“Pertama, karena Carlos menyukaimu dan alasan kedua adalah karena kau memiliki manfaat baginya.” Dalia menatap Ayana yang memiliki ekspresi ketakutan, tergambar jelas diwajahnya.
“Aku tidak ingin dia menyukaiku,” Ayana berkata pelan, bergidik membayangkan Carlos akan berada di dalam hidupnya secara konstan. “Dan aku tidak yakin dengan pilihan kedua. Aku tidak memiliki apapun yang bisa dia manfaatkan.”
Dalia mengangkat bahunya. “Mungkin pilihan kedua terdengar sedikit tidak masuk akal, tapi pilihan pertama merupakan hal yang akan menguntungkanmu, Ayana,” Dalia berkata dengan nada membujuk.
“Aku tidak menyukai ide itu,” kata Ayana, kali ini terdengar lebih tegas dan keras.
“Kau akan menyukainya.” Dalia meremas tangan Ayana dalam genggamannya, suaranya terdengar lebih berat dan penuh dengan determinasi. “Kau akan segera menyukai ide ini apabila kau bisa melihat bagian terburuk yang mungkin terjadi dalam hidupmu kalau Carlos menginginkan sebaliknya.”
Setelah mendengar hal itu, Ayana menggigit bibirnya. Namun, dia tidak mengatakan apa- apa.
“Aku telah melihat banyak hal yang terjadi selama bertahun- tahun di rumah ini.” Jauh lebih banyak daripada apa yang Dalia ingin lihat. “Aku akan memulai dengan Bianca.”
Ayana mengangkat kepalanya dan menatap Dalia, “siapa Bianca?”
“Bianca adalah kekasih Carlos. Bisa dikatakan, hanya dengan Bianca, Carlos memiliki hubungan serius dan dia berhenti bermain- main dengan wanita- wanita di luar sana.”
“Lalu apa yang terjadi pada Bianca?” Ayana langsung bertanya ke inti permasalahan. Kalau memang Carlos sangat mencintai Bianca dan rela berubah demi wanita itu, lalu kenapa sekarang Carlos masih bermain- main dengan wanita di luar sana?
Dalia menatap Ayana cukup lama sebelum sebuah senyum merekah di bibirnya. “Ternyata kau cepat tanggap ya…” wanita paruh baya itu mengangguk setuju. “Aku suka gadis yang cepat tanggap sepertimu.”
Ayana menunduk, dia tidak terbiasa menerima pujian dan tidak tahu harus bereaksi seperti apa, maka dari itu, Ayana lebih memilih untuk menghindari menatap Dalia.
“Bianca meninggalkan Carlos lima tahun lalu setelah dirinya tertangkap basah berduaan dengan Juan. Wanita itu berselingkuh di belakang Carlos.”
Ayana mengangkat kepalanya dan menatap Dalia dengan sorot mata tidak percaya. Walaupun Ayana hanya sebentar bertemu dengan Juan, tapi berdasarkan apa yang Ayana lihat Juan dan Carlos sepertinya memiliki hubungan yang cukup baik.
Bisa dikatakan kalau mereka adalah teman dekat. Atau Ayana salah mengira? Kalau ternyata hubungan keduanya tidak sedekat itu?
Tapi, bagaimana mungkin hubungan keduanya menjadi normal setelah Juan diketahui menjalin hubungan dengan wanita yang dicintai Carlos?
Kemudian Dalia menghabiskan sekitar setengah jam untuk memberitahukan Ayana mengenai hubungan Carlos dan Bianca saat itu, betapa Carlos pernah begitu setia pada satu wanita dan bagaimana Carlos masih berusaha untuk menjalin hubungan mereka kembali setelah apa yang Bianca dan Juan lakukan dibelakangnya.
Di sisi lain, Ayana mendengarkan dalam diam, dia sama sekali tidak bersimpatik pada Carlos, tentu saja tidak. Setelah apa yang pria itu lakukan padanya. Setelah semua yang telah dia perbuat. Tentu saja tidak ada sedikitpun rasa simpatik Ayana padanya.
Tapi, Ayana tetap mendengarkan cerita Dalia dengan seksama.
Mungkin ini merupakan salah satu kebiasaan Ayana, dimana dia merupakan pendengar yang baik dan tidak akan memotong kata- kata lawan bicaranya, karena biar bagaimanapun juga, Ayana telah hidup seperti ini selama delapan belas tahun hidupnya.
“…selama ini, Carlos tidak pernah membawa siapapun pulang ke rumah. Tidak seorangpun wanita pernah dibawanya kembali, walaupun dia sangatlah terkenal liar di luar sana.” Dalia lalu menggenggam tangan Ayana. “Kalau dia memaksamu untuk tinggal di tempat ini dan tidak mengijinkanmu untuk keluar selangkahpun dari apartment ini, maka itu berarti ada sesuatu di dalam dirimu yang membuat Carlos tertarik.”
Dalam pikiran Dalia, dengan melihat penampilan Ayana saja, dia sudah tahu kalau tidak mungkin gadis ini memiliki benefit dalam bentuk apapun bagi Carlos.
Maka dari itu, pilihannya adalah; Carlos menyukai Ayana. Dan ini bisa menjadi keuntungan bagi gadis ini.
Tanpa Dalia ataupun Ayana ketahui, motif yang dimiliki Carlos dan alasannya menahan Ayana di sana, jauh lebih rumit daripada yang mereka bisa bayangkan.
“Dia tidak mungkin tertarik padaku, Dalia…” Ayana menggelengkan kepalanya. Seandainya Dalia tahu apa yang Carlos telah lakukan padanya dan malam- malam seperti apa yang Ayana harus lewati dengan tangisan, maka Dalia tidak akan berasumsi seperti itu.
Namun, Ayana tidak mungkin mengatakan hal itu pada Dalia dan dia tidak ingin orang lain tahu hal memalukan apa yang Ayana telah alami.
“Kenapa tidak? Kau cantik dan pintar. Itu saja sudah menjadi sebuah alasan dan mungkin saja Carlos melihat sesuatu di dalam dirimu yang bahkan kau sendiri tidak sadari.” Dalia menggenggam tangan Ayana erat.
Di titik tertentu, ucapan Dalia ada benarnya, tapi Carlos tidak melihat Ayana seperti apa yang Dalia deskripsikan.
Pria itu memang melihat sesuatu dalam diri Ayana. Sesuatu yang bisa dia manfaatkan untuk memberi pelajaran pada Juan.
Hanya itu.
Paling tidak, untuk saat ini.
“Kalau kau memang harus hidup bersama dengan Carlos dan tidak bisa melarikan diri darinya, kenapa tidak memanfaatkan apa yang ada? Daripada kau harus memendam perasaan benci pada Carlos dan mengurung dirimu sendiri di dalam rumah ini sepanjang hidupmu, kenapa tidak kau cari cara untuk meluluhkan hati Carlos dan mendapatkan kebebasan yang kau inginkan?” Dalia mencoba memberikan Ayana sudut pandang lain dari situasinya kini.
Di pihak lain, Ayana menunduk, dia merasa tidak nyaman dengan asumsi Dalia yang salah ini dan ingin segera mengakhiri perbincangan mereka.
Tapi, kemudian Ayana merasakan tangan Dalia mengangkat dagunya sehingga Ayana menatap langsung ke matanya.
“Cantik dan pintar itu merupakan suatu keuntungan tersendiri, tapi juga harus diiringi dengan keberanian.” Dalia berkata dengan suara yang dalam dan penuh arti. “Kalau kau tidak memiliki keberanian, apapun yang akan ku ajarkan nantinya, tidak akan pernah bisa kau jalani. Mengerti?”
Ayana menggigit bibirnya dengan cemas dan bimbang. “Aku tidak yakin kalau aku mau mempelajari apapun yang akan kau ajarkan padaku…” Ayana meringis. Tidak diperlukan seorang yang jenius untuk dapat menebak apa yang Dalia ingin Ayana untuk pelajari.
“Cepat atau lambat, kau akan menemuiku untuk meminta hal ini.” Dalia menatap Ayana dan gadis itu dapat melihat keyakinan di balik kata- katanya.
Dalia sangat yakin kalau Ayana akan mendatanginya setelah menyadari kalau apa yang dirinya katakan adalah benar.
“Hidup itu kejam Ayana.” Dalia menghembuskan nafasnya perlahan, seolah berusaha menyingkirkan memori tidak menyenangkan di dalam kepalanya. “Terutama bagi anomic seperti kita. Tapi, bukan berarti kita harus menyerah dan tunduk. Banyak hal yang masih dapat kita lakukan dengan memanfaatkan apa yang kita miliki.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Ayu Zahar
ahhh berharap Carlos jatuh cinta sama ayna
2020-11-21
1
Nurasiahnasution Asyiah
begitulah author sangat baik
2020-11-20
1
Happy Narulita
next up nya ditunggu
2020-09-24
1