MAT 4 Mempersiapkan Resepsi

Menjaga Amanah Terakhir (4)

Anin sedang menyibukkan diri di panti. Ia merapikan data anak-anak yang baru saja di adopsi oleh keluarga barunya.

Di atas meja ada sebuah foto. Foto saat Anin dan Kenan melakukan ijab qobul, dimana Bu Yuni terbaring di atas brangkar.

Anin hanya tersenyum getir sambil menguap foto itu. Ah, ia harusnya tahu akan sesakit ini mengizinkan suaminya menikah lagi. Tapi, ia sendiri merasa tidak ada yang bisa di harapkan dari pernikahannya dengan Kenan.

Setahun bukan waktu yang sebentar. Kenan sendiri yang memilih tidak membuka hatinya. Padahal,ia sudah berusaha enjadi istri yang baik.

Tok...Tok..Tok...

" Masuk," teriak Anin.

Pintu terbuka. Tiga orang dewasa masuk dengan raut wajah yang tidak bisa di tebak.

" Assalamu'alaikum. Anin, kamu tidak apa-apa?," seorang perempuan paruh baya memeluk Anin. " Maaf Tante baru tahu semalam," ucapnya sambil memindai wajah Anin.

" Wa'alaikumsalam, Tan. Anin baik. Soal apa, Tan?," tanya Anin bingung

Anin menyalami Om dari suaminya juga sepupu suaminya.

" Kak Kenan menikahi wanita lain," Reina sedih atas apa yang menimpa Anin sekaligus marah atas apa yang dilakukan Kenan.

" Oh, itu," Anin bingung harus merespon seperti apa.

" Benar kamu sudah mengizinkan mereka menikah?," tanya Om Ardi pada Anin.

Anin mengangguk. " Benar, Om. Anin hanya merasa,itu yang terbaik. Ternyata hubungannya dengan kekasihnya terjalin jauh sebelum kami menikah,"

" Ayo, om duduk dulu. Tan, Reina. Jangan berdiri,"

Keempatnya pun duduk.

" Kenapa memutuskan hal besar ini tanpa membicarakan pada kami, Hem? Apa kami sudah tidak di anggap?," Tante Najma sedih

" Bukan begitu, Tan. Awalnya Anin memang menyetujui. Tapi, Anin juga tidak tahu kalau pernikahan itu akan cepat terjadi. Katanya karena kondisi ayah gadis itu,"

" Ck, mbak tahu. Aku rasa mereka hanya berpura-pura. Ayahnya tidak sekritis yang ia bicarakan," adu Reina yang memang merasa ayah Laras terlihat masih baik-baik saja bahkan setelah menikahkan putrinya.

" Mungkin, kondisinya membaik karena sudah melihat putrinya menikah," tebak Anin.

" Mbak terlalu baik. Perempuan itu terlihat licik. Tapi, sayang kak Kenan buta untuk menyadari itu semua,"

Anin hanya tersenyum. Ia bersyukur dikelilingi orang-orang yang menyayanginya. Bahkan keluarga suaminya tak pernah mempermasalahkan asal usulnya.

" Sudahlah. Kini,dia juga sudah jadi kakak iparmu, Rein,"

Reina hanya mendengus tidak suka.

" Apa rencana kalian kedepannya?,"

" Aku sudah meminta mas Kenan untuk membelikan rumah sendiri untuk istri keduanya. Aku juga tidak akan mencampuri urusan mereka. Hanya meminta untuk tetap membiarkan panti asuhan ada di bawah tanggung jawab Anin, Om,"

" Haruskah kalian tetap bertahan? Apa itu tidak menyakitimu, sayang?," Tanya Najma lembut.

Dari cerita Reina, Najma dan suaminya tahu bahwa Kenan sangat mencintai perempuan itu.

" Anin tidak bisa mengabaikan amanah terakhir ibu,"

Sudah Najma dan Ardi duga. Inilah salah satu alasan Anin.

" Jika mereka melakukan resepsi nanti, Om dan Tante tidak akan datang. Resepsi pernikahan kalian saja terus Kenan tunda kan hingga sudah satu tahun lebih,"

Anin hanya tersenyum miris. Sudah pasti tidak akan ada resepsi. Lagi pula, saat ini ia sudah tak memikirkannya.

" Tante jangan begitu. Kasihan mas Kenan. Tante kan keluarga terdekat setelah ibu tiada. Soal resepsi pernikahan, Anin tak menginginkannya."

" Harusnya kamu yang dikenalkan terlebih dahulu. Bukan wanita itu." Najma tidak terima karena posisi Anin malah terlihat sebagai istri simpanan nantinya.

" Tidak apa-apa, tan. Bagi Anin, selama Anin bisa tetap mengabdikan diri di panti, Anin tidak masalah,"

...******...

Hari ini, Kenan menemani Laras mempersiapkan resepsi pernikahan mereka.

Tadi padi, mereka baru selesai memilih kartu undangan. Kini, keduanya sedang memilih gaun pengantin untuk pesta nanti.

" Aku mau yang mewah ya, Kak," Laras bergelayut manja di lengan Kenan yang hanya mengangguk saja.

Laras pun langsung menuju ke beberapa gaun pengantin yang di perlihatkan. Rancangan salah satu perancang busana terkenal.

Melihat Laras sangat antusias, Kenan tiba-tiba teringat Anin. Ia bahkan belum membuat resepsi pernikahan untuk pernikahannya dengan Anin. Ia selalu menunda hingga tidak ada sama sekali resepsi.

Aneh, padahal dulu saat Anin tidak tahu hubungannya dengan Laras, Kenan merasa biasa saja. Tapi, kini setelah semua terbongkar dan Anin merestuinya, Kenan justru selalu ingat Anin saat bersama Laras.

" Kak!!!," kesal Laras karena Kenan tak menggubrisnya.

" Apa, sayang?,"

" Ish, aku panggil dari tadi." kesalnya. " Kamu ngelamunin apa sih?,"

" Tidak. Hanya saja aku belum ke rumah Tante Najma untuk meminta restu," kilah Kenan. Tidak mungkin ia mengatakan bahwa ia mengingat Anin.

" Ya, sudah. Pulang dari sini, kita ke rumah Tante Najma,"

Laras tahu bahwa Tante Najma sudah seperti ibu untuk Kenan.

" Tidak, biar aku sendiri saja. Nanti setelah kita melihat rumah yang akan kita beli," jelas Kenan

Ia tidak ingin Tante Najma mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaan istri mudanya itu. Ia tahu bagaimana sayangnya Tante Najma pada Anin.

" Ya, sudah kalau begitu. Aku cantik kan kalau pakai ini?," tanya Laras kemudian

Itulah alasan ia memanggil suaminya. Ingin menunjukkan betapa cantiknya ia dengan gaun pengantin yang bagian pundaknya terbuka. Bagian pahanyanya pun terbelah. Memperlihatkan putih mulus kakinya.

" Cantik," jawab Kenan

Walaupun dalam hati sebenarnya ia tak ingin Laras memakai pakaian terlalu terbuka seperti itu. Tapi, pengalaman saat memilihkan kartu undangan membuat ia enggan berakhir dengan perdebatan.

Saat Kenan tak cocok dengan pilihan Laras, Istrinya itu langsung marah. Bilang Kenan tidak tahu apa-apa masalah begituan. Akhirnya, Kenan hanya manut saja.

Begitu pun sekarang, kalau harus ada drama seperti tadi, ia malas. Lebih baik iya in saja. Cepat selesai.

Tiba-tiba ia teringat Anin, kira-kira akan seperti apa jika sarannya ia tolak? Sepertinya tidak akan seheboh Laras karena karakter mereka berbeda.

...******...

Menjelang malam, Kenan mendatangi rumah Om dan Tantenya.

Kenan duduk dengan gelisah. Ia merasa tatapan om dan Tantenya begitu mengintimidasi. Jangan lupakan si sepupu cantiknya. Jika matanya memancarkan laser, Kenan pasti sudah hancur di buatnya.

" Kenapa kesini sendiri, Anin mana?," tanya om Ardi berpura-pura tidak tahu alasan kedatangan Kenan.

Ini karena Reina bilang kalau sebenarnya ia tidak boleh mengatakan apapun tentang pernikahan kedua Kenan.

Hanya saja yang namanya Reina, mana bisa menjaga rahasia seberat itu. Akhirnya, bocor juga.

" Anin di rumah. Kenan kesini sengaja mau ketemu om dan Tante. Mau bilang kalau Kenan mau mengadakan resepsi pernikahan Minggu depan di hotel miliknya Kenan," jelas Kenan menjadi gugup sampai lupa menjelaskan secara detail.

" Ya, kalian memang harus mengadakan acara resepsi. Anin sudah seharusnya diketahui sebagai istrimu. jangan sampai malah wanita lain yang di sangka istrimu," om Ardi manggut-manggut. Ia pura-pura tidak tahu saja resepsi itu untuk siapa.

" Biar Tante bantu untuk persiapan acaranya,"

Kenan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia lupa mengatakan acara resepsinya untuk siapa.

" Sebenarnya, bukan untuk Anin, om, Tan. Tapi, untuk Laras. Maaf , Kenan sudah menikah lagi. Dia istri kedua Kenan,"

" Apa?? Dan kamu mengadakan acara resepsi pernikahan untuk istri kedua kamu sementara istri pertama kamu saja hanya akad nikah?,"

Jlebbb

TBC

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

kenapa hrs ada janji ke ibu panti sih Anin kalo kayak gini kan repottt kasian kamunya... sikenan hanya mikirin pacaranya

2025-01-02

0

Nisaaayu

Nisaaayu

tiba2 kesel banget sama ibu nya Keenan. Ninggalin wasiat yg menyengsarakan Anin 🥲

2024-12-19

0

Sartini Cilacap

Sartini Cilacap

Kasihan Anin bertahan demi wasiat ibunya kenan

2024-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2 MAT 2 Rencana Menikah
3 MAT 3 Sudah Sah Menikah
4 MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5 MAT 5 Bersikap Adil
6 MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7 MAT 7 Pembagian Hari
8 MAT 8 Ambisi Laras
9 MAT 9 Terlanjur Kecewa
10 MAT 10 Cemburu
11 MAT 11 Dulu dan Sekarang
12 MAT 12 Misi Masing-masing
13 MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14 MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15 MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16 MAT 16 Permintaan Anin
17 MAT 17 Kecurigaan Kenan
18 Mohon Dukungannya
19 MAT 18 Pengkhianatan
20 MAT 19 Istikharah Cinta
21 MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22 MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23 MAT 22 Rencana Mengejutkan
24 MAT 23 Botol Obat
25 Give Away
26 MAT 24 Masih Mencintainya
27 MAT 25 Ziarah
28 MAT 26 Menyesal
29 MAT 27 Tidak Tertarik
30 MAT 28 Dua Cincin
31 MAT 29 Mulai Terkuak
32 MAT 30 Keputusan Laras
33 MAT 31 Istri Ketiga
34 MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35 MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36 MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37 MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38 MAT 36 Baru Dugaan
39 MAT 37 Balas Dendam
40 MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41 MAT 39 Punya Rencana Buruk
42 MAT 40 Memberi Hukuman
43 MAT 41 Kecelakaan
44 MAT 42 Rekaman
45 MAT 43 Amnesia?
46 MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47 MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48 MAT 46 Mencari Solusi
49 MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50 Mat 48 Foto Di Dinding
51 MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52 MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53 MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54 MAT 52 Dua Bumil
55 MAT 53 Bertemu Kembali
56 MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57 MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58 MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59 MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60 MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61 MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62 MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63 MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64 MAT 62 Manipulatif
65 MAT 63 Diculik
66 MAT 64 Titik Lokasi
67 MAT 65 Bekerja Sama
68 MAT 66 Tertangkap
69 MAT 67 Bertanggung jawab
70 MAT 68 Kebenarannya
71 MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72 MAT 70 Mau Adik Kembar
73 MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74 MAT 72 Bertemu
75 MAT 73 Sudah Berubah
76 MAT 74 Melamar Mantan Napi
77 MAT 75 Seperti Ayah
78 MAT 76 Kecewa
79 MAT 77 Calon Menantu
80 MAT 78 Ingin Mandiri
81 MAT 79 Perpisahan Kembali
82 MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83 Give Away
Episodes

Updated 83 Episodes

1
MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2
MAT 2 Rencana Menikah
3
MAT 3 Sudah Sah Menikah
4
MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5
MAT 5 Bersikap Adil
6
MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7
MAT 7 Pembagian Hari
8
MAT 8 Ambisi Laras
9
MAT 9 Terlanjur Kecewa
10
MAT 10 Cemburu
11
MAT 11 Dulu dan Sekarang
12
MAT 12 Misi Masing-masing
13
MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14
MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15
MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16
MAT 16 Permintaan Anin
17
MAT 17 Kecurigaan Kenan
18
Mohon Dukungannya
19
MAT 18 Pengkhianatan
20
MAT 19 Istikharah Cinta
21
MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22
MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23
MAT 22 Rencana Mengejutkan
24
MAT 23 Botol Obat
25
Give Away
26
MAT 24 Masih Mencintainya
27
MAT 25 Ziarah
28
MAT 26 Menyesal
29
MAT 27 Tidak Tertarik
30
MAT 28 Dua Cincin
31
MAT 29 Mulai Terkuak
32
MAT 30 Keputusan Laras
33
MAT 31 Istri Ketiga
34
MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35
MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36
MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37
MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38
MAT 36 Baru Dugaan
39
MAT 37 Balas Dendam
40
MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41
MAT 39 Punya Rencana Buruk
42
MAT 40 Memberi Hukuman
43
MAT 41 Kecelakaan
44
MAT 42 Rekaman
45
MAT 43 Amnesia?
46
MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47
MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48
MAT 46 Mencari Solusi
49
MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50
Mat 48 Foto Di Dinding
51
MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52
MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53
MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54
MAT 52 Dua Bumil
55
MAT 53 Bertemu Kembali
56
MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57
MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58
MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59
MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60
MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61
MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62
MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63
MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64
MAT 62 Manipulatif
65
MAT 63 Diculik
66
MAT 64 Titik Lokasi
67
MAT 65 Bekerja Sama
68
MAT 66 Tertangkap
69
MAT 67 Bertanggung jawab
70
MAT 68 Kebenarannya
71
MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72
MAT 70 Mau Adik Kembar
73
MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74
MAT 72 Bertemu
75
MAT 73 Sudah Berubah
76
MAT 74 Melamar Mantan Napi
77
MAT 75 Seperti Ayah
78
MAT 76 Kecewa
79
MAT 77 Calon Menantu
80
MAT 78 Ingin Mandiri
81
MAT 79 Perpisahan Kembali
82
MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83
Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!