"Kau bisa pergi sekarang," ucap Carlos pada Dr. Nicolas sambil mematikan puntung rokoknya.
Dr. Nicolas hanya bisa menghela nafas sambil memberikan saran terakhir sebelum dia keluar dari ruangan, "jangan kau 'pakai' dulu gadis ini, kalau tidak, dia benar- benar akan mati."
Carlos mengangkat alisnya penuh tanya atas pernyataan Dr. Nicolas.
"Lalu kenapa kalau dia mati?"
"Hha?"
Bukankah Carlos ingin gadis ini tetap hidup? Atau memang aku yang salah menduga maksud dari dirinya yang telah membawa gadis ini kerumah sakit?
Apapun alasannya dan tidak peduli seberapa bingungnya Dr. Nicolas atas sikap Carlos, dia tidak akan mungkin menyuarakan pendapatnya segamblang itu. Biar bagaiamanapun juga, sangat sulit mengenal karakter Carlos ataupun Juan yang sesungguhnya, apalagi membaca apa yang mereka pikirkan.
"Aku akan keluar sekarang," Dr. Nicolas tidak mau berdebat dengan Carlos ataupun ikut campur dalam masalah ini. Kalau memang dia diminta hanya sekadar merawat gadis ini, maka itulah yang akan dia lakukan.
Setelah kepergian Dr. Nicolas, Carlos berjalan mendekati Ayana yang masih terbaring tidak sadarkan diri.
Wajah gadis ini masih tampak pucat dengan kerutan diantara kedua alisnya dan bahkan dalam tidurnya, dapat terlihat kalau dia tidak tenang.
Carlos mengulurkan tangannya untuk menyingkap baju yang Ayana kenakan. Dia ingin melihat lagi luka bakar di pinggang sebelah kiri Ayana.
Seraya beberapa pertanyaan bergumul di benaknya.
Apakah ini luka bakar yang sama seperti yang Juan deskripsikan? Apakah gadis ini memang gadis yang Juan cari? Kalau memang ternyata benar, lalu...
Dahi Carlos kembali berkerut dengan lipatan yang dalam, menandakan kalau dia tengah mengalami pergumulan batin.
Haruskah memberitahukan ini pada Juan?
Carlos bisa saja memberitahukan hal ini pada Juan, membiarkan dia menilai sendiri apakah ini gadis misterius itu?
Tapi, di satu sisi, Carlos enggan memberitahukannya. Ada satu hal yang membuat Carlos merasa Juan tidak pantas mendapatkan segala hal dengan mudah.
Seharusnya Juan mempertimbangkan kembali kalau dia pikir segalanya akan selalu berjalan sesuai dengan apa yang dia inginkan.
Ada satu rahasia kelam diantara Juan dan Carlos, yang tidak pernah dibicarakan keduanya karena topik ini telah menjadi hal yang tabu untuk diangkat.
Carlos kembali melihat bekas luka bakar Ayana sambil menduga- duga ketika tiba- tiba dia mendengar suara pintu kamar rumah sakit ini dibuka.
"Kupikir kau ada dirumah."
Suara dingin Juan terdengar bergaung di ruangan besar yang lengang itu seraya suara langkah kakinya yang tegas terdengar mendekat.
Mendengar suara Juan disana, entah kenapa Carlos sama sekali tidak merasa terkejut, seolah dia sudah menduga akan hal ini.
Carlos tersenyum mencemooh dirinya sendiri karena berpikir dia telah berhasil membohongi Juan dengan sukses.
Tentu saja, hanya masalah waktu samapai 'sahabatnya' ini mengetahui kebohongannya dan mengkonfrontasinya di rumah sakit ini, yang dimana Juan adalah dinatur terbesarnya.
"Yah, aku ada beberapa urusan yang harus aku urus dulu." Carlos mengangkat kepalanya untuk menghadapi Juan.
Ketika wajah Carlos terlihat, ekspresi mencemooh nya telah berganti menjadi sebuah senyum lebar yang selalu dia tunjukkan pada dunia luar.
"Aku bisa lihat sperti apa urusanmu yang mendesak itu." Carlos melirik Ayana yang masih belum sadarkan diri.
Carlos hanya bisa menyeringai pada Juan dan dengan sigap dia menutup baju Ayana yang menyingkap bagian pinggangnya.
Beruntungnya, Juan tidak melihat hal tersebut karena dia segera berjalan menuju sofa dan duduk disana sambil menyilangkan kakinya.
"Bukankah kau bilang kau sudah menyingkirkannya?" tentu saja Juan mengingat apa yang Carlos telah katakan padanya pagi ini.
Juan sangat jelas mendengar kalau Carlos telah membereskan sang gadis anomic.
"Kalau begitu, ada apa dengan kamar mewah ini? Kau bermaksud bermalam disini dengannya?" Juan menelengkan kepalanya sambil menatap wajah pucat Ayana.
Sepertinya, dugaan Juan tidak mungkin Carlos lakukan. Namun, kenyataan bahwa Carlos telah membohonginya, tentu saja tidak akan membuat Juan berhenti.
"Aku tidak tahu kalau kau memiliki preferensi berbeda kali ini. 'Bermain' dirumah sakit dengan wanita yang tengah tertidur?" Juan mendecakkan lidahnya. "Kau semakin kreatif saja."
"Bukan begitu..." kata- kata Carlos dipotong oleh Juan dengan sebuah pertanyaan.
"Kau ingin menjadikannya wanita simpananmu?"
"Tentu saja tidak," jawab Carlos dengan segera.
"Kalau begitu, bunuh dia."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Ayu Zahar
ayam kali ahh main bunuh saja Juan....dan sepertinya nanti yg jadi musuhnya juan Carlos deh 🤭
2020-11-20
1
Evi Novianti
makin menegangkan
2020-08-07
1
Happy Narulita
aku suka....
2020-08-06
1