MAT 3 Sudah Sah Menikah

Menjaga Amanat Terakhir (3)

Kenan sampai di hotel miliknya. Dari kejauhan ia bisa melihat kekasihnya sedang berbicara dengan seseorang tampak sangat ramah dan begitu dekat. Kenan ingat bahwa laki-laki yang sedang berbicara dengan kekasihnya itu adalah orang penting yang akan menyewa hotelnya untuk acara perusahaan.

Tiba-tiba ia ingat interaksi Anin dengan lawan jenisnya saat tadi ia mengantarkan Anin ke rumah makan.

Anin tampak menjaga jarak dengan laki-laki yang menyapanya. Bahkan mereka tidak bersalaman hanya saling menangkupkan kedua tangannya di dada.

Tidak hanya itu, Anin tampak menjaga pandangannya.

" Mereka memang berbeda," gumam Kenan.

Kenan pun menghampiri keduanya dan langsung mengajak keduanya ke ruangannya.

Kenan dan Laras memang bekerja ditempat yang sama. Kekasihnya adalah manager di salah satu hotel miliknya. Kedekatannya berawal dari interaksi keduanya yang cukup intens.

Awalnya masalah pekerjaan lama-lama karena nyaman, mereka menjalin cinta.

Sayang, saat ibu Yuni meminta Kenan menikahi Anin, Kenan tidak berani mengatakan bahwa ia sudah memiliki kekasih.

Ia tidak ingin mengecewakan ibunya. Calon menantu dambaan Bu Yuni adalah yang seperti Anin. Pandai menjaga aurat dan menjaga batasan pada lawan jenis.

Sedangkan Laras jangankan menutup aurat, pakaiannya pun lebih banyak yang menggoda iman. Belum lagi sikapnya juga berbanding terbalik dengan Anin. Tapi, sayangnya Kenan sudah mencintai wanita itu.

Selesai pertemuan, tiba-tiba Laras terlihat khawatir.

" Sayang, kamu kenapa?,'

" Mas, ini mama bilang Papa semakin kritis." Laras menangis karena khawatir.

" Ayo kita ke rumah sakit sekarang," ucap Kenan langsung mengambil kunci mobilnya.

Keduanya langsung menunju ke rumah sakit.

" Pa, papa harus sehat. Laras akan menikah dengan Kak Kenan," lirih Laras

" Nak Kenan..."

" Iya, Om," Kenan menghampiri ayah dari kekasihnya.

" Bisa nikahi putri Om sekarang. Om khawatir jika di tunda, Om tidak bisa menjadi wali nikahnya,"

Kenan nampak diam. Ia bingung. Memang ia akan menikahi Laras tapi, tidak secepat ini juga.

" Kak..."

" Baik, Om. Saya akan menikahinya saat ini juga,"

Kenan keluar untuk menelpon seseorang.

" Sam, aku akan menikah dengan Laras. Tolong kamu siapkan semuanya." ucap Kenan pada Samudera orang kepercayaannya.

" G1la, kamu mau nikahin dia? Bagaimana dengan Anin?," Selain orang kepercayaan, Samudera adalah sahabat dekat Kenan.

" Dia sudah mengizinkan ku menikahi Laras "

" Kalau kamu ingin melepaskan Anin, kabari aku. Karena aku siap menerimanya,"

" Jangan macam-macam. Mau dikemanakan Reina hah?," Kenan mengingatkan Samudra pada Reina, tunangan sekaligus sepupu Kenan.

" Semoga saja Anin mau jadi yang kedua," ucap Samudera sambil tertawa.

Samudera tidak benar-benar serius dalam ucapannya. Ia hanya kesal karena Kenan masih saja mempertahankan gadis yang menurut Samudera tidak ada baik-baiknya itu.

" Jangan harap. Aku tidak akan menceraikannya. Lagian dia juga tidak meminta cerai,"

" Ck, aku urus sekarang. Semoga kamu sadar, siapa wanita yang pantas untuk menjadi pendampingmu," kesal Samudera langsung menutup telpon.

Kenan hanya menghela nafas. Ia tahu ia serakah. Tapi, jujur dari hati yang paling dalam ia pun tak ingin kehilangan sosok Anin.

Sore hari, akad sederhana pun berlangsung. Tidak ada yang hadir dari pihak keluarga Kenan kecuali Samudera dan ternyata ada Reina juga.

Samudera mendapatkan pelototan tajam dari Kenan karena malah membawa sang sepupu.

Samudera hanya meminta maaf. Ternyata, Reina mendengar obrolan mereka di telpon.

" Kak, aku tidak percaya kakak Setega ini pada mbak Anin. Sekalipun dia mengizinkan, tak ada perempuan yang benar-benar ridho di poligami," kesal Reina mengeluarkan unek-uneknya saat Kenan mengantarkan mereka sampai ke tempat parkir.

Alasan sebenarnya karena Kenan ingin bicara dengan Reina.

" Aku tahu,"

" Kalau tahu, ceraikan saja mbak Anin. Dia juga berhak bahagia,"

" Aku tidak bisa,"

" Ck .."

" Rein, tolong jangan beri tahu dulu orang tuamu sampai aku sendiri yang mengatakan pada mereka,"

" Terserah. Aku yakin ayah dan bunda akan marah padamu karena menyakiti wanita sebaik mbak Anin," ketus Reina langsung masuk kedalam mobil Samudera.

Blamm

Pintu mobil ditutup dengan kasar.

Kenan hanya menghembuskan nafas kasar.

" Sam, tolong jaga Rein , ya,"

" Percayakan saja padaku,"

Kenan hanya mengangguk. Ia terus melihat ke arah mobil yang ditumpangi Reina dan Samudera.

Setelah menghirup udara sebanyak-banyaknya. Kenan menghubungi seseorang.

" Assalamu'alaikum, mas. Ada apa?," Suara lembut di seberang sana tiba-tiba membuat Kenan merasa bersalah.

" Wa'alaikumsalam. Nin,malam ini aku tidak pulang. Maaf,"

Padahal pagi tadi saat mengantarkan Anin, Kenan berkata akan pulang dan makan malam di rumah.

Anin terdiam. Saat ini ia sedang memasak untuk makan malam karena Kenan bilang akan makan di rumah. Tahu begitu, ia akan makan malam di panti saja dengan anak-anak.

" Oh iya. Tidak apa-apa. Apa mas akan pulang larut atau ada urusan mendadak ke luar kota?,"

Kenan memang memiliki beberapa cabang hotel di beberapa kota. Biasanya jika Kenan mendadak tidak pulang karena memang ada urusan ke luar kota.

" Hmm, aku tidak pulang malam ini. Maaf, sebenarnya aku baru saja menikah dengan Laras," jelas Kenan.

Deg

Anin meremas dadanya yang terasa sesak. Tidak menyangka pernikahan itu akan terjadi secepat ini.

" Kenapa harus minta maaf? Aku kan sudah mengizinkan mas menikah lagi," ucap Anin mencoba bersikap biasa. Ia tak boleh terdengar sedih.

" Ayahnya sedang di rawat di rumah sakit. Itu permintaannya."

" Hmm, aku do'akan kalian bahagia sampai akhir hayat ya, Mas."

Kenan hanya mengaminkan dalam hati. Lidahnya kelu. Mendengar do'a tulus dari seorang istri atas pernikahan kedua suaminya.

" Nin, sekali lagi aku minta maaf,"

Di sebrang sana Anin mencoba tertawa padahal air matanya sudah menganak sungai.

" Tidak ada yang perlu di maafkan. Mas tidak salah. Aku yang salah karena ada di tengah-tengah hubungan kalian. Hmm." Anin hanya mencengkeram meja mencoba tetap kuat. " Sampaikan maafku padanya. Maaf telah ada di tengah-tengah kalian. Maaf Anin tetap mempertahankan pernikahan kita. Anin hanya mencoba menjaga amanah ibu yang terakhir. Agar kita tidak bercerai,"ucapnya

Kenan merasa tertampar. Lagi dan lagi Anin hanya memikirkan orang lain. Padahal ia yang seharusnya memikirkan perasaan ibunya saat ini. Seandainya ibunya tahu anak yang ia banggakan bukan suami yang bertanggung jawab.

" Berapa lama mas tidak pulang?,"

Anin butuh pelampiasan atas rasa sedihnya. Jika ia seorang diri di rumah ia yakin akan menghabiskan tiap malam untuk menangisi nasibnya.

" Emm, besok aku sudah pulang ke rumah," ucap Kenan semakin merasa sesak.

Apakah ia sudah mencintai Anin? Apakah rasa sesak ini buktinya. Ia merasa sakit karena telah menyakiti wanita yang selama ini begitu baik padanya.

" Jangan begitu, mas. Sekarang mas sudah memiliki istri lain. Mas juga sudah punya tempat lain sebagai tempat mas pulang."

Kenan diam. Dia belum memikirkan itu semua.

" Apa sudah menemukan rumah untuk kalian tinggal?,"

" Belum. Aku belum mencarinya,"

" Kalian bisa menggunakan waktu ini untuk mencari rumah impian bersama. Lagipula kalian sudah halal. Mau kemana-mana berdua pun tidak masalah,"

Lagi-lagi Kenan merasa tertohok. Apalagi sebelumnya tanpa ikatan yang halal pun, ia dan Laras sering bepergian berdua saja. Sampai ke luar kota padahal sekedar liburan. walaupun tidur di kamar hotel yang berbeda.

TBC

Terpopuler

Comments

Kusii Yaati

Kusii Yaati

entah kenapa aq tidak rela Anin masih dgn kenan🤧... menjaga amanah tp membuat luka untuk hatinya sendiri kau benar2 bodoh nin🤧😭

2025-01-13

0

Sartini Cilacap

Sartini Cilacap

Nyesek banget bacanya kasihan sama Anin

2024-12-22

0

Tining Revi

Tining Revi

sesak thor dadaku. anin yg sabar ya...

2024-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2 MAT 2 Rencana Menikah
3 MAT 3 Sudah Sah Menikah
4 MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5 MAT 5 Bersikap Adil
6 MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7 MAT 7 Pembagian Hari
8 MAT 8 Ambisi Laras
9 MAT 9 Terlanjur Kecewa
10 MAT 10 Cemburu
11 MAT 11 Dulu dan Sekarang
12 MAT 12 Misi Masing-masing
13 MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14 MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15 MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16 MAT 16 Permintaan Anin
17 MAT 17 Kecurigaan Kenan
18 Mohon Dukungannya
19 MAT 18 Pengkhianatan
20 MAT 19 Istikharah Cinta
21 MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22 MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23 MAT 22 Rencana Mengejutkan
24 MAT 23 Botol Obat
25 Give Away
26 MAT 24 Masih Mencintainya
27 MAT 25 Ziarah
28 MAT 26 Menyesal
29 MAT 27 Tidak Tertarik
30 MAT 28 Dua Cincin
31 MAT 29 Mulai Terkuak
32 MAT 30 Keputusan Laras
33 MAT 31 Istri Ketiga
34 MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35 MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36 MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37 MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38 MAT 36 Baru Dugaan
39 MAT 37 Balas Dendam
40 MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41 MAT 39 Punya Rencana Buruk
42 MAT 40 Memberi Hukuman
43 MAT 41 Kecelakaan
44 MAT 42 Rekaman
45 MAT 43 Amnesia?
46 MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47 MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48 MAT 46 Mencari Solusi
49 MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50 Mat 48 Foto Di Dinding
51 MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52 MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53 MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54 MAT 52 Dua Bumil
55 MAT 53 Bertemu Kembali
56 MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57 MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58 MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59 MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60 MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61 MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62 MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63 MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64 MAT 62 Manipulatif
65 MAT 63 Diculik
66 MAT 64 Titik Lokasi
67 MAT 65 Bekerja Sama
68 MAT 66 Tertangkap
69 MAT 67 Bertanggung jawab
70 MAT 68 Kebenarannya
71 MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72 MAT 70 Mau Adik Kembar
73 MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74 MAT 72 Bertemu
75 MAT 73 Sudah Berubah
76 MAT 74 Melamar Mantan Napi
77 MAT 75 Seperti Ayah
78 MAT 76 Kecewa
79 MAT 77 Calon Menantu
80 MAT 78 Ingin Mandiri
81 MAT 79 Perpisahan Kembali
82 MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83 Give Away
Episodes

Updated 83 Episodes

1
MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2
MAT 2 Rencana Menikah
3
MAT 3 Sudah Sah Menikah
4
MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5
MAT 5 Bersikap Adil
6
MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7
MAT 7 Pembagian Hari
8
MAT 8 Ambisi Laras
9
MAT 9 Terlanjur Kecewa
10
MAT 10 Cemburu
11
MAT 11 Dulu dan Sekarang
12
MAT 12 Misi Masing-masing
13
MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14
MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15
MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16
MAT 16 Permintaan Anin
17
MAT 17 Kecurigaan Kenan
18
Mohon Dukungannya
19
MAT 18 Pengkhianatan
20
MAT 19 Istikharah Cinta
21
MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22
MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23
MAT 22 Rencana Mengejutkan
24
MAT 23 Botol Obat
25
Give Away
26
MAT 24 Masih Mencintainya
27
MAT 25 Ziarah
28
MAT 26 Menyesal
29
MAT 27 Tidak Tertarik
30
MAT 28 Dua Cincin
31
MAT 29 Mulai Terkuak
32
MAT 30 Keputusan Laras
33
MAT 31 Istri Ketiga
34
MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35
MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36
MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37
MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38
MAT 36 Baru Dugaan
39
MAT 37 Balas Dendam
40
MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41
MAT 39 Punya Rencana Buruk
42
MAT 40 Memberi Hukuman
43
MAT 41 Kecelakaan
44
MAT 42 Rekaman
45
MAT 43 Amnesia?
46
MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47
MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48
MAT 46 Mencari Solusi
49
MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50
Mat 48 Foto Di Dinding
51
MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52
MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53
MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54
MAT 52 Dua Bumil
55
MAT 53 Bertemu Kembali
56
MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57
MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58
MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59
MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60
MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61
MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62
MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63
MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64
MAT 62 Manipulatif
65
MAT 63 Diculik
66
MAT 64 Titik Lokasi
67
MAT 65 Bekerja Sama
68
MAT 66 Tertangkap
69
MAT 67 Bertanggung jawab
70
MAT 68 Kebenarannya
71
MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72
MAT 70 Mau Adik Kembar
73
MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74
MAT 72 Bertemu
75
MAT 73 Sudah Berubah
76
MAT 74 Melamar Mantan Napi
77
MAT 75 Seperti Ayah
78
MAT 76 Kecewa
79
MAT 77 Calon Menantu
80
MAT 78 Ingin Mandiri
81
MAT 79 Perpisahan Kembali
82
MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83
Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!