"Jadi, berapa harganya?" tanya Bertha dengan nada acuh. Kerutan samar tampak diantara kedua alisnya.
Untuk sesaat, Ayana hanya terdiam di sana, bingung.
Apa maksudnya dengan 'berapa harganya'? Tidak mungkin, kan kalau ibu tengah membicarakan aku...
Tapi, pertanyaan terakhir Ayana terjawab ketika salah satu dari pria berpakaian rapih itu berdiri dan memperhatikan Ayana dari ujung kaki hingga ke ujung kepala.
Dibawah tatapannya yang tajam, Ayana merasa tidak nyaman dan memilih untuk mengambil dua langkah mundur, hendak menyembunyikan dirinya di balik tubuh ibu asuhnya yang gempal.
Tapi, pria itu dengan cekatan mengulurkan tangannya dan menarik tubuh Ayana mendekat.
Ayana meronta, tapi usahanya untuk melepaskan diri pupus begitu saja ketika mendengar umpatan Bertha yang menyuruhnya untuk diam.
"Diam anak brengsek!" sambil bicara, Bertha mencengkeram bahu Ayana dengan sangat keras hingga membuat gadis itu meringis kesakitan.
Namun, pria kedua menegurnya dengan suara pelan dan terkesan tidak peduli.
"Jangan sampai luka, kalau tidak harganya bisa turun banyak." Pria itu memperingatkan dan kata- katanya ini mampu membuat bahu Ayana terselamatkan dari kuku- kuku tajam milik Bertha.
"Apa maksudnya itu?" Ayana baru menyadari kalau mereka tengah membicarakan dirinya, atau lebih tepatnya tengah 'menilai' dirinya.
Untuk apa?
Meskipun Ayana bertanya demikian, tampaknya dia sudah mengetahui jawabannya dan pemahaman ini membuat tubuhnya bergidik.
"Tidak usah banyak tanya!" sergah Bertha lagi. Dia selalu seperti ini, seolah dengan menjawab pertanyaan Ayana, waktunya akan terbuang dengan percuma.
Ayana tersentak begitu tangan pria itu, dengan kasar, menyentuh kulitnya; dari wajah, pipi, rahangnya hingga ke lehernya.
"Jangan sentuh!" seru Ayana dengan gusar. Dia menepis tangan pria itu ketika dia akan menyentuh dada Ayana.
Gadis itu melangkah mundur, berniat melarikan diri dari lelaki kurang ajar ini dan juga kedua orang tua asuhnya yang tidak melakukan apapun saat dirinya hendak dilecehkan.
Namun, cengkeraman Bertha yang erat di pergelangan tangannya membuat Ayana harus mengurungkan niatnya.
Beruntung bagi Ayana kali ini karena pria itu tidak lagi berniat untuk maju dan mendekati gadis itu lagi.
Pria kedua kemudian bangkit dari sifa dan berjalan mendekat, berdiri disamping pria pertama. "Bagaimana?" tanyanya.
"Dadanya kurang besar," jawab pria itu singkat.
Mendengar kalimat tersebut, lagi- lagi Ayana terkesiap.
Bagaimana mungkin seorang pria bisa berkata hal seperti itu dengan sangat santai?!
Tanpa bisa Ayana hindari, wajahnya menjadi panas dan memerah.
melihat reaksi alami Ayana, membuat pria kedua tersenyum penuh makna. Dia mengangguk dengan ekspresi wajah yang puas.
"Tapi, dia memiliki hal lain yang lebih menarik," gumamnya. "Baiklah kalau begitu, kami akan membayar sesuai kesepakatan," putusnya sambil menatap Ayana kembali.
Ada sesuatu di dalam tatapan itu yang memvuat Ayana sama sekali tidak nyaman, walaupun jarak mereka sekitar empat langkah, tapi Ayana merasa pria ini mampu menelanjanginya hanya dengan menatapnya saja.
"Kami akan datang lagi nanti malam, siapkan saja dia." Pria kedua itu mengangguk pada Ayana, sebelum akhirnya melangkah pergi bersama temannya.
"Ibu, apa maksudnya ini?" Ayana menelan ludah dengan susah payah, tidak yakin kalau dia mau mendengar jawaban ibu asuhnya.
"Mulai nanti malam kamu tidak akan tinggal di sini lagi," Bertha berkata sambil berjalan ke arah suaminya yang masih duduk di sofa sambil merokok dengan asap yang pekat.
"Ayana... Ayana dikembalikan ke institusi lagi?" Ayana bertanya dengan raut wajah yang sulit dibaca.
Namun, tidak ada jawaban dari Bertha dan Timothy.
Tepat pada saat itu, Ayana berharap dia bisa dikembalikan ke institusi penampungan yang mewadahi anak-anak seperti dirinya saja, karena dia menyadari perbuatan ilegal apa yang akan dilakukan sepasang suami isteri ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Ayu Zahar
menarik
2020-11-20
1
Nurasiahnasution Asyiah
menarik
2020-11-20
1
Serli Elisya
rangkaian kata2 nya bagus.. kliatan nya cerita yg menarik
2020-11-20
1