsel itu di atas nakas. Tak terganggu karena ia sudah mengantisipasi sebelumnya dengan mengubah pengaturan ponsel menjadi mode silent.

" Rasakan. Baru aku panasi begitu sudah kebakaran jenggot. Bilang tidak cinta tapi, cemburu. Dasar laki-laki. Matanya jelalatan kemana, yang disiinya tetap hanya boleh jadi miliknya," gumam Reina sambil menutup kedua matanya.

Reina sudah berjanji dalam hati akan membuat kakak sepupunya itu sadar. Siapa wanita yang paling baik. Bahkan ia berharap Kenan berpisah dari Laras. Bolehkah jika Reina berharap demikian?

Reina yakin Laras tidak sebaik yang Kenan pikir. Hanya saja ia belum punya cukup bukti untuk menunjukkannya.

Menurutnya, mau menjadi istri kedua saja sudah salah. Bahkan sebelumnya masih mau menjalani hubungan dengan laki-laki yang sudah beristri itupun awal dari kesalahan.

Kenan hanya mengumpat karena panggilannya tidak di angkat. Tangannya mengepal. Ia akan menghubungi Reina besok saja.

Keesokan harinya, Kenan dan Laras sudah menuju bandara untuk honeymoon ke pulau Dewata.

Sementara di Villa tempat Anin berada, sudah kedatangan perempuan paruh baya dengan putranya yang masih bujangan itu.

" Jangan dilihatin terus, itu istri orang," tegas sang ibu pada putranya yang curi-curi pandang pada seseorang.

TBC

Terpopuler

Comments

Sartini Cilacap

Sartini Cilacap

Ya ampun kenan sampai bulan madu dengan laras padahal Anin masih segel

2024-12-22

0

yellya

yellya

betul bngt rein, udh 2 minusnya 😬😬

2024-11-15

0

Ketawang

Ketawang

Tinggalin gak Anin si Kenan,.
greget bgt deh,apalagi si kenan udah celup" sama istri ke dua lagi...
anin kamu bodoh ato saking baiknya jd perempuan😭😭😭😭

2024-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2 MAT 2 Rencana Menikah
3 MAT 3 Sudah Sah Menikah
4 MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5 MAT 5 Bersikap Adil
6 MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7 MAT 7 Pembagian Hari
8 MAT 8 Ambisi Laras
9 MAT 9 Terlanjur Kecewa
10 MAT 10 Cemburu
11 MAT 11 Dulu dan Sekarang
12 MAT 12 Misi Masing-masing
13 MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14 MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15 MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16 MAT 16 Permintaan Anin
17 MAT 17 Kecurigaan Kenan
18 Mohon Dukungannya
19 MAT 18 Pengkhianatan
20 MAT 19 Istikharah Cinta
21 MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22 MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23 MAT 22 Rencana Mengejutkan
24 MAT 23 Botol Obat
25 Give Away
26 MAT 24 Masih Mencintainya
27 MAT 25 Ziarah
28 MAT 26 Menyesal
29 MAT 27 Tidak Tertarik
30 MAT 28 Dua Cincin
31 MAT 29 Mulai Terkuak
32 MAT 30 Keputusan Laras
33 MAT 31 Istri Ketiga
34 MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35 MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36 MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37 MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38 MAT 36 Baru Dugaan
39 MAT 37 Balas Dendam
40 MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41 MAT 39 Punya Rencana Buruk
42 MAT 40 Memberi Hukuman
43 MAT 41 Kecelakaan
44 MAT 42 Rekaman
45 MAT 43 Amnesia?
46 MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47 MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48 MAT 46 Mencari Solusi
49 MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50 Mat 48 Foto Di Dinding
51 MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52 MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53 MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54 MAT 52 Dua Bumil
55 MAT 53 Bertemu Kembali
56 MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57 MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58 MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59 MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60 MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61 MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62 MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63 MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64 MAT 62 Manipulatif
65 MAT 63 Diculik
66 MAT 64 Titik Lokasi
67 MAT 65 Bekerja Sama
68 MAT 66 Tertangkap
69 MAT 67 Bertanggung jawab
70 MAT 68 Kebenarannya
71 MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72 MAT 70 Mau Adik Kembar
73 MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74 MAT 72 Bertemu
75 MAT 73 Sudah Berubah
76 MAT 74 Melamar Mantan Napi
77 MAT 75 Seperti Ayah
78 MAT 76 Kecewa
79 MAT 77 Calon Menantu
80 MAT 78 Ingin Mandiri
81 MAT 79 Perpisahan Kembali
82 MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83 Give Away
Episodes

Updated 83 Episodes

1
MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2
MAT 2 Rencana Menikah
3
MAT 3 Sudah Sah Menikah
4
MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5
MAT 5 Bersikap Adil
6
MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7
MAT 7 Pembagian Hari
8
MAT 8 Ambisi Laras
9
MAT 9 Terlanjur Kecewa
10
MAT 10 Cemburu
11
MAT 11 Dulu dan Sekarang
12
MAT 12 Misi Masing-masing
13
MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14
MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15
MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16
MAT 16 Permintaan Anin
17
MAT 17 Kecurigaan Kenan
18
Mohon Dukungannya
19
MAT 18 Pengkhianatan
20
MAT 19 Istikharah Cinta
21
MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22
MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23
MAT 22 Rencana Mengejutkan
24
MAT 23 Botol Obat
25
Give Away
26
MAT 24 Masih Mencintainya
27
MAT 25 Ziarah
28
MAT 26 Menyesal
29
MAT 27 Tidak Tertarik
30
MAT 28 Dua Cincin
31
MAT 29 Mulai Terkuak
32
MAT 30 Keputusan Laras
33
MAT 31 Istri Ketiga
34
MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35
MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36
MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37
MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38
MAT 36 Baru Dugaan
39
MAT 37 Balas Dendam
40
MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41
MAT 39 Punya Rencana Buruk
42
MAT 40 Memberi Hukuman
43
MAT 41 Kecelakaan
44
MAT 42 Rekaman
45
MAT 43 Amnesia?
46
MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47
MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48
MAT 46 Mencari Solusi
49
MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50
Mat 48 Foto Di Dinding
51
MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52
MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53
MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54
MAT 52 Dua Bumil
55
MAT 53 Bertemu Kembali
56
MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57
MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58
MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59
MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60
MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61
MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62
MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63
MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64
MAT 62 Manipulatif
65
MAT 63 Diculik
66
MAT 64 Titik Lokasi
67
MAT 65 Bekerja Sama
68
MAT 66 Tertangkap
69
MAT 67 Bertanggung jawab
70
MAT 68 Kebenarannya
71
MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72
MAT 70 Mau Adik Kembar
73
MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74
MAT 72 Bertemu
75
MAT 73 Sudah Berubah
76
MAT 74 Melamar Mantan Napi
77
MAT 75 Seperti Ayah
78
MAT 76 Kecewa
79
MAT 77 Calon Menantu
80
MAT 78 Ingin Mandiri
81
MAT 79 Perpisahan Kembali
82
MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83
Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!