MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya

Menjaga Amanah Terakhir (15)

" Maaf sudah mengagetkan mu," Kenan masih merasa bersalah atas tindakan spontannya.

Jujur, saat menyadari Anin sudah tidak ada lagi di kamar,ada perasaan khawatir. Khawatir Anin merasa tak nyaman dengan perubahan sikapnya yang mungkin bagi Anin terlalu tiba-tiba.

Padahal, kenyataannya tidak demikian. Semua memang datang perlahan dan Kenan saja yang telat menyadarinya.

Karena itu,ia sangat senang saat melihat istrinya masih ada. Tanpa sadar langsung memeluk Anin saking bahagianya.

" Ah, iya tidak apa-apa, mas," ucap Anin yang kini sedang duduk di meja makan.

Kenan mengambil alih pekerjaannya. Padahal, Anin merasa tidak masalah jika melanjutkan menggoreng barang saja. Namun, Kenan memaksa.

" Mas, harus minum obat. Makanlah buburnya," ucap Anin kemudian.

Sebenarnya masih terlalu pagi untuk sarapan. Bahkan adzan subuh saja belum berkumandang. Namun, karena suaminya sudah ada di sana, lebih baik makan dulu agar bisa langsung minum obat.

" Baiklah."

Walaupun pahit terasa di lidahnya,Kenan tetap makan. Ia harus sehat.

Anin pun segera memberikan obat kepada suaminya. Keduanya langsung kembali ke kamar karena adzan subuh sudah berkumandang.

Kenan tetap mengimami shalat. Tubuhnya mungkin sedikit lemas, tapi masih bisa ia paksakan.

Anin mencium tangan Kenan dengan takzim. Kenan pun mengusap kepala Anin dan langsung menangkap wajah Anin dan mencium keningnya.

Wajah Anin langsung merona. Suaminya biasanya hanya mengusap kepalanya saja.

Kenan bisa melihat perubahan warna di wajah sang istri yang memang berwarna putih itu.

Ia baru sadar, setelah diamati istrinya sangat menggemaskan. Kemana saja dia selama ini?

" Tilawah bareng?," ajak Kenan yang lagi-lagi membuatnya terkejut. Kenan sudah membawa dua mushaf Al-Qur'an.

Biasanya Anin hanya tilawah sendiri. Kenan langsung keluar kamar atau tetap di kamar namun dengan aktivitas berbeda.

Anin hanya mengangguk dan tersenyum.

Keduanya pun membaca Alquran secara bergiliran. Anin merasa bahagia karena satu persatu harapan yang pernah ia ucapkan dan adukan pada sang pencipta mulai terwujud.

Perubahan sikap suaminya yang mulai menghangat. Juga keinginannya untuk bisa membaca Al Qur'an bersama selepas shalat subuh pun kini terwujud.

" Oh iya, ini oleh-oleh untukmu. Saat aku melihatnya terpajang di salah satu toko, tiba-tiba aku teringat padamu. Kamu sangat cocok memakai ini," ucap Kenan saat Anin sedang duduk bersandar di atas ranjang sambil memeriksa pesan yang masuk.

Kenan teralihkan perhatiannya oleh pakaian ini. Saat ia menunggu Laras yang sedang berbelanja.

Anin menerima paper bag itu dengan sedikit mengerutkan keningnya. Perlahan ia mengeluarkan isinya dan betapa takjub ia dengan pakaian yang ia bentangkan di hadapannya.

Gamis berwarna biru muda dengan bordiran yang sangat indah.

" Terimakasih,"

Kenan hanya mengangguk.

" Mau mencobanya?,"

" Tidak. Nanti saja," jawab Anin.

Kenan naik ke atas ranjang. Duduk tepat di samping Anin.

" Nin, sepertinya aku belum pernah meminta maaf dengan benar padamu," Kenan menghela nafas. Diam sejenak sebelum melanjutkan ucapannya.

" Maaf sudah mengabaikanmu selama ini. Aku tahu sikapku selama ini menyakitimu hingga dengan mudahnya kamu memintaku menikahi wanita lain,"

Anin diam. Mudah? Sebenarnya tidak. Anin hanya sadar diri akan posisinya. Dilihat bagaimana pun ia selalu merasa telah merebut seseorang.

Walaupun ikatan pernikahan lebih kuat dibandingkan dengan yang statusnya hanya pacaran, namun Anin tetap merasa bersalah.

" Maaf menghadirkan wanita lain dalam rumah tangga kita. Aku serakah tidak bisa meninggalkannya namun tak ingin kehilanganmu,"

Anin tetap diam mendengarkan.

" Mungkin aku terlambat menyadari jika sebenarnya aku sudah mulai mencintaimu karena terlalu fokus pada wania yang selama ini menjadi kekasihku,"

Kenan lagi-lagi menghela nafas.

" Nin, seperti yang pernah aku bilang. Aku tidak bisa melepaskan mu. Karena itu, beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya."

Anin diam. " Apa mas berubah karena ancaman Om Ardi?,"

Kenan terkesiap mendengar pertanyaan Anin. Anin tahu tentang ancaman om dan tantenya?

" Reina yang bilang dan Tante Najma membenarkan,"

Kenan mengangguk.

" Ancaman om dan Tante membuatku berpikir banyak tentang hubungan kita. Pernikahan yang terjadi karena amanah almarhumah ibuku, kita yang tidak saling mencintai. Membuatku awalnya sangat berat saat harus menjalani rumah tangga ini.

Namun, terbiasa dengan adanya kamu membuatku sadar. Aku sudah nyaman denganmu. Aku merasa kamu memahami ku seperti ibu yang memahami ku. Kamu benar-benar rumah bagiku."

Rumah? Ya. Dengan Anin ia merasa nyaman. Dengan Laras? Setelah menikah semua berubah. Entah kemana cinta yang selama ini selalu ia gembar gemborkan.

Nyatanya banyak perubahan yang tak pernah ia pikirkan. Bahkan kebohongan yang Laras lakukan. Tentang masakan yang ternyata bukan masakannya melainkan pembantunya sudah Kenan ketahui.

Sikap manjanya pun menjadi teramat sangat berlebihan. Membuat Kenan merasa tak nyaman. Intinya, sebelum dan sesudah menikah itu banyak perbedaan yang ia rasakan.

" Apalagi foto-foto saat kamu berlibur dengan Tante Najma membuatku takut untuk membayangkan jika kamu menjadi milik orang lain..."

" Foto?," kedua alis Anin menyatu karena bingung.

" Reina memasang fotomu yang ditatap oleh laki-laki lain di statusnya. Sebagai lelaki, aku sadar dia mendambakan mu,"

" Di villa? Reza?," tebak Anin.

" Mungkin." jawab Kenan yang memang tidak tahu siapa laki-laki itu. " Reza siapa?," tanya Kenan penasaran.

" Anak Bi Nuri yang di amanahi menjaga villa oleh Tante Najma,"

Kenan manggut-manggut.

" Aku cemburu," Ucap Kenan membuat Anin terkejut dengan pengakuan suaminya.

Saking terkejutnya, Anin tak bisa berkata-kata .

" Dari sana aku sadar. Sepertinya aku memang sudah jatuh cinta padamu,"

" Tapi, aku juga Sadar Diri, pernikahanku dengan Laras adalah pilihanku. Aku tidak mungkin main-main dengan pernikahan. Karena itu, biasakan kamu tetap bersamaku sekalipun ada wanita lain di antara kita?. Menjalani pernikahan ini sebagaimana mestinya? Selayaknya pasangan yang hidup bersama bukan sebatas tinggal bersama?,"

Anin langsung mengangguk. Bukankah ia yang meminta kenan menikahi wanita itu? Lalu apa alasan ia tidak mau bertahan.

Lagi pula, sebenarnya suaminya lah yang membatasi diri. Membentengi hatinya. Sementara Anin justru berusaha sebaik mungkin untuk tetap menjadi istri yang baik untuk suaminya.

" Termasuk jika aku meminta hakku?,"

deg

Pertanyaan Kenan membuat ia terkejut. Benar. Keduanya belum pernah melakukan itu. Jika ingin menjalankan pernikahan sebagaimana mestinya, bukankah aktivitas itu pun termasuk di dalamnya?

" Boleh aku meminta sesuatu dulu sebelum menjawab pertanyaan Mas?," tanya Anin ragu.

Kenan mengangguk

" Aku tahu, haram hukumnya bagi seorang istri yang menolak permintaan suaminya untuk melakukan hubungan suami istri. Aku pun tidak akan pernah menolak jika mas meminta. Namun, bisakah aku meminta satu hal pada mas?,"

" Meminta apa?," Tanya Kenan penasaran.

" Soal aku dan istri kedua mas, aku harap...."

TBC

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

pergi aja Anin Ken kaya gitu bilang sdh jatuh cinta sama Anin bahkan sdh cinta g mau kehilangan Anin rumah bagi Kenan itu beneran /hanya di mulut saja. bodahnya Anin

2024-06-08

0

bhunshin

bhunshin

duh Gusti Anin iiiiihhhhhh jgn lembek gitu Napa sih ah😮‍💨😮‍💨😮‍💨

2024-05-24

0

zian al abasy

zian al abasy

🤣🤣🤣tengok lg trnyata msih sbel bcany..sbel klo bca wanita bdoh dn lemah gk bnget hri gni jd wanita bdoh no no.. bcany bnyak d skip ttp ajh msih ad kbodohn anin mlesss

2024-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2 MAT 2 Rencana Menikah
3 MAT 3 Sudah Sah Menikah
4 MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5 MAT 5 Bersikap Adil
6 MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7 MAT 7 Pembagian Hari
8 MAT 8 Ambisi Laras
9 MAT 9 Terlanjur Kecewa
10 MAT 10 Cemburu
11 MAT 11 Dulu dan Sekarang
12 MAT 12 Misi Masing-masing
13 MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14 MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15 MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16 MAT 16 Permintaan Anin
17 MAT 17 Kecurigaan Kenan
18 Mohon Dukungannya
19 MAT 18 Pengkhianatan
20 MAT 19 Istikharah Cinta
21 MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22 MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23 MAT 22 Rencana Mengejutkan
24 MAT 23 Botol Obat
25 Give Away
26 MAT 24 Masih Mencintainya
27 MAT 25 Ziarah
28 MAT 26 Menyesal
29 MAT 27 Tidak Tertarik
30 MAT 28 Dua Cincin
31 MAT 29 Mulai Terkuak
32 MAT 30 Keputusan Laras
33 MAT 31 Istri Ketiga
34 MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35 MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36 MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37 MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38 MAT 36 Baru Dugaan
39 MAT 37 Balas Dendam
40 MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41 MAT 39 Punya Rencana Buruk
42 MAT 40 Memberi Hukuman
43 MAT 41 Kecelakaan
44 MAT 42 Rekaman
45 MAT 43 Amnesia?
46 MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47 MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48 MAT 46 Mencari Solusi
49 MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50 Mat 48 Foto Di Dinding
51 MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52 MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53 MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54 MAT 52 Dua Bumil
55 MAT 53 Bertemu Kembali
56 MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57 MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58 MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59 MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60 MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61 MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62 MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63 MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64 MAT 62 Manipulatif
65 MAT 63 Diculik
66 MAT 64 Titik Lokasi
67 MAT 65 Bekerja Sama
68 MAT 66 Tertangkap
69 MAT 67 Bertanggung jawab
70 MAT 68 Kebenarannya
71 MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72 MAT 70 Mau Adik Kembar
73 MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74 MAT 72 Bertemu
75 MAT 73 Sudah Berubah
76 MAT 74 Melamar Mantan Napi
77 MAT 75 Seperti Ayah
78 MAT 76 Kecewa
79 MAT 77 Calon Menantu
80 MAT 78 Ingin Mandiri
81 MAT 79 Perpisahan Kembali
82 MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83 Give Away
Episodes

Updated 83 Episodes

1
MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2
MAT 2 Rencana Menikah
3
MAT 3 Sudah Sah Menikah
4
MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5
MAT 5 Bersikap Adil
6
MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7
MAT 7 Pembagian Hari
8
MAT 8 Ambisi Laras
9
MAT 9 Terlanjur Kecewa
10
MAT 10 Cemburu
11
MAT 11 Dulu dan Sekarang
12
MAT 12 Misi Masing-masing
13
MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14
MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15
MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16
MAT 16 Permintaan Anin
17
MAT 17 Kecurigaan Kenan
18
Mohon Dukungannya
19
MAT 18 Pengkhianatan
20
MAT 19 Istikharah Cinta
21
MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22
MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23
MAT 22 Rencana Mengejutkan
24
MAT 23 Botol Obat
25
Give Away
26
MAT 24 Masih Mencintainya
27
MAT 25 Ziarah
28
MAT 26 Menyesal
29
MAT 27 Tidak Tertarik
30
MAT 28 Dua Cincin
31
MAT 29 Mulai Terkuak
32
MAT 30 Keputusan Laras
33
MAT 31 Istri Ketiga
34
MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35
MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36
MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37
MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38
MAT 36 Baru Dugaan
39
MAT 37 Balas Dendam
40
MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41
MAT 39 Punya Rencana Buruk
42
MAT 40 Memberi Hukuman
43
MAT 41 Kecelakaan
44
MAT 42 Rekaman
45
MAT 43 Amnesia?
46
MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47
MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48
MAT 46 Mencari Solusi
49
MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50
Mat 48 Foto Di Dinding
51
MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52
MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53
MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54
MAT 52 Dua Bumil
55
MAT 53 Bertemu Kembali
56
MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57
MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58
MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59
MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60
MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61
MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62
MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63
MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64
MAT 62 Manipulatif
65
MAT 63 Diculik
66
MAT 64 Titik Lokasi
67
MAT 65 Bekerja Sama
68
MAT 66 Tertangkap
69
MAT 67 Bertanggung jawab
70
MAT 68 Kebenarannya
71
MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72
MAT 70 Mau Adik Kembar
73
MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74
MAT 72 Bertemu
75
MAT 73 Sudah Berubah
76
MAT 74 Melamar Mantan Napi
77
MAT 75 Seperti Ayah
78
MAT 76 Kecewa
79
MAT 77 Calon Menantu
80
MAT 78 Ingin Mandiri
81
MAT 79 Perpisahan Kembali
82
MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83
Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!