MAT 7 Pembagian Hari

Menjaga Amanah Terakhir (7)

Mendengar permintaan izin dari Anin, Kenan hanya mengangguk.

" Itu milikmu. Jadi, terserah kamu saja,"

Anin hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

" Dan untuk pembagian hari, hari Senin sampai Rabu, aku bersamamu dan dari Kamis sampai Sabtu di tempat Laras. Sementara hari Minggu, itu bergiliran. Minggu pertama denganmu, Minggu selanjutnya dengan Laras."

Ok. Anin malah salfok dengan nama adik madunya. Ia kan memang tidak tahu namanya siapa, sebatas tahu wajah itupun dari kamera CCTV tempo hari.

" Ok," jawab Anin enteng. Ia ingin tahu sejauh mana laki-laki berstatus suaminya itu akan berlaku adil seperti yang ia janjikan.

Apakah Anin sangsi? Jawabannya Iya. Saat ia tak punya adik madu saja, ia merasa tak di anggap. Apalagi kini?. Selama ini, mereka hanya tinggal bersama. Bukan hidup bersama, layaknya sepasang suami istri.

Yang tidak Anin ketahui adalah, adanya ancaman dari Om dan Tante Kenan seandainya Kenan tidak bisa berlaku adil pada Anin yang membuat Kenan ketar-ketir.

Ketar-ketir? Tentu. Alasannya? Entahlah. Kenan sendiri masih meraba hatinya.

Ia masih belum sadar. Ibarat pepatah orang Jawa, witing tresno jalaran Soko kulino. Artinya, cinta tumbuh karena terbiasa.

Setahun menikah dengan Anin, Kenan terbiasa melihat Anin setiap hari, disiapkan semua kebutuhannya oleh Anin, di masakkan makanan kesukaan tanpa ia menjelaskan apa yang ia sukai. Intinya terbiasa apapun dengan campur tangan sang istri pertama, Anindita Pratiwi.

Namun, egonya lebih mendominasi. Ego yang menyatakan Laras adalah orang yang ia cintai. Orang yang ia inginkan menjadi pendamping hidupnya. Orang yang menurutnya tepat untuknya.

" Kenapa kamu terlihat meragukanku?," Kenan memicingkan matanya

" Hah? Kenapa Mas berpikir seperti itu," Anin sedikit gelagapan. Apa keraguan itu terlihat jelas dari ekspresi wajahnya.

Kenan menghembuskan nafas kasar. "Maaf kalau sikapku selama ini membuatmu ragu. Tapi, percayalah aku sedang berusaha memperbaiki diriku. Berusaha menjadi suami bertanggung jawab,"

Oh, seandainya Kenan mengatakan itu sebelum dia menikahi Laras, sudah bisa dipastikan betapa senangnya hati Anin. Namun, kenyataannya?. Apa harus menghadirkan madu dulu hanya agar di lirik suaminya?. Ataukah ini tanda terima kasih karena sudah memberi izin menikah lagi?

Seorang laki-laki boleh menikahi perempuan lebih dari satu. Tidak perlu alasan untuk menikah lagi dengan perempuan lain dan tidak perlu izin istri pertama untuk menikah lagi.

Namun, saat pernikahan kedua itu ingin tercatat secara negara, maka sang suami harus mengantongi SIM (Surat Izin Menikah) dari istri pertama. Tanpa itu, ia hanya bisa menikah di bawah tangan.

Itu aturan yang telah di tetapkan.

" Ada lagi?," tanya Anin memastikan.

Sebelum Anin mengatakan juga apa yang ingin ia katakan. Ia harus memastikan tidak ada lagi yang ingin di bicarakan oleh suaminya.

" Tidak ada. Untuk saat ini hanya itu,"

" Untuk hari dimana mas tinggal di rumah Laras, boleh aku tinggal di panti?," tanya Anin. Sebenarnya ia yakin akan di izinkan. Hanya saja, bagi seorang perempuan bersuami, keluar rumah tanpa izin suami itu haram hukumnya.

" Boleh," jawab Kenan tidak merasa keberatan. Toh selama ini pun saat ia keluar kota, Anin selalu tinggal di panti.

" Satu lagi," Anin menjeda ucapannya. Ia berharap hal ini bisa di kabulkan oleh suaminya. " Mas, bilang mas sedang berusaha memperbaiki diri, ingin menjadi suami yang bertanggung jawab juga bersikap adil kan?," tanya Anin kemudian.

" Ya "

" Bisakah jika saat bersama Anin, mas tidak membandingkan Anin dengannya? Atau membicarakan dia di depan Anin? Juga saat bersama Anin, Anin mau mas fokus pada kita saja." pinta Anin.

" Maksudnya,jika sedang dengan Anin, mas tidak boleh berinteraksi dengan Laras baik melalui telpon atau apapun yang menyita waktu mas dengan Anin kecuali jika ada hal urgent atau sebatas menanyakan kabar. Tidak sampai menelpon selama berjam-jam.

Begitu juga sebaliknya, Anin tidak akan mengganggu waktu mas saat sedang bersamanya,"

Kenan diam sejenak. Ia memang selalu menghabiskan waktu berjam-jam jika saat libur dan berada di rumah untuk menghubungi Laras. Mengabaikan Anin yang ada di rumah bersamanya.

Kenan akhirnya mengangguk. Ia setuju. Lagipula ia sedang bersikap adil bukan?

" Bukan apa-apa. Mas bilang sendiri tentang pembagian hari kan? Anin tidak mau hanya raga mas yang patuh pada pembagian hari itu sementara pikiran mas tidak,"

Kenan bungkam. Memang tidak menyenangkan seandainya kita hanya bersama raganya saja tapi, pikirannya dengan orang lain kan?.

Setelah semuanya clear,Anin pun memesan makanan untuk mereka.

Hingga tiba-tiba ponsel Kenan berbunyi.

" Aku izin keluar dulu ya, untuk angkat telpon,"

Anin hanya mengangguk. Ia tak ingin menebak dari siapa telpon itu. Toh sesuai kesepakatan, pembagian waktu itu dimulai setelah Kanan dan Laras bulan madu.

Hingga kemudian ada panggilan masuk ke ponsel Anin.

" Assalamu'alaikum,"

" Wa'alaikumsalam, Anin Apa kabar?,"

" Alhamdulillah baik. Sesil apa kabar? Sudah lama kamu tidak ke panti,"

" Hehe. Maaf. Aku ikut suamiku ke pulau seberang. Dia dipindahkan kerja kesana. Saat ibu meninggal juga tidak bisa takziah." jelasnya sendu.

Sesil adalah anak panti seusianya. Tinggal dan tumbuh bersama di panti membuat keduanya cukup dekat. Hanya saja, komunikasi itu hilang saat Sesil menikah dan ikut suaminya.

" An, sebenarnya aku mau minta izin untuk tinggal di panti sampai aku dapat kerjaan?,"

" Tinggal di panti? Kenapa? Suamimu bagaimana?," Anin mencerca dengan banyak pertanyaan. " Maaf, Sil. Bukan bermaksud..."

" Tidak apa-apa. Kamu berhak tahu." Terdengar helaan nafas berat. " Aku dan suami dalam proses perceraian. Kami sudah tidak bisa lagi mempertahankan pernikahan kami,"

" Ya Allah, Sil." Anin merasa prihatin dengan Nasib pernikahan Sesil. Padahal baru dua tahu menikah.

" Jadi, rencanamu kedepannya bagaimana?," tanya Anin.

" Aku mau kembali kesana. Disini aku tidak punya siapa-siapa. Lagi pula secara agama, aku sudah bercerai. Kalau boleh, aku ingin tinggal di panti sampai aku dapat pekerjaan dan bisa mengontrak sendiri," jelasnya berharap Anin memberi izin.

" Ya, sudah. Kemari lah. Aku malah senang. Kamu kembali kesini. Aku jadi ada temannya jika datang atau menginap di panti,"

" Makasih, An,"

" Tidak perlu sungkan. Soal pekerjaan, kalau kamu mau, aku ada pekerjaan yang bisa di kerjakan. Sekalian aku berharap kamu juga mau jadi asistenku di panti. Hehe," jelas Anin di akhiri kekehan.

" asisten?,"

" Hmm. Ya, kamu tahu kan. Yang datang ke panti kadang ada laki-laki yang usianya masih muda. Aku tidak nyaman kalau menerima mereka seorang diri,"

" Masih selalu berakhir dengan di ajak kenalan?," terdengar kekehan di sebrang sana. Sesil ingat jika Anin sering bercerita saat ia menemani Bu Yuni menerima donatur yang membawa anak laki-lakinya, ujung-ujungnya minta di kenalkan.

" Begitulah. Padahal, aku selalu bilang sudah menikah dan menunjukkan cincin nikahku. Tapi, mereka tak percaya," Kesal Anin.

"Haha. Pesonamu memang luar biasa."

" Ck, harusnya mereka justru berhenti berharap kalau tahu sudah menikah bukan? Bukan malah bilang, ku tunggu jandamu. Hah, risih pokoknya," Sesil malah tertawa.

" Siaplah. Kalau ternyata saat nanti aku kesana aku bisa sekalian dapat kerjaan," Sesil merasa bahagia jika ia tak lagi harus mencari pekerjaan.

" Ya, sudah. Aku tunggu di panti, ya. "

" Ya, Insya Allah. Assalamu'alaikum,"

" Wa'alaikumsalam,"

Klik

Di balik pintu masuk, seseorang mencuri dengar obrolan Anin. Walaupun tidak bisa mendengar suara lawan bicaranya, sedikitnya ia bisa menangkap apa yang mereka bicarakan. Ekspresinya tidak terbaca.

TBC

Terpopuler

Comments

Sartini Cilacap

Sartini Cilacap

Ternyata banyak yang menunggu jandanya anin

2024-12-22

0

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

masa Kenan curi dengar Anin yg tlpn/ orang lain ya

2024-06-08

0

Endang Supriati

Endang Supriati

laki2 indonesia itu payah klu soal ngesex. laki2 indonesia itu payahhhh diseluruh dunia.
durasi cuma 2 menit 99,7 %
3 menit 0.1 %.
udh ukuran standar 14 cm
mskin usia mkn menyusut.
klu mau kuat minum obat kuat pil biru apa lah.
klu mau gede hrs di urut ke mak erott.

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2 MAT 2 Rencana Menikah
3 MAT 3 Sudah Sah Menikah
4 MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5 MAT 5 Bersikap Adil
6 MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7 MAT 7 Pembagian Hari
8 MAT 8 Ambisi Laras
9 MAT 9 Terlanjur Kecewa
10 MAT 10 Cemburu
11 MAT 11 Dulu dan Sekarang
12 MAT 12 Misi Masing-masing
13 MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14 MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15 MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16 MAT 16 Permintaan Anin
17 MAT 17 Kecurigaan Kenan
18 Mohon Dukungannya
19 MAT 18 Pengkhianatan
20 MAT 19 Istikharah Cinta
21 MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22 MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23 MAT 22 Rencana Mengejutkan
24 MAT 23 Botol Obat
25 Give Away
26 MAT 24 Masih Mencintainya
27 MAT 25 Ziarah
28 MAT 26 Menyesal
29 MAT 27 Tidak Tertarik
30 MAT 28 Dua Cincin
31 MAT 29 Mulai Terkuak
32 MAT 30 Keputusan Laras
33 MAT 31 Istri Ketiga
34 MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35 MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36 MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37 MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38 MAT 36 Baru Dugaan
39 MAT 37 Balas Dendam
40 MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41 MAT 39 Punya Rencana Buruk
42 MAT 40 Memberi Hukuman
43 MAT 41 Kecelakaan
44 MAT 42 Rekaman
45 MAT 43 Amnesia?
46 MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47 MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48 MAT 46 Mencari Solusi
49 MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50 Mat 48 Foto Di Dinding
51 MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52 MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53 MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54 MAT 52 Dua Bumil
55 MAT 53 Bertemu Kembali
56 MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57 MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58 MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59 MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60 MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61 MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62 MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63 MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64 MAT 62 Manipulatif
65 MAT 63 Diculik
66 MAT 64 Titik Lokasi
67 MAT 65 Bekerja Sama
68 MAT 66 Tertangkap
69 MAT 67 Bertanggung jawab
70 MAT 68 Kebenarannya
71 MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72 MAT 70 Mau Adik Kembar
73 MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74 MAT 72 Bertemu
75 MAT 73 Sudah Berubah
76 MAT 74 Melamar Mantan Napi
77 MAT 75 Seperti Ayah
78 MAT 76 Kecewa
79 MAT 77 Calon Menantu
80 MAT 78 Ingin Mandiri
81 MAT 79 Perpisahan Kembali
82 MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83 Give Away
Episodes

Updated 83 Episodes

1
MAT 1 Orang Ketiga Itu Aku
2
MAT 2 Rencana Menikah
3
MAT 3 Sudah Sah Menikah
4
MAT 4 Mempersiapkan Resepsi
5
MAT 5 Bersikap Adil
6
MAT 6 Memberi Sesuatu Yang Sama
7
MAT 7 Pembagian Hari
8
MAT 8 Ambisi Laras
9
MAT 9 Terlanjur Kecewa
10
MAT 10 Cemburu
11
MAT 11 Dulu dan Sekarang
12
MAT 12 Misi Masing-masing
13
MAT 13 Perubahan Sikap Kenan
14
MAT 14 Perubahan Sikap Kenan (2)
15
MAT 15 Menjalani Pernikahan Sebagaimana Mestinya
16
MAT 16 Permintaan Anin
17
MAT 17 Kecurigaan Kenan
18
Mohon Dukungannya
19
MAT 18 Pengkhianatan
20
MAT 19 Istikharah Cinta
21
MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
22
MAT 21 Kamar Spesial Untuk Malam Spesial
23
MAT 22 Rencana Mengejutkan
24
MAT 23 Botol Obat
25
Give Away
26
MAT 24 Masih Mencintainya
27
MAT 25 Ziarah
28
MAT 26 Menyesal
29
MAT 27 Tidak Tertarik
30
MAT 28 Dua Cincin
31
MAT 29 Mulai Terkuak
32
MAT 30 Keputusan Laras
33
MAT 31 Istri Ketiga
34
MAT 32 Hasil Pemeriksaan
35
MAT 33 Kedatangan Sahabat (1)
36
MAT 34 Kedatangan Sahabat (2)
37
MAT 35 Makan Siang Di Hotel
38
MAT 36 Baru Dugaan
39
MAT 37 Balas Dendam
40
MAT 38 Pertemuan Tidak Terduga
41
MAT 39 Punya Rencana Buruk
42
MAT 40 Memberi Hukuman
43
MAT 41 Kecelakaan
44
MAT 42 Rekaman
45
MAT 43 Amnesia?
46
MAT 44 Pengkhianat Yang Dikhianati
47
MAT 45 Keadaan Yang Buruk
48
MAT 46 Mencari Solusi
49
MAT 47 Pengacara Untuk Laras
50
Mat 48 Foto Di Dinding
51
MAT 49 Mirip Mantan Sekretaris
52
MAT 50 Pertemuan Ayah dan Anak
53
MAT 51 Pengorbanan dan Tanggung jawab
54
MAT 52 Dua Bumil
55
MAT 53 Bertemu Kembali
56
MAT 54 Hadiah dari Ayah (Revisi)
57
MAT 55 Foto Keluarga (Revisi)
58
MAT 56 Meminta Bantuan (Revisi)
59
MAT 57 Akan Melahirkan (Revisi)
60
MAT 58 Mundur Dari Kesepakatan (Revisi)
61
MAT 59 Penggelapan Uang (Revisi)
62
MAT 60 Keanehan Sesil ( Revisi)
63
MAT 61 Bahaya ( Revisi)
64
MAT 62 Manipulatif
65
MAT 63 Diculik
66
MAT 64 Titik Lokasi
67
MAT 65 Bekerja Sama
68
MAT 66 Tertangkap
69
MAT 67 Bertanggung jawab
70
MAT 68 Kebenarannya
71
MAT 69 Pantas Mendapatkan Hukuman
72
MAT 70 Mau Adik Kembar
73
MAT 71 Meminta Maaf Dengan Benar
74
MAT 72 Bertemu
75
MAT 73 Sudah Berubah
76
MAT 74 Melamar Mantan Napi
77
MAT 75 Seperti Ayah
78
MAT 76 Kecewa
79
MAT 77 Calon Menantu
80
MAT 78 Ingin Mandiri
81
MAT 79 Perpisahan Kembali
82
MAT 80 Menjaga Amanat Terakhir ( The End)
83
Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!