MAT 5 Bersikap Adil

Menjaga Amanah Terakhir (5)

Kenan hanya diam saat diingatkan tentang pernikahannya dengan Anin yang tanpa resepsi. Tapi, sekalipun begitu, karyawan serta kenalan bisnisnya sebagian besar sudah tahu kalau dia sudah menikah. Karena Kenan pernah mengajak Anin pada beberapa acara.

" Tak usah merasa bersalah, lagipula kak Anin juga sudah tak mau mengadakan resepsi. Udah basi juga kan? Setahun lebih," celetuk Reina.

Kenan bungkam. Walau tak suka dengan ucapan Reina, tapi itu kebenarannya. Sudah satu tahun.

" Ken, kamu tahu konsekuensi punya dua istri?,"

Kenan diam. Ia tahu tanggung jawabnya besar.

" Yanga paling utama adalah kamu harus adil antara keduanya. Karena itu pertanggungjawabannya berat."

Kenan mengangguk.

" Yakin bisa adil, kak? Yang satu kakak nikahi karena amanah almarhumah Tante Yuni, yang satu kakak nikahi karena kakak mencintainya. Dari alasan nikah saja, udah berat sebelah. Udah pasti lah tidak akan bisa adil,"

" Rein, kalau tidak bisa diam. Kamu masuk kamar saja," tegur Sang ayah

Reina hanya manyun. Ia hanya mengeluarkan unek-uneknya saja. Apa salahnya?

Orang seperti sepupunya itu harus di beri peringatan keras. Bukan nasihat-nasihat lembut yang belum tentu didengar juga

" Ok, Rein diam," dengan membuat gerakan tangan seolah sedang mengunci mulutnya.

Sayang kalau ia harus ke kamar dan tidak tahu apa-apa tentang yang dibicarakan orang tua dan sepupunya itu.

" Apa benar, kamu mencintai wanita itu sementara tidak dengan Anin?" Ardi jadi penasaran juga. Apa selama satu tahun bersama dengan Anin hati Kenan tidak terketuk.

Ah, harusnya jawabannya kan jelas. Kalau Kenan sudah jatuh hati pada Anin, tidak mungkin ia tetap menjalin kasih dengan Laras kan?

" Kenan sendiri tidak yakin, Om,"

Jawaban Kenan membuat Najma gemas pada sang keponakan. Bagaimana bisa ia tidak tertarik pada gadis sebaik Anin.

Ardi menghembuskan nafasnya.

" Ken, Om akan lihat selama satu bulan kedepan. Jika kamu tidak bisa adil, Om dan Tante adalah orang pertama yang akan meminta kamu dan Anin untuk berpisah,"

Jeduarr

" Tapi, Om..." Ada perasaan tidak rela jika ia harus melepaskan Anin. Tapi, kenapa? Apa alasan ia tak rela? Cinta kah?

" Ken, jangan sampai kamu terus mendzalimi Anin. Saat istrimu hanya Anin seorang kamu mendzaliminya dengan tetap berhubungan dengan wanita lain, lalu saat dia memberimu izin untuk menikah, lantas kamu tetap mendzaliminya?,"

Glek

Kenan hanya menelan salivanya kasar. Ia tahu, Anin sangat disayang oleh keluarganya.

" Kami mungkin tidak berhak ikut campur urusan rumah tangga kalian. Tapi, kami juga wajib mengingatkan saat kamu mulai lalai,"

Berbagai nasihat diberikan. Baik Ardi maupun Najma merasa mereka memiliki kewajiban untuk mengingatkan sang keponakan. Jangan sampai semua berakhir penyesalan.

Keduanya paham kenapa ibunda Kenan menjodohkan Kenan dengan Anin. Namun, hati tak bisa berubah begitu saja. Apalagi kini, mereka pun tak mungkin memaksa Kenan bercerai dengan istri barunya yang notabene kekasihnya sebelum menikahi Anin.

Sepanjang perjalanan pulang, Kenan terus terngiang ucapan om dan tantenya. Juga ucapan Reina yang memang sangat menohok tapi, benar adanya.

" Apa aku sangat kejam selama ini pada Anin?," monolognya.

Ia merasa sudah berusaha sebaik mungkin berbuat baik pada istrinya itu. Tapi, ia memang belum bisa memberikan hatinya.

desahan berat terdengar. Kenan sengaja memarkirkan mobilnya di pinggir jalan sebelum pulang ke rumah istri keduanya.

Rumah yang sudah mereka beli tadi siang. Bersyukur keadaan rumah sudah siap huni.

Kenan membandingkan apa yang sudah ia berikan pada Laras dan Anin. Benar, ia merasa ia tak adil.

Ia dan Laras membeli rumah baru yang di atas namakan Laras. Sebagai hadiah pernikahan untuknya. Sementara Anin, tidak ia belikan dan malah tinggal di rumah milik almarhumah ibunya. Yang mana, masih atas nama sang ibu.

Untuk nafkah batin pun, ia lalai. Anin yang sudah satu tahun ia nikahi belum pernah ia sentuh sama sekali. Sementara Laras, baru beberapa jam ia nikahi, sudah ia berikan nafkah batin. (ini author ganti ya. Baru Nemu kata yang pas.)

Kenan bertekad untuk memperbaiki hubungan dengan Anin. Apalagi ancaman dari sang Om tidak main-main.

Ia tak mau melepaskan Anin. Ia sudah nyaman dan terbiasa dengan keberadaan gadis itu. Ia tak ingin menyesal jika harus melepaskan perempuan pilihan sang ibu.

Walaupun bingung akan mulai dari mana. Tapi, Kenan akan berusaha bersikap adil pada keduanya.

" Mulai dari rumah saja," monolog Kenan.

Setelah merasa sudah cukup dengan segala kerumitan pemikiran yang ia rasakan, Kenan melanjutkan perjalanannya.

...******...

" Sayang, kamu tidak masak?," tanya Kenan pada Laras yang terlihat tetap bersantai di dalam kamar setelah mereka melakukan shalat subuh berjamaah.

Saat ia tinggal dengan Anin, Anin pasti langsung pergi ke dapur untuk memasak sarapan bagi mereka.

" Oh, itu. Kita pesan saja ya, Mas. Kita kan belum belanja. Belum ada apapun di dalam kulkas," jawab Laras mencari alasan.

Sebenarnya, Laras tidak pandai memasak. Makanan yang pernah ia bawa dengan mengatasnamakan masakannya tempo hari, bukanlah benar-benar masakannya. Melainkan makanan buatan pembantunya di rumah orang tuanya.

Namun, ia bersyukur hari ini masih bisa mengelak dengan alasan tidak ada bahan makanan.

" Ya, sudah kita pesan saja," jawab Kenan kemudian.

Walaupun sedikit kecewa karena sudah terbiasa dengan masakan yang dibuat istri pada menu sarapannya, Kenan juga tidak bisa memaksa karena kemarin mereka memang belum sempat berbelanja.

" Mau sarapan apa, yang?," tanya Kenan pada sang istri.

Ah, lihatlah. Panggilan saja Kenan begitu mesra pada istri keduanya. Berbeda dengan panggilannya pada Anin. Tidak ada yang istimewa. Hanya nama saja.

" Bubur ayam saja, mas. Lagi mau bubur," jawab Laras sambil memainkan ponselnya.

Kanan pun memilih menu sesuai keinginan sang istri. Lalu ia memesan sarapan untuknya.

" Nanti, pulang dari hotel, aku jemput kamu di rumah sakit ya, kita sekalian belanja bulanan. Supaya kedepannya kita tidak pesan sarapan seperti ini. Aku terbiasa makan buatan rumah soalnya," jelas Kenan.

" Ya," jawab Laras.

Ia hanya meng iyakan saja dulu keinginan suaminya. Untuk besok-besok, ia akan mencari ide lagi untuk menghindar.

Atau mungkin ia akan jujur? Entahlah. Laras masih menimbang-nimbang apa yang akan ia lakukan esok saat suaminya minta di buatkan makanan untuk sarapan.

Stelah memesan makanan, Kenan mengirim pesan pada Anin. Ia akan merealisasikan tekadnya yang ingin bersikap adil pada kedua istrinya.

Assalamu'alaikum. Nin, siang ini aku jemput ya. Kita makan siang bersama sekalian ada yang ingin aku bicarakan.

Pesan pun dikirim.

Di sebrang sana, Anin cukup terkejut. Setelah satu tahun menikah, ini pertama kalinya ia mendapatkan pesan dari suaminya. Biasanya ia dulu yang mengirimkan pesan.

Yang menakjubkan adalah, pesan itu berisi ajakan makan siang bersama.

" Apa ada hal penting ya? Tumben kirim pesan duluan. Mungkin maslah katering yang aku janjikan untuk resepsi pernikahan mereka," monolog Anin.

Menurut Anin, hal penting yang terpikir olehnya hanyalah masalah resepsi pernikahan mereka yang katanya akan dilakukan Minggu depan.

TBC

Terpopuler

Comments

Sartini Cilacap

Sartini Cilacap

Kenan sejahat itu kepada anin

2024-12-22

0

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

pergi aja Nin km bodoh atau gmn masa sdh 1 thn lebih di nikahi g nikasih nafkah batin g di sentuh km istri pertama berhak protes masa istri ke2 br brp menit sdh di sentuh

2024-06-08

1

Soraya

Soraya

msh bingung mau komen apa

2024-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2 MAT 2 Rencana Menikah
3 MAT 3 Sudah Sah Menikah
4 MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5 MAT 5 Bersikap Adil
6 MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7 MAT 7 Pembagian Hari
8 MAT 8 Ambisi Laras
9 MAT 9 Terlanjur Kecewa
10 MAT 10 Cemburu
11 MAT 11 Dulu dan Sekarang
12 MAT 12 Misi Masing-masing
13 MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14 MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15 MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16 MAT 16 Permintaan Anin
17 MAT 17 Kecurigaan Kenan
18 Mohon Dukungannya
19 MAT 18 Pengkhianatan
20 MAT 19 Istikharah Cinta
21 MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22 MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23 MAT 22 Rencana Mengejutkan
24 MAT 23 Botol Obat
25 Give Away
26 MAT 24 Masih Mencintainya
27 MAT 25 Ziarah
28 MAT 26 Menyesal
29 MAT 27 Tidak Tertarik
30 MAT 28 Dua Cincin
31 MAT 29 Mulai Terkuak
32 MAT 30 Keputusan Laras
33 MAT 31 Istri Ketiga
34 MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35 MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36 MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37 MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38 MAT 36 Baru Dugaan
39 MAT 37 Balas Dendam
40 MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41 MAT 39 Punya Rencana Buruk
42 MAT 40 Memberi Hukuman
43 MAT 41 Kecelakaan
44 MAT 42 Rekaman
45 MAT 43 Amnesia?
46 MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47 MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48 MAT 46 Mencari Solusi
49 MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50 Mat 48 Foto Di Dinding
51 MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52 MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53 MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54 MAT 52 Dua Bumil
55 MAT 53 Bertemu Kembali
56 MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57 MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58 MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59 MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60 MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61 MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62 MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63 MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64 MAT 62 Manipulatif
65 MAT 63 Diculik
66 MAT 64 Titik Lokasi
67 MAT 65 Bekerja Sama
68 MAT 66 Tertangkap
69 MAT 67 Bertanggung jawab
70 MAT 68 Kebenarannya
71 MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72 MAT 70 Mau Adik Kembar
73 MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74 MAT 72 Bertemu
75 MAT 73 Sudah Berubah
76 MAT 74 Melamar Mantan Napi
77 MAT 75 Seperti Ayah
78 MAT 76 Kecewa
79 MAT 77 Calon Menantu
80 MAT 78 Ingin Mandiri
81 MAT 79 Perpisahan Kembali
82 MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83 Give Away
Episodes

Updated 83 Episodes

1
MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2
MAT 2 Rencana Menikah
3
MAT 3 Sudah Sah Menikah
4
MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5
MAT 5 Bersikap Adil
6
MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7
MAT 7 Pembagian Hari
8
MAT 8 Ambisi Laras
9
MAT 9 Terlanjur Kecewa
10
MAT 10 Cemburu
11
MAT 11 Dulu dan Sekarang
12
MAT 12 Misi Masing-masing
13
MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14
MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15
MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16
MAT 16 Permintaan Anin
17
MAT 17 Kecurigaan Kenan
18
Mohon Dukungannya
19
MAT 18 Pengkhianatan
20
MAT 19 Istikharah Cinta
21
MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22
MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23
MAT 22 Rencana Mengejutkan
24
MAT 23 Botol Obat
25
Give Away
26
MAT 24 Masih Mencintainya
27
MAT 25 Ziarah
28
MAT 26 Menyesal
29
MAT 27 Tidak Tertarik
30
MAT 28 Dua Cincin
31
MAT 29 Mulai Terkuak
32
MAT 30 Keputusan Laras
33
MAT 31 Istri Ketiga
34
MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35
MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36
MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37
MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38
MAT 36 Baru Dugaan
39
MAT 37 Balas Dendam
40
MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41
MAT 39 Punya Rencana Buruk
42
MAT 40 Memberi Hukuman
43
MAT 41 Kecelakaan
44
MAT 42 Rekaman
45
MAT 43 Amnesia?
46
MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47
MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48
MAT 46 Mencari Solusi
49
MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50
Mat 48 Foto Di Dinding
51
MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52
MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53
MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54
MAT 52 Dua Bumil
55
MAT 53 Bertemu Kembali
56
MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57
MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58
MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59
MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60
MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61
MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62
MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63
MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64
MAT 62 Manipulatif
65
MAT 63 Diculik
66
MAT 64 Titik Lokasi
67
MAT 65 Bekerja Sama
68
MAT 66 Tertangkap
69
MAT 67 Bertanggung jawab
70
MAT 68 Kebenarannya
71
MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72
MAT 70 Mau Adik Kembar
73
MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74
MAT 72 Bertemu
75
MAT 73 Sudah Berubah
76
MAT 74 Melamar Mantan Napi
77
MAT 75 Seperti Ayah
78
MAT 76 Kecewa
79
MAT 77 Calon Menantu
80
MAT 78 Ingin Mandiri
81
MAT 79 Perpisahan Kembali
82
MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83
Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!